Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AGAMA

Nama : Nanda Putri Setiyadi

Nim : P1724422045

Kelas : 1B
Kewajiban Menuntut Ilmu

( Mengamalkan IPTEK Dan Seni Dalam Islam )

A. Definisi IPTEK

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sosok yang tidak dapat di pisahkan satu
sama lai. Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu memberikan kemampuan
munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknologi adalah terapan
atau aplikasi dari ilmu yang dapat ditunjukan dalam hasil nyata yang lebih canggih dan
dapat mendorong manusia untuk berkembang lebih maju lagi. Sebagai umat islam kita
harus menyadari bahwa dasar-dasar filosofis untuk mengembangkan ilmu dan teknologi
itu bias dikaji dan digali dalam Al-Quran sebab kitab suci ini banyak mengupas
keterangan-keterangan mengenai ilmu pengetahuandan teknologi. Seperti kita ketahui,
teknologi kini telah merembet dalam kehiduppan kebanyakan manusia bahkan dari
kalangan atas hingga menengah kebawah sekalipun. Dimana upaya tersebut merupakan
cara atau jalan di dalam mewujudkan kesejahteraan dan meningkatkan harkat dan
martabat manusia. Atas dasar kreatifitas, akalnya, manusia mengembangkat iptek dalam
rangka untuk mengolah SDA yang diberikan oleh Tuhan Yang MahaEsa. Dimana dalam
pengembangan iptek harus didasari moral dan kemanusian yang adil dan beradap, agar
semua masyarakat merasakan IPTEK secara merata. 

B. Definisi Seni

Seni merupakan satu proses pendidikan yang bersifat positif mengikut kaca mata
islam,menggerakan semangat,memimpin batin dan membangunkan akhlak. Artinya seni
mestilah bersifat “Al-Amar bil Ma’ruf dan An-Nahy’an munkar”(menyuruh berbuat bak
dan mencegah kemungkaran)serta membangunkan akhlak masyarakat,bukan membawa
kemungkaran dan juga bukan sebagai perusak akhlak ummat. Seni islam merupakan
sebagian daripada kebudayaan islam dan perbedaan antara seni islam dengan bukan
islam ialah darisegi niat atau tujuan dan nilai akhlak yang terkandung dalam hasil seni
islam. Kesenian dalam islam diwujudkan dalam seni
bangunan,arsitektur,lukis,ukir,suara,tari dan lain-lain. Hadist nabawi yang diriwayatkan
didalam shahih Bukhori dan muslim pandangan ulama islam tentang seni musik. Para
ulama sepakat bahwa bentuk seni musik (nyanyian) yang memanglingkan dari
dzikrullah hukumnya haram,namun berbeda dengan pandangan mengenai seni music
yang tidak memanglingkan dzikrulloh. Pendapat pertama yang menyatakan bahwa
nyanyian dan seni music merupakan seruling syaitan yang dilarang.

Secara harfiah seni merupakan bentuk dari karya manusia yang mengandung
keindahan,mengandung pesona karya dan rasa jika diamati dan dinikati. Secara
filsafat,kalau segala sesuatu yang baik dan buruk dapat dinilai dangan dimensi
etika,maka seni dan keindahan ini selalu dibahas dengan dimensi estetika yaitu melalui
penghayatan dan pengalaman-pengalaman indra manusia.

Dalam Ensiklopedia Indonesia bahwa seni adalah penjelmaan rasa indah yang
terkandung dalam jiwa manusia,yang dilahirkan dengan perantara alat komunikasi ke
dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indera pendengar(seni suara),dengan perantara
gerak(seni tari,drama). Dilihat dari ruh ajaran islam dan kaedahnya islam tidak
melarang sesuatu yang baik,indah dan kenikmatan yang diterima akal sehat.
Sebagimana dijelaskan pada surah al-maidah ayat 4 yang artinya : “Meraka bertanya
kepadamu tentang apa yang dihalalkan Allah,katakanlah dihalalkan kepadamu segala
yang baik-baik”.

 Seni merupakan fitrah yang Allah ciptakan dalam diri manusia . dari segi makna
literal,seni ialah segala yang halus yang indah lagi menyenangkan hati serta perasaan
manusia, dalam pengertian lebih padu ia membawa nilai halus,indah,suci,berguna dan
bermanfaat serta mempunyai fungsi dan nilai social. Menurut Ki Hajar Dewantara Seni
merupakan segala perbuatan mansia yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah
hingga dapat menggerakan jiwa perasaan manusia. Sedangkan menurut Prof. Drs.
Suwaji Bastomi Seni adalah aktifitas batin dengan pengalaman estetik yang dinyatakan
dalam brntuk agung yng mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru.
C.     Fungsi Seni

1.   Fungsi Individual

Fungsi seni secara pribadi disini lebih mengedepankan seni sebagai alat ekspresi untuk
mencurahkan ide dan gagasan seseorang lewat sebuah karya. Karya ini bersifat pribadi.
Fungsi seni bagi manusia yang bersifat individual dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
fisik dan emosional.

1. Fisik. Fungsi ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan fisik manusia, baik
yang dipakai langsug maupun sebagai pelengkap aktivitasnya. Misalnya,
pakaian, perabot (meja, kursi, lemari), rumah sebagai tempat tinggal, kerajinan,
perhiasan, alat komunikasi, sepatu dan tas.
2. Emosional. Fungsi ini berhubungan dengan ekspresi seniman (pengubah) dan
apresiator (penikmat konsumen). Contohnya, lukisan, novel, musik, film,
pementasan teater/drama, dan patung.

2. Fungsi Sosial
Pada dasarnya, seni diciptakan untuk dinikmati oleh orang lain, publik atau masyarakat
pada umumnya. Adapun karya seni dapat berfungsi sosial terhadap dalam bidang-
bidang sebagai berikut :

1) Pendidikan. Seni sering dimanfaatkan oleh dunia pendidikan untuk membantu


mempermudah penyampaian pesan, baik berupa gambar (visual) maupun suara (audio)
atau keduanya. Pemanfaatan seni pada dunia pendidikan sangat banyak dan keduanya
saling terkait. Contohnya, film ilmiah, gambar ilustrasi pada buku-buku pelajaran,
poster ilmiah, dan foto.

2)  Rekreasi. Fungsi seni dalam hal reaksi mempunyai bentuk yang mampu
menciptakan suatu kondisi tertentu yang bersifat penyegaran dan pengharuan dari
kondisi yang telah ada. Misalnya, saat kamu manyaksikan pertunjukan drama/teater,
konser musik, film, menikmati taman rekreasi, atau berlibur ke pantai.

3) Komunikasi. Seni dapat digunakan sebagai media untuk mengubungkan atau


berhubungan antara seorang dengan orang lain atau masyarakat. Bentuknya bisa berupa
anjuran, pesan, gagasan, produk, perintah atau larangan. Jenis tampilannya bisa berupa
handphone (HP), TV, poster, reklame, internet, baligo, dan radio.

4) Keagamaan/Religi. Fungsi seni dalam bidang keagamaan bisa menandakan atau


mengidentifikasikan kekhasan serta ciri khas dari agama. Contohnya arsitektur masjid,
gereja, makam, candi, kaligrafi, bentuk dekorasi rumah ibadah, dan pakaian ibadah.

D. Iptek dan Seni menurut Islam

Peran Islam dalam perkembangan iptek adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan
standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah islam) wajib
dijadikan tolok ukur dan pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang
boleh dimanfaatkan  adalah yang telah dihalalkan oleh syariah islam. Sedangkan Iptek
yang tidak boleh dimanfaatkan adalah yang telah diharamkan. Berbeda dengan
pandangan Barat yang melandasi pengembangan Ipteknya hanya untuk mementingkan
duniawi, maka Islam mementingkan penguasaan Iptek untuk menjadi sarana ibadah atau
pengabdian Muslim kepada Allah SWT dan mengembang amanat Khalifatullah
(wakil/mandataris Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada manusia dan
menyebarkan rahmat bagi seluruh alam. Ada lebih dari 800 ayat dalam Al-Quran  yang
mementingkan proses perenungan, pemikiran, dan pengamatan tehadap berbagai gejala
alam, untuk di tafakuri dan menjadi bahan dzikir kepada Allah. Karena alam semesta
yang dipelajari melalui ilmu pengetahuan dan ayat-ayat suci Tuhan( Al-Quran) dan
Sunnah Rasulullah SAW yang di pelajari melalui agama adalah sama-sama ayat (tanda-
tanda dan perwujudan ) Allah SWT, maka tidak mungkin satu sama lain saling
bertentangan  dan bertolak belakang, karena keduanya berasal dari satu sumber sama,
Allah Yang Maha Pencipta dan Pemelihara seluruh Alam Semesta.

