Anda di halaman 1dari 11

Berdasarkan PMK Nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas dimana program

pencegahan dan pengendalian penyakit merupakan bagian dari upaya kesehatan masyarakat
esensial. Pada Puskesmas IV Denpasar Selatan pada tahun 2017 berdasarkan data profil
Puskesmas yang dipublikasikan diketahui bahwa program pencegahan dan pengendalian
penyakit pada Puskesmas IV Denpasar Selatan berfokus pada 12 program yaitu program untuk
Penyakit dapat dicegah dengan Imunisasi, diare, TBC, ISPA, DBD, Malaria, Kusta, Infeksi
Menulae Seksual, penyakit bersumber dari gigitan binatang (rabies), Kecacingan, surveillance
dan penyakit tidak menular ( IMT, TD dan deteksi dini kanker payudara dan kanker rahinm).

Berdasarkan PMK Nomor 43 tahun 2019, dijelaskan bahwa Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit dibagi dengan penyakit menular dan penyakit tidak menular. Adapun
pada Puskesmas IV Denpasar Selatan untuk program pengendalian penyakit menular yang tidak
ada yaitu program pencegahan dan pengendalian filariasis, HIV/AIDS dan filariasis. Sedangkan
untuk program pengendalian penyakit tidak menular hanya ada kegiatan deteksi dini kanker
panyudara dan kanker leher rahim dan pemeriksaan IMT dan TD.

Program-program yang dilaksanakan di bidang penanggulangan penyakit di Puskesmas IV


Despasar Selatan tahun 2017 (Sumber : Profil Puskesmas IV Despasar Selatan Tahun 2017):

1. Penyakit dapat dicegah dengan Imunisasi


a. Kegiatan dalam gedung - Penyuluhan tentang manfaat imunisasi dasar pada bayi -
Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada ibu hamil - Pemberian imunisasi dasar
pada bayi - Hasil Imunisasi TT 2 + ibu hamil ( Kelurahan Pedungan ) = 213 ( 47.8%)
b. Kegiatan luar gedung : - Sosialisasi ke orang tua siswa untuk pelaksanaan Bias Campak -
Pelaksanaan Bias Campak pada bulan september = 98.2% - Pelaksanaan BIAS DT pada
bulan November = 98% ; Td = 97.8 %
c. Manajemen cold chain :suhu diamati dan dicatat setiap hari 2x pagi dan siang (grafik
suhu pada buku) .
2. Diare
Tujuan dari Pencegahan Penyakit Diare adalah untuk mencegah, menurunkan kasus diare dan
menghindari terjadinya wabah / KLB.
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain :
a. Penyuluhan/ Konseling perorangan di klinik sanitasi
b. Penyuluhan kelompok di Puskesmas dan di posyandu.
c. Penemuan kasus di Puskesmas, posyandu dan Lapangan.
d. Pengobatan penderita dan kontak .
e. Kaporitisasi.
f. Pengambilan Sample Air, Rektal Swab (Integrasi dengan Program Kesling )
g. Pojok Oralit h. Pelaksanaan rehidrasi rumah tangga
h. Rehidrasi parenteral di Rawat Inap
i. Merujuk pasien dan merujuk pasien bila ada KLB

3. TBC
Tujuan program : adalah untuk mencegah, menurunkan kasus dan menghindari terjadinya
wabah / KLB dari Penyakit TBC
Kegiatan yang dilakukan
a. Pendataan Penderita
b. Penemuan Penderita Suspect : masyarakat yang mengeluh batuk berdahak lebih dari 2
minggu
c. Pemeriksaan Sputum
d. Pengiriman Specimen ke “Satelit” Puskesmas I Denpasar Selatan setiap minggu
e. Pengobatan pasien TB
f. Kunjungan rumah ke pasien TB integrasi dengan program Perkesmas Penyuluhan
penanggulangan TB Paru di posyandu, rapat koordinasi, safari kesehatan, Penyuluhan
perorangan di klinik sanitasi.

4. ISPA
Tujuan Program dari Pencegahan Penyakit ISPA adalah untuk mencegah, menurunkan kasus
ISPA dan menghindari terjadinya wabah / KLB.
Kegiatan yang dilakukan
a. Pemeriksaan anak Balita terduga Pneumoni di klinik MTBS (register)
b. Penyuluhan Perorangan melalui MTBS di Klinik MTBS dan klinik Sanitasi
c. Penyuluhan kelompok di Posyandu (jadwal dan daftar hadir)
d. Penemuan kasus dan pengobatan penderita (tabel)
e. Kunjungan rumah Care seeking ke rumah penderita ( buku khusus)
f. Rujukan kasus (buku rujukan catatan khusus)
g. Pesan yang disampaikan pada keluarga untuk perawatan dirumah untuk balita pneumoni
adalah : 1) Tingkatkan pemberian makanan bergizi dan tetap beri ASI 2) Beri minum
lebih banyak dari biasanya 3) Bila badan anak panas, kompres dengan air hangat dan
jangan pakai selimut tebal atau pakian tebal 4) Jika batuk, beri obat batuk tradisional
seperti campuran ¼ sendok teh jeruk nipis ditambah dengan 2/3 sendok teh kecap atau
madu diberikan 3 – 4 kali sehari 5) Jika hidungnya tersumbat karena pilek, bersihkan
lubang hidungnya dengan sapu tangan bersih 6) Segera bawa ke petugas kesehatan bila
sakit anak bertambah parah

