Disusun oleh :
Disusun oleh :
1. Arita Fajar Damasari ( 190210102014 )
2. Vinky Dwi Putriyani ( 190210102015 )
3. Sherly nur laily ( 190210102026 )
4. Nur lailatull mubarokah ( 190210102029 )
5. Firyal fatinah fitriyani ( 190210102032 )
Makalah ini masih memiliki beberapa kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk perbaikan ke depan sangant diharapkan. Semoga tugas membuat
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB 1. PEMBAHASAN
(1.1)
(1.2)
(1.3)
(1.4)
(1.5)
Dari persamaan di atas maka dapat dilihat bahwa kondisi keseimbangan
dinyatakan dalam dua persamaan. Hal ini adalah merupakan perbedaan pokok dengan
persamaan keseimbangan dalam jembatan arus searah. Jadi dengan demikian, maka
berbeda dengan jembatan arus searah, dimana keseimbangan bisa dicapai dengan
pengaturan satu cabang, maka untuk jembatan arus bolak-balik, keseimbangan hanya
didapat dengan pengaturan dua komponen dari jembatan.
2
bentuk yang paling sederhana (tetapi sangat efektif) terdiri dari sepasang telepon kepala
(head phones). Dalam pemakaiaan lain, detektor nol dapat terdiri dari sebuah penguat
arus bolak-balik bersama sebuah alat pencatat keluaran atau sebuah indikator tabung
sinar elektron (tuning eye).
E
I1 =
Z1 + Z3 ……………….
(1.7)
E
I2 =
Z2 + Z4 ………………. (1.8)
Substitusi pers (1.7) dan (1.8) ke dalam persamaan (1.6) memberikan
Z 1 Z 4 = Z 2 Z3 ……………….
(1.9)
( Z 1 ∠ θ1 )( Z 4 ∠θ 4 ) = ( Z 2 ∠ θ2 )( Z 3 ∠ θ3 ) ……………….
Kedua lengan perbandingan adalah resistif dan dinyatakan oleh R1 dan R2.
lengan standar terdiri dari kapasotor Cs seri dengan tahanan Rs, di mana Cs adalah
kapasitor standar kualitas tinggi dan Rs adalah tahanan variabel. Cx menyatakan
kapasitansi yang tidak diketahui dan Rx adalah tahanan kebocoran kapasitor.
Dua bilangan komplek adalah sama bila bagian-bagian nyata dan bagian-bagian
khayalnya adalah sama. Dengan menyamakan bagian-bagian nyata diperoleh
R2
RX = Rs
R1 R X = R 2 R s atau R1 ……………….
(2.1)
jR 1 jR 2 R1
= Cx = Cs
ω Cx ω Cs atau R2 ……………….
(2.2)
Karena kita mengukur kapasitor yang tidak diketahui yang efek tahanannya bisa
kecil sekali, pengaturan pertama sebaiknya dilakukan pada bagian kapasitif yang berarti
mengatur R1 agar menghasilkan suara paling kecil dalam telepon kepala. Dalam
kebanyakan hal suara tersebut tidak akan hilang seluruhnya, sebab syarat setimbang
kedua belum dipenuhi. Maka Rs diatur untuk kesetimbangan bagian resistif dan suara
dibuat agar semakin mengecil. Ternyata bahwa pengaturan kedua tahanan secara
bergantian adalah perlu untuk menghasilkan keluaran nol dalam telepon kepala dan
untuk mencapai kondisi setimbang yang sebenarnya. Perlunya pengaturan secara
bergantian menjadi jelas bila kita sadari bahwa setiap perubahan dalam R 1 bukan hanya
mempengaruhi persamaan setimbang kapasitif, tetapi juga mempengaruhi persamaan
setimbang resistif, sebab R1 muncul dalam kedua bentuk persamaan tersebut.
R2
Lx = Ls
R1 ……………….(2.3)
R2
R x = Rs
R1 ……………….(2.4)
Zx = Z2Z3Y1 ……………….(2.5)
1
Y1 = + jω C 1
R1 ……………….(2.6)
1
Z x = R x + jω L x = R 2 R 3 ( + jω C 1 )
R1 ……………….(2.7)
Pemisahan bagian nyata dan bagian khayal memberikan
R2 R3
Rx =
R1 ……………….(2.8)
1.3Jembatan Wien
Jembatan Wien dikemukakan di sini bukan hanya untuk pemakaiannya namun
jembatan arus bolak-balik guna mengukur frekuensi, tetapi juga untuk berbagai
rangkaian bermanfaat lainnya. Sebagai contoh, sebuah jembatan Wien kita
temukan di dalam alatsebagai saringan pencatat (notch filter) yang membedakan
terhadap satu frekuensitertentu.
