KASUS
Ners Arjuna mengunjungi keluarga bapak M (37 tahun), pekerja yang sering ijin tidak
masuk tanpa alasan jelas. Hasil pengkajian teridentifikasi keluarga memiliki pola mengkonsumsi
makanan berlemak, bersantai, dan berminyak karena istri tidak bisa memasak. Bapak M
memiliki kebiasaan merokok dan tidur larut malam. Istri Bapak M berusia 32 tahun dan anak
berusia 5 tahun. Bapak M tidak pernah membantu istri dalam mengurus rumah dan anak.
Pertanyaan Jawaban
Alamat: Alamat:
Dimana alamat lengkap bapak saat ini? Jalan Mahoni Blok O1 No. 30, Kavling DKI
Pekerjaan: Pekerjaan:
Apa pekerjaan bapak saat ini? Karyawan di perusahaan swasta
Latar Belakang Budaya dan Agama: Latar Belakang Budaya dan Agama:
Bapak dan ibu berasal dari suku apa? Bapak M dan Ibu N berasal dari suku
Bapak dan keluarga menganut agama apa? Minang. Saat ini seluruh anggota keluarga
menganut agama Islam.
Pendidikan: Pendidikan:
Apa pendidikan terakhir yang bapak dan ibu Pendidikan terakhir Bapak M adalah S1 dan
tempuh? Ibu N adalah D3.
Riwayat Keluarga
Pertanyaan Jawaban
Struktur Keluarga
Pertanyaan Jawaban
Pola Stresor, Kekuatan, dan Koping Pola Stresor, Kekuatan, dan Koping
Keluarga Keluarga
Apakah ada anggota keluarga yang memiliki ● Bapak M memiliki masalah kesehatan
masalah kesehatan? ditandai dengan keluhan pusing, nyeri
Hal apa yang dapat menjadi stressor bagi tengkuk, dan pola tidur larut malam.
keluarga? Bapak M juga sering merokok, tidak
Bagaimana respons keluarga jika ada stressor menjaga pola makan dan tidak pernah
yang muncul? melakukan aktivitas fisik.
● Ibu N takut sumber ekonominya
terganggu karena Bapak M terancam
dipecat akibat sering izin akibat sering
bermalas-malasan dan berkelakuan
semaunya dan merasa lelah dalam
mengurus anak O yang mulai
memasuki masa kanak-kanak (toddler)
Fungsi Keluarga
Pertanyaan Jawaban
Fungsi Afektif: Fungsi Afektif:
Apakah anggota keluarga saling Bapak M memiliki hubungan yang cukup baik
menunjukkan afektif? dengan Ibu N dan anaknya, tetapi terkadang
Bagaimana hubungan yang terjalin antar Bapak M tidak dapat mengendalikan
anggota keluarga? emosinya.
Fungsi Sosialisasi: Fungsi Sosialisasi:
Bagaimana hubungan anggota keluarga Keluarga Bapak M memiliki interaksi yang
dengan masyarakat sekitar? cukup baik di lingkungan masyarakat
Apakah anggota keluarga sering mengikuti dibuktikan dengan sering mengikuti
kegiatan yang diselenggarakan di lingkungan kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat,
sekitar? meskipun hanya untuk formalitas saja.
Fungsi Reproduktif: Fungsi Reproduktif:
Apakah keluarga memiliki anak? Keluarga Bapak M memiliki satu orang anak
Apakah keluarga mengikuti program KB? dan mengikuti program KB
Fungsi Ekonomi: Fungsi Ekonomi:
Bagaimana keluarga dapat memenuhi Bapak M bertanggung jawab dalam mencari
kebutuhan sehari-hari? nafkah dan bekerja sebagai karyawan di
Siapa yang bertanggung jawab untuk mencari perusahaan swasta.
nafkah?
Apa pekerjaan dari penanggung jawab
pencari nafkah di dalam keluarga?
Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga: Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga:
● Apakah keluarga mengetahui pola ● Keluarga tidak mengetahui pola
makan yang baik? makan yang baik yang dibuktikan
● Bagaimana respon keluarga ketika dengan pola makan keluarga yang
menghadapi stres? sering memakan makanan yang dibeli
● Apakah ada anggota keluarga yang dari Rumah makan padang dekat
memiliki masalah kesehatan? rumah.
● Bagaimana respon keluarga jika ada ● Bapak M mengatakan sulit
anggota keluarga yang sakit? mengendalikan emosinya ketika ada
● Apakah anggota keluarga ada yang stressor yang muncul, dan
merokok? melampiaskan emosinya dengan
● Apakah ada anggota keluarga yang merokok dan mudah marah
memiliki obesitas? ● Bapak M mengeluh pusing, nyeri
● Apakah keluarga mengetahui tentang tengkuk, memiliki pola tidur larut
pentingnya olahraga? malam, dan memiliki risiko hipertensi
● Apakah ada anggota keluarga yang disebabkan oleh kebiasaan makan
memiliki hipertensi? makanan yang berlemak dan
● Apa yang dilakukan keluarga jika ada bersantan, merokok dan tidak
anggota keluarga yang sakit? olahraga.
● Bagaimana pola tidur anggota ● Keluarga Bapak M pergi ke klinik
keluarga? terdekat jika ada anggota keluarga
yang mengalami masalah kesehatan
● Bapak M juga memiliki risiko
kelebihan berat badan berlebih
ditandai dengan BMI 24,6 (TB 170 cm
dan BB 71 kg) dan kebiasaan pola
makan berlemak dan berminyak. BMI
dari Ibu N dan anaknya normal dengan
BMI Ibu N sebesar 22,3 (TB 160 cm
dan BB 57 kg) dan BMI An. K adalah
16,3 (TB 105 cm, BB 18 kg)
● Bapak M mengatakan keluarganya
tidak aktif berolahraga
● Bapak M memiliki risiko hipertensi,
yang ditandai dengan tekanan darah
128/81 (pra-hipertensi).
● Keluarga Bapak M juga belum
mengetahui tentang resiko kesehatan
yang mungkin muncul seperti
hipertensi.
● Bapak M mengeluh sulit tidur, jam
tidur selalu di atas jam 12 malam,
bangun tidur tidak merasa segar, dan
sering terbangun di malam hari.
Data Subjektif:
Klien mengatakan :
1. Merokok +- 3 batang perhari, namun tidak pasti setiap hari.
2. Tidak pernah melakukan olahraga
3. Sering makan makanan cepat saji atau masakan padang (bersantan dan berlemak)
4. Membiarkan keluhan kesehatan dan tidak melakukan konsultasi kesehatan terkait
keluhan yang diderita
2. Diagnosis
D.0099 Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko (SDKI, 2016)
Definisi: Hambatan kemampuan dalam mengubah gaya hidup/ perilaku untuk
memperbaiki status kesehatan.
Penyebab
1. Kurang terpapar informasi .
2. Ketidakadekuatan dukungan sosial.
3. Self efficacy yang rendah .
4. Status ekonomi rendah.
5. Stressor berlebihan
6. Sikap negatif terhadap pelayanan kesehatan
7. Pemeliharaan gaya hidup tidak sehat (mis: merokok, konsumsi alkohol
berlebih)
Kondisi Klinis Terkait
1. Kondisi terdiagnosis penyakit
2. Kondisi perubahan gaya hidup baru akibat penyakit baru
3. Tumor otak
4. Penyalahgunaan zat
Batasan Karakteristik (NANDA, 2018)
● Kegagalan untuk mencapai rasa kontrol yang optimal
● Kegagalan untuk mengambil tindakan yang mencegah masalah kesehatan
● Perubahan status kesehatan
● Tidak menerima perubahan status kesehatan
● Merokok
● Penyalahgunaan zat
Gejala dan Tanda (Doenges, et. al. 2011)
Subjective
● Perubahan status kesehatan
● Kegagalan untuk mencapai rasa kontrol yang optimal
Objective
● Kegagalan untuk mengambil tindakan yang mencegah masalah
kesehatan
● Menunjukkan tidak menerima perubahan status kesehatan
3. Perencanaan
Manajemen Kesehatan (SLKI, 2018)