5. DBD
Di Kelurahan Pedungan sendiri penyakit DBD masih merupakan masalah kesehatan karena
jumlah penderita yang selalu ada dari tahun ke tahun dan sangat berpotensi untuk menjadi
wabah sehingga memerlukan penangan secara cepat, tepat dan sistematis.
Kegiatan yang Dilaksanakan :
a. Penyuluhan kepada masyarakat melalui Posyandu dan pertemuan Di Desa /Kecamatan
serta melaluiAnak sekolah lewat program UKS dan MOS (terjadwal)
b. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) terutama pada daerah endemis melalui gertak PSN
( jadwal)
c. Pemantauan Jentik Berkala (PJB)dan abatesasi di Puskesmas, sekolah dan TTU
d. (jadwal dan hasil)
e. Pemantauan Epidemiologi (P.E) dan Fogging focus pada daerah kasus. (jadwal/ catatan
kegiatan,hasil dan foto)
f. Pembinaan dan pengawasan kinerja juru pemantau jentik (Jumantik)
g. Penemuan dan pengobatan penderita h. Merujuk penderita

6. Malaria
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain :
a. Penyuluhan kepada masyarakat melalui Posyandu dan di sekolah
b. Pemeriksaan Darah secara PCD.
c. Penemuan kasus dan pengobatan penderita
d. Merujuk kasus Kasus Malaria yang di temukan pada tahun 2016 : 0 (tidak ada)

7. Kusta
Tujuan Program
a. Menurunkan angka kecacatan akibat penyakit Kusta.
b. Mencegah ketidak teraturan pengobatan penderita Kusta.
c. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penemuan tanda dini penyakit Kusta.
Kegiatan yang sudah dilakukan
a. Penyuluhan anak SD, SMP, SMA, penderita dan keluarga serta tetangga sekitarnya
b. Penemuan kasus dan pengobatan penderita
c. Kunjungan rumah yang ada pasien kusta
d. Pemeriksaan kontak penderita dan anak sekolah
e. Pengobatan penderita

Tabel 4.103 Taeget Cakupan dan Hasil Pelayanan Th 2016

No Kegiatan Target Hasil Keterangan


1. Pemeriksaan kontak kusta 3 5 -
2. Penemuan kusta baru 0 0 -

8. Infeksi Menular Seksual (IMS)


Kasus IMS Yang di Tangani di Puskesmas IV Denpasar Selatan adalah 119 kasus
Tujuan Program : Untuk mencegah dan mengurangi terjadinya penularan IMS termasuk
HIV/AIDS serta mengurangi dampak sosial dari IMS termasuk infeksi HIV/AIDS dalam
program P2 Kelamin (IMS dan HIV/AIDS) di Puskesmas IV Denpasar Selatan
Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi :
a. Penyuluhan pada masyarakat umum, anak sekolah dan remaja ataupun kelompok Risiko
tinggi.
b. Penemuan dan Pengobatan Penderita
c. Monitoring (Puskesmas, klinik IMS maupun klinik VCT) 4. Konseling 5. Pencatatan dan
Pelaporan 6. Pemeriksaan darah
9. Penyakit Bersumber Gigitan Binatang (Rabies)
Tujuan :
- Umum : Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang disebabkan oleh
virus Rabies.
- Khusus :-Terlaksananya proses pengelolaan program rabies mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. -Tersosialisasinya program rabies ke masyarakat -
Terpenuhinya sarana dan prasarana kegiatan program rabies.
Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi
a. Penyuluhan pada masyarakat umum, ibu PKK , anak sekolah dan remaja tentang
Penyakit Rabies
b. Perawatan, Pengobatan dan Rujukan untuk mendapatkan VARpada Penderita gigitan
bersumber binatang
c. Monitoring (Puskesmas)
d. Pencatatan dan Pelaporan Monitoring dan Evaluasi
10. Kecacingan
Tujuan
Umum : Setiap anak usia sekolah di SD/MI serta anak balita terbebas dari infeksi
kecacingan.
Khusus : Meningkatkan cakupan pemberian obat cacing pada usia 12 bl – 12 tahun
Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi
a. Penyuluhan pada masyarakat umum, ibu PKK, anak sekolah dan remaja tentang bahaya
cacingan
b. Pemberian obat cacing pada balita dan anak sekolah
c. Monitoring (Puskesmas)
d. Pencatatan dan Pelaporan Monitoring dan Evaluasi
11. Survailance
Sistem surveilans yang dilaksanakan di Puskesmas IV Denpasar Selatan belum dilaksanakan
secara khusus, namun masih terintegrasikan ke dalam sistem Surveilans Terpadu Penyakit
(STP). Pelaksanaan STP masih belum dapat dilaksanakan dengan optimal karena tidak ada
petugas khusus surveilans yang terlatih dan karena jumlah penyakit yang diamati terlalu
banyak ( 21 penyakit ) dan petugas surveilans merangkap tugas lain.

12. Penyaki Tidak Menular


Yang dimaksud dengan PTM (Penyakit Tidak Menular) Utama: Diabetes, kanker, penyakit
jantung dan pembuluh darah (PJK-PD), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan
gangguan akibat kecelakaan & tindak kekerasan.
Analisa: terdapat peningkatan capaian pemeriksaan status gizi berupa pemeriksaan Indeks
Massa Tubuh (IMT) pada pengunjung puskesmas dari januari sebesar 0.09% (laki) dan
0.28% (perempuan) menjadi 98.39% (laki) dan 98.3% (perempuan). Hal ini dikarenakan
sudah diwajibkan dalam rekam medis pasien untuk dilakukan pemeriksaan berat badan dan
tinggi badan.
Selain itu di Puskesmas IV Denpasar Selatan juga melakukan Deteksi Dini kanker Panyudara
dan Kanker Leher Rahim Tahun 2016

10 penyakit terbanyak di Puskesmas IV Denpasar Selatan Tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai