Anda di halaman 1dari 37

Pancasila

sebagai
Sistem Filsafat
Disusun oleh:

M. Fitroh Azizy (11190950000105)


Nabila Azzahra Kania D. (11190950000075)

Disusun untuk memenuhi


tugas mata kuliah “Pancasila”

Dosen Pengampu:
Nanang Kosim, S.I.P, S.Pd.I, M.Pd
Perumusan dan

1
Pengesahan Pancasila
Pancasila
Sebagai
Pengertian Sistem Filsafat
Sistem
2
Pancasila

Filsafat
Kesatuan Sila Sila dalam
3 Pancasila sebagai suatu
Sistem Filsafat
1
1
Perumusan dan
Pengesahan
Pancasila
Kronologi Perumusan Dan Pengesahan
Pancasila Dan UUD     1945

Tanggal 7 September 1944


○ Proses perumusan dan pengesahan Pancasila
dan Pembukaan UUD 1945 dimulai sejak
Indonesia masih dijajah oleh jepang. Terlihat
dalam siding Badan Penyelidik. Latar belakang
dibentuknya Badan Penyelidik.
○ Pada tanggal 7 September 1944 jepang
megeluarkan janji “Kemerdekaan Indonesia
dikemudian hari” yang direncanakan pada
tanggal 24 Agustus 1945

4
Kronologi Perumusan Dan Pengesahan
Pancasila Dan UUD     1945

Tanggal 29 April 1945


○ Gunseikan (gubernur pemerintah balatentara
Jepang di Jawa) membentuk Dokuritsu Zyunbi
Coosakai/Badan penyelidik usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) tugasnya
menyelidiki segala sesuatu mengenai persiapan
kemerdekaan Indonesia.
Tanggal 28 Mei 1945
○ BPUPKI dilantik oleh Gunseikan yang diketuai
oleh Dr. Radjiman Widjodiningrat

5
Kronologi Perumusan Dan Pengesahan
Pancasila Dan UUD     1945

Tanggal 29 Mei 1945


○ Sidang I BPUPKI tanggal 29 Mei s.d. 01 Juni 1945.
Mempersiapkan Rancangan Dasar Negara Indonesia
Merdeka.
○ Prof. Mr. Moh Yamin mengajukan usul yang berjudul “Asas
Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia” .Terdapat
tokoh-tokoh lain yang turut andil dalam menyumbangkan
ide, seperti Prof. Dr. Mr. R. Soepomo, P.F. Dahlan, Drs.Moh.
Hatta

6
Kronologi Perumusan Dan Pengesahan
Pancasila Dan UUD     1945

Tanggal 1 Juni 1945


○ Ir. Soekarno berpidato dan mengajukan usul tentang
Konsepsi Dasar Filsafat Negara Indonesia yang diberi
nama Pancasila dengan urutan sebagai berikut ;

1. Nasionalisme atau kebangsaan Indonesia


2. Internasionalisme atau perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan social
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
7
Kronologi Perumusan Dan Pengesahan
Pancasila Dan UUD     1945

Tanggal 22 Juni 1945


○ Hasil Rapat gabungan Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa.
1. Supaya selekas-lekasnya Indonesia merdeka
2. Hukum dasar diberi semacam kata pengantar
3. BPUPKI terus bekerja sampai terbentuknya Hukum dasar
4. Membentuk panitia kecil penyelidik usul-usul/perumus
Negara.

○ Panitia Sembilan mengadakan pertemuan di Pegangsaan timur


56 jakarta untuk menyusun konsep rancangan mukaddimah
hokum dasar yang kemudian dinamakan piagam Jakarta.

8
Kronologi Perumusan Dan Pengesahan
Pancasila Dan UUD     1945

Tanggal 10 Juli 1945


○ Ir. Soekarno selaku ketua panitia memberikan laporan.

1. Telah diusulkan 32 macam usul atau 9 kelompok usul


dari 40 anggota
2. Tanggal 22Juni 1945 diputuskan membentuk panitia
kecil (panitia sembilan)
3. Telah berhasil menyusun konsep rancangan
preambule hokum dasar (piagam jakarta)

9
Kronologi Perumusan Dan Pengesahan
Pancasila Dan UUD     1945

Tanggal 11 juli 1945


○ Panitia Perancang Hukum Dasar telah memutuskan ;
1. Membentuk panitia perancang “Declaration Of Human
Right”
2. Segenap anggota setuju unitarisme
3. Isi prembule bukan hanya sekadar kata-kata
4. Negara dipimpin 1 orang

Tanggal 13 Juli 1945


○ Panitia Kecil Perancang Hukum Dasar berhasil
menghimpun usulan penting.
10
Kronologi Perumusan Dan Pengesahan
Pancasila Dan UUD     1945

Tanggal 14 Juli
○ Pukul 15.00 s.d. 18.00 sidang mendengarkan laporan
hasil kerja Panitia Perancang Hukum Dasar.
○  
Tanggal 15 dan 16 Juli 1945
○ Ir. Soekarno menyamapikan kosep Rancangan Hukum
Dasar beserta penjelasannya dan usul Drs. Moh. Hatta
tentang Hak-hak asasi manusia.
○  

11
Kronologi Perumusan Dan Pengesahan
Pancasila Dan UUD  1945

Tanggal 16 Juli 1945


○ Menyetujui dan menerima Rancangan Hukum dasar  yang
diajukan oleh Panitia Perancang Hukum Dasar.

