Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ARITA FAJAR DAMASARI

NIM : 190210102014
KELAS : 90
MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Serta Seni Dalam Islam


Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dua hal yang sangat berkaitan . Islam sebagai
landasan Ilmu pengetahuan . Menurut konsep umum ilmu adalah pengetahuan manusia terhadap
segala sesuatu yang dapat diindra oleh potensi manusia ( penglihatan , pendengaran , pengertian ,
perasaan , dam keyakinan ) melalui akal dan proses berpikir atau logika . Dalam Al – Qur’an
keduanya disebut ilmu . Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu memberikan kemungkinan
munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide – ide .
Teknologi adalah ilmu tentang tata cara menerapkan sains untuk memanfaatkan bagi
kesejahteraan dan kenyamanan mausia . Kalau demikian , mesin dan juga alat yang canggih yang
dimana dipergunakan manusia bisa diasosiasikan sebagai teknologi .
Seni adalah keindahan. Ia merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang
mengandung dan mengungkapkan keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam manusia didorong oleh
kecenderungan seniman kepada yang indah, apapun jenis keindahan itu. Dorongan tersebut
merupakan naluri manusia atau fitrah yang dianugerahkan Allah kepada hamba-hamba-Nya
Agama Islam memberikan konsep yang jelas akan keberadaan manusia di muka bumi.
keberadaan manusia di muka bumi adalah sebagai khalifah Allah fi al-ardh, atau sebagai wakil
Allah di muka bumi. Oleh karena itu, jika Allah swt. merupakan Sang Pencipta seluruh jagad
raya seisinya ini, maka sebagai wakil Allah di muka bumi, kita wajib untuk ‘memelihara’,
‘melestarikan’, serta ‘membudayakan’ semua ciptaan Allah tersebut.
1. Dalam QS. Al-‘alaq (96): 1-5, kita dapat membaca secara tegs bahwa manusia diharuskan
iqra’ atau bacalah!. Iqra’ yang tertulis dalam ayat 1 maupun ayat 3 surah tersebut
haruslah diartikan dengan lebih luas lagi, yaitu membaca, melihat, observasi, atau
meneliti. Dengan demikian, ayat 1 sampai dengan 5 surat Al-‘Alaq di atas adalah
perintah kepada semua umat manusia khususnya umat Islam, untuk mencari ilmu
pengetahuan
2. Dalam QS. Al-Jatsiah (45): 13, Allah swt. telah memberikan firasat akan kegunaan alam
bagi umat manusia:
“Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi
semuanya, (sebagai rahmat_ dari-Nya. Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir”. Jelaslah bahwa ayat 13
itu menyatakan bahwa ‘seluruh isi langit dan bumi akan ditundukkan oleh al-khaliq bagi
umat manusia melalui sains yang diterapkan dengan teknologi, diberikan kepada mereka
yang mau melibatkan akalnya dan menggunakan pikirannya’.Islam mendorong umatnya
untuk mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) guna
kesejahteraan umat, baik lahir maupun batin.

A. Perkembangan IPTEK di Dunia Islam

Masa sebelumnya yang telah membelenggu dunia barat dengan kefakuman berpikir
dinamis karena pengaruh doktrin agama yang sangat kolot dan sekaligus merupakan “masa
kegelapan barat”, justru merupakan masa gemilangnya peradaban sains bagi “dunia Islam”.
Pusat-pusat peradaban dan sains Islam pada sekitar abad 7 hingga abad 14 terbentang dari
Spanyol hingga India.

Pada masa-masa itu lahir sejumlah sarjana dan penemu muslim yang sangat
berpengaruh bagi perkembangan IPTEK selanjutnya. Para sarjana dan ahli-ahli ilmu
pengetahuan muslim selama abad pertengahan telah banyak menemukan teori dan rumus
serta dasar-dasar bagi sains modern sebelum orang-orang barat mengenal ilmu-ilmu itu. Di
bawah ini contoh sebagian sarjana muslim dan hasil temuan yang mempengaruhi
perkembangan IPTEK yaitu:
1)      Ilmu pasti dan astronomi

 Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmy (780 – 848 M)Ia adalah ilmuwan muslim
yang paling popular di bidang ilmu pasti. Oleh orang Eropa . disebut juga Al-
gorismus yang kemudian lebih dikenal dalam matematika sebagai Al-goritma atau
logaritma.

 Abu Abdillah Ibn Sinan Al-Battani (858 – 929 M)


Ia adalah ahli astronomi dari Irak. Ia adalah tokoh yang pertama kali menggunakan
ilmu ukur ruang (Stereometri) untuk mencetuskan letak bintang-bintang di langit.
Beliau juga menulis buku astronomi dengan judul “Al-Zayju al-Shabi” (kalender
astronomi) yang membahas tentang perjalanan matahari, peredaran bulan,
pergerakan bintang-bintang dan system gerhana.

2)      Ilmu Fisika

 Al-Hasan Ibn Hasan Ibn Haytsam (965 – 1039 M)


Dia adalah ilmuan yang merencanakan pembangunan bendungan yang tinggi (Saddu
Al-ali) di Aswan (Sungai Nil) dan kubah Universitas Al-Azhar di Kairo. Karangan
beliau berjumlah 200 buku, 47 judul di antaranya tentang matematika dan fisika dan
58 buku tentang teknik sedangkan selebihnya terdiri dari bermacam ilmu
pengetahuan.

