Anda di halaman 1dari 2

Topik-2:

Dasar-dasar Menulis: Komunikasi Secara Tertulis


 Hakikat Menulis
 Kompetensi Menulis

Materi:
a. Materi Pokok:

KOMUNIKASI SECARA TERTULIS

2.1 Hakikat Menulis


Menulis merupakan pengungkapan pengalaman secara tertulis. Pengalaman
tcrebut dapat berupa pengalaman sendiri dan dapat pula berupa pengalaman yang
diperoleh dari orang lain atau dari membaca buku. Sesuai dengan pernyataan tersebut,
Oka dan Basuki (1990:1) menyatakan bahwa menulis pada dasamya adalah kemampuaan
menggunakan bahasa secara tertulis dalam mengungkapkan diri dari hasil kegiatan
kejiwaan, menuturkan pengalaman, dan memaparkan penghayatan penulis terhadap
lingkungan di sekitarnya.
Widyamartaya (1990:9) menyatakan bahwa menulis adalah keseluruhan
rangkaian kegiatan seseorang dalam rangka mengungkapkan gagasan melalui bahasa
tertulis kepada pembaca untuk dipahami tepat seperti yang dimaksudkan oleh penulis.
Pengertian itu mengandung empat unsur penting, yaitu gagasan, bahasa tulis, untuk
pembaca, dan terpahami. Sesuai dengan pernyataan tersebut, Syafi'ie (1988:45)
berpendapat bahwa menulis pada dasarnya adalah menuangkan gagasan, pendapat,
perasaan, keinginan, kemauan, dan informasi ke dalam tulisan dan kemudian
mengirimkannya kepada orang lain (pembaca).
Dari penjelasan atau uraian mengenai menulis yang telah dibicarakan, dapat
diketahui apa sebenarnya hakikat dari menulis tersebut. Pada hakikatnya, menulis adalah
kegiatan penuangan informasi, pikiran (gagasan atau pendapat), perasaan (keinginan)
atau pengalaman ke dalam bahasa tulis yang dimaksudkan untuk dikomunikasikan
kepada pihak lain atau pembaca.
Menulis merupakan suatu keterampilan yang dapat dipelajari. Orang yang
berbakat menulis dan mendapat kesempatan belajar menulis, ia tentu menjadi penulis
yang baik. Orang yang tidak berbakat menulis tetapi ia mau belajar menulis dengan
sungguh-sungguh dan mendapat kesempatan belajar menulis, ia akan dapat menjadi
seorang penulis. Berbakat menulis apabila tidak mau belajar menulis tidak menjamin ia
akan menjadi seorang penulis yang baik (Syafi'ie, 1988:48). Dapat disimpulkan bahwa
seseorang yang mau belajar menulis, ia akan mampu menulis. Dengan kata lain,
seseorang yang mau belajar menulis ia akan memiliki kompetensi menulis.

2.2 Kompetensi Menulis


Syafi’ie (1988:64-90) menyatakan bahwa untuk dapat menghasilkan tulisan yang
baik, seorang penulis harus memiliki beberapa kemampuan sebagai berikut:
(1) Kemampuan Menemukan Masalah yang Akan Ditulis
Seseorang tidak akan dapat menulis apabila ia tidak dapat menemukan masalah yang
akan ditulis. Kemampuan menulis harus didukung oleh kemampuan penalaran yang
baik serta kepekaan terhadap keadaan yang terjadi dalam masyarakat dan
lingkungan. Selain itu, penulis harus mampu melihat hubungan antara gejala-gejala
dan kejadian yang dilihatnya.
(2) Kepekaan Terhadap Kondisi Pembaca
Seseorang yang akan menulis perlu mengetahui bagaimana kemampuan (pengeta-
huan ) calon pembaca mengenai hal yang akan disajikan dalam tulisannya. Untuk itu
diperlukan pemahaman kondisi calon pembaca yang menyangkut apa yang telah
diketahui, belum diketahui, dan yang perlu diketahui calon pembaca berkaitan dengan
yang akan disajikannya.
(3) Menyusun Perencanaan Penulisan
Perencanaan penulisan merupakan pemandu dalam proses penulisan. Di dalam pe-
rencanaan itu termuat masalah penulisan, tujuan penulisan, kegiatan-kegiatan dalam
proses penulisan, macam-macam data yang dibutuhkan, cara-cara mendapatkan data,
sumber data dan instrumen yang digunakan, cara mengolah data, dan rencana yang
berupa kerangka tulisan.
(4) Kemampuan Menggunakan Bahasa
Mampu menggunakan bahasa berarti menguasai penggunaan kaidah-kaidah tata bahasa
(tata bunyi, tata bentukan kata, pilihan kata, kalimat, tata wacana), kosa kata dan ejaan
yang berlaku.
(5) Kemampuan Memulai Menulis
Penulis hendaknya jangan terlalu lama memikirkan untuk memulai menulis. Memulai
menulis berarti penulis memikirkan apa yang akan ditulis pada paragraf pendahuluan.
Agar mudah memulai menulis, penulis hendaknya berpedoman pada apa yang menjadi
tujuan dari paragraf pendahuluan itu.
(6) Kemampuan Memeriksa Tulisan Sendiri
Tulisan yang baru saja selesai ditulis hendaknya diperiksa lagi untuk kesempurnaan
tulisan tersebut. Untuk itu, hal yang perlu diperhatikan adalah apakah tulisan sudah
cukup jelas; lancar; kata-kata, kalimat, dan paragraf mendukung maksud tulisan;
ejaan dan tanda bacanya benar; dan apakah tulisan sudah sesuai dengan pembacanya?
Keenam kemapuan yang harus dimiliki oleh seorang penulis, dapat juga dikatakan
kompetensi-kompetensi kepenulisan. Artinya, agar seseorang dapat menulis dengan baik,
ia harus memiliki kompetensi-kompetensi itu.

b. Materi yg Relevan (Mhs Mencari Sendiri)


c. Tugas:
(1) Menulis merupakan kegiatan komunikasi. Menulis merupakan suatu keterampilan
yang dapat dipelajari. Jelaskan kedua pernyataan tersebut!
(2) Agar seseorang dapat terampil menulis, kompetensi-kompetensi apa sajakah yang
harus ia miliki?

Anda mungkin juga menyukai