Dengan Kriteria Hasil
1. Melakukan tindakan untuk mengurangi faktor risiko meningkat
2. Menerapkan program perawatan meningkat .
3. Aktivitas sehari hari efektif untuk memenuhi tujuan kesehatan meningkat .
4. Verbalisasi kesulitan dalam menjalani program perawatan/pengobatan menurun .
4. Intervensi
Edukasi Kesehatan (SIKI, 2018 & NIC, 2013)
Observasi :
1. Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapat ditingkatkan
2. Tentukan konteks pribadi dan riwayat sosial budaya dari perilaku kesehatan
individu dan keluarga
3. Menentukan pengetahuan kesehatan dan perilaku gaya hidup keluarga saat ini
Terapeutik
1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
3. Berikan kesempatan untuk bertanya
4. Bantu individu &/ keluarga dalam mengklarifikasi keyakinan dan nilai yang
dimiliki terkait kesehatan
5. Prioritaskan kebutuhan pembelajaran yang teridentifikasi berdasarkan preferensi
klien, keterampilan perawat, sumber daya yang tersedia, dan kemungkinan
pencapaian tujuan yang berhasil
6. Hindari penggunaan teknik menakut-nakuti sebagai strategi untuk memotivasi
klien untuk mengubah perilaku kesehatan atau gaya hidup
Edukasi
1. Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup sehat
4. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk melawan perilaku tidak sehat atau
pengambilan risiko daripada memberikan saran untuk menghindari atau
mengubah perilaku
5. Melibatkan individu, dan keluarga dalam merencanakan dan
mengimplementasikan rencana untuk modifikasi gaya hidup atau perilaku
kesehatan
6. Manfaatkan sistem dukungan sosial dan keluarga untuk meningkatkan efektivitas
gaya hidup atau modifikasi perilaku kesehatan
7. Tekankan pentingnya pola makan, tidur, olahraga, dll yang sehat bagi individu
dan keluarga
5. Evaluasi
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan keperawatan
pada klien. Evaluasi dilakukan secara terus menerus pada respons klien terhadap tindakan
keperawatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan
pendekatan SOAP (Octafia, 2020).
S = respons subjektif klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan.
O = respons objektif klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan.
A = analisa ulang data atas subjektif dan objektif untuk menyimpulkan apakah masalah
masih tetap atau muncul masalah baru atau data kontraindikasikan dengan masalah yang
ada.
P = perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan hasil analisa pada respons klien.
REFERENSI
Butcher, H. K. (2013). Nursing Interventions Classification (NIC) (G. M. Bulechek & H. K.
Butcher, Eds.). Elsevier/Mosby.
Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2011). Nurse’s pocket guide, diagnoses,
prioritized interventions, and rationales. (12 ed.). F A Davis Co.
Friedman, M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga: Riset,
teori, dan praktik (5th ed.). EGC.
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (Eds.). (2018). NANDA International, Inc. Nursing Diagnoses:
Definitions & Classification 2018-2020. Thieme.
Moorhead, S. (Ed.). (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC): Measurement of Health
Outcomes. Elsevier/Mosby.
Nadira. (2018). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga. Bandung: Refika Aditama.
Octafia, Syifa Aulia Ajeng . (2020). Studi Literatur: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada
Penderita Hipertensi Dengan Masalah Keperawatan Perilaku Kesehatan Cenderung
Beresiko. [Tesis]. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI). Edisi
1. Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI). Edisi 1.
Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). Edisi 1.
Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia.