BALANCED SCORECARD
OLEH KELOMPOK 7 :
KELAS 4C
FAKULTAS EKONOMI
2020
1. PERKEMBANGAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
Sebagian perusahaan beroperasi dalam lingkungan yang berubah dengan cepat. Oleh
karena itu, produk dan proses perusahaan perlu secara terus-menerus didesain ulang dan
diperbaiki. Lingkungan persaingan menuntut perusahaan dapat menawarkan bebagai jenis produk
dan jasa yang dibuat khusus untuk berbagai kalangan pelanggan. Perusahaan harus dapat
menghasilkan produk dengan keragaman tinggi dan bervolume rendah secara efisien. Untuk tujuan
itu manajemen harus memberikan banyak perhatian pada hubungan perusahaan pada rekanan dan
pelanggannya guna memperbaiki biaya, kualitas, dan waktu respons pada semua rantai nilai. Selain
itu, dalam beberapa industry siklus hidup produk menjadi semakin pendek. Hal itu menimbulkan
kebutuhan yang besar bagi perusahaan untuk melakukan inovasi. Bagi perusahaan yang beroperasi
dalam lingkungan dinamis dan berubah dengan cepat, adaptasi dan perubahan penting bagi
kelangsungan hidupnya.
Akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan oleh suatu perusahaan harus disesuaikan
dengan lingkungan yang dihadapi. Model akuntansi pertanggungjawaban dibentuk oleh empat
elemen pokok, yaitu: (1) pembagian tanggungjawab, (2) penetapan ukuran kinerja dan tolok ukur,
(3) pengevaluasian kinerja, dan (4) pemberian imbalan. Model akuntansi pertanggungjawaban
berbasis fungsional menekankan kinerja keuangan suatu unit organisasi dan mengevaluasi serta
memberi imbalan kinerja menggunakan standar berbasis keuangan yang statis (anggaran dan biaya
standar). Meskipun bermanfaat bagi perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan stabil dan
menekankan pada pemeliharaan status quo, model pertanggungjawaban akuntansi tradisional tidak
cocok bagi perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang dinamis dan memerlukan
perbaikan berkelanjutan. Oleh karena itu, maka perlu dikembangkan akuntansi
pertanggungjawaban berbasis aktivitas.
Akuntansi pertanggungjawaban berbasis aktivitas melakukan perubahan mendasar
bagaimana tanggung jawab dibebankan, diukur, dan dievaluasi. System akuntansi
pertanggungjawaban berbasis aktivitas menambahkan perspektif proses terhadap perspektif
keuangan yang sebelumnya sudah ada dalam system akuntansi pertanggungjawaban berbasis
fungsional. Proses adalah bagaimana segala sesuatu dilakukan dalam organisasi. Setiap upaya
meningkatkan kinerja organisasi selalu melibatkan perbaikan proses. Konsep tersebut sudah
mengubah cara pandang dari pengendalian biaya untuk memelihara status quo menjadi
pengurangan biaya dengan pembelajaran dan perbaikan berkelanjutan. Akuntansi
pertanggungjawaban mengubah dari system satu dimensi dan dari system pengendalian biaya
menjadi system manajemen kinerja.
Perusahaan membutuhkan perbaikan berkelanjutan yang terarah. Untuk memberikan arah
bagi usaha perbaikan, manajer harus menetapkan visi dan strategi organisasi dan mengidentifikasi
tujuan, ukuran kinerja, dan inisiatif yang diperlukan untuk mencapainya. Oleh karena itu, para ahli
sudah mengembangkan system akuntansi pertanggungjawaban berbasis strategis yang
menerjemahkan manajemen organisasi ke dalam berbagai tujuan dan ukuran operasional.
Meskipun system manajemen kinerja strategis ada berbagai bentuk, tetapi yang paling umum
diterapkan adalah BSC. BSC adalah system manajemen kinerja berbasis strategis yang
mengidentifikasi tujuan dan ukuran dalam empat perspektif yang berbeda, yaitu: (1) perspektif
keuangan, (2) perspektif pelanggan, (3) perspektif proses, (4) perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan.
Pembagian Tanggung Jawab
System akuntansi berbasis strategis menambahkan arah bagi usaha perbaikan dengan cara
mengaitkan pertanggungjawaban dengan strategi perusahaan. Sistem tersebut mempertahankan
perspektif proses dan keuangan yang sudah dikembangkan dalam pendekatan berbasis aktivitas.
Selain itu, system tersebut menambahkan perspektif pelanggan serta pembelajaran dan
pertumbuhan. Perbedaan lainnya adalah BSC menyebarkan tanggung jawab terhadap keempat
perspektif ke seluruh organisasi. Idealnya, semua individu dalam organisasi memahami strategi
organisasi dan mengetahui aktivitas yang menjadi tanggungjawabnya mendukung pencapaian
strategi.
Penentuan Ukuran Kinerja
System manajemen kinerja strategis menggunakan banyak jenis ukuran untuk membangun
kaitan yang lebih erat dengan strategi. Untuk mengomunikasikan strategi organisasi melalui
Bahasa pengukuran, perlu dipertimbangkan lingkup maupun fleksibilitas ukuran. Berdasar
lingkupnya perusahaan membutuhkan ukuran internal maupun eksternal. Untuk fleksibilitasnya,
perusahaan membutukan ukuran subjektif dan objektif serta ukuran nonkeuangan.
Perbandingan Pembebanan Tanggungjawab
Pertanggungjawaban Berbasis Aktivitas Pertanggungjawaban Berbasis Strategis
1. Tidak dikaitkan dengan strategi 1. Dikaitkan dengan strategi
2. Efisiensi system secara menyeluruh 2. Efisiensi system secara menyeluruh
3. Akuntabilitas tim 3. Akuntabilitas tim
4. Perspektif keuangan 4. Perspektif keuangan
5. Perspektif proses 5. Perspektif proses
6. Perspektif pelanggan
7. Perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan
Kinerja Nilai:
Menurunkan harga jual Harga jual
Menurunkan biaya purnajual Biaya purnabeli
Meningkatkan fungsionalitas produk Peringkat berdasar survey pelanggan
Meningkatkan kualitas produk Persentase retur
Meningkatkan keandalan pengiriman Persentase pengiriman tepat waktu
Daftar waktu keterlambatan
Meningkatkan citra dan Peringkat berdasar survey pelanggan
reputasi produk
4. KESELARASAN STRATEGIS
Penyusunan sebuah strategi merupakan satu hal, sedangkan implementasi strategi yang
sukses adalah hal lain. Supaya BSC berhasil, seluruh organisasi harus memiliki komitmen terhadap
pemcapaiannya. Karyawan harus mengetahui strategi sepenuhnya; mereka harus ikut memiliki
tujuan, ukuran, target, dan inisiatif; insentif harus dirancang untuk mendukung strategi; dan sumber
daya harus dialokasikan untuk mendukung strategi.
Pengomunikasian Strategi
Setelah dikembangkan, tujuan dan ukuran merupakan cara untuk mengartikulasi dan
mengomunikasikan strategi organisasi kepada seluruh karyawan dan manajer. Tujuan dan ukuran
yang sudah ditetapkan berguna untuk menyelaraskan tujuan dan tindakan individu dengan tujuan
dan inisiatif organisasi. Video, surat kabar, brosur, dan jaringan computer perusahaan merupakan
media yang dapat digunakan untuk menginformasikan strategi, tujuan, dan ukuran yang
berhubungan dengan BSC. Artikulasi BSC harus cukup jelas, sehingga setiap individu dapat
melihat hubungan Antara apa yang mereka lakukan dengan tujuan jangka panjang organisasi.
Target dan Insentif
Setelah tujuan dan ukuran ditentukan dan dikomunikasikan, ekspektasi kinerja harus
ditetapkan. Ekspektasi kinerja dikomunikasikan dengan menetapkan nilai target untuk
ukuranukuran yang berhubungan dengan setiap perspektif. Manajer dimintai pertanggungjawaban
atas tugas yang dibebankan kepadanya dengan membandingkan nilai sesungguhnya suatu ukuran
dengan nilai yang ditargetkan. Terakhir, kompensasi harus dikaitkan dengan pencapaian tujuan.
System imbalan harus dikaitkan dengan semua tujuan dan tidak hanya dengan ukuran keuangan.
Kegagalan untuk mengubah system kompensasi harus mendorong manajer untuk melanjutkan
fokusnya pada kinerja keuangan jangka pendek, karena tidak memiliki alasan untuk memberi
perhatian kepada tujuan strategis lainnya.
Perancangan program kompensasi insentif dengan banyak dimensi merupakan pekerjaan
yang kompleks. Setelah ditentukan bonus total, bobot yang mencerminkan arti penting relative
setiap perspektif digunakan untuk menentukan persentase bonus yang akan dibebankan ke setiap
perspektif.
Distribusi uang bonus terhadap berbagai perspektif dan ukuran adalah satu hal, tetapi
pembayaran kompensasi insentif tergantung pada kinerja. Nilai sesungguhnya suatu ukuran akan
dibandingkan dengan nilai yang ditargetkan untuk periode tertentu. Kompensasi kemudian akan
dibayar berdasarkan persentase pencapaian setiap tujuan. Untuk menjaga supaya perhatian yang
semestinya (berimbang) diberikan kepada semua ukuran, tidak ada kompensasi insentif yang
dibayar kecuali setiap ukuran strategis melampaui batas minimum nilai yang sudah ditentukan
sebelumnya.
Alokasi Sumber Daya
Pencapaian target strategis mengharuskan sumber daya dialokasikan ke insentif strategis
yang bersangkutan. Hal itu memerlukan dua langkah mendasar. Pertama, organisasi harus
memutuskan banyaknya target strategis yang akan dicapai pada tahun yang akan datang. Kedua,
proses penganggaran operasional harus dirancang guna menyediakan sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai kemajuan jangka pendek sesuai peta strategi. Jika langkah-langkah
tersebut tidak dilakukan, maka sulit untuk mengharapkan strategi akan benar-benar dilaksanakan.
PERTANYAAN :
1. Apa keunggulan dari system BSC sehingga menjadi system yang paling umum
diterapkan pada system dengan bentuk yang lain ?
2. Bagaimana prespektif proses antara pertanggungjawaban berbasis aktivitas dan
pertanggungjawaban berbasis strategis?
3. Diantara pertanggungjawaban berbasis aktivitas dengan pertanggungjawaban berbasis
strategis, mana yang memiliki potensi atau peluang yang besar untuk menghasilkan laba
bagi perusahaan ?
4. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kompensasi?
5. Sebutkan kelebihan dan kelemahan dari Balanced scorecard, serta bagaimana cara
mengatasi hambatan yang terjadi dalam balnced scorecard?
DAFTAR PUSTAKA
Siregar, Baldric, Bambang Suripto, Dodi Hapsori, dkk. 2014. Akuntansi Manajemen. Jakarta:
Salemba Empat.