3)      Ilmu Kimia

 Izzuddin Aidamar Ibn Ali al-Jaldaki

Ia ahli fisika yang menguraikan penjelasan tentang sifat-sifat suatu benda, cara
menghasilkan dan memurnikannya, serta persenyawaannya. Salah satu teorinya yang
sangat popular adalah “tiap bahan tidak akan bersenyawa kecuali dengan
perbandingan bobot tertentu.

4)      Ilmu Kedokteran

 Abu Bakar Muhammad Ibn Zakariya Al-Razi (858 – 925 M)


Beliau adalah seorang dokter yang sangat berhasil dalam melakukan pengobatan dan penelitian
penyakit-penyakit. Cara penelitian yang beliau lakukan menggunakan medium daging hewan.
Oleh pemerintah beliau diminta untuk membuat rumah sakit yag terhindar dari lingkungan yang
terkena kuman. Tiap tiap obat yang dibuatnya terlebih dahulu dicobakan untuk mengobati
monyet sebelum digunakan untuk manusia

B. Seni menurut Islam

Pandangan seni menurut islam merupakan ekspresi keindahan. Dan keindahan menjadi
salah satu sifat yang dilekatkan Allah pada penciptaan jagat raya ini. Allah melalui kalamnya di
Al-Qur’an mengajak manusia memandang seluruh jagat raya dengan segala keserasian dan
keindahannya.
Allah berfirman: “Maka apakah mereka tidak melihat ke langit yang ada di atas mereka,
bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada baginya sedikit pun retak-
retak?” [QS 50: 6].
Allah itu indah dan menyukai keindahan. Inilah prinsip yang didoktrinkan Nabi saw.,
kepada para sahabatnya. Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda :
“Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya terbetik sifat sombong seberat atom.” Nabi
bersabda,” Sesungguhnya Allah Maha Indah, menyukai keindahan. Sedangkan sombong adalah
sikap menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.”(HR. Muslim)
Terdapat beberapa perkembangan seni dan pandangannya menurut Islam:
1)      Seni Sastra
Kesenian yang paling menonjol tampak pada seni sastra seperti puisi, prosa, cerita kisah,
dan seni sastra lainnya. Nabi saw. Sendiri , mendengarkan syair dan terpengaruh olehnya.
Para sahabat Nabi saw. dalam menafsirkan kandungan Al-Qur’an juga sering mengutip syair
sebagai keterangan. Bahkan ada di antaranya yang melantukan dan menyusun syair dengan
sangat indah, seperti yang diceritakan oleh Ali k.w. Sebab, memang ada banyak penyair dari
kalangan sahabatNabi saw, pernah bersabda: “Sesungguhnya syair itu termasuk hikmah”

2)      Lagu dan Musik

Lagu, dengan atau tanpa menggunakan alat/musik, adalah masalah yang


mengundang perdebatan dan pembicaraan di kalangan ulama Islam sejak dulu. Para hali
berpendapat ada beberapa masalah dan bperbedaan pendapat . Mereka setuju untuk
mengharamkan setiap lagu porno atau jahat ataupun yang mendorong mengerjakan
perbuatan dosa karena nyanyian tidak lain adalah kata-kata namun para ahli
membolehkan lagu tanpa instrument (acapela) dan tidak menghanyutkan untuk
dimainkan pada saat-saat kegembiraan yang dibenarkan syariat, seperti waktu
perkawinan, kedatangan orang yng pergi jauh, hari-hari raya, dsb. dengan syarat si
penyanyi tidak menyanyi di hadapan hadirin yang bukan mahramnya.

3)      Seni Rupa

Berkenaan dengan aktifitas tashwir (membentuk atau melukis), dalam Sunnah


penuh sekali dengan hadis-hadis yang sahih. Sebagian besar mencela lukisan dan para
pelukis, sebagian lagi melarang dan mengharamkan lukisan dengan sangat keras dan
bahkan mengancamnya. Termasuk juga menyimpan atau menggantung gambar di tembok
rumah. Ada hadis yang menerangkan bahwa malaikat tidak masuk ke rumah yang ada
gambarnya. Berikut larangan-larangan dalam seni rupa

 Sebagian patung yang dibuat dimaksudkan untuk memuliakan orang yang dijadikan
patung itu

 Pembuatan bentuk patung yang dijadikan oleh agama tertentu yang bukan Islam

 Meniru ciptaan Allah, yakni meniru ciptaan Allah SWT dengan mengaku membuat
dan menciptakan seperti apa yang diciptakan Allah

 Gambar-gambar termasuk lambang kemewahan. Gambar-gambar menjadi bagian dari


alat untuk menunjukkan kemewahan.

4)  Seni Komedi

Islam menyambut semua yang membuat kehidupan ini tertawa dan indah. Pada dasarnya
tertawa, suka cita, dan berguaru memang dibenarkan dalam syariat, tetapi dengan batas-batas dan
syarat-syarat yang harus diperhatikan:

1. Tidak mempergunakan kata-kata dusta dan kata-kata yang dibuat-buat sebagai alat
untuk membuat orang tertawa

2. Tidak boleh mengandung penghinaan terhadap manusia lainnya, atau memperolok-


olok dan mengejeknya, kecuali kalau yang bersangkutan tidak keberatan dan mau
diperolok-olok seperti itu

3. Tidak menyebabkan seorang Muslim takut dan terkejut dengan guarauan itu

4. Tidak boleh bergurau dalam suasana serius, dan tidak boleh memancing tawa dalam
suasana yang semestinya menangis

5. Gurauan itu hendaklah disampaikan dengan cara yang logis, dalam batas-batas yang
pntas, dapat diterima oleh akal sehat, dan sesuai dengan masyarakat yang tanggap dan
positif

Anda mungkin juga menyukai