○ Dengan ditutupnya sidang BPUPKI yang kedua maka


tugas BPUPKI dianggap selesai kemudian dibubarkan.
Untuk melanjutkan tugas BPUPKI maka dibentuklah PPKI.

Tanggal 9 Agustus 1945


○ Dibentuk PPKI

12
Kronologi Perumusan Dan Pengesahan
Pancasila Dan UUD     1945

Tanggal 17 Agustus 1945


○ Proklamasi kemerdekaan Indonesia

Tanggal 18 Agustus 1945


○ Pukul 10.30, dimulai sidang pleno membahas
naskah rancangan hukum dasar dan pengesahan
UUD

13
Pengesahan Pembukaan UUD
1945/Pancasila Dasar Negara Republik
Indonesia

Sidang Pleno dimulai pukul 11.30 dengan


acara pokok membahas Rancangan Hukum
Dasar (termasuk Rancangan Preambule
Hukum Dasar) untuk ditetapkan menjadi UUD
(termasuk Pembukaan Undang-undang Dasar)
suatu Negara yang telah merdeka ada tanggal
17 Agustus 1945.

14
Pengesahan Pembukaan UUD
1945/Pancasila Dasar Negara Republik
Indonesia
Beberapa keputusan dalam siding pleno :

1. Mengesahkan UUD Negara Republik Indonesia dengan


jalan.
2. Menetapkan Pigam Jakarta dengan beberapa perubahan
menjadi pembukaan UUD Negara Republik Indonesia.
3. Menetapkan Rancangan HUkum Dasar dengan beberapa
perubahan menjadi UUD Negara Republik Indonesia, yang
kemudian dikenal sebagai UUD 1945.     
4. Memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. 
5. Membentuk Komite Nasional Indonesia yang dikemudian
dikenal sebagai Badan Musyawarah Darurat.
15
Perkembangan Pancasila sebagai
Dasar Negara
Perkembangan pancasila sebagai Dasar Negara, menurut Koento
Wibisono: tahap 1945-1968 sebagai tahap politis, tahap 1969-1994 sebagai
tahap pembagunan ekonomi, tahap 1995-2020  sebagai tahap respositioning
pancasila.
Penahapan perkembangan pancasila menurut para ahli hukum
ketatanegaraan: 1945-1949 masa UUD 1945 pertama, 1949-1950 masa
konstitusi RIS, 1950-1959 masa UUDS 1950, 1959-1965 masa orde lama,
1966-1998 masa orde baru, dan 1998- sekarang masa reformasi(Soegito
A.T,2001).

Dimensi Pancasila:
• Realita
• Idealitas
• Fleksibilitas 16
Nilai kebersamaan dalam
perumusan dasar Negara

 Persatuan
 Musyawarah
 Menghargai perbedaan
 Menerima dan
melaksanakan keputusan
bersama

17
Meneladani nilai- nilai
juang parah tokoh
perumus dasar Negara
pancasila

 Semangat persatuan
 Kebersamaan
 Menghargai dan toleransi terhadap
berbagai perbedaan,
 Terbuka,
 Jujur serta ikhlas
 Berjiwa besar menerima dan
melaksanakan hasil keputusan
bersama.
18
2 Pengertia
n
Filsafat
Filsafa
t
“Philei “Sopho
n” s”
Cinta Kebijaksanaan

2
Pengertian
Filsafat Menurut
Ahli
A. Plato

Plato pernah mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu


pengetahuan yang berusaha meraih kebenaran yang asli
dan murni. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa filsafat
adalah penyelidikan tentang sebab – sebab dan asas –
asas yang paling akhir dari segala seuatu yang terjadi.
3
Pengertian
Filsafat Menurut
Ahli
B. Aristoteles

Aristoteles mengatakan bahwa filsfat adalah ilmu


pengetahuan yang senantiasa berupaya mencari prinsip-
prinsip dan penyebab-penyebab dari realitas ada. Ia pun
mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
berupaya mempelajari “peri ada selaku peri ada” (being
as being) atau “peri ada sebagaimana adanya”(being as
much). 4
Pengertian
Filsafat Menurut
Ahli
C. R.F. Beerling

R.F. Beerling dalam bukunya Filsafat Dewasa Ini mengatakan


bahwa filsafat”memajukan pertanyaan tentang kenyataan
seluruhnya atau tentang haikat, asas, prinsip dari
kenyataan”.1 Beerling juga mengatakan bahwa filsafat adalah
suatu usaha untuk mencapai radix, atau akar kenyataan
dunia wujud, juga akar pengetahuan tentang diri sendiri. 5
Pengertian Filsafat
Pancasila
○ Secara umum filsafat Pancasila didefinisikan
sebagai hasil berfikir atau sebuah
pemikiran yang sedalam-dalamnya dari
bangsa Indonesia yang dianggap,
dipercaya, dan diyakini sebagai suatu
norma dan nilai yang adil, benar, baik,
bijaksana, dan paling adaptif dengan
kondisi bangsa ini.

24
Pengertian
Sistem
○ Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari
berbagai unsur, masing-masing unsur
mempunyai fungsi sendiri-sendiri, mempunyai
tujuan yang sama, saling keterkaitan
(interrelasi) dan ketergantungan
(interdependensi), sehingga merupakan satu
kesatuan yang bulat dan utuh.

25
Ciri – ciri sistem:
1. Suatu kesatuan bagian-
bagian/unsure/elemen/komponen,
2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-
sendiri,
3. Saling berhubungan dan saling ketergantungan,
4. Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai
tujuan tertentu (tujuan sistem),
5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks
(Shore & Voich, 1974).
26
Pancasila sebagai
suatu “SISTEM”
1. Pancasila merupakan kesatuan bagian-bagian
(yaitu sila-sila pancasila),
2. Tiap sila pancasila mempunyai fungsi sendiri-
sendiri,
3. Tiap sila pancasila tidak dapat berdiri sendiri
dan tidak saling bertentangan,
4. Keseluruhan sila pancasila merupakan kesatuan
yang sistematis (majemuk tunggal).

27
Kesatuan Sila-
3 Sila dalam
Pancasila
sebagai suatu
Sistem Filsafat
Susunan Kesatuan
Pancasila Bersifat
Organis
○ Sila-sila Pancasila merupakan 
penjelasan dari hakikat manusia
monopluralis yang merupakan
kesatuan organis maka memiliki
kesatuan yang organis pula.

29
Susunan sila-sila Pancasila
yang bersifat Hierarkhis dan 
berbentuk Piramidal
○ Pengertian matematis piramidal digunakan untuk
menggambarkan hubungan hierarkis sila-sila
Pancasila merupakan rangkaian tingkat dalam
urutan luas (kuantitas) dan juga dalam isi sifatnya
(kualitas).
○ Sedangkan makna hierarkhis adalah susunan
pancasila sudah dikemas sedemikian rupa sehingga
urutannya tidak akan berubah.Pancasila merupakan
suatu keseluruhan yang bulat dan memenuhi
sebagian sistem filsafat.
30
Susunan sila-sila Pancasila
yang saling mengisi dan
saling mengkualifikasi.
○   Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah berkemanusiaan
yang adil dan beradab, berperisatuan Indonesia,
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.

○   Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah ber-


Ketuhanan yang Maha Esa,berperisatuan Indonesia,
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
31
Susunan sila-sila Pancasila
yang saling mengisi dan
saling mengkualifikasi.
○   Sila Persatuan Indonesia, adalah  ber-Ketuhanan yang
Maha Esa,berkemanusiaan yang adil dan
beradab,berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

○   Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
adalah ber-Ketuhanan yang Maha Esa, berkemanusiaan yang
adil dan beradab, berperisatuan Indonesia dan berkeadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
32
Susunan sila-sila Pancasila
yang saling mengisi dan
saling mengkualifikasi.
○ Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
adalah ber-Ketuhanan yang Maha Esa, berkemanusiaan yang
adil dan beradab, berperisatuan Indonesia dan berkerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.

33
Landasan Ontologis Pancasila

Secara ontologism, penyelidikan


pancasila sebagai filsafat dimaksudkan
sebagai upaya untuk mengetahui hakikat
dasar dari sila-sila pancasila. Pancasila yang
terdiri atas lima sila, melainkan memiliki satu
kesatuan dasar ontologis

34
Landasan Epistemologi Pancasila

Secara epistimologis kajian pancasila


sebagi filsafat dimaksudkan sebagai upaya
untuk mencari hakikatnya juga merupakan
sistem pengetahuan. Ini berarti pancasila
telah menjadi suatu belief system, sistem
cita-cita, menjadi suatu ideologi. Oleh karena
itu pancasila harus memiliki unsure
rasionalitas terutama dalam kedudukannya
sebagai system pengetahuan.

35
Landasan Aksiologi Pancasila

Aksiologi pancasila mengandung arti


bahwa kita membahas tentang filsafat nilai
pancasila. Istilah aksiologi berasal dari kata
Yunani axios yang artinya nilai, manfaat, dan
logos yang artinya pikiran, ilmu atau teori.

36
Thanks
!
Any questions?

37

Anda mungkin juga menyukai