Pemakaian jembatan Wien juga terdapat di dalam osilator audio dan
frekuensitinggi (high frequency, HF) sebagai elemen pengukur
frekuensi (frequency determininelement). Namun dalam bab ini, jembatan Wien
dibahas dalam bentuk dasar yang direncanakanuntuk mengukur frekuensi
Jembatan Wien memiliki sebuah kombinasi seri RC dalam satu lengan dan sebuah
kombinasi paralel RCdalam lengan di sebelahnya.
dan
• Pada persamaan ( Rx) dan ( Lx ), dapat dilihat bahwa harga tahanan dan induktansi
yang tidak diketahui ( Rx dan Lx ) mengandung kecepatan sudut ω, yang berarti bahwa
frekuensi harus diketahui secara tepat.
• Syarat kedua kesetimbangan, menyatakan bahwa jumlah sudut fasa dari lengan-lengan
berhadapan harus sama, jadi jumlah sudut fasa induktif harus sama dengan jumlah sudut
fasa kapasitif, karena sudut-sudut fasa resistif adalah nol.
• Pada gambar berikut, ditunjukkan diagram vektor bahwa :
• Jika kedua sudut fasa tersebut sama, maka besar tangennya juga sama, jadi :
• Subsitusikan harga pada persamaan di tas ke dalam persamaan Lx), maka bentuk Lx
menjadi :
Untuk nilai Q lebih besar dari 10 ( Q > 10 ), maka suku (1/Q)² menjadi lebih kecil dar
1/100, sehingga dapat diabaikan, oleh karena itu persamaan berubah menjadi bentuk
yang sama ( diturunkan ) pada jembatan Max
Jembatan arus bolak balik yang paling penting dan digunakan secara
luas untuk pengukuran kapasitor, dan mengukur sifat-sifat isolasi, yaitu
pada sudut-sudut fasa yang mendekati 90°. • Jembatan ini memberikan
beberapa keuntungan nyata dibandingkan dengan jembatan pembanding
kapasitansi.
• Pada lengan 1 terdiri dari tahanan R1 diparalel dengan sebuah kapasitor variabel dan
lengan standar hanya terdiri dari sebuah kapasitor ( umumnya kapasitor standar
merupakan kapasitor mika yang bermutu tinggi untuk pengukuran yang umum dan
kapasitor udara untuk pengukuran isolasi ). • Sebuah kapasitor mika bermutu tinggi
mempunyai kerugian yang sangat rendah ( tidak mempunyai tahanan bocor), oleh
karena itu mempunyai sudut fasa mendekati 90°. • Impedansi keempat lengan
dinyatakan dalam bentuk bilangan kompleks :
• Faktor daya untuk besaran yang tidak diketahui adalah tg θ = Rx/Zx. • Untuk sudut-
sudut fasa yang mendekati 90°, reaktansi hampir sama dengan impedansi maka faktor
daya didefinisikan :
A. Kesimpulan
Aliran listrik berdasarkan sifatnya dibedakan antara listrik arus searah (direct
current, DC) dan listrik bolak balik (alternating-current, AC) disebut listrik arus searah
jika arahnya tetap, arus searah yang besarnya tetap disebut arus rata, dan arus searah
yang besarnya berubah disebut dengut atau arus pulsa.
Harga efektif dari listrik arus bolak balik setara dengan besarnya arus rata yang
besar hambatan dan selang wktu yang sama menghasilkan kerja listrik yang sama besar,
sedangkan harga rata-rata dari listrik arus bolak balik setara dengan besarnya arus rata
yang dalam selang waktu memindahkan sejumlah muatan yang sama besarnya.
Keuntungan cara penyelesaian dengan fungsi eksponensial kompleks dan
impedansi kompleks dapat digunakan untuk menyakan fasor dan diterapkan aturan
untuk arus searah.
Untuk resonansi pada rangakaian RLC sumber tegangannya tetap, artinya nilai
rms Vs tidak tergantuk pada arus yang mengalir dalam rangkaian.
B. Saran
Diharapkan semua pihak memberikan sumbangsinya dalam menyempurnakan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
A.K. Sawhney. Dhanpatrai and Sons. Electrical and Electronic Measurements and
Intrumentation. New Delhi.
Soedjana, Sapiie. Osamu, Nishino. 1976. Pengukuran dan Alat – Alat Ukur Listrik. Jakarta: PT.
Pradya Paramita.
Suryatmo. 1997. Fakultas Teknik: Pengukuran Listrik dan Elektronika. Jakarta: Bumi Aksara.