Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ceritakan tentang permasalahan terhadap pandangan manusia terhadap konsep akhlaq
dalam pengembangan budaya,sains,teknologi,seni dan etos kerja, Serta berikan
argumentasi/alasan terkait pentingnya memahami konsep akhlaq dalam pengembangan
budaya,sains,teknologi,seni dan etos kerja.

B. Rumusan dan Batasan Masalah


Berdasarkan permasalahan di atas, pemakalah menemukan satu rumusan masalah yang
menjadi fokus pembahasan pada judul materi di atas, yaitu:
1. Definisi akhlak dalam pengembangan budaya,sains,teknologi,seni dan etos kerja.
2. Aktualisasi Akhlak dalam pengembangan budaya,sains,teknologi,seni danetos kerja.

C. Tujuan
Adapun tujuan pemakalah dalam mengkaji permasalahan di atas adalah agar :
1. Memahami Definisi akhlaq dalam pngembangan budaya,sains,teknologi,seni dan
etos kerja.
2. Mengaktualisasikan Akhlak dalam pengembangan budaya,sains,teknologi,seni dan
etos kerja
BAB II
KONSEP AKHLAK DALAM PENGEMBANGAN
BUDAYA,SAINS,TEKNOLOGI,SENI, DAN ETOS KERJA

Setiap manusia tidak akan terlepas akan kebutuhannya terhadap agama. Begitu pentingnya
agama dalam kehidupan manusia. Di Indonesia terdapat setidaknya 6 agama yang di akui oleh
Pemerintah, salah satunya adalah agama Islam. Islam mengajarkan manusia agar menjaga diri dan
keluarga dari siksa api neraka. Salah satu upaya menjaga diri adalah dengan memahami KONSEP
AKHLAK DALAM PENGEMBANGAN BUDAYA,SAINS,TEKNOLOGI,SENI DAN ETOS KERJA. Maka, dalam
hal ini pemakalah akan menguraikan tentang :

A. Definisi Akhlak Dalam Pengembangan Budaya, Sains, Teknologi,


Seni, dan Etos Kerja

Kata akhlak berasal dari khuluk yang dalam bahasa arab artinya
watak,tabiat,kelakuan,perangai,budi pekerti,tingkah laku dan kebiasaan.Akhlak adalah
sifat atau perangai yang dimiliki oleh seseorang terkait dengan sifat-sifat yang ada diri
yang biasanya akan tercermin dari perilakunya. Dalam pengembangan
budaya,sains,teknologi,seni dan etos kerja, akhlak dapat di kaitkan dalam hal berikut :

Budaya
Manusia mempunyai tingkatan yang lebih tinggi karena manusia
mempunyai akal yang dapat memperhitungkan tindakannya yang kompleks melalui
proses belajar yang terusmenerus. Selain itu manusia dikatakan pula sebagai makhluk
budaya. Budaya dapat diartikan sebagai pikikan atau akal budi. Sehingga makhluk
budaya dapat diartikan sebagai makhluk yang memiliki pikiran atau akal budi. Sebagai
makhluk budaya, manusia memiliki akal dan jiwa yang mengatur atau menentukan
perilaku manusia. Tiap orang sebagai individu memiliki kekhasan perilaku dab
pembawaan sfat atau karakter yang berbeda satu sama lainnya yang disebut sebagai
kepribadian. Isi dari kepribadian terdiri dari pengetahuan, perasaan, dan dorongan
naluri.

Sains
Sains dalam bahasa Indonesia berasal dari kata ilmu yang diambil dari
bahasa Arab (‘Ilm) yang merupakan kata jadian dari ‘alima yang berarti tahu atau
mengetahui. Dari uraian diatas menurut Baiguni definisi ilmu pengetahuan / sains adalah
himpunan pengetahuan manusia tentang alam yang disimpulkan secara rasional dari
hasil analisis kritis terhadap data-data pengukuran yang diperoleh melalui observasi
pada fenomena –fenomena alam.
Teknologi
Islam melihat sains dan teknologi sebagai suatu perkara yang amat penting,
karena dengan sains dan teknologi manusia dapat mengenal Tuhannya, menegakkan
hakikat kebenaran, membawa manusia kepada sifat pikir dan zikir, membantu manusia
dalam melaksanakan syariat dan menjaga keseimbangan serta keharmonisan alam.
Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal saleh apabila suatu
penemuan tidak dibangun di atas landasan iman dan takwa. Sama halnya dengan
pengembangan teknologi yang lepas dari keimanan dan ketakwaan, tidak akan bernilai
ibadah serta tidak akan bernilai kemaslahatan bagi umat manusia dan alam
lingkungannya. Apabila teknologi tidak dikembangkan atas dasar iman, maka yang akan
muncul adalah kerusakan bagi kehidupan umat manusia.

