Disusun Oleh:
ADH.C.3
Vanesaa (19102075/15)
2020
A. Landasan Teori.
Dalam manajemen sumber daya manusia seleksi sangat diperlukan keberlangsungan usaha ke
depannya karena seleksi akan menentukan SDM yang terpilih untuk menjadi bagian dari suatu
usaha. Seleksi merupakan proses pemilahan khusus yang akan menentukan tenaga kerja mana
yang akan diterima. Proses tersebut dimulai dari pelamar kerja dan diakhiri dengan keputusan
penerimaan. Adapun beberapa teori yang menjelaskan mengenai seleksi, yaitu:
Menurut Melayu S.P. Hasibuan (2002:47). “Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan
penentuan pelamar yang diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan dari suatu perusahaan,
seleksi ini didasarkan pada spesifikikasi tertentu dari perusahaan bersangkutan”.
Menurut Wiludjeng (2007:99). “Seleksi adalah proses identifikasi dan pemilihan seseorang yang
paling cocok atau paling memenuhi syarat dari beberapa calon yang ada untuk suatu jabatan
tertentu.
Ada tiga hal yang menyebabkan seleksi sangat penting yaitu:
1. Kinerja para manajer Sebagian besar bergantung dari kinerja bawahannya.
2. Seleksi yang efektif penting karena biaya perekrutan yang dikeluarkan perusahaan dalam
pengangkatan pegawai tidak sedikit.
3. Seleksi yang baik itu penting karena implikasi hukum dari pelaksanaannya serampangan.
A. Tujuan Seleksi
Tujuan umum dari diadakannya seleksi yaitu untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik dan
profesional. Adapun tujuan seleksi lainnya, yaitu:
1. Untuk mendapatkan para pegawai yang memenuhi syarat dan mempunyai kualitas
sebagaimana yang diperlukan.
2. Untuk mengukur kemampuan calon pegawai apakah dapat mengerjakan pekerjaan
tertentu yang dibutuhkan.
3. Untuk menyiapkan dan membentuk para pegawai yang dapat menunjang kegiatan
perusahaan dimasa depan.
B. Metode Seleksi Penerimaan Pegawai.
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyeleksi para calon pegawai, yaitu:
1. Metode Ilmiah, metode ini merupakan seleksi yang dalam pelaksanaannya berdasarkan
spesifikasi jabatan dan kebutuhan yang akan diisi serta pedoman kepada kriteria dan
standar tertentu.
2. Metode Non Ilmiah, seleksi yang dilakukan dimana dasar pemilihannya tidak
didasarkan pada kriteria atau jabatan tetapi hanya didasarkan pada perkiraan
pengalaman.
Sumber Referensi:
Handoko, T.Hani. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE
Hasibuan, Malayu S.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Bumi Aksara.