Nomor : 19
Kelas : XII IPS 2
TUGAS AKHIR
SEJARAH PEMINATAN
KELAS XII IPS 2
______________________________________________________________________________
2) Penemuan-penemuan baru
Invention adalah penemuan dari suatu unsur kebudayaan baru yang sudah
diakui, diterima, dan diterapkan oleh masyarakat.
Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat ataupun
gagasan.
3) Pertentangan dalam masyarakat
Pertentangan dapat terjadi antar individu, individu dengan kelompok, atau
kelompok dengan kelompok.
2. Peperangan
Contohnya, Jerman mengalami perubahan ideologi setelah Perang Dunia
II berakhir, yaitu terbaginya Jerman Barat yang berideologi liberal (Amerika
Serikat) dan Jerman Timur yang berideologi komunis (Uni Soviet).
Rangkaian peristiwa yang telah terjadi maupun yang akan terjadi merupakan
peristiwa yang berkelanjutan, sebab tidak ada peristiwa yang berdiri sendiri dan bisa
dipisahkan dengan peristiwa lainnya. Adapun konsep keberlanjutan, yaitu suatu
keadaan yang telah berlangsung lama. Keberlanjutan dalam sejarah merupakan
rangkaian peristiwa di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya.
Contohnya yang bisa kamu lihat adalah kasus korupsi, kolusi, nepotisme (KKN)
yang ada di Indonesia. KKN yang terjadi pada era Reformasi merupakan keberlanjutan
dari budaya KKN periode Orde Baru. KKN pada masa Orde Baru merupakan
keberlanjutan dari budaya KKN periode Orde Lama, dan begitu seterusnya. Bisa kita
simpulkan bahwa budaya korupsi telah menjadi budaya yang diturunkan dari generasi
satu ke generasi lainnya.
1) Menginspirasi suatu pergerakan, dalam hal ini banyak pergerakan yang terinspirasi
dari peristiwa sejarah di masa lalu. Pergerakan ini bisa diterapkan dalam
berorganisasi.
2) Membantu kita mencari peradaban karena sejarah sebenarnya bisa ditemukan dalam
bentuk apa saja, mulai dari tulisan hingga cerita dari mulut ke mulut. Dari situlah kita
bisa mendapatkan bukti peradaban bahwa dahulu pernah ada peristiwa hebat di suatu
tempat yang mungkin juga tempat yang ditinggali saat ini.
3) Menentukan asal-usul sangat memerlukan sejarah, mulai dari konteks paling kecil
hingga yang paling besar. Misalnya memanfaatkan sejarah silsilah keluarga untuk
mengetahui asal-usul kita. Hal ini tidak hanya membuat kita mengetahui asal-usul,
tapi juga memberi kepuasan.
4) Meningkatkan kemampuan analisa, dalam hal ini sejarah sangat erat hubungannya
dengan kemampuan analisa sebab sebagian dari sejarah adalah peristiwa penaklukan,
perang, demonstrasi, dan revolusi. Dari sini kita bisa belajar menganalisa apa yang
bisa menyebabkan perubahan arah dari sejarah tersebut. Dari belajar mengenai
sejarah-sejarah itu kita bisa tahu: mengapa revolusi bisa terjadi, siapa dalangnya,
apa dampaknya, seberapa besar pengaruhnya. Tentu saja hal ini akan meningkatkan
kemampuan analisa akan semua informasi sejarah yang ada dan akhirnya membantu
dalam membuat kesimpulan sendiri meskipun sebenarnya kesimpulannya sudah ada
dan sudah dianalisis sebelumnya oleh sejarawan.
5) Bisa melihat dunia dari berbagai sudut pandang, dimana sejarah dunia terbentuk dari
pertikaian. Di saat satu pihak menang, maka yang lainnya kalah. Disaat satu pihak
mendapat kelimpahan, satu pihak lainnya mendapat kekurangan. Di sinilah berbagai
sudut pandang datang, dari peristiwa sejarah yang kelam.
6) Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Inilah yang terpenting saat ini di
tengah banyaknya hal-hal yang bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Bedakanlah sejarah sebagai seni dan peristiwa
a. Sejarah Sebagai Peristiwa
Sejarah sebagai peristiwa berusaha menjawab pertanyaan 5W yaitu (what,
who, where, why, dan when). Sejarah sebagai peristiwa memiliki ciri-ciri:
1) Merupakan hasil perbuatan yang disengaja oleh manusia;
2) Memiliki hubungan sebab akibat;
3) Bersifat objektif;
4) Peristiwanya benar-benar terjadi;
5) Bersifat abadi, unik, dan penting;
6) Hanya satu kali terjadi.
b. Sejarah Sebagai Seni
Sejarah juga dikatakan sebagai seni. Untuk merekonstruksikan peristiwa
masa lalu dan menampilkannya sebagai karya sejarah membutuhkan juga intuisi,
emosi, dan juga gaya bahasa. Sebagai seni sejarah memiliki ciri-ciri:
1) Sejarah disusun berdasarkan intuisi;
2) Membutuhkan emosi dan gaya hidup.
Namun sejarah sebagai seni mempunyai beberapa kekurangan yaitu:
1) Sejarah sebagai seni akan kehilangan ketepatan dan objektifitasnya, karena
sebagai seni berarti merupakan hasil imajinasi;
2) Kajiannya menjadi terbatas.
Sinkronis Diakronis
- meluas, dimensi ruang - memanjang, dimensi waktu
- sistem terstruktur - terus bergerak, hubungan
- deskripsi integratis kausalitas
- statis - naratif, berproses dan
- menekankan pada struktur dan bertransformasi
fungsi - dinamis
- digunakan ilmu geografi , - menekankan pada proses dan
sosiologi , politik , ekonomi, durasi
antropologi, dan arkeologi - digunakan dalam ilmu sejarah
Kelebihan Kelemahan
1. Tidak terlalu melibatkan peneliti secara 1. Metode sejarah banyak
fisik karena sudah ada bukti menggantungkan diri pada data yang
2. Tidak ada kekhawatiran terjadinya diamati oleh orang lain dimasa lampau
interaksi antara peneliti dengan subyek sehingga harus berimajinasi atau berpikir
yang terlibat dalam sejarah tingkat tinggi
3. Mudah dalam mencari sumber data 2. Data yang digunakan banyak tergantung
karena sudah tertulis dalam bukti pada data primer. Data sekunder sulit
4. Dapat mencari data secara lebih tuntas didapatkan.
dalam menggali informasi yang diperlukan 3. Metode ini mencari data secara lebih
dalam proses penelitian sejarah tuntas serta menggali informasi yang lebih
5. Sumber data sudah dinyatakan secara tua yang tidak diterbitkan ataupun tidak
difinitif baik nama pengarang, tempat dan dikutip dalam bahasa acuan yang standart
waktu kejadian. sehingga membutuhkan kemapuan, biaya
dan tenaga lebih
b. Historiografi kolonial
Hitoriografi kolonial adalah penulisan sejarah indonesia selama masa penjajahan belanda.
Fokus utamanya adalah kehidupan warga belanda di indonesia, sifat pokok dari
historiografi kolonial adalah eropa-sentris atau belanda-sentris. Oleh karena fokusnya
adalah kepentingan belanda banyak penulisan tentang perlawanan rakyat indonesia
terhadap belanda berlawanan dengan kenyataan sebenarnya. Contonya perlawanan
pangeran diponegoro. Dari sudut penulisan sejarah nasional pangeran diponegoro adalah
pahlawan, tetapi dari sudut penulisan sejarah kolonial panegeran diponegoro dianggap
sebagai pemberontak.
c. Historiografi nasional
Penulisn historiografi nasional dimulai sejak masa kemerdekaan. Muhammad Yamin
adalah seorang tokoh yang mengemukakan tentang perlunya sejarah yang bervisi
indonesia-sentris yang menjadi ciri khas historiografi nasional. Muhammad Yamin
sendiri menulis gajah mada, diponegoro dan 6000 tahun sang merah putih.
