Anda di halaman 1dari 13

NOTASI ILMIAH

(Makalah ini disusun sebagai bahan diskusi mata kuliah Bahasa Indonesia jurusan Biologi
semester satu kelas C)

Dosen Pengampu : Tri Pujianti SS,MM,M.Hum.

Disusun Oleh:
Feby Triutami ( 11190950000089 )
Nabila Azzahra Kania Djunaedi ( 11190950000075 )

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2019 M
ABSTRAK:

Dewasa ini banyak sumber informasi yang dapat dipakai untuk menulis karangan
ilmiah dalam majalah ilmiah, skripsi, tesis dan disertasi yang tidak hanya terbatas dari
sumber informasi dari buku atau laporan saja, tetapi juga dari internet, surat kabar, laporan
lembaga, tesis/disertasi orang lain atau dari sumber kedua yang dikutip oleh seorang penulis,
dan sebagainya.

Berdasarkan pengalaman dalam pengerjaan tugas-tugas menulis karya ilmiah


nampaknya perlu adanya pembakuan tentang tata cara penulisan kutipan-kutipan (citation)
dari sumber informasi lain yang dipakai sebagai acuan dalam menulis karya tulisan ilmiah,
skripsi, tesis dan disertasi. Banyak tata cara baku yang ada dalam berbagai literatur, namun
penulis mengusulkan tata cara yang banyak dipakai dalam pedoman penulisan dalam buku,
majalah dan disertasi di negara-negara barat yang nantinya akan dibahas lebih mendalam
pada makalah yang berjudul “Notasi Ilmiah” ini

Kata Kunci : Notasi Ilmiah, Catatan Kaki, Kutipan , Daftar Pustaka


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb., alhamdulillah segala puji syukur selalu kami hanturkan atas
kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas penyusunan Makalah Bahasa
Indonesia tentang “Penulisan Kutipan, Catatan Kaki dan Daftar Pustaka”.
Kami selaku penyusun makalah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Tri Pujianti
SS,MM,M.Hum. Selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini. Terimakasih kami kepada
orang tua yang selalu mendoakan kelancaran tugas kami, serta pada tim anggota kelompok 12
yang selalu kompak dan konsisten dalam penyelesaian tugas ini dan teman teman yang
memberikan saran kepada kami.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami tidak menutup diri dari para pembaca akan saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan makalah dimasa yang akan
datang.
Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan bagi
kami penyusun dan para pembaca semuanya. Amin.
Wassalamualaikum wr.wb.

Tangerang, Agustus 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

ABSTRAK............................................................................................................
KATA PENGANTAR ..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………….…………9
B. Identifikasi Masalah……………………………………………………….…………9
C. Pembatasan Masalah…………………………………………………………………9
D. Perumusan Masalah………………………………………………………….………9
E. Tujuan Penulisan……………………………………………………………….…….10
F. Metode Peulisan………………………………………………………………...……10
G. Sistematika Penulisan…………………………………………………………..……10

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kutipan, Catatan Kaki dan Daftar Pustaka……………………………….
B. Tata Cara Mengutip, Menulis Catatan Kaki dan Daftar Pustaka……………………..
C. Unsur-unsur catatan kaki………………………………………………………………
D. Tujuan Kutipan, Catatan Kaki dan Daftar Pustaka…………………………………….
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makalah ini kami susun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang
kami uraikan dalam makalah ini dengan singkat mengenai pengertian pengertian, prinsip, tata
cara kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka serta jenis kutipan dan tujuan kutipan, catatan
kaki dan daftar pustaka. Dengan tersusunnya makalah ini kami sajikan guna bisa memberi
kontribusi pengetahuan kepada pembaca yang budiman dan khususnya bisa menambah
cakrawala kepada kami (penyusun) yang masih terjadi banyak kesalahan-kesalahan atau
kekurangan dalam sistimatis menguraikan isi makalah ini.

1.2 Identifikasi Masalah


1. Apa pengertian mengenai Kutipan, cacatan kaki, dan Daftar Pustaka?
2. Bagaimana prinsip penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka ?

