Anda di halaman 1dari 12

BAB 5 .

METODOLOGI FISIKA KUANTUM


5.5 Persoaln Eigen

𝐀 𝜑 = 𝑎𝜑
Dengan : A : Operator
𝜑 : Fungsi Eigen
a : Nilai Eigen
Contoh Soal
Tentukan solusi eigen dari operator :
𝑑 𝑑 𝑑2 𝑑2
a. 𝑑𝑥 b. 𝑑𝑡 c. 𝑑𝑥2 d. 𝑑𝑡 2

Jawab
a. Persoalan Eigen harus memenuhi persamaan : 𝐀 𝜑 = 𝑎𝜑
𝑑
atau 𝑑𝑥 𝜑 = 𝑎𝜑
maka solusinya :
Fungsi Eigen : 𝜑 = 𝐴 𝑒 𝑘𝑥
Nilai Eigennya : a=k
Jawab
b. Persoalan Eigen harus memenuhi persamaan : 𝐀 𝜑 = 𝑎𝜑
𝑑
atau 𝑑𝑡 𝜑 = 𝑎𝜑
maka solusinya :
Fungsi Eigen : 𝜑 = 𝐴 𝑒 𝑖𝜔𝑡
Nilai Eigennya : a = iω
Contoh Soal
Tentukan solusi eigen dari operator :
1 0 1 1 2𝑖 0
0 1 0 −𝑖
a. b. 0 1 0 c. d. −2𝑖 0 −2𝑖
1 0 𝑖 0
1 0 1 0 2𝑖 −1
Jawab
a. Persoalan Eigen harus memenuhi persamaan : 𝐀 𝜑 = 𝑎𝜑
0 1
atau 𝜑 = 𝑎𝜑
1 0
Langkah 1 : Mencari Nilai Eigen
0 1 𝜑1 𝜑1 −𝑎 1 𝜑1 0
𝜑2 = 𝑎 𝜑2 atau =
1 0 1 −𝑎 𝜑2 0
Persamaan di atas mempunyai solusi jika Determinan dari matrik Bujursangkar adalah 0
atau 𝑎 2 − 1 = 0
𝑎+1 𝑎−1 =0
Jadi a = -1 atau a = 1 adalah Nilai Eigen dari Operator di atas

Langkah 2 : Menentukan fungsi Eigen untuk nilai Eigen a = 1


−1 1 𝜑1 0
= ⟹ 𝜑1 = 𝜑2
1 −1 𝜑2 0
𝜑1 1
sehingga 𝜑 = 𝜑 = 𝜑1 adalah fungsi Eigen belum ternormalisasi
2 1
Syarat Normalisasi ; 𝜑 + 𝜑 = 1
1
𝜑1 1 1 𝜑1 =1
1
1 1 1
𝜑1 = Jadi Fungsi Eigen ternormalisasinya adalah 𝜑 =
2 2 1
Langkah 3 : Menentukan fungsi Eigen untuk nilai Eigen a = -1
1 1 𝜑1 0
= ⟹ 𝜑1 = −𝜑2
1 1 𝜑2 0
𝜑1 1
sehingga 𝜑 = 𝜑 = 𝜑1 adalah fungsi Eigen belum ternormalisasi
2 −1
Syarat Normalisasi ; 𝜑 + 𝜑 = 1
1
𝜑1 1 −1 𝜑1 =1
−1
1 1 1
𝜑1 = Jadi Fungsi Eigen ternormalisasinya adalah 𝜑 =
2 2 −1

0 1
Jadi solusi persoalan Eigen dari operator adalah :
1 0
𝟏 𝟏
(i) Fungsi Eigen 𝝋 = dengan nilai Eigen a = 1 dan
𝟐 𝟏
𝟏 𝟏
(ii) Fungsi Eigen 𝝋 = dengan nilai Eigen a = -1
𝟐 −𝟏
Jawab
b. Persoalan Eigen harus memenuhi persamaan : 𝐀 𝜑 = 𝜆𝜑
1 1 3
atau 1 5 1 𝜑 = 𝜆𝜑
3 1 1
Langkah 1 : Mencari Nilai Eigen
1 1 3 𝜑1 𝜑1 1−𝑎 1 3 𝜑1 0
1 5 1 𝜑2 = 𝜆 𝜑2 atau 1 5−𝑎 1 𝜑2 = 0
3 1 1 𝜑3 𝜑3 3 1 1 − 𝜆 𝜑3 0
Persamaan di atas mempunyai solusi jika Determinan dari matrik Bujursangkar adalah 0
atau 𝜆3 − 7𝜆2 + 36 = 0 memiliki akar-akarnya
𝜆1 = 6 ; 𝜆2 = 3 dan 𝜆3 = -2 adalah Nilai Eigen dari Operator di atas

