Anda di halaman 1dari 13

METODE PELAKSANAAN

1. UMUM
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan membangun …………………………….. dengan ukuran sesuai dengan yang
tertera pada dokumen gambar dan meliputi pekerjaan Sipil, Struktur,
Arsitektur, Mekanikal, Elektrikal & Lanskape.

KONDISI LAPANGAN
………………………………………. yang akan dibangun terletak di ……………………………….

ELEVASI DAN PATOK


Patok atau titik lain yang ada disekitar lokasi tidak ditunjukkan dalam gambar.
Jika diperlukan, data yang lebih tepat dapat diberikan kepada Kontraktor
sebelum pekerjaan dilaksanakan di lapangan.

BETON SEBAGAI ELEMEN PENDUKUNG PEKERJAAN ARSITEKTUR

1. UMUM
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan beton yang bukan merupakan struktur utama dari bangunan, tetapi
sebagai elemen pendukung atau lainnya untuk dinding bata lokal seperti kolom
praktis, balok pengikat, balok pengaku (lintel), balok keliling (ring balok, dll), dan
bagian-bagian bangunan non-struktural lainnya yang menggunakan beton diaduk
di tempat yang mana dapat disyaratkan. Termasuk pekerjaan bekisting,
pembesian (reinforcement). Perluasan pekerjaan seperti yang terlihat di gambar
atau tergantung pada persyaratan praktek bangunan setempat dan sistem dinding
pekerjaan bata.

STANDAR/UNDANG-UNDANG
Standar undang-undang memenuhi persyaratan standar sebagai berikut :
PBI 1971, N12 dari beton berkualitas maksimal K-225.
SNI 2002: Standar Nasional Indonesia 2002.
Standar-standar yang relevan seperti diuraikan dalam Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Struktur Beton.

GAMBAR-GAMBAR KERJA
Kontraktor harus menyediakan gambar-gambar kerja yang dibuat dengan tepat di
bawah supervisi dari Direksi Pengawas yang berkualifikasi yang memungkinkan
detail-detail yang lengkap dari:
1. Pembesian dalam semua beton elemen pendukung arsitektur lainnya.
2. Angkur, ikatan-ikatan antara pekerjaan beton lainnya dengan pekerjaan beton
struktural.
3. Posisi dalam pekerjaan pasangan (batu).
4. Lokasi dari sambungan-sambungan konstruksi.

2. PRODUK
MATERIAL
Semen : SNI 15-2049-1994-Semen Portland.
Semen kantungan (bagged cement): jangan menggunakan semen kantung lebih
dari
6 bulan usianya dan harus dijamin oleh supplier dengan jaminan tertulis.

3. PELAKSANAAN
PENGADUKAN DI LAPANGAN
Aduklah beton dalam alat yang disetujui yang ditempatkan di tapak pekerjaan,
dibatasi jumlah adukan pada tiap satu kali gilingan untuk menyesuaikan
kebutuhan pekerjaan pada areal konstruksi tertentu.

PEMASANGAN PEMBESIAN
A. Persyaratan : Buatlah pembesian tulangan terhadap geseran dengan
mengikat pada perpotongannya dengan ikatan kawat besi yang kuat tidak
lebih kecil dari diameter 1.25 mm atau penjepit yang disetujui.
Bengkokan ujung kawat menjauhi dari permukaan bekisting yang
didekatnya.
B. Balok pengikat dan balok praktis (practical and bracing beams): Ikatkan
pengikat pada batang besi di setiap sudut atau ikatan. Pasanglah batang
besi longitudinal lainnya pada ikatan yang tidak lebih dari 600 mm
intervalnya (pekerjaan pendukung pasangan batang).
C. Tiang atau kolom praktis: perkuatlah pembesian longitudinal kolom pada
semua ikatan pada setiap perpotongan.

PENCORAN DAN PEMADATAN BETON


A. Standar : Seperti yang dapat diaplikasikan dalam standar PBI.
Material: Beton K-225
Pengecoran: Gunakan metode pencoran yang meminimumkan penurunan
plastis dan keretakan akibat penyusutan.
B. Lapisan: Corlah beton secara berlapis sehingga setiap lapisan yang terjadi
tercampur dalam pengecoran yang pertama dengan proses pemadatan.
Hujan: Beton yang terkena hujan sebelum kering, termasuk selama
pengadukan, transport atau pengecoran akan dapat ditolak.
Pemadatan : Gunakanlah vibrator tenggelam dan pemerata dan dibantu
dengan metoda tangan yang benar untuk menghilangkan gelembung udara
dan memadatkan adukan beton. Jangan gunakan vibrator yang
menghasilkan pemisahan agregat. Jauhkan vibrator dari beton mulai
mengeras serta penulangannya. Jangan menggunakan vibrator untuk
memindahkan adukan beton sepanjang bekisting.

PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA

1. UMUM
LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan dari Bab ini termasuk semua tenaga kerja, material, peralatan dan
layanan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pasangan batu
sebagaimana diindikasikan dalam gambar-gambar, termasuk, tetapi tidak terbatas
pada hal berikut :
A. Pasangan batu bata.
B. Pekerjaan pasangan lainnya (sebagai bagian yang diintegralkan dari
dinding bata dengan menggunakan unit-unit bata yang diproduksi lokal,
dan untuk aplikasi non-struktural lainnya dan yang berhubungan
dengan Bab 03300 (Beton Elemen Pendukung Pekerjaan Arsitektur).

2. PRODUK
BATA DARI TANAH LIAT
A. Umum : Bata harus dipress secara manual atau oleh mesin dengan
penekanan (pressure) yang sama dengan memenuhi standard dan
persyaratan lain yang diindikasikan/dinyatakan dibawah untuk setiap
bentuk bata yang disyaratkan.
1. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI-
1982/NI-3).
2. Standard Industri Indonesia (SII)-0021-78
3. Ukuran : Menyediakan bata yang diproduksi dengan dimensi
nyata sebagai berikut : Modul Standard : 50 x 100 x 220 mm.
4. Semua bata yang akan digunakan pada daerah tahan api
harus dilengkapi dengan sertifikat tahan api yang disyaratkan
seperti dinyatakan pada gambar kompartemen kebakaran.

3.PELAKSANAAN
PEMASANGAN, UMUM
A. Ketebalan : Buatlah dinding "single-sythe" (jika ada) dengan ketebatan
sebenarnya dari unit pasangan batu bata dengan menggunakan unit dari
ketebalan nominal yang diindikasikan.
B. Buatlah bukaan untuk peralatan yang akan dipasang sebelum
penyelesaian pekerjaan pasangan. Setelah pemasangan peralatan,
lengkapi pekerjaan pasangan untuk menyelesaikannya segera pembukaan
tersebut.
C. Potonglah unit pasangan dengan menggunakan gergaji mesin untuk
menghasilkan sisi-sisi ujung yang rata, tajam dan bersih. Potonglah unit-
unit seperti yang disyaratkan untuk menghasilkan pola yang kontinu dan
untuk menyesuaikan dengan pekerjaan sekitarnya. Gunakan unit
berukuran penuh tanpa pemotongan jika mungkin.

PERLETAKAN DINDING PASANGAN BATU


A. Rencanakan perletakan dinding segera untuk pembuatan spasi yang
akurat dari pola ikat permukaan dengan lebar sambung yang uniform dan
penempatan bukaan yang tepat, sambungan tipe pergerakan, belokan dan
pengakhirannya. Hindarkan penggunaan unit-unit yang kurang dari
setengah pada sudut-sudut, jamb dan tempat manapun yang
memungkinkan.
B. Buatlah dinding untuk memenuhi toleransi konstruksi yang dispesifikasikan,
dengan bagian-bagian yang diberi jarak dengan akurat dan dikoordinasikan
dengan pekerjaan lain.

PEKERJAAN PLESTERAN

1.UMUM
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan dari Bab ini termasuk pekerja, bahan, peralatan dan layanan
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan plesteran sebagaimana
ditunjukkan dalam gambar dan atau yang ditentukan dalam bab ini.

