Anda di halaman 1dari 12

Vol 1 No 2 Mei 2018

E-ISSN: 2614-5219

ARTIKEL PENELITIAN

Hubungan Simtom Depresi terhadap Perilaku Merokok


pada Pasien Skizofrenia
di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. H. M. Ildrem Medan

Sri Rizky Ayunita1, Nanda Sari Nuralita2

1
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara,
2
Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa, Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara

Email: nanda_daffrai@yahoo.com

Abstrak: Skizofrenia merupakan suatu deskripsi sindrom dengan variasi


penyebab (belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis
atau “deteriorating”) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya. Gejala depresi pada
pasien skizofrenia dapat dikaitkan dengan tekanan yang signifikan, dan bisa
terjadi sepanjang semua fase. Termasuk fase prodromal, episode psikotik akut dan
fase post-psychotic. Individu dengan gangguan skizofrenia memiliki frekuensi
merokok 1,5-2 kali lebih tinggi dibanding populasi umum. Individu dengan
gangguan skizofrenia rata-rata menghisap sebanyak 25 batang rokok tiap harinya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan simtom depresi dengan
perilaku merokok pada pasien skizofrenia di RSJ Prof. Dr. M. Ildrem Medan.
Penelitian ini menggunakan metode analitik kategorik dengan menggunakan
desain cross-sectional. Data BDI-II yang diperoleh dari 81 sampel kemudian
dilakukan analisa dengan uji Chi-Square. Hasil uji Chi-Square menunjukkan
bahwa terdapat hubungan simtom depresi dengan perilaku merokok dengan nilai
p=0,001 (<0,05). Simpulan, pasien skizofrenia yang mengalami depresi berat
lebih banyak yang merokok.
Kata kunci: skizofrenia, gangguan depresi, BDI-II, perilaku merokok.

Relation of Depression Symptom to Smoking Behavior in


Schizophrenic Patients in Mental Hospital Prof. Dr. H. M. Ildrem
Medan
Abstract: Schizophrenia is a description of the syndrome with a variety of causes
(not necessarily chronic or "worsening"), and additional consequences that
depend on the balance of genetic, physical, and sociocultural influences.

Anatomica Medical Journal 102


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ
Vol 1 No 2 Mei 2018

E-ISSN: 2614-5219

Symptoms of depression in schizophrenic patients can be associated with


significant pressure, and can occur throughout all phases. Includes prodromal
phase, acute psychotic episodes and post-psychotic phase. Individual with
schizophrenic disorders have a smoking frequency of 1.5 to 2 times higher than
the general population. Individuals with schizophrenic disorder averaged about
25 cigarettes everyday. This research aim to know the relation of symptom of
depression with smoking behavior in schizophrenic patient in RSJ Dr. M. Ildrem
Medan. from May until September 2017. The method is categorical analytics
using cross-sectional design. The BDI-II the data generated from 81 samples was
then performed with Chi-Square. Chi-Square test results show the relationship of
depression symptom with smoking behavior with value p=0,001 (<0,05).
Conclusion, severe depressed schizophrenic patients are more likely to smoke.
Keywords: schizophrenia, depression disorder, BDI-II, smoking behavior.