Langkah 2 : Menentukan fungsi Eigen untuk nilai Eigen 𝝀𝟏 = 6


−5 1 3 𝜑1 0
1 −1 1 𝜑2 = 0 ⟹ 𝜑1 = 2𝜑3 = 𝜑3
3 1 −5𝜑3 0
𝜑1 1
sehingga 𝜑 = 𝜑2 = 𝜑1 2 adalah fungsi Eigen belum ternormalisasi
𝜑3 1
Syarat Normalisasi ; 𝜑 + 𝜑 = 1
1
𝜑1 1 2 1 𝜑1 2 =1
1
1
1 1
𝜑1 = 6
Jadi Fungsi Eigen ternormalisasinya adalah 𝜑 =
6
2
1
Langkah 3 : Menentukan fungsi Eigen untuk nilai Eigen a = 1
0 0 𝜑1
1 0
0 0 𝜑2 = 0
0 ⟹ 𝜑1 = 𝜑3 = 0 dan 𝜑2 = 1
1 0 𝜑3
0 0
𝜑1 0
sehingga 𝜑 = 𝜑2 = 𝜑1 1 adalah fungsi Eigen belum ternormalisasi
𝜑3 0
Syarat Normalisasi ; 𝜑 + 𝜑 = 1
0
𝜑1 0 1 0 𝜑1 1 =1
0
0
𝜑1 = 1 Jadi Fungsi Eigen ternormalisasinya adalah 𝜑 = 1
0
Langkah 4 : Menentukan fungsi Eigen untuk nilai Eigen a = 2
−1 0 𝜑11 0
0 −1 𝜑2 = 0
0 ⟹ 𝜑1 = 𝜑3 dan 𝜑2 = 0
1 0 𝜑3−1 0
𝜑1 1
sehingga 𝜑 = 𝜑2 = 𝜑1 0 adalah fungsi Eigen belum ternormalisasi
𝜑3 1
Syarat Normalisasi ; 𝜑 + 𝜑 = 1
1
𝜑1 1 0 1 𝜑1 0 =1
1
1
1 1
𝜑1 = 2
Jadi Fungsi Eigen ternormalisasinya adalah 𝜑 =
2
0
1
0 1
Operator A = adalah operator Hermitian, Karena 𝐀+ = 𝐀
1 0
Dapat disimpulkan bahwa suatu Operator Hermite menghasilkan :
(1) Nilai Eigen adalah bilangan Riil
(2) Dua fungsi Eigennya dengan nilai Eigen yang berbeda akan Orthogonal
Syarat Orthogonal, jika :
𝜑𝑚 , 𝜑𝑛 = 𝑐 𝛿𝑚𝑛 atau 𝜑𝑚 , 𝜑𝑛 = 0