KONDISI PEKERJAAN
Kondisi Lingkungan : Ikuti standar referensi
Lindungi pekerjaan yang berdampingan dengan pekerjaan ini dari
mengotori, menyiprati, lapuk karena kelembaban dan efek merusak yang
lain yang dihasilkan dari kegiatan plestering.

2.PRODUK
SISTEM SEMEN PORTLAND
Bahan
Semen Portland ( SNI 15-2049-1994) sebagaimana direkomendasikan
untuk cuaca dan terbuka dengan 'air entrainment'.
Agregat (pasir) : dengan gradasi berikut ini :
Ukuran Alat Saring Persentase lewat Saringan
8 100 %
16 60 - 90 %
30 35 - 70 %
50 10 - 30 %
100 0- 5%
Air : Bersih dan bisa untuk diminum, bersih dan tidak mengandung
bahan kimia yang akan merusak kwalitas adukan.

3.PELAKSAANAAN
Periksa daerah kerja dan kondisi dimana pekerjaan lat dan plesteran harus
dipasang dan beritahu Direksi Pengawas mengenai kondisi yang merusak
untuk penyelesaian pekerjaan yang baik dan tepat waktu. Jangan
melanjutkan pekerjaan sampai kondisi tidak memuaskan tersebut
diperbaiki untuk mengizinkan pekerjaan pelaksanaan yang baik.
Campuran adukan bahan plesteran di lapangan proyek ; Jangan
mencampur dengan tangan kecuali dimana jumlah yang kecil dibutuhkan.
Urutkan pemasangan plester sesuai dengan pemasangan dan perlindungan
pekerjaan lain sedemikian rupa sehingga tidak terkena rusak oleh
pemasangan dari pekerjaan lain.
Plaster ketebalan sebagaimana ditunjukkan disini atau pada gambar harus
dianggap sebagai ukuran minimal; plaster harus tebal sedemikian yang
diperlukan untk lurus ke bawah dan permukaan dinding siku, agar level
langit-langit sedemikian sehingga plaster rata dengan permukaan yang
berdampingan.

ATAP METAL
1.UMUM
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan dari Bab ini termasuk semua tenaga kerja, bahan, peralatan dan
layanan yang diperlukan untuk menyelesaikan atap metal, flashing dan insulasi
atap sebagaimana tertera di dalam gambar-gambar dan ditentukan dalam
spesifikasi ini, termasuk tetapi tidak terbatas kepada, hal-hal sebagai berikut :
1. Atap metal 0.5 mm Zincalume Coating with clean colour bond setebal
150 micron, pekerjaan lembaran metal dan flashing yang terkait
untuk atap.
2. Insulasi atap di bawah atap tersebut di atas (1).
3. Jaminan.

KUALITAS
Kualifikasi pemasang :
1. Pemasang atap harus pada saat ini masih memegang rekomendasi
dari pabrikan untuk pekerjaan atap.
2. Untuk pelaksanaan pemasangan atap, gunakan hanya tukang atap
yang kompeten dan ahli yang benar-benar sudah terbiasa dengan
produk dan metode pemasangan yang direkomendasikan oleh
pabrikan.
Persyaratan Kinerja :
1. System atap harus mampu menahan gaya angkat angin tidak kurang
dari 2,5 kPa.
2. Sediakan dan / atau buat tambahan untuk gerakan muai panas dan
susut dingin vertikal dan horizontal, bebas dan tidak bersuara dan
ekspansi bagian-bagian komponen, dan suhu operasi normal dari 15
derajat sampai 85 derajat C. Tekukan, bukaan sambungan akibat
tegangan pengikat, kerusakan dari sealant atau efek yang merusak
lain karena gerakan termal dari bagian-bagian komponen tidak boleh
terjadi. Pabrikasi, perakitan dan prosedur ereksi harus diperhitungkan
dengan keadaan suhu yang ada pada waktu pelaksanaan.