Dalam historiografi nasional, penulisan diarahkan pada kepentingan bangsa indonesia,
selain itu memaparkan tentang tokoh-tokoh pergerakan dan pahlawan pejuang
kemerdekan menjadi bagian sentral sebagai bahan inspirasi.
Pada masa ini lahirlah karya-karya yang dapat di kelompokan kedalam hitoriografi
nasional, contohnya adalah sebagai berikut:
• Biografi para pahlawan, seperti teuku umar, imam bonjol, dan dipenogoro.
• Sejarah perlawanan terhadap para penjajah, seperti perang padri, dan perang
diponegoro.
• Biografi tokoh-tokoh pergerakan nasional, seperti sutomo, kartini, adul rivai, dan wahid
hasyim.
1. Keinginan Untuk Menguasai Pulau Babiyyan dan Daerah Rumailah Yang Kaya Minyak
di Kuwait Untuk Membangun Kembali Negeri Irak, irak yang sebelumnya telah
berperang dengan Iran selama 8 tahun sejak 1980, telah mengakibatkan kehancuran pada
kedua belah pihak. Terlebih lagi tidak ada kemenangan yang pasti diantara keduanya.
Sehingga okupasi negara Kuwait adalah solusi untuk mendapatkan pemasukan negara
untuk membangun kembali bangsa Irak. Irak pun dirugikan dengan pengurangan kuota
minyak oleh OPEC akibat sanksi internasional terhadap invasi Irak ke Iran, sehingga
produsen minyak utama negara teluk ialah Kuwait dan Uni Emirat Arab. Hal ini
membuat Irak terpukul karena Irak sangat mengandalkan minyak sebagai komoditi utama
negaranya untuk merekonstruksi kembali kerusakan akibat perang dengan Iran selama
Perang Teluk I.
2. Ketidakmampuan Membayar Hutang Kepada Kuwait, perlu diketahui bahwa perang Irak-
Iran memakan biaya yang sangat banyak. Dukungan yang didapat Irak ketika menginvasi
Iran membuat Irak mudah untuk meminjam dana kepada negara tetangganya, salah
satunya Kuwait, yakni sebesar 14 Milliar Dollar. Karena tidak ada kecukupan untuk
membayar hutang tersebut maka diindikasikan bahwa ini salah satu alasan Irak
menginvasi Kuwait. Termasuk untuk sekaligus menguasai sumber minyaknya.
3. Saddam Husein Mengklaim Kuwait Sebagai Wilayahnya “In justifying his invasion of
Kuwait in August 1990, Saddam Husein claimed it was an artificial state carved out of
the Iraqi coast by Western colonialist. In fact, Kuwait had been internationally recognized
as a separate entity before Iraq itself was created by Britain under a League of Nations
mandate after World War I”. Salah satu alasan Irak menginvasi Kuwait ialah bahwa Irak
mengklaim bahwa Kuwait adalah bagian dari pesisir Irak yang di “potong” atau
dipisahkan oleh kolonialis Barat. Padahal pada faktanya ialah bahwa Kuwait telah diakui
secara internasional sebagai negara yang terpisah secara independen dari Irak sebelum
Irak sendiri.