Seni
Seni Islam memiliki unsur-unsur yang sesuai dengan syariat Islam. Seni
Islam bersifat universal. Keberagaman gaya seni dalam Islam dapat diterima apabila
tidak bertentangan dengan Islam. Seni Islam adalah bagian dari kebudayaan Islam. Seni
Islam dan seni bukan Islam memiliki perbedaan dari sisi niat dan nilai-nilai akhlak yang
terkandung dalam karya seni itu.
Seni Islam mengandung konsep ketauhidan dan pengabdian kepada Allah.
Dalam Islam, seni dibentuk dengan tujuan melahirkan umat yang baik dan beradab.
Dengan demikian, jelas bahwa seni Islam memiliki sifat-sifat yang baik, halal, dan
berakhlak.Pembangunan seni Islam meliputi aspek akhlak, keimanan, keagamaan, dan
filsafat kehidupan. Seni Islam merupakan satu bentuk pendidikan, penggerak semangat,
pemimpin rohani, dan pembangun akhlak. Seni dalam Islam tidak memiliki unsur
kemaksiatan dan kemungkaran.
Seni yang lepas dari tauhidullah adalah seni yang landasannya nafsu dan
thagut. Tentu saja umat Islam dilarang mengembangkan kesenian yang landasannya
adalah thagut dan pemenuhan hasrat nafsu dan syahwat. Karya seni yang memenuhi
syarat-syarat estetis menurut penilaian Islam merupakan karya ibadah, apabila
bercirikan (1) ikhlas sebagai titik tolak, (2) mardhatillah sebagai titik tuju, dan (3) amal
saleh sebagai garis amal.

Etos Kerja
Etos kerja,dapat diartikan sebagai sikap dan pandangan terhadap kerja,
kebiasaan kerja, ciriciri atau sifat-sifat mengenai cara kerja yang dimiliki seseorang,
suatu kelompok manusia atau suatu bangsa. Ia juga menjelaskan etos kerja juga
merupakan bagian dari tata nilai individualnya. Demikian juga etos kerja suatu kelompok
masyarakat atau bangsa, ia merupakan bagian dari tata nilai yang ada pada masyarakat
atau bangsa. Etos kerja adalah sifat, watak dan kualitas kehidupan manusia, moral dan
gaya estetik serta suasana batin mereka. Ia merupakan sikap mendasar terhadap diri
dan dunia mereka yang direfleksikan dalam kehidupan nyata. Etos kerja adalah pancaran
dari sikap hidup manusia yang mendasar pada kerja.
B. Aktualisasi Akhlak Dalam Pengembangan Budaya, Sains,
Teknologi, Seni, dan Etos Kerja.

Aktualisasi dan aplikasi akhlak pada umumnya memiliki ciri-ciri pada setiap perbuatan
yang dilakukan, berupa akhlak yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga
telah menjadi kepribadiannya, diterapkan dengan mudah tanpa melalui proses berpikir
panjang, timbul dari kesadaran tanpa paksaan dan tekanan serta dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan ikhlas. Dengan demikian, akhlak merupakan hal ihwal atau sifat
yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga ia akan muncul secara spontan bilamana
diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan terlebih dahulu, dan bukan
merupakan dorongan dari luar.Dan apabila tingkah laku itu menimbulkan perbuatan
yang baik dan terpuji yang bersumber dari syara’, maka hal tersebut dinamakan akhlak
yang baik (al-akhlāq al-karīmah). Sebaliknya, bila perbuatan yang buruk maka tingkah
laku tersebut dinamakan akhlak yang buruk dalam Islam (al-akhlāq almadz-mūmah).
Contoh aktualisasi Akhlak dalam pengembangan budaya, sains, teknologi, seni, dan etos
kerja sebagai berikut:

Budaya
 Saling menghormati meskipun berbeda kebudayaan.
 Menghargai perbedaan antar umat.

Sains
 Tidak menyalahgunakan ilmu sains untuk hal tidak baik.
 Mengembangkan ilmu sains untuk kepentingan agama dan umat.

Teknologi

 Memanfaatkan teknologi untuk lebih mengenal Tuhannya.


 Menegakkan hakikat kebenaran dengan teknologi .
 Membawa manusia kepada sifat pikir dan zikir melalui teknologi.
 Membantu manusia dalam melaksanakan syariat dan menjaga keseimbangan
serta keharmonisan alam melalui sosial media.

Seni
 Menciptakan seni dengan ikhlas sebagai titik tolak.
 Menggunakan seni dengan baik sesuai dengan Hukum islam.

Etos Kerja
 Memiliki sikap dan pandangan terhadap kerja dan kebiasaan kerja yang
jujur,baik dan sehat.
 Tidak ada kecurangan dalam dunia kerja

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menguraikan isi pembahasan tentang Konsep akhlak dalam pengembangan


budaya,sains,teknologi,seni dan etos kerja, maka pemakalah menyimpulkan bahwa :
1. Konsep Akhlak dalam pengembangan budaya, islam senantiasa memerintahkan setiap
untuk hidup bermasyarakat dan saling tolong menolong anatr umat baik muslim dan
non muslim.
2. Konsep Akhlak dalam pengembangan sains, dalam islam setiap umat harus membekali
dirinya dengan ilmu pengetahuan agar mereka dapat meraih akhirat dan juga dunia.
3. Konsep Akhlak dalam pengembangan teknologi, di dalam islam tidak ada larangan
untuk menguasai teknologi. Dengan adanya perkembangan teknologi di era
modernisasi ini setiap umat diberikan keluasa untuk mempelajari dan
mengamalkannya sesuai kaidah agama islam.
4. Konsep Akhlak dalam pengembangan seni, di dalam islam kita diajarkan untuk
mensyukuri setiap keindahankeindahan yang tercipta dari proses seni itu setiap muslim
juga harus tetap memperhatikan akhlak.
5. Konsep Akhlak dalam pengembangan etos kerja, etos kerja adalah hal penting yang
harus kita terapkan di dalam kehidupan sehari-hari.

B. Kritik dan Saran

Anda mungkin juga menyukai