2.PRODUK
INSULASI ATAP
A. Insulasi atap harus sesuai dengan persyaratan untuk insulasi atap.
BERMACAM BAHAN
A. Flashing lembaran timah hitam dari 2 kg flashing timah hitam untuk
flashing pipa adalah berasal dari biji timah hitam yang telah dibersihkan
dari kandungan peraknya.
B. Dasar cat adalah sebagaimana direkomendasikan pabrikan untuk sistem
atap .
C. Semua bahan yang lain yang tidak disebutkan secara spesifik tetapi
diperlukan untuk penyelesaian dan pemasangan atap yang benar.
D. Pengikat mekanis untuk insulasi yang mengikat kepada atap metal harus
yang disetujui oleh Direksi Pengawas.

3.PELAKSANAAN
PEKERJAAN LEMBARAN METAL - UMUM
A. Permukaan yang akan menerima lembaran metal dan bantalan alas harus
sama halus, kuat, bersih dan kering dan bebas dari semua cacat.
Pemotongan, penyetelan pembuatan lubang dan pekerjaan sejenis yang
diperlukan adalah untuk menampung pekerjaan dari lain pelaksana yang
harus dilakukan. Di mana lembaran metal berdempet atau menyatu ke
dalam bahan disampingnya, hubungan harus dilaksanakan dengan cara
yang menjamin konstruksi yang kedap air.
B. Pengikatan
1. Pemakuan : Pemakuan secara langsung kepada lembaran metal harus
dibatasai kepada alur-alur kurang dari 300 mm jaraknya. Flashing
kurang dari 300 mm lebar harus dipaku sepanjang hanya satu tepi
saja. Paku-paku harus diberi jarak tidak lebih dari 75 mm kecuali
ditentukan atau ditunjukkan lain. Di mana lembaran metal digunakan
selain kepada permukaan kayu, gambar rincian harus disediakan
untuk menentukan lokasi pemakuan bantalan atau alur paku-
pakunya.
2. Baut, paku keling dan sekrup: Baut dan sekrup mesin harus
mempunyai garis tengah minimal 6 mm; Sekrup kayu minimal garis
tengah 2,5 mm; dan paku keling garis tengah minimal 3 mm.
PINTU KAYU

1.UMUM
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan dari Bab ini termasuk semua tenaga kerja, bahan, peralatan dan
pelayanan lainnya yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan pintu
kayu seperti yang terlihat di gambar dan dispesifikasikan disini, termasuk
tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:
Pintu kayu inti pejal (solid core wood doors), memiliki kadar kekedapan
suara.
Pintu double teak plywood dengan rangka seperti diindikasikan dalam
gambar dan skedul pintu jendela.

2. PRODUK
PINTU DOUBLE TEAKWOOD DENGAN RANGKA KAYU
A. Mutu dan kwalitas kayu yang dipakai sesuai dengan persyaratan dalam
NI-5 (PKKI-1961) dan persyaratan lain yang tertulis dalam Bab Material
Kayu.
B. Kayu yang dipakai harus cukup tua, kering dengan permukaan rata,
bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.
C. Kelembaban bahan rangka daun pintu disyaratkan 12% - 14%.
D. Untuk rangka kayu yang dipakai adalah kayu dengan mutu baik,
keawetan kelas I dan kelas kuat II.
E. Bahan perekat lem kayu dengan mutu baik.
F. Bahan panil daun pintu digunakan Teakplywood dengan ketebalan 4 mm.

FINISH DI PABRIK
Finish Transparan : Pintu harus difinish dasar dengan finish politur yang
dikatalis dengan satin dan jernih serta memenuhi TR-2.

3.PELAKSANAAN
FABRIKASI
Fabrikasikan semua pintu kayu sedemikian hingga sesuai dengan standar
yang direferensikan untuk kelas-kelas yang dinyatakan dalam spesifikasi ini.

PINTU,JENDELA ALUMUNIUM

1.UMUM
LINGKUP PEKERJAAN
G. Pekerjaan dari Bab ini termasuk semua tenaga kerja, material,
peralatan dan layanan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
Jendela Alumunium dan Besi sebagaimana diindikasikan dalam gambar.
Unit Pintu,jendela aluminium dan baja yang disyaratkan adalah jendela
arsitektural yang difabrikasikan dari potongan "extruded" standard
untuk jendela aluminium dan lembaran baja untuk jendela baja, dan
komponen-komponen dengan tingkat yang sama dari modifikasi
fabrikan.
H. Tipe dari unit jendela arsitektural yang disyaratkan termasuk berikut ini :
1. Pintu, Jendela Dorong Keluar (Casement Window)
2. Pintu, Jendela dengan engsel diatas/Projected top hinged windows)
3. Louver/Kisi aluminium dan baja untuk jendela, lihat bab 10200
"Jendela Jalusi Alumunium".
I. Aplikasi jendela arsitektur diproyek termasuk unit-unit individual yang
dipasang secara konvensional pada konstruksi dinding.

