Anda di halaman 1dari 8

Perbedaan Komunikasi pada

Profesi Kesehatan Dibanding


Profesi Lain
FG2 – KOMKES 35
1. Dinda Puspita Dewi Wahyudi
2. Mahmudah Dwi Insani
3. Sofia Salsabilla Syifa
4. Risqi Septiana
5. Sabbina Maharani
Tujuan/sasaran

• Komunikasi kesehatan : mengubah perilaku pasien/klien (komunikasi efektif), untuk


Menghindari medical error
• Profesi bidang lain : tidak selamanya bermaksud untuk mengubah perilaku/kebiasaan
orang, ada yang hanya bertujuan menyampaikan informasi
Aspek komunikasi

• Komunikasi kesehatan : kepercayaan (trust), keterbukaan (disclosure), kerahasiaan,


otonomi pasien/klien, perlu adanya komunikasi yang efektif untuk menghindari medical
error
• Profesi lain : keterbukaan, tidak selamanya ada aspek kerahasiaan dan otonomi karena
tidak semua profesi diwajibkan untuk melakukannya
Aspek legal

• Komunikasi Kesehatan: berkeadilan (justice), kebebasan pasien/klien (autonomi)


• Profesi lain: tidak semua profesi mewajibkan aspek otonomi klien
Aspek pasien/klien

• Komunikasi Kesehatan: perubahan emosi (stress, tegang, dsb), ingin diperhatikan,


harapan besar untuk sembuh/bebas dari masalah
• Profesi lain: tidak ada ekspektasi kepada sang penganut profesi untuk
menyembuhkan/memperbaiki diri klien
Aspek petugas

• Komunikasi petugas: empati, respek, kesetaraan, dipercaya untuk bertanggung jawab


dalam menolong jiwa
• Profesi lain: mendapat respek yang berbeda dengan tenaga Kesehatan karena tidak
berhubungan langsung dengan keselamatan klien
Aspek strategi komunikasi

• Komunikasi Kesehatan: tahap-tahap konseling, rapport, mengumpulkan data, informasi,


summary, perlu adanya kesetujuan pasien dalam setiap aspek komunikasi, saling
melengkapi interprofesi Kesehatan, empati dan profesionalitas berjalan beriringan
walaupun terkadang harus mengedepankan salah satu aspek
• Profesi lain: tidak semua profesi memiliki aspek konseling, beberapa profesi lebih
mengedepankan profesionalitas dibandingkan empati

Anda mungkin juga menyukai