4. Rapuhnya Kediktatoran Saddam Husein, seperti kebanyakan dictator yang lain di dunia,
mereka mempunyai satu sifat kediktatoran yang khas, yaitu sikap paranoid atau rasa takut
yang berlebihan akibat self center yang luar biasa. Apa yang ditakutkan? Yaitu ketakutan
akan tidak dicintai rakyatnya. Saddam Husein menggunakan cara-cara represif dalam
mengelola negaranya, bahkan tidak segan untuk mengambil langkah kejam untuk
memberantas pihak yang oposisi padanya. Seperti menghukum mati pemimpin syiah
Irak, Imam Baqir Al-Sadr karena dituduh akan mengimpor Revolusi Islam Iran. Walau
umat syiah di Irak sekitar 57 % namun Saddam Husein tidak peduli daripada ia akan
sama digulingkan seperti di Iran. Lalu konflik dengan suku Kurdi di Utara juga
menambah masalah bagi persatuan dalam negeri Irak semasa Saddam Husein. Sehingga
dapat dipastikan bahwa masalah dalam negeri sendiri telah membuat rapuh kediktatoran
Saddam Husein. Maka keadaan normal adalah keadaan yang harus dihindari, karena
rakyat bisa terfokus kepada kediktatoran Saddam Husein dan upaya pemberontakan akan
makin besar. Solusinya adalah mencari musuh bersama, dengan ini rakyat akan bersatu
bersama dengan Saddam Husein untuk melawan musuh itu. Maka segera setelah perang
Teluk I usai, upaya pencarian musuh bersama dilakukan. Mula-mula diawali dengan ikut
campurnya Irak dalam konflik Perang Saudara Libanon. Konflik Libanon sendiri adalah
konflik internal Libanon namun diintervensi oleh eksternal. Suatu konflik antara
pendukung pemerintah Libanon dengan pemberontak yang menginginkan suatu
perubahan dalam pemerintahan Libanon. Masing-masing diwakili oleh Kristen dan Islam.
Irak membantu kelompok pemberontak untuk menjatuhkan Presiden Hafiz al-Assad.
Konflik Libanon ini memakan korban sipil Libanon 130.000 lebih tewas.
5. Ambisi Saddam Husein Menjadi Pemimpin Arab, Timur Tengah adalah sebuah medan
laga para pemimpin negara untuk menjadi orang nomor satu. Karena pada hakikatnya
bangsa Arab disatukan dengan Islam dan karakteristik fisik yang serupa, maka selalu ada
persaingan image untuk menjadi orang nomor satu di dunia Arab. Sebelumnya sudah ada
Gamal Abdul Nasser dari Mesir, Yasser Arafat dari Palestina, Hafiz al-Asad dari Suriah,
Syah Reza Pahlevi dari Iran maupun Husni Mubarak dari Mesir. Saddam Husein selalu
ingin menunjukkan dirinya sebagai pemimpin yang terkuat di Timur Tengah. Hal ini jelas
terlihat ketika Saddam Husein melanggaar perjanjian Aljazair 1975 antara Irak-Iran
tentang perbatasan dengan memulai perang terbuka pada tahun 1980. Ambisi Saddam
Husein juga tampak pada keterlibatan Saddam Husein dalam konflik Libanon dengan
memihak milisi Jenderal Michel Aoun untuk menjatuhkan presiden Suriah Hafiz Al-
Asad. Lalu juga persaingannya dengan Husni Mubarak dari Mesir. Sepekan sebelum
menyerbu Kuwait, 25 Juli 1990, Saddam Husein memberikan jaminan kepada Mesir
bahwa Irak tidak akan menyerang Kuwait. Pada kenyataannya, Saddam Husein
mengingkari janji dan memulai penyerbuannya ke Kuwait bahkan pada saat
berlangsungnya Pertemuan Kairo 1990. Husni Mubarak baru saja dipuji karena
meredakan konflik Irak-Kuwait bahkan hingga mampu diadakan Pertemuan Kairo. maka
Husni Mubarak seperti dipermalukan ketika Irak menyerbu Kuwait. Pertemuan Kairo
sendiri adalah konferensi tingkat tinggi yang digalang oleh negara-negara Islam OKI
yang membahas tentang isu-isu HAM dan penetapan perjanjian HAM bagi negara-negara
Islam pada umumnya pasca konflik Libanon dan Perang Teluk I. Namun tiga rezim (Arab
Saudi, Irak dan Iran) seperti tidak mau mengikuti Pertemuan ini karena mereka punya
kepentingan masing-masing. Seperti yang dilakukan oleh Irak yaitu menginvasi Kuwait
ketika Pertemuan Kairo berlangsung.