2.PRODUK
PABRIKAN
Pabrikan yang dapat digunakan : Tergantung pada pemenuhan persyaratan,
produk yang ditawarkan pabrikan yang dapat disudutkan dalam pekerjaan,
harus mengikuti prosedur tertentu (shortlisting procedure) yang dibuat oleh
Direksi Pengawas sebelum nominasi/penunjukan supplier/sub-kontraktor.

MATERIAL
Material untuk jendela Aluminium :
1. Aluminium Extrusion : Menyediakan campuran dan "temper" yang
direkomendasikan oleh pabrikan jendela untuk kekuatan, ketahanan
terhadap korosi/karat, dan aplikasi finish yang disyaratkan.
2. Fasteners : Sediakan aluminium, stainless steel non magnetik,
adhesif epoxy, atau material lainya yang dijamin oleh pabrikan akan
non korosif dan sesuai dengan bagian-bagian jendela, "trim",
hardware, angkur dan komponen unit jendela lainnya.
3. Angkur, jepitan (clips) dan assesori jendela : Tergantung pada
kekuatan dan persyaratan penghambat korosi/karat, angkur fabrikasi,
jepitan dan assesori jendela dari aluminium atau stainless steel non
magnetik. Angkur, jepitan dan assesori jendela difabrikasikan dari
baja atau besi lapis seng hot-dip yang memenuhi syarat dapat
digunakan untuk pekerjaan yang tertutup/tersembunyi.
Kompresi/Tekanan tipe "Weatherstripping" : Sediakan gasket
weatherstripping dari neo prene yang dapat mengembang berbentuk
(molded expanded) yang bersifat kompresif.
4. Sealant : Untuk sealant disyaratkan dalam unit jendela yang
difabrikasikan, sediakan tipe yang direkomendasikan oleh pabrikan
jendela untuk ukuran sambungan dan pergerakannya. Sealant harus
tetap elastis secara permanen, tidak menciut, dan tidak berpundak.

3.PELAKSANAAN
Periksalah bukaan-bukaan sebelum memulai pemasangan, ceklah bahwa
bukaan pasangan batu atau kasar telah benar dan plat sill telah benar
levelnya.
1. Permukaan pasangan batu harus terlihat kering dan bebas dari
adukan yang berlebihan, pasir atau kotoran konstruksi lainnya.
2. Dinding rangka kayu harus kering, bersih, kuat dan dipaku dengan
baik, bebas dari lubang dan tanpa tonjolan pada sambungan.
Yakinkan bahwa kepala paku dipukul rata dengan permukaan bukaan
dan dalam jarak 3 inci dari bukaan, jika posisinya dinyatakan
berdekatan dengan rangka jendela alumunium.
3. Permukaan logam harus kering, bersih, bebas dari minyak, kotoran,
karat dan korosi dan bebas lasan, tanpa ujung-ujung tajam atau
tonjolan pada sambungan, jika posisinya dinyatakan berdekatan
dengan rangka jendela alumunium.

PEMASANGAN
A. Lihat "Dinding Tirai dan Sistem Pemasangannya" atau sistem tampak
berkaca untuk persyaratan dasar untuk pemasangan unit jendela
alumunium dan baja.
B. Memenuhi rekomendasi dan spesifikasi pabrikan untuk pemasangan
unit jendela, hardware, operator, dan komponen lain dari pekerjaan ini.
C. Pasanglah unit tegak lurus, level dan benar-benar garisnya, tanpa
melebihi atau merusak rangka atau daun pintu. Sediakan pendukung
dan angkur yang tepat yang dipasangkan dengan aman.
D. Pisahkan baja lapis seng atau alumunium dan permukaan yang dapat
karat dengan sumber karat atau aksi elektrolistrik pada saat
berhubungan dengan material lain dengan menyisipkan lapisan bitumen
atau material lembaran plastik dan atau memenuhi persyaratan yang
dispesifikasikan dalam paragraf.

