Anda di halaman 1dari 3

Kedisiplinan Masyarakat dalam Masa Pandemi

Nabila Azzahra Kania Djunaedi, 2006598414

Dalam penanggulangan pandemi COVID-19 ini membutuhkan peran serta dari


semua pihak baik Pemerintah Pusat, Pemerintah daerah, pihak swasta dan seluruh
elemen masyarakat di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Meski dalam
kenyatannya protokol kesahatan yang ditetapkan pemerintah terkesan terlalu
terlambat dan masih kurang dalam persiapannya terutama untuk menunjang
kesejahteraan masyarakat. Berkaitan dengan hal ini kita sebagai masyarakat dapat
ikut turun tangan dan membantu permasalahan ini salah satunya dengan lebih
disiplin diri dalam melaksanan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
Bentuk kedisiplinan ini merupakan faktor kunci dalam memutus mata rantai
penularan virus.

Pemerintah Indonesia sendiri terhitung sejak tanggal 29 Februari 2020 telah


mengeluarkan status darurat bencana terkait pandemi virus corona-19 ini
(Koesmawardhani, 2020). Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan
Dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Di Tempat Kerja
Perkantoran Dan Industri Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada
Situasi Pandemi. Presiden telah menetapkan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun
2020 tentang Penetapan Bencana Non-alam Penyebaran Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) Sebagai Bencana Nasional, yang menyatakan bahwa
penanggulangan bencana nasional yang diakibatkan oleh penyebaran Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) dilaksanakan oleh Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Gubernur, bupati, dan
walikota sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (COVID-I9) di daerah dan dalam menetapkan kebijakan di daerah
masing-masing harus memperhatikan kebijakan Pemerintah Pusat. (Menteri
Kesehatan Republik Indonesia, 2020)

Dari pembahasan tersebut kemudian Pemerintah Republik Indonesia segera


mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 2 Tahun 2020 tentang Pembatasan
Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) dan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 11
Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus
Disease 2020 (Covid-19) (Didik Haryadi S dan Awan Santosa, 2020). Kemudian
diberlakukan berbagai protokol kesehatan dimana salah satunya adalah dengan
mensosialisasikan Social Distancing. Konsep ini menjelaskan bahwa untuk dapar
mengurangi bahkan memutus mata rantai ineksi Covid-19 seseorang harus
menjaga jarak aman dengan individu lainnya, dan menghindari pertemuan massal.
(Dana Riska Buana, 2020).

Dalam eksekusinya, gerakan Social Distancing yang diberlakukan ini masih


kurang diterapkan secara maksimal baik dari sisi masyarakat maupun pemerintah,
Karakteristik masyarakat sendiri merupakan cerminan diri dari suatu sistem
pemerintahan itu, jika dari pemerintah tidak secara maksimal dalam eksekusi
peraturannya maka masyarakat juga tidak akan mengimplementasikan peraturan
tersebut secara maksimal. Tidak adanya peraturan yang mengikat dan sanksi yang
didapatkan kurang tegas, hal ini berakhir pada masyarakat yang tidak
mengindahkan peraturan. Selain itu peran pemerintah sangat diperlukan dalam hal
ini pemerintah mengeluarkan kebijakan agar masyarakat tetap berada di dalam
rumah, hal itu perlu diimbangi dengan kesejahteraan masyarakat yang terpenuhi.
Berkaitan dengan kasus ini kemudian yang menjadi salah satu masalah terbesar
adalah fenomena mobilitas penduduk, dimana penduduk bangsa Indonesia yang
beragam dan secara kuanttitas luar biasa banyak membuat penyebaran bantuan
sosial cukup sulit dan terdapat banyak hambatan. Selain itu dari segi peraturan,
pemerintah sendiri masih kurang konsisten dan belum tegas dalam manisfestasi
dilapangan. Kebijakan yang diambil pemerintah baru-baru ini dengan
pengenduran aturan PSBB sebagai dalih menyelamatkan perekonomian negara
berujung dengan berkurangnya kesadaran masyarakat tentang penerapan social
distancing. Dari hal ini juga tentunya dapat terlihat bahwa pemerintah seperti
membalikkan logika penanganan COVID-19 yang seharusnya membatasi
mobilitas penduduk dan kerumunan malah sebaliknya menyediakan "wadah" bagi
individu untuk tetap berkumpul di suatu tempat.(Sherina A. P, et. al. 2020)

Melihat dari berbagai kasus ini tentu dapat dijadikan sebuah renungan bagi kita
sebagai masyarakat. Masih ada berbagai sisi yang perlu diperbaiki bagi bangs aini
sendiri baik dari kita sebagai masyarakat dan juga pemerintah. Namun, jika
memang kita bersungguh sungguh untuk menekan dan memutuskan rantai
penyebaran Covid-19 ini bisa dimulai dari hal kecil yaitu dengan disiplin diri akan
seluruh protokol kesehatan yang ada. Meski, memang Indonesia sendiri sudah
jauh terlambat untuk menangani kasus ini, namun jika tidak dimulai dari kita, dari
hal kecil, maka masalah ini tidak akan terlihat jalan akhirnya.
Referensi

Buana, D. R. (2020). Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Mengahdapi


Pandemi Virus Corona (Covid-19) dan Kiat Menjaga Kesejahteraan
Jiwa. Diakses pada 25 September 2020 dari
https://www.researchgate.net/publication/340103659_Analisis_Perilak
u_Masyarakat_Indonesia_dalam_Menghadapi_Pandemi_Virus_Coron
a_Covid-19_dan_Kiat_Menjaga_Kesejahteraan_Jiwa
Koesmawardhani, N. W. (2020). Pemerintah Tetapkan Masa Darurat Bencana
Corona hingga 29 Mei 2020. Diakses pada 25 September 2020 dari
https://news.detik.com/berita/d-4942327/pemerintah-tetapkan-masa-
darurat-bencana-corona-hingga-29-mei-2020
Mentri Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Pencegahan dan
pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19). Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Putri A. S. et. al. (2020). Pandemi Covid-19 Dalam Sudut Pandang Demografi
Sosial: Penyebaran, Tantangan, Dampak Sosial-Ekonomi Serta
Potensi Solusi. Diakses pada 25 September 2020 dari
https://www.researchgate.net/publication/341638805_Pandemi_COVI
D-19_Dampak_Sosial-Ekonomi_Tantangan_dan_Potensi_Solusi
Santoso, D. H., dan Santosa A. (2020). Covid-19 dalam Ragam Tinjauan
Perspektif. Yogyakarta: MBridge Press.

Anda mungkin juga menyukai