E. Kewajiban Mencari Ilmu

Tentunya beribadah dan beramal harus berdasarkan ilmu yang ada di Al-Qur’an dan Al-
Hadist. Tidak akan tersesat bagi siapa saja yang berpegang teguh dan sungguh-sungguh
perpedoman pada Al-Qur’an dan Al-Hadist.
Disebutkan dalam hadist, bahwasanya ilmu yang wajib dicari seorang muslim ada 3,
sedangkan yang lainnya akan menjadi fadhlun (keutamaan). Ketiga ilmu tersebut adalah
ayatun muhkamatun (ayat-ayat Al-Qur’an yang menghukumi), sunnatun qoimatun
(sunnah dari Al-hadist yang menegakkan) dan faridhotun adilah (ilmu bagi waris atau
ilmu faroidh yang adil).Dalam sebuah hadist rasulullah bersabda, “ mencari ilmu itu
wajib bagi setiap muslim, dan orang yang meletakkan ilmu pada selain yang ahlinya
bagaikan menggantungkan permata dan emas pada babi hutan.”(HR. Ibnu Majah dan
lainya) Juga pada hadist rasulullah yang lain,”carilah ilmu walau sampai ke negeri
cina”. Dalam hadist ini kita tidak dituntut mencari ilmu ke cina, tetapi dalam hadist ini
rasulullah menyuruh kita mencari ilmu dari berbagai penjuru dunia. Walau jauh ilmu
haru tetap dikejar. Dalam kitab “ Ta’limul muta’alim” disebutkan bahwa ilmu yang
wajib dituntut trlebih dahulu adalah ilmu haal yaitu ilmu yang seketika itu pasti
digunakan dan diamalkan bagi setiap orang yang sudah baligh. Seperti ilmu tauhid dan
ilmu fiqih. Apabila kedua bidang ilmu itu telah dikuasai, baru mempelajari ilmu-ilmu
lainya, misalnya ilmu kedokteran, fisika, matematika, dan lainya. Dalam hadist yang
lain Rasulullah bersabda, “sedekah yang paling utama adalah orang islam yang belajar
suatu ilmu kemudian diajarkan ilmu itu kepada orang lain.”(HR. Ibnu Majah). Maksud
hadis diatas adalah lebih utama lagi orang yang mau menuntut ilmu kemudian ilmu itu
diajarkan kepada orang lain. Inilah sedekah yang paling utama dibanding sedekah harta
benda.

F. Keutamaan Orang Yang Berilmu

Orang yang berilmu mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia di sisi Allah dan
masyarakat. Al-Quran menggelari golongan ini dengan berbagai gelaran mulia dan
terhormat yang menggambarkan kemuliaan dan ketinggian kedudukan mereka di sisi
Allah SWT dan makhluk-Nya. Mereka digelari sebagai “al-Raasikhun fil Ilm” (Al
Imran : 7), “Ulul al-Ilmi” (Al Imran : 18), “Ulul al-Bab” (Al Imran : 190), “al-Basir”
dan “as-Sami' “ (Hud : 24), “al-A'limun” (al-A'nkabut : 43), “al-Ulama” (Fatir : 28), “al-
Ahya' “ (Fatir : 35) dan berbagai nama baik dan gelar mulia lain.
Dalam surat ali Imran ayat ke-18, Allah SWT berfirman: "Allah menyatakan
bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang  berhak disembah), Yang
menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang- orang yang berilmu (juga menyatakan
yang demikian itu). Tak ada  Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang
Maha Perkasa lagi  Maha Bijaksana". Dalam ayat ini ditegaskan pada golongan orang
berilmu bahwa mereka amat  istimewa di sisi Allah SWT . Jadi setiap orang yang
berilmu harus mengamalkan ilmunya agar ilmu yang ia peroleh dapat bermanfaat.
Misalnya dengan cara mengajar atau mengamalkan pengetahuanya untuk hal-hal yang
bermanfaat.

G. Penyikapan Terhadap Perkembangan Iptek    

Menurut Mehdi Ghulsyani (1995), dalam menghadapi perkembangan IPTEK ilmuwan


muslim dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok:

a. Kelompok yang menganggap IPTEK moderen bersifat netral dan berusaha


melegitimasi hasil-hasil IPTEK moderen dengan mencari ayat-ayat Al-Qur’an yang
sesuai.

b.  Kelompok yang bekerja dengan IPTEK moderen, tetapi berusaha juga mempelajari
sejarah dan filsafat ilmu agar dapat menyaring elemen-elemen yang tidak islami.

c.  Kelompok yang percaya adanya IPTEK Islam dan berusaha membangunnya.

Sebab pada dasarnya ilmu pengetahuan yang dikembangkan manusia merupakan


“jalan” untuk menemukan kebenaran Allah itu sendiri. Sehingga IPTEK menurut Islam
haruslah bermakna ibadah. Yang dikembangkan dalam budaya Islam adalah bentuk-
bentuk IPTEK yang mampu mengantarkan manusia meningkatkan derajat spiritialitas,
martabat manusia secara alamiah. Bukan IPTEK yang merusak alam semesta, bahkan
membawa manusia ketingkat yang lebih rendah martabatnya.
 IPTEK akan bermanfaat apabila:

a. Mendekatkan pada kebenaran Allah dan bukan menjauhkannya.

b. Dapat membantu umat merealisasikan tujuan-tujuannya (yang baik).

c.  Dapat memberikan pedoman bagi sesama.

d.   Dapat menyelesaikan persoalan umat. Dalam konsep Islam sesuatu hal dapat
dikatakan mengandung kebenaran apabila ia mengandung manfaat dalam arti luas.

H.    Seni Menurut Islam

Kata “seni” adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun
dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata seni berasal dari kata “SANI”
yang kurang lebih artinya “Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”. Namun menurut kajian
ilimu di Eropa mengatakan “ART” (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/
atau karya dari sebuah kegiatan. Pandangan Islam tentang seni. Seni merupakan
ekspresi keindahan. Dan keindahan menjadi salah satu sifat yang dilekatkan Allah pada
penciptaan jagat raya ini. Allah itu indah dan menyukai keindahan. Maka manusia
menyukai kesenian sebagai representasi dari fitrahnya mencintai keindahan. Dan tak
bisa dipisahkan lagi antara kesenian dengan kehidupan manusia. ikalau kata-kata dalam
nyanyian itu merupakan perkataan-perkataan yang tidak berguna bahkan menyesatkan
manusia dari jalan Allah, maka HARAM nyanyian tersebut. Nyanyian-nyanyian yang
membuat manusia terlena, mengkhayalkan hal-hal yang tidak patut maka kesenian
tersebut haram hukumnya.

I.       Fungsi Seni Menurut Islam


Dari segi fungsi, seni merupakan media mensyukuri nikmat Allah yang telah
menganugerahi manusia dengan berbagai potensi baik potensi diri maupun potensi
indrawi (panca indra).
 Muslim yang baik mengerti bahwasanya berkreasi seni pada hakikatnya :
a.       melaksanakan tugas ibadah.
b.      menunaikan fungsi khalifah.

 Islam telah memulai perkembangan kesenian-kesenian diantara orang-orang


islam, dibuktikan dengan:
1.      Pembacaan kitab suci Al.Quran sehingga menciptakan suatu cabang musik
baru.
2.      Pemeliharaan naskah Al.Quran telah mengharuskan tulisan yang bagus dan
penjilidan buku.
3.      Naskah-naskah Al.Quran telah dihiasi dengan warna.
4.      Pembangunan masjid telah mengembangkan ilmu pengetahuan dan
kesenian hiasan.
5.      Mimbar didalam masjid telah disipakan untuk Nabi dengan dihias
sedemikian rupa.

Seni dapat dibilang sebagai kegiatan menyeimbangkan antara badan dan jiwa manusia.
Dan islam telah mengembangkan suatu keseluruhan yang harmonis di dalam diri
manusia. Islam menuntut untuk mengembangkan bakat-bakat kesenian manusia dengan
jiwa kesedarhanaan, tidak berlebih-lebihan. Islam tidak melarang mengenai kemajuan
kesenian akan tetapi, memberikan larangan yang bersifat mutlak terhadap gambaran
bentuk-bentuk hewan termasuk gambaran manusia dengan alasan yang bersifat
methafisis, biologis, dan sosial. Al.Quran sendiri telah menganjurkan keindahan pada
bangunan-bangunan masjid dan bangunan-bangunan lainnya. 

Selain kesenian dalam bidang bangunan, kesenian lain yang sangat popular dikalangan
islam adalah Qiro’ah(bahasa Jawa) atau pembacaan Al.Quran tidak disertai instrument-
instrumen musik. Al.Quran menjadi suatu objek perhatian besar untuk maksud-maksud
pembacaan sejak masa Nabi. Dalam hal syair, karya-karya orang islam yang puitis
didapatkan didalam semua bahasa dan berhubungan dengan semua zaman. Seni
senantiasa mempunyai daya tarik yang selalu bertambah bagi orang-orang yang
kematangan jiwanya terus bertambah.
J.      Tujuan Seni Menurut Islam

Seni adalah bagian dari kehidupan kita sendiri. Oleh karena itu, tujuan kesenian sama
dengan tujuan hidup itu sendiri dan bagi setiap muslim tujuan hidup itu adalah
kebahagiaan material duniawi dan kebahagiaan spiritual serta menjadi rahmat bagi
segenap alam atas keridhaan Allah. Perkembangan iptek dan seni, adalah hasil dari
segala langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan
iptek dan seni. bahwa peran Islam yang utama dalam perkembangan iptek dan seni
setidaknya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma
pemikiran dan ilmu pengetahuan. Kedua, menjadikan syariah Islam sebagai standar
penggunaan iptek dan seni. Jadi, syariah Islam-lah, bukannya standar manfaat
(utilitarianisme), yang seharusnya dijadikan tolok ukur umat Islam dalam
mengaplikasikan iptek dan seni. Untuk itu setiap muslim harus bisa memanfaatkan alam
yang ada untuk perkembangan iptek dan seni, tetapi harus tetap menjaga dan tidak
merusak yang ada. Yaitu dengan cara mencari ilmu dan mengamalkanya dan tetap
berpegang teguh pada syari’at Islam.

Anda mungkin juga menyukai