PENDAHULUAN dunia namun tidak begitu umum


Skizofrenia merupakan salah seperti gangguan mental lainnya. Hal
satu penyakit mental, mempengaruhi ini lebih sering terjadi pada laki-laki
kira-kira 1% populasi global. (12 juta) dibandingkan perempuan (9
Penyakit ini ditandai dengan adanya juta). 3
gangguan pada kognisi dan emosi, Depresi menurut WHO (World
serta mempengaruhi bahasa, pikiran, Health Organization) merupakan
persepsi, afek dan perasaan diri.1 penyakit umum di seluruh dunia,
Gejala skizofrenia baisanya dengan lebih dari 300 juta orang
muncul pada usia remaja akhir atau terpengaruh. Depresi berbeda dengan
dewasa muda. Awitan pada laki-laki fluktuasi mood.7 Dalam sebuah
biasanya antara 15-25 tahun dan penelitian The National Comorbidity
pada perempuan antara 25-35 tahun. Study, terdapat 267 pasien berusia
Prognosis biasanya lebih buruk pada 18-70 tahun, dengan gejala depresi
laki-laki bila dibandingkan dengan menyebabkan hampir 50%
perempuan. Awitan setelah umur 40 mempunyai ide bunuh diri pada
2
tahun jarang terjadi. pasien skizofrenia.4
Menurut World Health Sekitar seperempat orang
Organization (WHO), bahwa dengan gangguan skizofrenia
skizofrenia adalah gangguan mental memenuhi kriteria untuk gangguan
yang parah yang mempengaruhi depresi pada suatu waktu dalam
lebih dari 21 juta orang diseluruh kehidupan mereka. Pada penelitian
Anatomica Medical Journal 103
Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ
Vol 1 No 2 Mei 2018

E-ISSN: 2614-5219

Australian Survey of High Impact Merokok juga dikaitkan


Psychosis, orang-orang dengan dengan gangguan kejiwaan terutama
gangguan psikotik memiliki tingkat pada penelitian observasional yang
depresi yang tinggi (79,6% terjadi menunjukkan bahwa merokok
pada beberapa waktu dalam hidup tembakau jauh lebih besar pada
mereka, dan 54,5% terjadi pada pasien skizofrenia dan depresi.6 Efek
tahun sebelumnya). Gejala depresi berbahaya dari merokok pada pasien
pada pasien skizofrenia dapat dengan gangguan skizofrenia
dikaitkan dengan tekanan yang meliputi angka kejadian kanker yang
signifikan, dan bisa terjadi sepanjang tinggi, penyakit kardiovaskular dan
semua fase. Termasuk fase respirasi, serta meningkatnya gejala
prodromal, episode psikotik akut dan psikiatri dan gejala kambuhan yang
fase post-psychotic. Ada peningkatan lebih berat. Obat antipsikotik tipikal
risiko kekambuhan psikotik bila seperti haloperidol memiliki efek
gejala ini bertahan dalam fase kronis blok terhadap dopamin yang sangat
skizofrenia.5 kuat. Sehingga merokok dapat
Sekitar 70-80% dari individu meredakan efek samping dari
dengan gangguan skizofrenia, pengobatan melalui efektivitasnya
kelainan bipolar dan penyakit mental dalam menstimulasi pelepasan
berat lain sering menggunakan dopamin. Pasien dengan
tembakau, sementara prevalensi ketergantungan nikotin berat
merokok pada populasi umum hanya dikatakan memiliki gejala positif
20-30%. Individu dengan gangguan yang lebih besar serta mendapatkan
skizofrenia memiliki frekuensi resep obat-obatan antipsikotik
merokok 1,5-2 kali lebih tinggi dengan dosis yang lebih tinggi.1
dibanding populasi umum. Individu
dengan gangguan skizofrenia rata- METODE
rata menghisap sebanyak 25 batang Jenis penelitian ini adalah
rokok tiap harinya. Hal ini lebih analitik dengan desain studi cross-
tinggi secara signifikan dari populasi sectional yang dilaksanakan pada
1
umum. bulan Mei – September 2017 di RSJ