PEMBERSIHAN
Bersihkan permukaan alumunium dengan segera setelah pemasangan
jendela. Periksalah dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada
lapisan pelindung dan finish. Buanglah kelebihan material pemasangan
pelindung dan finish. Buanglah kelebihan material pemasangan kaca dan
campuran sealant, kotoran dan bahan-bahan lainnya. Berikan pelumas untuk
hardware dan bagian-bagian lain yang dapat bergerak.

PINTU DAN FASADE KACA

1.UMUM
LINGKUP PEKERJAAN
Perakitan pintu masuk utama yang dibuat khusus, pintu-pintu stainless
steel, pintu-pintu aluminium, dan fasade kaca yang disyaratkan untuk
pekerjaan ini yang diindikasikan di gambar.

2. PRODUK
2.1. BAHAN
A. Sediakan material yang telah diseleksi terhadap kerataan permukaannya,
kehalusan dan bebas dari cacat permukaan yang terbuka terhadap
pandangan mata untuk satuan yang diselesaikan. Permukaan-
permukaan yang terbuka terhadap pandangan mata yang
memperlihatkan terjadinya bintik-bintik, tanda-tanda lipatan, bebas
tanda bekas gilingan, noda "oil-canning", pemudaran warna atau
ketidaksempurnaan lainnya pada unit yang telah diselesaikan tidak akan
diterima.
B. Rangka Baja dan lembaran pintu baja
1. Bahan rangka terbuat dari baja dengan spesifikasi sesuai dengan
spesifikasi rangka pintu besi (08100) sub bab 2.03 – Rangka.
2. Material lembaran pintu baja seperti diuraikan dalam spesifikasi
Rangka pintu besi (08100) sub-bab 2.04 - Pintu Besi Berongga.
C. Stainless Steel :
1. Penuhi standard berikut ini untuk bentuk-bentuk dan tipe stainless
steel bagi item pekerjaan yang disyaratkan.
2. Plat dan lembaran :
a. Ketebalan lembaran untuk panel rata (lembaran baja berikut
stainless steel) tidak kurang dari 1,5 mm.
b. Ketebalan lembaran untuk panel yang dibentuk tidak kurang dari
1.2 mm.
D. Pengelasan Elektroda dan Metal (filler metal) Pengisi : Tipe dan
campuran metal pengisi dan elektroda seperti yang direkomendasikan
oleh produsen metal yang akan dilas, dan seperti disyaratkan untuk
kesesuaian warna, kekuatan dan kecocokan dalam item-item yang
difabrikasi.
E. Fastener yang terbuka : Lengkapi dengan stainless steel seri 300, yang
cocok dengan warna finish dan tekstur pada metal yang dihubungkan,
kecuali diindikasikan lain. Kecuali tergambar lain, sediakan baut dengan
kepala datar untuk fastener yang terbuka.
F. Angkur dan Sisipan : Lengkapi baik sisipan yang akan dipasang dalam
beton maupun pekerjaan pasangan atau sediakan peralatan
pengangkuran lainnya yang disyaratkan untuk pemasangan item
ornamen metal. Sediakan baja bergigi atau peralatan sambungan baut
dengan pelindung timah untuk angkur yang dibor di tempat. Sediakan
angkur galvanis celup panas atau dengan lapisan cadmium dan sisipan
untuk pemasangan eksterior.
1. Sediakan unit-unit dengan permukaan-permukaan terbuka yang
cocok dengan tekstur dan finish dari item metal yang diangkur.

