Anda di halaman 1dari 7

Nama: Martha Oktavia Malau

NIM: 170406171
Kelas: D

A. PENGERTIAN CRITICAL PATH METHOD

Critical Path Method adalah model kegiatan dari suatu proyek yang digambarkan dengan
menggunakan bentuk ataupun model jaringan. Critical Path Method ini digunakan apabila waktu
penyelesaian dari suatu proyek tersebut sudah diketahui dengan pasti. Pada tingkat deviasi dan
realisasi penyelesaiannya dibanding dengan rencana dapat dikatakan relatif minim atau bahkan
dapat juga diabaikan. Critical Path Method ini mulai dikembangkan sejak tahun 1957. Critical
Path Method juga merupakan alat yang paling sering digunakan untuk penjadwalan suatu
proyek.

Critical Path Method ini didasari pada diagram jaringan yang berlaku pada aspek-aspek
perencanaan dan juga pengendalian produksi agar tepat waktu dan tepat sasaran. Pada bagian
diagram ini juga tentunya tampilan visual akan dapat membantu untuk peningkatan komunikasi
dan mampu menyoroti bagian yang saling ketergantungan dari kegiatan yang dilakukan untuk
menyelesaikan suatu proyek tersebut. Kontribusi terbesar dari Critical Path Method ini adalah
untuk mengidentifikasi waktu kritis secara berurutan dari suatu kegiatan ataupun proyek yang
perlu untuk dipantau dengan dekat dan jelas.

B. MANFAAT CRITICAL PATH METHOD

CPM memberikan manfaat sebagai berikut:

• Memberikan tampilan grafis dari alur kegiatan sebuah proyek,


• Memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek,
• Menunjukkan alur kegiatan mana saja yang penting diperhatikan dalam menjaga jadwal
penyelesaian proyek.

C. Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan jalur kritis ini:

• Tertundanya pekerjaan di jalur kritis akan menunda penyelesaian jalur proyek ini secara
keseluruhan.
• Penyelesaian proyek secara keseluruhan dapat dipercepat dengan mempercepat
penyelesaian pekerjaan di jalur kritis.
• Slack pekerjaan jalur kritis sama dengan 0 (nol). Hal ini memungkinkan relokasi sumber
daya dari pekerjaan non kritis ke pekerjaan kritis.
D. Istilah Dalam CPM

• E (earliest event occurence time ): Saat tercepat terjadinya suatu peristiwa.


• L (Latest event occurence time): Saat paling lambat yang masih diperbolehkan bagi suatu
peristiwa terjadi.
• ES (earliest activity start time): Waktu Mulai paling awal suatu kegiatan. Bila waktu
mulai dinyatakan dalam jam, maka waktu ini adalah jam paling awal kegiatan dimulai.
• EF (earliest activity finish time): Waktu Selesai paling awal suatu kegiatan. EF suatu
kegiatan terdahulu = ES kegiatan berikutnya.
• LS (latest activity start time): Waktu paling lambat kegiatan boleh dimulai tanpa
memperlambat proyek.

E. Asumsi Dasar dalam menghitung critical path method:

1. Proyek hanya memiliki satu initial event (start) dan satu terminal event (finish).
2. Saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol.
3. Saat paling lambat terjadinya terminal event adalah LS = ES

F. Langkah-Langkah Dalam Critical Path Method

Langkah-langkah dalam perencanaan proyek menggunakan metode CPM :

1. Tentukan rincian kegiatan. Dari rincian kegiatan yang harus dilakukan dalam sebuah
proyek, tambahkan informasi durasi dan identifikasikan prasyarat kegiatan sebelumnya
yang harus terselesaikan terlebih dahulu.