0 1 𝜑1 1 1 1
Operator adalah Op. Hermitian, di dapatkan fungsi Eigen φ = 𝜑 = .
1 0 2 2 1 −1
1 1 1 0 1
φ= disebut dengan matrik basis dari operator
2 1 −1 1 0
Maka
𝑎 𝑏 1 𝑑 −𝑏
𝜑 −1 = invers dari 𝜑 Jika 𝑝 = maka 𝑝−1 =
𝑐 𝑑 det 𝑝 −𝑐 𝑎
1 1 1
= 2 1 −1
Dengan menggunakan definisi, 𝐀1 = 𝜑 −1 𝐀 φ
1 1 1 0 1 1 1 1
=
2 1 −1 1 0 2 1 −1
1 1 1 1 1
= 2 1 −1 1 −1
1 0
=
0 −1
adalah matrik Diagonal dengan diagonalnya adalah nilai eigen matrik operator tersebut
1 0 1 𝜑1 1 0 −1
1
Dari contoh operator 0 1 0 di atas, di dapatkan fungsi Eigen φ = 𝜑2 = 0 1 0 .
2
1 0 1 𝜑3 1 0 1
1 0 −1 1 0 1
1
φ= 2
0 1 0 disebut dengan matrik basis dari operator 0 1 0
1 0 1 1 0 1
Maka a. Determinan
(i) Metode Diagonal
𝜑 −1 = invers dari 𝜑
1 (ii) Minor dan Kofaktor
= (𝐚𝐝𝐣𝐨𝐢𝐧𝐭 𝜑) Minor dari 𝑎𝑖𝑗 baris I dan kolom j dihapus
𝐝𝐞𝐭 𝜑
Dengan 𝑖+𝑗
Kofaktor : 𝐾𝑖𝑗 = −1 𝑎𝑖𝑗
1
det-φ = 𝑗=𝑛
𝑑𝑒𝑡 − 𝐴 = σ1,𝑗=1 𝑎𝑖𝑗 𝐾𝑖𝑗
2
𝐾11 𝐾12 𝐾13 b. Invers
Matrik 𝐾𝑖𝑗 = 𝐾21 𝐾22 𝐾23 (i) Metode Reduksi Baris)
𝐾31 𝐾32 𝐾33
𝐀 𝐈 = 𝐈 𝐀−𝟏
1 0 −1 (ii) Determinan
1
= 0 2 0 1
2
−1 0 1 𝐀−1 = 𝐴𝑑𝑗 − 𝐀
𝑑𝑒𝑡−𝐀
1 0 −1 𝒕
1
𝐚𝐝𝐣𝐨𝐢𝐧𝐭 𝜑 = 2 0 2 0 𝐴𝑑𝑗 − 𝐀 = 𝑀𝑎𝑡𝑟𝑖𝑘 − 𝑲𝒊𝒋
−1 0 1
1 0 −1
−1 1
Jadi 𝜑 = 2 0 2 0
2
−1 0 1
1 0 −1
1
= 2 0 2 0
−1 0 1
Dengan menggunakan definisi, 𝐀1 = 𝜑 −1 𝐀 φ
1 0 −1 1 0 1 1 0 −1
1 1
= 0 2 0 0 1 0 0 1 0
2 2
−1 0 1 1 0 1 1 0 1
1 0 −1 2 0 0
1
= 0 2 0 0 1 0
2
−1 0 1 2 0 0
4 0 0
1
= 0 2 0
2
0 0 0
2 0 0
= 0 1 0
0 0 0
adalah matrik Diagonal dengan diagonalnya adalah nilai eigen matrik operator tersebut

Latihan Soal
1. Ujilah apakah operator berikut adalah operator Hermitian:
1 2𝑖 0 1 2 0
0 −𝑖
a. b. −2𝑖 0 −2𝑖 c. 2 1 0
𝑖 0
0 2𝑖 −1 0 0 −2

2. Tentukan Matrik Basis dari operator berikut ::


1 2 0 1 0 −𝑖 4 0 2𝑖
a. 2 1 0 b. 0 2 0 c. 0 6 0
0 0 −2 𝑖 0 1 −2𝑖 0 4
5.6 Fungsi Degenerasi
Jika terdapat 1 Fungsi Eigen untuk 1 Nilai Eigen dari operator A, atau dapat dituliskan :
𝐀 𝜑 = 𝑎𝜑
𝐀 𝜓 = 𝑏𝜓
dengan 𝑎 ≠ 𝑏 dan 𝜑 ≠ 𝜓 , maka sistem diatas dikatakan non degenerasi. Sedangkan jika
ada lebih dari 1 Fungsi Eigen untuk satu Nilai Eigen, seperti
𝐀 𝜑 = 𝑎𝜑
𝐀 𝜓 = 𝑎𝜓
Maka dikatakan sistem terdegenerasi.

Untuk 𝜑 dan 𝜓 adalah fungsi Eigen degenerasi, naka kombinasi liniernya juga merupakan
fungsi Eigen.
𝐀 𝒄𝟏 𝜑 + 𝒄𝟐 𝜓 = 𝑐𝟏 𝐀𝜑 + 𝑐𝟐 𝐀𝜓
= 𝑐𝟏 𝑎𝜑 + 𝑐𝟐 𝑎𝜓
= 𝑎 𝑐𝟏 𝜑 + 𝑐𝟐 𝜓
Dari persamaan di atas, terdapat tak hingga fungsi Eigen untuk setiap nilai Eigen degenerasi..
5.7 Fungsi Gelombang dalam Ruang Momentum
Seperti dijelaskan di bab awal, bahwa fungsi gelombang partikel dapat di representasikan dengan
fungsi gelombang paket. Formulasi Matematis untuk gelombang paket dapat menggunakan
transformasi Fourier