Anatomica Medical Journal 104


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ
Vol 1 No 2 Mei 2018

E-ISSN: 2614-5219

Prof. Dr. M. Ildrem Medan yang oleh peneliti yang dilakukan secara
bertujuan untuk mengetahui langsung terhadap sampel penelitian.
hubungan simtom depresi dengan Kuesioner tersebut terdiri data
perilaku merokok pada pasien identitas responden, informed
skizofrenia di RSJ Prof. Dr. M. consent, dan BDI-II.
Ildrem Medan.
Pengambilan sampel diambil HASIL
dengan metode non-probability Berdasarkan tingkat
sampling jenis consecutive sampling pendidikan, sampel dengan tingkat
yakni semua subjek yang datang pendidikan SMA lebih banyak
berurutan yang memenuhi kriteria dengan jumlah 52 orang (64,2%),
dijadikan sampel penelitian hingga tidak sekolah berjumlah 0 orang
81 subjek. (0%), SD berjumlah 1 orang (1,2%),
Kriteria inklusi penelitian ini SMP berjumlah 2 orang (2,5%),
adalah pasien skizofrenia rawat jalan SMA berjumlah 52 orang (64,2%)
berumur 15 – 55 tahun. Pasien yang dan perguruan tinggi 26 orang
bisa kooperatif dan mampu (32,1%). Berdasarkan pekerjaan,
memberikan informasi. Pasien sampel yang
skizofrenia telah menjalani tidak bekerja lebih banyak dengan
pengobatan rawat jalan yang sudah jumlah 66 orang (81,5%), dan yang
melewati fase akut. bekerja 15 orang (18,5%).
Kriteria eksklusi penelitian ini Berdasarkan status perkawinan,
adalah pasien skizofrenia yang sampel yang menikah lebih banyak
menggunakan NAPZA, dan zat-zat dengan jumlah 43 orang (53,1%),
terlarang. Pasien skizofrenia yang dan yang tidak menikah 38 orang
memiliki penyakit medis umum (46,9%).
kronis. Tabel 2 menunjukkan bahwa
Data yang dikumpulkan pada dari 81 sampel pasien skizofrenia
penelitian ini adalah data primer. yang merokok berjumlah 57 orang
Data primer adalah data yang (70,4%), dan yang tidak merokok
diperoleh langsung melalui kuesioner berjumlah 24 orang (29,6%).

Anatomica Medical Journal 105


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ
Vol 1 No 2 Mei 2018

E-ISSN: 2614-5219

Tabel 1. Distribusi data demografi Tabel 2. Karakter pasien


sampel skizofrenia yang merokok
Data Demografi n % Perilaku n %
a. Jenis kelamin merokok
Laki-laki 58 71,6 Merokok 24 29,6
perempuan 23 28,4 Tidak 57 70,4
b. Usia merokok
15-20 2 2,5 Total 81 100
21-30 34 42,0
31-40 26 32,1
Tabel 3. Tingkat depresi pada
41-50 16 19,8
pasien skizofrenia
51-55 3 3,7
Tingkat n %
c. Pendidikan
depresi
Tidak sekolah 0 0
SD 1 1,2 Depresi 28 34,6

SMP 2 2,5 ringan 26 32,1

SMA 52 64,2 Depresi 27 33,3

Perguruan tinggi 26 32,1 sedang


Depresi berat
d. Pekerjaan
Tidak bekerja 66 81,5 Total 81 100

Bekerja 15 18,5
Tabel 3 menunjukkan bahwa
e. Status pernikahan
Tidak menikah 38 46,9 tingkat depresi pada pasien

Menikah 43 53,1 skizofrenia, dengan tingkat depresi


ringan berjumlah 28 orang (34,6%),
Total 81 100
tingkat depresi sedang berjumlah 26
orang (32,1), dan tingkat depresi
berat berjumlah 27 orang (33,3%).