1.3 Batasan Masalah


Agar lebih fokus dan lebih efesien dalam pembahasan ini maka dibatasi permasalahan
ini menjadi beberapa sub pokok pembahaan yang meliputi: Penulisan kutipan, catatatan kaki,
dan daftar pustaka

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
cakupan notasi ilmiah. Dari rumusan masalah tersebut, maka pertanyaan yang timbul adalah :
1. Apa definisi kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka?
2. Bagaimana tata cara dalam mengutip, menulis catatan kaki dan menulis daftar
pustaka?
3. Apa saja unsur-unsur catatan kaki?
4. Apa tujuan Kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka?

1.5 Tujuan Penulisan


1. Untuk mendeskripsikan kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka
2. Untuk mendeskripsikan tata cara dalam mengutip, menulis catatan kaki dan menulis daftar
pustaka
3. Untuk mengetahui unsur-unsur catatan kaki
4. Agar mengerti tujuan Kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka

1.6 Metode Penulisan Makalah


Metode pustaka yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan
mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik buku maupun
informasi internet.

1.7 Sistematika Penulisan Makalah


Dalam penulisan makalah ini terdiri dari tiga bab:
BAB I PENDAHULUAN yang berisi A. Latar Belakang; B. Rumusan Masalah; C.
Pembatasan Masalah; D. Tujuan Penulisan Masalah; E. Metode Penulisan Makalah; F.
Sistematika Makalah.
BAB II PEMBAHASAN yang berisi materi tentang A. Kutipan, B. Catatan Kaki, C. Daftar
Pustaka.
BAB III PENUTUP yang berisi Kesimpulan dan Saran.
BAB II
PEMBAHASAN

1.1. Kutipan
1.1.1. Pengertian Kutipan
Kutipan adalahan pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau
ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku buku maupun majalah
majalah. Dalam menulis karya tulis ilmiah, kadangkala penulis mengutip
pendapat orang lain.
Kutipan umumnya dipergunakan untuk melengkapi bahan-bahan dan
memperkuat uraian atau argument sejauh yang diperlukan oleh penulis. Dalam
upaya tersebut, perlu diperhatikan kebiasaan-kebiasaan yang lazim berlaku dalam
penulisan dunia akademik.kutipan tidak boleh digunakan sebagai bahan utama
sebuah tulisan ilmiah karna mengakibatkan seolah-olah karya itu hanya
merupakan kumpulan kutipan belaka. Sumber kuipan bisa diperoleh melalui
tulisan maupun hasil wawancara, observasi serta angket

1.1.2. Prinsip – Prinsip Mengutip


1.1.2.1. Jangan Mengadakan Perubahan
Dalam melakukan kutipan langsung, pengarang tidak boleh mengubah
kata kata atau teknik dari teks aslinya. Contoh pertentangan dan sebagainya.
Dlaam demikian penulis harus memberikan tanda kurung segi empat [..]
bahwa perubahan teknik itu dibat sendiri oleh penulis, dan tidak ada dalam
teks aslinya.
1.1.2.2. Bila ada kesalahan
Bila dalam kutipan terjadi kesalhan atau keganjilan, entah dalam
persoalan ejaan maupun soal-soal ketatabahasaan, penulisan tidak boleh
memperbaiki kesalahan-kesalahan itu atau tulisan dapat juga diberi catatan
dengan tanda kurung segi empat [...] seperti contoh: [sic!] kata sic! Yang
ditempatkan dalam kurung segi empat menunjukan bahwa penulis tidak
bertanggung jawab atas kesalahan penulisan tersebut, dan hanya mengutip
seusai dengan apa yang terdapat dalam naskah aslinya.
1.1.2.3. Menghilangkan bagian kutipan
Penghilangan kutipan biasanya di nyatakan dengan menggunakan
[. . .] . Jika unsur yang dihilangkan pada akhir sebuah kalimat, maka ketika
titik berspasi itu ditambahkan sesudah titi yang mengakhiri kalimat itu. bila
bagian yang dihilangkan terdiri dari satu alenia atau lebih, maka biasanya
dinyatakan dengan titik-titik berspasi sepanjang satu baris halaman.