2.2. FABRIKASI
A. Pemotongan : Potonglah metal dengan menggergaji, menggunting atau
menembak (blanking). Pemotongan dengan bara api diijinkan hanya jika
memotong sudut-sudutnya yang akan dibersihkan kembali dan diratakan
ujungnya. Buatlah potongan dengan akurat, bersih, tajam, siku dan tidak
ada gerigi, tanpa merubah bentuk permukaan atau metal sekitarnya.
B. Lubang : Bor atau lubangi dengan 'punching' secara bersih (jangan
dibakar), sehingga lubang akan akurat, bersih, rapi dan tajam tanpa
merubah bentuk permukaan atau metal sekitarnya.
C. Sambungan :
1. Pengelasan : Pengelasan harus sesuai dengan rekomendasi dari
American Welding Society atau harus dilakukan dengan elektroda dan
/ atau metoda yang direkomendasikan oleh pabrik metal yang akan
dilas . Las harus menerus kecuali jika pengelasan setempat (spot
welding) diijinkan secara spesifik. Las yang terbuka terhadap
pandangan harus benar-benar rata dan diselesaikan dengan baik /
lembut dan cocok dengan finish dari permukaan-permukaan
sekitarnya sebagai sambungan yang tidak akan terlihat; pemotongan
kembali ujung metal dimana las disyaratkan agar benar-benar rata
dan diselesaikan dengan baik.
2. Baut dan Sekrup : Buatlah sambungan dengan penguat berulir
dengan kencang dimana keseluruhan ulir tertutup. Gunakan baut /
mur pengunci. Kepala baut dan sekrup, dimana akan terbuka
terhadap pandangan, harus dengan tipe "oval-head dan countersunk".
Potonglah ujung-ujung yang muncul dari baut dan sekrup yang
terbuka sehingga rata dengan mur dari metal yang berdekatan.

2.3. FINISHING PABRIK (SHOP FINISHING)


A. Stainless Steel :
1. Mirror Finish S8, Poles Arah Vertikal.
2. Semua komponen stainless steel harus difinish dengan arah vertikal.
B. Cacat goresan dan cacat minor yang terjadi pada permukaan yang
terbuka pada fabrikasi pekerjaan metal, termasuk tanda-tanda bekas
gulungan, bentukan, gambaran, pengelasan atau bekas terkena peralatan
harus disingkirkan dengan menggurinda dan memoles. Hanya alat poles
yang bersih dan gurinda dan campuran untuk polesan yang bersih yang
boleh digunakan.

2.4. SEALANT
A. Semua sambungan yang ditutup dengan sealant sebagai bagian dari
prosedur fabrikasi atau pemasangan harus ditutup dengan sealant silikon
yang disetujui dengan warna yang sesuai dengan permukaan yang
berdampingan, atau yang mungkin disyaratkan oleh Direksi Pengawas.
B. Dalam menggunakan sealant yang khusus, selidiki dengan benar instruksi
tertulis dari pabrik sealant dalam hal ukuran sambungan, batasan-
batasan 'back-up rod', campuran, pembersihan, persiapan permukaan,
pengecatan dasar dan penerapannya. Pengecatan dasar harus
dilaksanakan kecuali instruksi tertulis menyarankan lain.
UBIN KERAMIK
1.UMUM
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan dari bab ini meliputi tenaga kerja, material, peralatan dan kelengkapan
lainnya yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan pemasangan ubin keramik
seperti yang terlihat di gambar dan dispesifikasikan dalam pekerjaan bab ini,
termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:
Pelapisan dengan ubin keramik dan homogeneous untuk dinding, lantai dan plin.
Penggunaan bahan ubin keramik dan homogeneous dapat dilihat dalam gambar-
gambar dan atau skedul finishing.
a. Penutup lantai dan dinding pada toilet, pantry/dapur bersih, tangga dan
lokasi-lokasi lain yang diindikasikan. Juga ditempat lain jika diperlukan di
kemudian hari. Pasanglah spesi untuk perataan, grout dan sealant.

2.PRODUK
A. Warna, tekstur, dan pola: Jika produk standar pabrikan diindikasikan
untuk ubin, grout, dan produk-produk lain yang memerlukan pemilihan
warna, tekstur permukaan, pola dan karakteristik hasil penampilan,
sediakan produk-produk khusus atau material yang memenuhi
persyaratan berikut:
1. Sediakan pemilihan dari Direksi Pengawas dari semua range
pabrikan untuk warna-warna standar, tekstur, dan pola-pola untuk
produk dari tipe yang diindikasikan.
B. Paduan pabrik: untuk variasi warna ubin dalam jajaran yang dipilih
selama pengiriman warna, paduan ubin dalam pabrik dan pengepakan
harus sesuai agar, unit-unit ubin yang diambil dari satu paket
memperlihatkan jajaran warna yang sama seperti yang diambil dari
paket lainnya dan cocok dengan contoh yang disetujui.