2. Tentukan urutan kegiatan dan gambarkan dalam bentuk jaringan. Beberapa kegiatan akan
dapat dimulai dengan sangat tergantung pada penyelesaian kegiatan lain. Relasi antar
kegiatan ini harus diidentifikasi dan digambarkan secara berurutan dalam bentuk titik dan
busur.
3. Susun perkiraan waktu penyelesaian untuk masing-masing kegiatan. Waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap kegiatan dapat diestimasi dengan menggunakan
pengalaman masa lalu atau perkiraan dari para praktisi. CPM tidak memperhitungkan
variasi waktu penyelesaian, sehingga hanya satu perkiraan yang akan digunakan untuk
memperkirakan waktu setiap kegiatan.

4. Identifikasi jalur kritis (jalan terpanjang melalui jaringan). Jalur kritis adalah jalur yang
memiliki durasi terpanjang yang melalui jaringan. Arti penting dari jalur kritis adalah
bahwa jika kegiatan yang terletak pada jalur kritis tersebut tertunda, maka waktu
penyelesaian proyek secara keseluruhan otomatis juga akan tertunda. Pada jalur selain
jalur kritis, akan ditemui waktu longgar/waktu toleransi (slack time) yaitu sejumlah
waktu sebuah kegiatan dapat ditunda tanpa menunda penyelesaian proyek secara
keseluruhan.

5. Update Diagram CPM. Pada saat proyek berlangsung, waktu penyelesaian kegiatan dapat
diperbarui sesuai dengan diperolehnya informasi dan asumsi baru. Sebuah jalur kritis
baru mungkin akan muncul, dan perubahan bentuk jaringan sangat mungkin harus
dilakukan.

Keterbatasan CPM adalah digunakannya satu angka perkiraan waktu penyelesaian bagi
setiap kegiatan. Jika memang dibutuhkan perencanaan proyek yang lebih kompleks,
metode PERT dengan tiga varian waktu perkiraan akan dapat memberikan aternatif
perkiraan waktu penyelesaian proyek yang lebih terbuka.

G. Teknik Menghitung critical path method:

1. Hitungan Maju (Forward Pass)

Dimulai dari Start (initial event) menuju Finish (terminal event) untuk menghitung waktu
penyelesaian tercepat suatu kegiatan (EF), waktu tercepat terjadinya kegiatan (ES) dan saat
paling cepat dimulainya suatu peristiwa (E).

Aturan Hitungan Maju (Forward Pass)

• Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan yang
mendahuluinya (predecessor) telah selesai.
• Waktu selesai paling awal suatu kegiatan sama dengan waktu mulai paling awal,
ditambah dengan kurun waktu kegiatan yang mendahuluinya.
EF(i-j)= ES(i-j) + t (i-j)
• Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan-kegiatan terdahulu yang
menggabung, maka waktu mulai paling awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama dengan
waktu selesai paling awal (EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu.
2. Hitungan Mundur (Backward Pass)

Dimulai dari Finish menuju Start untuk mengidentifikasi saat paling lambat terjadinya suatu
kegiatan (LF), waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LS) dan saat paling lambat suatu
peristiwa terjadi (L).

Aturan Hitungan Mundur (Backward Pass)

• Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling akhir
dikurangi kurun waktu berlangsungnya kegiatan yang bersangkutan.
LS(i-j) = LF(i-j)
• Apabila suatu kegiatan terpecah menjadi 2 kegiatan atau lebih, maka waktu paling akhir
(LF) kegiatan tersebut sama dengan waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan berikutnya
yang terkecil.

Apabila kedua perhitungan tersebut telah selesai maka dapat diperoleh nilai Slack atau Float
yang merupakan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas dalam sebuah jaringan kerja.

Contoh Perhitungan Critical Path Method:


Jaringan Kerjanya :

Forward Pass:
Backward Pass:

Penentuan Jalur:
Selisih Forward Dan Backward Pass:

Jadi dari contoh kasus di atas dapat disimpulkan:

Kegiatan Kritis adalah kegiatan yang memiliki selisih nol (0) yaitu: A, F, I, J

Jalur Kritis adalah jalur yang melalui kegiatan yang memiliki selisih 0: 1–6–11–14–15

Anda mungkin juga menyukai