Anatomica Medical Journal 106


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ
Vol 1 No 2 Mei 2018

E-ISSN: 2614-5219

Tabel 4. Perbedaan tingkat depresi pada pasien skizofrenia dengan perilaku


merokok dan perilaku tidak merokok
Perilaku Merokok Simtom Depresi Nilai
p
Depresi Depresi Depresi
Ringan Sedang Berat
n % n % n %
Merokok 12 14,8 20 24,7 25 30,9 0,001
Tidak -merokok 16 19,7 6 7,4 2 2,5
Total 28 34,5 26 32,1 27 33,4

Tabel 4 menunjukkan bahwa depresi pada pasien skizofrenia di


pasien skizofrenia yang merokok RSJ Prof. Dr. M. Ildrem Medan.
dengan tingkat depresi ringan
berjumlah 12 orang (14,8%), tingkat DISKUSI
depresi sedang berjumlah 20 orang Hasil analisis uji statistik
(24,7%), dan tingkat depresi berat pada penelitian ini menyimpulkan
berjumlah 25 orang (30,9%). bahwa terdapat hubungan bermakna
Sedangkan pasien skizofrenia yang antara simtom depresi terhadap
tidak merokok dengan tingkat perilaku merokok pada pasien
depresi ringan berjumlah 16 orang skizofrenia di RSJ Prof. Dr. M.
(19,7%), tingkat depresi sedang 6 Ildrem Medan. Sesuai dengan
orang (7,4%), dan tingkat depresi penelitian sebelumnya yang
berat berjumlah 2 orang (2,5%). menyatakan bahwa tingkat merokok
Hasil analisis uji statistik yang tinggi terjadi pada orang
pada tabel diatas menggunakan chi dengan ganguan kejiwaan, misalnya
square diperoleh nilai p sebesar adalah gangguan depresi.7 Dan
0,001 dengan α = 0,05, maka p < penelitian lain juga menyebutkan
0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa bahwa pasien skizofrenia yang
terdapat hubungan bermakna antara mengalami gangguan depresi lebih
perilaku merokok dengan tingkat banyak merokok dengan tingkat

Anatomica Medical Journal 3


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ
Vol 1 No 2 Mei 2018

E-ISSN: 2614-5219

berat untuk mengatasi gejala tidak bekerja lebih banyak daripada


8
depresinya. yang bekerja. Sesuai dengan
Berdasarkan jenis kelamin, penelitian sebelumnya yaitu onset
laki-laki lebih banyak yang yang timbul pertama kali pada
mengalami depresi yaitu 71,6% skizofrenia sering ditemukan pada
daripada perempuan. Hasil penelitian usia remaja atau dewasa muda,
ini sejalan dengan penelitian perjalanan penyakit yang kronik dan
sebelumnya yang menemukan bahwa tidak sembuh. Hal ini menyebabkan
laki-laki yaitu 47,2% dari 3047 penderita sering dianggap menjadi
responden orang dewasa yang lebih beban dan kurang berguna bagi
mungkin terjadi daripada wanita masyarakat. Beban ekonomi dan
dengan nilai 39,2%.9 Berdasarkan penderitaan yang harus ditanggung
rentang usia, pasien skizofrenia usia oleh penderita skizofrenia ternyata
21-30 tahun lebih banyak yang sangat besar. Ini dapat dilihat dari
mengalami gangguan depresi 42,0% data yang ada bahwa 8% pasien
daripada kelompok usia lainnya. dengan skizofrenia tidak bekerja,
Penelitian lain menyebutkan bahwa 50% melakukan usaha bunuh diri,
pasien dengan usia 20-30 tahun, 10% berhasil melakukan bunuh diri,
lebih cenderung mengalami belum lagi besarnya biaya yang
gangguan depresi, seperti gangguan harus dikeluarkan baik secara
mood dan gelisah10 Berdasarkan langsung untuk membeli obat-obatan
status perkawinan, status menikah dan biaya perawatan, maupun secara
lebih tinggi menimbulkan depresi tidak langsung seperti hilangnya
daripada yang status tidak menikah. pendapatan pasien, waktu yang
Sebagian besar seseorang yang sudah diberikan oleh care-givers untuk
menikah mengalami gangguan penderita, serta penderitaan yang
depresi. Hal ini dikaitkan dengan dialami oleh pasien dan pihak
kualitas pernikahan yang rendah dan keluarga.12
juga karena kecemasan akan Berdasarkan tingkat
11
pasangannya. Berdasarkan pendidikan, SMA lebih banyak yang
pekerjaan, pasien skizofrenia yang mengalami gangguan depresi pada