1.1.3. Tujuan Penulisan Kutipan


1.1.3.1. Landasan teori ;
1.1.3.2. Penjelasan; dan
1.1.3.3. Penguat pendapat yang dikemukakan penulis.
1.1.4. Tata Cara Mengutip
Ada beberapa cara penulisan kutipan, yaitu:
1.1.4.1. Kutipan langsung yang lebih dari empat baris beserta acuannya
Bila sebuah kutipan terdiri dari lima baris atau lebih, maka seluruh
kutipan itu harus digaraf sebagai berikut.
1) Kutipan itu di pisahkan dari teks 2,5 spasi
2) Jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi
3) Kutipan itu boleh atau tidak diapit dengan tanda kutip
4) Sesudah kutipan selesai di beri nomor urut setengah spasi ke atas, atau
dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit dan
nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.
5) Seluruh kutipan itu di masukkan ke dalam 5-7 ketikan, bila kutipan itu
dimulai dengan alenia baru, maka baris pertama dari kutipan itu di
masukan lagi 5-7 ketikan.

Contoh:
Bukti bukti yang sampai sekarang ada menunjukan bahwa Serat Jayabaya
berasal dari sekitar pertangahan abad ke-18 yang menjadi popular selama abad ke-19.
Pejabat dan sarjana Belanda sangat tertarik terhadapnya karena eskatologi masyarakat
tentang datangnya Ratu Adil ini dilihat dari sebagi sumber kerusuhan. Ada juda yang
menunjukan pandangan tentang adanya siklus sejarah yang terwujud dari sokumen
tersebut. Ini semua mungkin benar, sebab dokumen ini sangat kompleks sifatnya.
Disini Serat Jayabaya akan dianalisis sebagai dokumen sosial. Ditinjau dari sudut ini,
maka sebenarnya bagi masyarakat hanya ada dua zaman, yaitu zaman edan di mana
mereka hidup dan zaman emas yang diharapkan. Bagi kita adalah sangat penting
untuk melihat perbedaan antara kedua zaman itu, untuk itu, untuk apa yang dirasakan
sebagai isu isu masyarakat:

“ senapati adalah raja pertama Mataram.. Akan tetapi, setelah 100 tahun,
oerang saudara hebat alan pecah anatara para anggota keluarga yang saling
mencoa merebut tahta dan kerjaan akan jatuh. Pada zaman itu orang – orang
oelait akan datang ke Jawa… Kemarahan Tuhan akan menghukum tanah jawa
ke zaman kekacauan yang lebig besar. Yang agung menindas rakyat.
Kebenaran diganti dengan kebohongan … Yang agung kejam terhadap yang
rendah. Keadilan titak tetao. Pajak-pajak dipungut dan “realen” yang selal
berbeda beda jumlahnya, tetapi seallu saja naik. Perintah perintah raja
mengakibatkan sengsara. Rakyat ngalor ngidul ke Utara dan Selatan,
kebingungan. “ 24

Yang mengakhiri zaman edan ini adalah Sri Tanjung Putih, Ratu Adil pertama
setelah zaman yang sangat jelek, yang membunuh musuh musuhnya.

24
Versi Serat Jayabaya yang dipkai disini adalah: J. A. B. Wiselius, Djaja-Baja, Zijn
Leven en Profetien, (Bridragen Koninklijk Instituut, vol XIX 1872), hlm. 172-217.
1.1.4.2. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris beserta
acuannya
Sebuah kutipan langsung yang panjangnya tidak lebih dari empat baris
ketikan, akan dimasukan dalam teks dengan cara-cara berikut:
1) Kutipan itu di integrasikan langsung dengan teks
2) Jarak antara baris dengan baris dua spasi
3) Kutipan itu diapit dengan tanda kutip
4) Sesudah kutipan selesai di beri no urut penunjukan setengah spasi ke
atas, atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun
terbit dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu

Contoh:
Para penyelenggara bangsa saat ini hendaknya menjadikan momentum peringatan
100 tahun Bung Hatta ini sebagai suatu kesempatan untuk menggalu sikap dan
pandangan positif dari Bunga Hatta. Salah satu sikap yang patut ditiru adalah
uncorruption. Sehubungan dengan sikap itu, Yakob Oetomo mengatakan: “ Bung
Hatta uncorruption, tak terkorupsikan ketika memegang kekuasaan. Tidak pula
memanfaatkan modal pengabdian maupun koneksi, ketika dengan sukarela
meninggalkan kekuasaan”.

1
Yakob Oetomo, “ Bung Hatta sebagai Model Ke[emimpinan. “ Dalam Kompas, 9
Agustus 2002, hlm. 1.

1.1.4.3. Kutipan tidak langsung beserta acuannya.


Dalam kutipan tak langsung biasanya inti atau sari pendapatan itu yang
di kemukakan. Sebab itu kutipan tidak boleh mempergunakan tanda kutip.
Beberapa syarat arus diperhatikan untuk membuat kutipan tak langsung.
1) Kutipan itu di integrasikan dengan teks
2) Jarak antar baris dua spasi
3) Kutipan tidak di apit dengan tanda kutip
4) Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi
keatas,atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun
terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.

Contoh:
Pemimpin-pemimpin pemberontak petani dan rakyat abad XIX sampai
peralihan ke abad XX tidak lain dari sekedar menjalankan latihan (exercise) dalam
pergaulan di sebuah kerajaan kosmis. Bukannya mau menegakan kerajaan yang adil,
tetapi mau menegakan diri sebagai “ratu adil”.karena dari semula sikap hidup jawa,
baik itu yang masih kuat anasir hindunya maupun yang sudah lebur bercampur islam,
tidaklah pernah sibuk dengan hal-ikhwal keduniawian. Tokoh-tokoh pemberontak ini
pemangku kekuasaan kosmis. Sampai-sampai ken arok, yang mengangkat kerisnya
dan menikam mati raja tunggul ametung dalam masa tumapel, juga disebutkan
bukannya merebut kekuasaan, melainkan mendapatkan kekuasaan itu dari wahyu
yang diterimanya sebagai putera angkat batara guru.

13
B. schrieke,s. Indonesian sociological studies ll, (The Hague and Bandung) 1957
hlm. 9.

1.2. Catatan Kaki


1.2.1. Pengertian Catatan Kaki
Catatan kaki adalah keterangan dari teks yang ditempatkan pada kaki (bagian
bawah) halaman yang bersangkutan. Catatan kaki juga ada yang diletakkan di
akhir bab, yang disebut dengan catatan belakang. Catatan belakang ada di akhir
bab (dalam sebuah buku) atau bagian akhir sebuah tulisan (dalam sebuah artikel).

1.2.2. Tujuan Penulisan Catatan Kaki


Pemakaian catatan kaki ini bertujuan:
1.2.2.1. Mendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang
tercantum di dalam teks
1.2.2.2. Tempat memperluas pembahasan yang diperlukan, tetapu tidak releva
jika dimasukan di dalam teks;
1.2.2.3. Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyataan oada bagian
mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan, dan
1.2.2.4. Tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima
dari orang lain.

1.2.3. Prinsip Membuat Catatan Kaki


1.2.3.1. Hubungan catatan kaki dan teks
Hubungan antara keterangan pada catatan kaki dengan teks dinyatakan
dengan mempergunakan nomor urut penunjukan baik yang terdapat dalam
teks maupun yang terdapat pada catatan kaki.
1.2.3.2. Nomor Urut Penunjukan
Bila nomor urut penunjukan hanya berlaku untuk tiap bab,maka
konsekuensi yang pertama adalah bahwa untuk tiap bab selalu dimulai
dengan nomor urut 1 untuk catatan yang pertama kemudian dilanjutkan
dengan nomor urut berikutnya sampai pada akhir bab. Yang kedua nama
pengarang dan sumber ang pertama kali disebut dengan satu bab. Bab
tersebut akan menggunakan singkatan ibid.atau nama singkat pengarang
dengan singkatan op, cit, atau loc, cit.
1.2.3.3. Teknik Pembuatan Catatan Kaki
1) Harus disediakan tempat atau ruang secukupnya pada kaki halaman
tersebut, sehingga margin bawah tidak boeh lebih sempit dari 3 cm,
sesudah diketik baris terakhir dari catatan kaki.
2) Setelah huruf terakhir dari teks,dalam jarak 3 spasi harus dibuat sebuah
garis, mulai dari margin kiri sepanjang 15 ketikan dengan huruf pika,
atau 18 ketikan dengan huruf elite
3) [ ]
4) Dalam jarak 2 spasi dari garis tadi, dalam jarak 5-7 ketikan dari margin
kiri diketik nomor penunjukan.
5) Langsung sesudah nomor penunjukan, setengah spasi kebawah mulai
diketik baris pertama dari catatan kaki.
6) Jarak antar baris dalam catatan kaki adalah spasi rapat, sedangkan jarak
antar catatan kaki pada halaman yang sama ( kalau ada ) adalah 2 spasi.
7) Baris kedua dari tiap catatan kaki selalu dimulai dengan margin kiri.

1.3. Daftar Pustaka


1.3.1. Pengertian Daftar Pustaka
Daftar pustaka atau bibliografi adalah daftar yang berisi judul buku-buku,
artikel-artikel, dan bahan-bahan lain yang berhubungan dengan sebuah karangan
atau sebagian dari karangan yang tengah digarap (Keraf, 1989: 213).

1.3.2. Tujuan Penulisan Daftar Pustaka


Fungsi daftar pustaka adalah sebagai pertanggungjawaban ilmiah terhadap
gagasan-gagasan orang lain yang telah digunakan oleh seseorang dalam
menjelaskan atau memperkuat gagasannya didalam sebuah karangan ilmiah
1.3.3. Prinsip Membuat Daftar Pustaka
Terkait dengan daftar pustaka , beberapa organisasi mengeluarkan gaya
ataumodel penulisan daftar pustaka masing‐masing yang disesuaikan dengan
bidang‐bidang kajiannya. Beberapa contoh model atau gaya sitiran yang ada
adalah:
1.3.3.1. APA STYLES 
APA sendiri merupakan kependekan dari American Psychological
Association, sehingga APA Styles merupakan salah satu bentuk sitasi yang
dikeluarkan oleh organisasi APA terutama untuk bidang psikologi dan
sosial. Beberapa ciri gaya penulisan sitiran dari APA Styles adalah:
1. Daftar Pustaka diurutkan alfabetis berdasarkan Nama Belakang Penulis
atau Judul apabila tidak ada penulis
2. Nama depan penulis ditulis sebagai inisial
3. Apabila ada penulis sama dalam daftar pustaka ditulis berurutan dari
tahun yang paling lama
4. Bisa ditambahkan huruf a, b, c setelah tahun

1.3.3.2. MLA STYLES 
MLA merupakan kependekan dari Modern Language Association.
MLA Styles merupakan satu bentuk sitasi yang dikeluarkan oleh
MLA untuk sumber‐sumber penelitian. Model MLA ini dirancang sangat
sederhana untuk mempermudah penulis dalam pengkutipan. MLA
banyak digunakan untuk penulisan dalam bidang bahasa Inggris dan
Humanities.Beberapa ciri dalam gaya penulisan MLA Styles adalah:
1. Nama penulis ditulis lengkap dengan nama belakang atau akhir
dituliskan di depan.
2. Tahun terbit diletakkan pada bagian akhir.
3. Kutipan pada halaman cukup dengan menuliskan kata akhir dan nomor
halaman kutipan.
4. Pada beberapa media tertentu dapat ditambahkan informasi jenis
media dan format, misal cetak, online, web, dll.
5. Pada sumber online cukup menampilkan tanggal bulan dan tahun diakses
tanpa menyebutkan sumber online‐nya.