𝒇 𝒙 = ‫׬‬−∞ 𝒈 𝒌 𝒆𝒊𝒌𝒙 𝒅𝒌 1 Dimensi bebas waktu

𝒇 𝒙, 𝒕 = ‫׬‬−∞ 𝒈 𝒌 𝒆𝒊 𝒌𝒙 − 𝝎𝒕
𝒅𝒌 1 Dimensi bergantung waktu
𝒊
Atau 𝜓 𝑥, 𝑡 = 𝑁 ‫ 𝒆 𝑝 𝜑 ׬‬ൗℏ 𝒑𝒙 −𝑬𝒕 𝒅𝑝 Fungsi Gel dlm ruang koordinat
𝒊𝒑𝒙
ൗℏ
𝜓 𝑥 = 𝑁 ‫𝒆 𝑝 𝜑׬‬ 𝒅𝑝
Dengan menggunakan Transformasi Fourier, persamaan di atas juga dapat dituliskan dalam
ruang momentum sebagai berikut :
𝒊𝒑𝒙
ൗℏ
𝜓 𝑝 = 𝑁 ‫𝒆 𝑥 𝜑׬‬ 𝒅𝑥
𝒊
𝜓 𝑝, 𝑡 = 𝑁 ‫ 𝒆 𝑥 𝜑 ׬‬ൗℏ 𝒑𝒙 −𝑬𝒕 𝒅𝑥
1
Dengan N =
2𝜋ℏ

Maka nilai ekspetasi momentum dalam ruang koordinat bisa dinyatakan dalam ruang momentum
𝜕
𝑝 = ‫𝑥 ∗𝜓 ׬‬ −𝑖ℏ 𝜓 𝑥 𝑑𝑥
𝜕𝑥
𝜕 𝒊𝒑𝒙
ൗℏ
= ‫𝑥 ∗𝜓 ׬‬ −𝑖ℏ 𝜕𝑥 𝑁 ‫𝒆 𝑝 𝜑׬‬ 𝒅𝑝 𝑑𝑥
𝑖𝑝 𝒊𝒑𝒙
ൗℏ
= ‫𝑥 ∗𝜓 ׬‬ −𝑖ℏ 𝑁 ‫𝒆 𝑝 𝜑׬‬ 𝒅𝑝 𝑑𝑥

𝑖𝑝𝑥ൗ
= ‫𝑝 𝑝 𝜑׬‬ 𝑁 ‫𝑒 𝑥 ∗𝜓 ׬‬ ℏ 𝑑𝑥 𝑑𝑝
= ‫𝑝𝑑 𝑝 ∗ 𝜑 𝑝 𝑝 𝜑 ׬‬
Maka operator momentum dalam koordinat ruang momentum dapat di tuliskan dengan
ෝ = 𝐩𝑜𝑝 ≡ 𝐩
𝐩
Dengan sifat komutator posisi dan momentum 𝐱, 𝐩 = 𝑖ℏ , maka operator posisi dalam
koordinat ruang momentum dapat dinyatakan sebagai :
𝜕
𝐱 = 𝑖ℏ 𝜕𝑝
𝑥

Bukti
𝐱, 𝐩 𝜑 𝒑 = 𝐱 𝐩 − 𝐩 𝐱 𝜑 𝑝
𝜕 𝜕
= 𝑖ℏ 𝜕𝑝 𝑝𝑥 𝜑𝑝 − 𝑝𝑥 𝑖ℏ 𝜕𝑝 𝜑𝑝
𝑥 𝑥
𝛿𝑝𝑥 𝛿𝜑 𝜕𝜑
= 𝑖ℏ 𝜑 + 𝑝𝑥 𝛿𝑝 𝑝 − 𝑖ℏ𝑝𝑥 𝛿𝑝 𝑝
𝛿𝑝𝑥 𝑝 𝑥 𝑥

= 𝑖ℏ 𝜑 𝑝
Contoh Soal
Fungsi gelombang suatu saat dari partikel yang bergerak sepanjang sumbu x dapat dinyatakan
dalam fungsi sebagai berikut :

𝑐, untuk 𝑥 ≤ 𝑎
𝜓𝑥 = ቊ
0, untuk 𝑥 > 𝑎
Tentukan :
a. c, jika 𝜓 ternormalisasi
b. Fungsi gelombang momentumnya
c. Rapat Probabilitas
d. Ekspetasi momentum (i) fungsi gelombang posisi dan (ii) fungsi gelombang momentum

Anda mungkin juga menyukai