Anda di halaman 1dari 19

di

Indonesia
DIREKTUR P2PTVZ
Dr.drh.Didik Budijanto, M.Kes

SERIAL SEMINAR VIRTUAL ARBOVIROSIS #SERI-2,


WASPADA JAPANESE ENCEPHALITIS, 17 September 2020
• PENDAHULUAN
• SEJARAH
• KEGIATAN POKOK
• UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
OUTLINE JE DI INDONESIA
• TANTANGAN
• RENCANA TINDAK LANJUT
• KESIMPULAN
Pendahuluan
Japanese Encephalitis (JE)
adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus yang
menyerang manusia dan
hewan . Ditularkan oleh
Pada manusia virus JE gigitan nyamuk , terutama
menyebabkan radang otak Culex tritaeniorhynchus.
Epidemi pertama kali terjadi di
Jepang dan sejak itu menyebar ke
negara-negara Asia.
Indonesia diperkirakan sebagai
center of origin JE di dunia.
Saat ini 8 provinsi di Indonesia
telah melaporkan insiden kasus JE
Sejarah JE di Dunia
1935
1924 ISOLASI VIRUS PERTAMA DARI
1871 GREAT EPIDEMIC KASUS KEMATIAN ENCEPHALITIS
“SUMMER OUT BREAK IN JAPAN PADA MANUSIA
ENCEPHALITIS “
EPIDEMIC

1938 1940-1978
ISOLASI VIRUS PENYAKIT JE MENYEBAR
DARI DI NEGARA-NEGARA ASIA
CULEX MENYEBABKAN EPIDEMIK
TRITAENIORHYNCHUS DI CINA, KOREA DAN INDIA
Sejarah JE di Indonesia
2018
2014 CACTH UP CAMPAIGN
1994-2004 Program nasional VAKSIN JE
1972 Survey Pencegahan DI PROVINSI BALI
Isolasi Virus JE Seroprevalensi Dan
Pertama Di Oleh Kemenkes Pengendalian
Indonesia oleh Van Spesimen Positif Je JEdi Indonesia
Peenen Dkk, pada Pada Manusia
Babi & Nyamuk Di 14 Provinsi
Culex
(Bali, Riau, Jabar
tritaeniorhynchus di
Jateng, Lampung,
Daerah Kapuk, NTB, NTT, Sumut
Jakarta Barat Kalbar, Sulut, Sulsel
dan Papua)
Kegiatan Pokok Pengendalian Arbovirosis

Surveilans Penemuan & Pengendalian Peningkatan SKD dan


kasus,vektor tatalaksana vektor peran serta penanggulangan
& Reservoir kasus masy KLB

Kemitraan & Capacity


Penyuluhan jejaring kerja building & Monev
penelitian
SIKLUS
PENULARAN
VIRUS JE
SUMATERA UTARA
KALIMANTAN BARAT SULAWESI UTARA
KEPULAUAN RIAU

JAWA TENGAH

DKI JAKARTA

JAWA BARAT
DI YOGYAKARTA NUSA TENGGARA
Tidak ada data pada manusia, hewan & nyamuk
TIMUR
Seropositif virus JE pada hewan & manusia
Seropositif pada hewan
BALI NUSA TENGGARA
Seropositif pada manusia BARAT
PENGENDALIAN VEKTOR & HEWAN RESERVOIR

KIMIA
BIOLOG
I
MEKANI
K
Penyuluhan
JEJARING LABORATORIUM JE

JE INDONESIA Sub-National
labs=3
BBTKLPP YOGYAKARTA

PBTDK LITBANGKES
KEMENKES RI
BBTKLPP SURABAYA
BBTKLPP JAKARTA
KEMITRAAN
Workshop bagi pemegang program
Arbovirosis di 25 Provinsi Workshop peningkatan
Monev kapasitas tenaga
Laboratorium JE untuk
&
seluruh B/BTKLPP, 2019
Capacity
Building

Regional workshop on strengthening Penguatan Surveilan JE Review & Evaluation


the capacity of Japanese Encephalitis Sentinel JE di Kalbar tahun Meeting, 11-13
laboratory network in WHO 2019 September 2019
SEAR,NIMHANS, Bangalore India, 22-
26 April 2019
Upaya Pencegahan & Pengendalian
Japanese Encephalitis (JE) di Indonesia
• Program Nasional Pencegahan dan
Pengendalian JE di Indonesia sejak tahun
2014.
• Sistem Surveilans Sentinel JE sejak tahun
2014.
• Vaksinasi JE di Bali sejak tahun 2018.
Tantangan

• Kebiasaan hidup vektor penular JE di luar rumah.


• PSN yang belum membudaya.
• Distribusi kasus JE yang tersebar
• Peranan dari host reservoir yang berbeda
• Keanekaragaman jenis vektor penular JE
• Dukungan manajemen dan anggaran yang terbatas
Rencana Tindak Lanjut

• Memperbanyak dan memperkuat daerah sentinel Surveilans JE


• Membuat Peta Jalan Pencegahan dan Penanggulangan JE di
Indonesia bersama lintas program dan lintas sektoral
• Menyusun modul dan rencana pelatihan jaraj jauh bagi pemegang
program dan tenaga laboratorium JE
Kesimpulan

• Penyakit JE disebabkan oleh gigitan nyamuk untuk itu kegiatan 1 Rumah 1


Jumantik sangat penting untuk dilaksanakan.
• Penularan JE sangat tergantung dari hewan reservoir untuk itu dibutuhkan
kerjasama lintas orogram dan lintas sektoral dalam hal ini kementerian
pertanian dalam pengendaliannya.
• Penyakit JE dapat menyebabkan gejala yang berat hingga kematian. Sehingga
penguatan diagnosis dan tatalaksana sangat dibutuhkan terutama pada FKTP.
• Surveilans sentinel JE harus diperkuat untuk upaya penemuan kasus JE.
• Dibutuhkan dukungan manajemen dan anggaran baik lintas program maupun
lintas sektoral baik dari dalam maupun luar negeri

Anda mungkin juga menyukai