1.3.3.3. CHICAGO DAN TURABIAN STYLES


Turabian Styles merupakan bentuk atau gaya penulisan sitasi hasil
penyederhanaan dari Chicago Styles. Biasanya banyak digunakan untuk
penulisan di bidang sastra, sejarah dan seni. Chicago dan Turabian Styles
memiliki beberapa ciri yakni:
1. Pada catatan kutipan memasukan nama penulis seperti terdaftar dalam
artikel (nama depan nama akhir). Sedangkan dalam daftar pustaka
atau bibliografi penulisan penulis dibalik (nama akhir, nama depan)
sedangkan penulis tambahan tidak dibalik.
2. Penggunaan Catatan kaki atau footnotes serta endnotes dalam melakukan
kutipan di dalam tulisan atau karya tulis dengan diberi nomor secara
kronologis.
3. Penulisan penulis ditulis secara utuh dan di balik.
4. Selalu memberikan informasi tanggal publikasi atau tanggal terakhir di‐
update, apabila tidak ada gunakan kode: n.d.
5. Judul untuk karya tulisan pendek seperti artikel, lagu, puisi, cerita
pendek ditempatkan dengan memberikan tanda quotation (“) di antara
judul (“Judul”). Tapi untuk judul karya tulisan panjang seperti buku,
jurnal, album, film ditulis italic atau miring (Judul)
6. Mempunyai dua sistem pencatatan yakni Notes‐Bibliography (catatan
bibliografi) yang digunakan dalam bidang Humaniora dan gaya Author‐
Date yang digunakan untuk ilmu sosial, ilmu fisik dan ilmu alam.
7. Notes‐Bibliography ini menampilkan informasi bibliografi dalam sebuah
catatan bisa berupa catatan kaki maupun catatan akhir. Sedangkan
Author‐Date menggunakan kutipan langsung pada teks utama dengan
memberikan informasi nama akhir penulis dan waktu publikasi, dimana
daftar kutipan ini akan ditampilan dalam daftar referensi di akhir tulisan

1.3.3.3. AMA STYLES


AMA Styles merupakan bentuk sitasi yang dikembangkan oleh
American Medical Association (AMA). Gaya sitasi ini banyak
digunakan untuk penulisan dalam bidang kesehatan, biologi dan
kedokteran. Berbeda dengan model APA dan MLA, model AMA tidak
menuliskan nama penulis secara ‘terbalik’ dan untuk kutipan teks
menggunakan catatan kaki atau catatan akhir. Ciri AMA Styles adalah:
1. Semua item dalam daftar pustaka didaftar berdasarkan urutan numerik.
2. Penulisan penulis ditulis nama belakang terlebih dahulu kemudian nama
depan ditulis inisial saja dan tidak perlu menggunakan koma di antara
nama belakang dan depan.
3. Penggunaan spasi tunggal dalam daftar pustaka.

1.3.4. Tata Cara Penulisan

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat salinan kalimat atau paragraf yang diambil dari
berbagai sumber. Sumber-sumber tersebut seperti seorang pengarang atau ucapan orang
terkenal, baik yang terdapat dalam buku, jurnal, maupun terbitan lain. Pada umumnya,
penulisan kutipan harus sesuai dengan sumber. Dalam mengutip, ada beberapa prinsip yang
harus diperhatikan, yaitu Jangan mengadakan perubahan dan Bila ada kesalahan. Dalam
mengutip, banyak tata cara yang harus diperhatikan.Catatan kaki, atau dikenal dengan istilah
footnote adalah keterangan tambahan yang terletak di bagian bawah halaman dan dipisahkan
dari teks karya ilmiah oleh sebuah garis. Dalam menulis catatan kaki, banyak hal yang perlu
kita perhatikan.Daftar pustaka adalah daftar yang tercantum secara spesifik dari berbagai
buku yang dijadikan sumber refensi baik dari buku atau karya ilmiah yang bersangkutan.
Dalam menulis daftar pustaka kita juga harus cermat, agar tidak keliru dengan catatan kaki.

B. SARAN
Di dalam pembuatan makalah Bahasa Indonesia dengan tema Penulisan Kutipan, Caatatan
Kaki dan Daftar Pustaka, kami berharap setelah mengetahui mareri dapat mengaplikasikan
secara nyata.

Anda mungkin juga menyukai