Anatomica Medical Journal 107


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ
Vol 1 No 2 Mei 2018

E-ISSN: 2614-5219

pasien skizofrenia yaitu 64,2% sebaliknya kalau pasien dengan


daripada tingkat pendidikan perilaku merokok sedang atau
perguruan tinggi. Berdasarkan teori, ringan, tingkat simtom depresi juga
onset usia pertama kali terkena sedang dan ringan. Hal ini sesuai
skizofrenia antara 15-25 dan 25-35 dengan penelitian sebelumnya yang
tahun.13 Hal ini menunjukkan data menyimpulkan bahwa ada hubungan
bahwa pasien memiliki jenjang antara depresi dan merokok.31
pendidikan terbanyak dengan lulusan Penelitian lain menunjukkan
SMA sehingga pendidikan yang sedikit bukti hubungan antara depresi
dapat diraih pasien juga tidak dapat dan perilaku merokok. Sementara
tinggi bila terkena skizofrenia pada studi lain telah menunjukkan adanya
usia tersebut. Kemampuan asosiasi atau interaksi yang tidak
bersosialisasi dan menerima tepat yang mengganggu proses
informasi dari luar secara tepat pikiran normal. Gangguan pikiran
sangat mempengaruhi seseorang dapat berkaitan dengan orang-orang
dalam menjalankan proses yang mengalami gangguan
pendidikan, bila pasien sudah skizofrenia. Depresi merupakan
menderita skizofrenia hal ini akan gejala yang menyebabkan pasien
mempersulitnya untuk mengikuti menggunakan rokok seperti awal
pendidikan formal.14 mula merokok, merokok setiap hari,
Dari hasil penelitian didapati sampai ketergantungan nikotin. Dan
pasien lebih banyak menggunakan menjadi konsekuensi perilaku
rokok berat dan kemudian diikuti merokok dimulai dari gejala depresi,
dengan simtom depresi berat juga. gangguan depresi, hingga depresi
Seperti yang saya jumpai di RSJ berat. Beberapa penelitian telah
Prof. Dr. M. Ildrem Medan, terdapat menyelidiki hubungan antara gejala
banyak pasien yang datang dengan depresi dan perilaku merokok
perilaku merokok dan simtom dimulai dari awal merokok. Mereka
depresi. Semakin berat perilaku yang telah menunjukkan gejala
merokok pasien, dijumpai juga depresi biasanya mendahului
simtom depresi yang berat, perilaku merokok (awal mula

Anatomica Medical Journal 108


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ
Vol 1 No 2 Mei 2018

E-ISSN: 2614-5219

merokok, merokok berat, sampai arah pada remaja, gejala depresi


ketergantungan nikotin; walaupun serius dan persisten memperkirakan
tidak secara eksklusif). Merokok peningkatan penggunaan tembakau,
juga telah dilaporkan telah setelah merokok pada awal depresi.
mendahului perkembangan gejala Demikian pula, merokok berat dan
depresi dan gangguan depresi mayor. persisten secara prospektif
Berfokus pada tingkat keparahan dan memprediksi peningkatan gejala
15
kegigihan dari kedua gejala depresi depresi. Secara umum, faktor yang
dan penggunaan tembakau.15 mempengaruhi perilaku merokok
Individu yang didiagnosis pada simtom depresi adalah merokok
dengan gangguan kejiwaan (34-40%) dapat menyebabkan peningkatan
merokok dengan tingkat yang lebih konsentrasi, menekan rasa lapar, dan
tinggi daripada masyarakat umum menekan kecemasan.17 Sedangkan
(17-21%) dan diperkirakan bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku
orang dewasa dengan penyakit jiwa merokok dan simtom depresi pada
mewakili 25% dari total populasi pasien skizofrenia adalah kandungan
yang telah merokok lebih dari 40% dalam rokok yaitu nikotin yang dapat
dari seluruh rokok. Gangguan mood mengatasi gejala negatif seperti
adalah gangguan kejiwaan yang anhedonia dan penarikan sosial
paling umum, dan sangat karena kemampuan nikotin untuk
ketergantungan dengan tembakau. meningkatkan level dopamin pada
Faktanya, 59% orang dengan nucleus accumbens dan korteks
gangguan depresi mayor merupakan prefrontal, serta adanya peningkatan
perokok seumur hidup. Perokok pada sistem reward; efek umum dari
dengan depresi lebih banyak dan nikotin yang memberikan perasaan
lebih cenderung menderita relaks dan bahagia.1
morbiditas dan mortalitas terkait Studi lain menjelaskan bahwa
merokok yang lebih besar daripada individu dengan skizofrenia memiliki
perokok yang tidak depresi.16 angka ketergantungan nikotin yang
Panelitian sebelumnya tinggi karena mereka biasanya
melaporkan asosiasi prospektif dua memiliki kesulitan yang besar dalam

Anatomica Medical Journal 109


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ
Vol 1 No 2 Mei 2018

E-ISSN: 2614-5219

penghentian merokok.18 Studi lain KESIMPULAN


melaporkan pasien yang Terdapat hubungan bermakna
menggunakan tembakau sebagai self- antara perilaku merokok dengan
medication untuk menenangkan tingkat depresi pada pasien
gejala negatif, sehingga berhenti skizofrenia di RSJ Prof. Dr. M.
merokok menjadi suatu tantangan Ildrem Medan. Ditemukan lebih
besar untuk banyak pasien.19 Telah banyak perilaku merokok dengan
diduga bahwa individu dengan depresi berat pada pasien skizofrenia
skizofrenia termotivasi untuk di RSJ Prof. Dr. M. Ildrem Medan
merokok karena merokok tidak
hanya berperan sebagai mekanisme DAFTAR PUSTAKA
menghadapi penyakit tetapi juga 1. Widhidewi W. Hubungan antara
sebagai pembebasan sementara dari ketergantungan tembakau dan
gejala psikiatri. Fase prodromal dari skizofrenia. Bagian/SMF
skizofrenia berlangsung satu atau dua Psikiatri Fakultas Kedokteran
tahun sebelum onset dari gejala Universitas Udayana/Rumah
psikotik.20 Sakit Umum Pusat Sanglah
Merokok merupakan suatu Denpasar
tanda dari fase prodromal 2. Amir N. Skizofrenia. Dalam:
skizofrenia. Temuan ini dapat Elvira SD, Hadisukanto G,
berhubungan dengan model self- Penyunting. Buku Ajar Psikiatri.
medication sebab temuan itu Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
menyatakan bahwa individu dengan Kedokteran Universitas
skizofrenia mengalami Indonesia; 2015. P.173-98
ketergantungan nikotin sebagai 3. WHO. Schizophrenia. 2016.
akibat dari gejala abnormal selama www.who.int/mediacentre/factsh
fase prodromal, yang menyebabkan eet/fs397/en/
pasien menggunakan ketergantungan 4. Felmet K, Zisook S, Kasckow
tembakau sebagai suatu bentuk JW. Elderly patiemts with
19
pembebasan dari gejala psikiatri. schizophrenia and depression:
diagnosis and treatment. Clinical

Anatomica Medical Journal 110


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ
Vol 1 No 2 Mei 2018

E-ISSN: 2614-5219

Schizophrenia & Related doi:10.1371/journal.


Psychoses. 2011; 4 (4) : 239- pone.0063252
250. 8. Martin, C.R., Allan, R., Fleming,
5. Bosanac P, Castle DJ. M., & Atkinson, J. Mood and
Depression and its smoking in schizophrenia.
comorbidities. Schizophrenia Journal of Psychiatric and
and depression. St Vincent’s Mental Health Nursing. 2008.
Hospital, Melbourne, VIC. 15, 722–727.
University of Melbourne, doi:http://dx.doi.org.gate.lib.buff
Melbourne, VIC. MJA. 2012; 4. alo.edu/10.1111/j.1365-
(1): 36-39 2850.2008.01295.x
6. Andersen MKW, Ørsted DD, 9. Wang, J., Fick, G., Adair, C., &
Nordestgaard BG. Tobacco Lai, D. Gender specific
smoking is causally associated correlates of stigma toward
with antipsychotic medication depression in a Canadian general
use and schizophrenia, but not population sample. Journal of
with antidepressant medication Affective Disorders. 2007.
use or depression. International 103(1–3). 91–97.
Journal of Epidemiology. 2015; doi:10.1016/j.jad.2007.01.010.
44 (2) : 566-577 10. Garvey, J, M., Schaffer, B,
7. Moylan, S., Gustavson, K., Charles. “Are some symptoms
Karevold, E., Overland, S., of depression age dependent?”.
Jacka, F.N., Pasco, J.A., & Berk, 1994. 32 (4): 247–251
M. The impact of smoking in 11. Berg, Cynthia A. and Renn
adolescence on early adult Upchurch. “A Developmental-
anxiety symptoms and the contextual Model of Couples
relationship between infant Coping with Chronic Illness
vulnerability factors for anxiety Across the Adult Life Span.”
and early adult anxiety Psychological Bulletin . 2007.
symptoms: The TOPP study. 133(6):920–54.
PLoS ONE, 8. 2013.

Anatomica Medical Journal 111


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ
Vol 1 No 2 Mei 2018

E-ISSN: 2614-5219

12. Sinaga, B.R. Skizofrenia dan depression: a re-evaluation of


diagnosis banding. Jakarta: UI smoking cessation therapy in
Press; 2007 depressed smokers. The
13. Kaplan et al. Sinopsis Psikiatri. American Journal on Addictions.
Jilid 1. Jakarta. Binarupa Aksara 2015; 24: 687–694.
Publisher. 2010; 701-43. 17. Hasnida, Kemala. Hubungan
14. Melkevik Ole, et al. stres dan perilaku merokok pada
Associations between delayed remaja laki-laki. Jurnal
completion of high school and Psikologia. 2005; 2 (2) : 105-111
educational attainment and 18. Picciotto MR, Zoli M,
symptom levels of anxiety and Rimondini R, Lena C, Marubio
depression in adulthood. BMC LM, Pich EM, et al.
Psychiatry. 2016.; 16 (64). DOI acetylcholine receptors
10.1186/s12888-016-0765-1 containing the beta2 sub unit are
15. McKenzie, Maria, Olsson A. involved in the reinforcing
Craig, Jorm F. Anthony, properties of nicotine. Nature.
Romaniuk Helena, Patton C. 1998; 391: 173-7
George. Association of 19. McCreadie RG, Paterson JR,
adolescent symptoms of Blaclock C, Wiles D, Hall DJ,
depression and anxiety with McDonald S, et al. Smoking
daily smoking and nicotine habits and plasma lipid peroxide
dependence in young adulthood: and vitamin E levels in never
findings from a 10-year treated first episode patients with
longitudinal study. Addiction schizophrenia. Preliminary
Research Report. 2010. report. Br J Psychiatry. 2000;
doi:10.1111/j.1360- 176: 290-3
0443.2010.03002.x 20. Patel M. Tobacco dependence
16. BSc, Marya Morozova., MSc. and schizophrenia. A Complex
Rachel A. Rabin., FRCPC, Tony Correlation. Journal of Young
P. George, MD. Co-morbid Investigators. 2010; 19(20); 1-7
tobacco use disorder and

Anatomica Medical Journal 112


Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ

Anda mungkin juga menyukai