PRODUK UBIN
A. Jenis ubin keramik yang dispesifikasikan adalah :
1. Ubin keramik lantai berglazur
2. Ubin keramik dinding berglazur
3. Ubin homogeneous polished
4. Ubin homogeneous unpolished
B. Lantai-lantai dan dinding keramik dipoles: sediakan ubin datar dengan
bantalan dari pabrik yang memenuhi persyaratan-persyaratan berikut:
1. Komposisi: tanah liat alam dari kandungan agregat mengkilap yang
homogen.
2. Dimensi muka nominal: (pusat sambungan ke pusat sambungan,
dimana sambungannya sebesar 2 mm).
a. 200 mm x 200 mm
b. 300 mm x 300 mm atau 400 mm x 400 mm,
c. dimensi lain yang dispesifikasikan di gambar.
3. Ketebalan nominal : 7 - 9 mm
4. Permukaan : seperti yang diindikasikan
C. Detailnya.

MATERIAL UNTUK PEMASANGAN


A. Material untuk pemasangan adukan semen portland: sediakan material
yang memenuhi PUBI-1982, dengan adukan 1 bagian semen: 3 bagian
pasir.
B. Bahan tambahan lateks yang disebutkan di bawah ini, berlaku sebagai
pengganti untuk sebagian atau seluruh air adukan, dari tipe yang
direkomendasikan khusus oleh pabrikan/produsen tambahan lateks untuk
penggunaan adukan di tempat bahan dasar agregat dan semen portland
a. Bahan tambahan lateks: Standar pabrikan.
C. Produk-produk yang dapat dipilih :
a. Ubin keramik lokal :
1. Ikad
2. Roman
3. Mulia

3.PELAKSANAAN
PEMERIKSAAN
Periksa dasar pasangan atau substrat dan areal dimana ubin akan dipasang,
dengan pihak pemasang hadir guna memastikan pemenuhan terhadap
toleransi pemasangan dan kondisi lain yang mempengaruhi daya dan
penampilan ubin yang terpasang.
Beri penilaian bahwa substrat dimana akan dipasangi ubin benar-benar
mampat, bersih, bebas dari minyak atau lapisan wax dan obat
pematang beton.
Beri penilaian bahwa pemasangan "pentanahan", angkur, rangka yang
tertanam, unit-unit pekerjaan elektrikal dan mekanikal atau item-item
serupa yang dibawah/belakang ubin telah diselesaikan sebelum
pemasangan ubin.
Jangan memulai pekerjaan pemasangan sampai kondisi yang tidak
memuaskan dibetulkan.

LAPISAN KEDAP AIR UNTUK PEMASANGAN UBIN "THINSET"


A. Pasanglah lapisan kedap air sesuai dengan instruksi pabrikan untuk
menghasilkan lapisan membran kedap air dengan ketebalan yang
seragam yang menempel kuat pada bahan (sistem aplikasi cair).
B. Jangan memasang ubin di atas lapisan kedap air hingga lapisan kedap air
telah matang dan telah diuji untuk menentukan bahwa semuanya telah
kedap air.

METODE PEMASANGAN LANTAI


A. Ubin keramik: Pasanglah ubin hingga memenuhi persyaratan yang
ditunjukkan di bawah ini untuk pemasangan tanpa adukan yang
digunakan dalam cuaca yang tak sesuai kecuali perlindungan yang tepat
telah diatur.
1. Persiapan permukaan
a. Pekerjaan finish tidak boleh diaplikasikan pada pekerjaan
apapun yang belum rampung, tidak sempurna, salah atau
kondisi yang tidak tepat.
b. Permukaan beton untuk menerima adukan harus dibuat
kasar secara menyeluruh dengan pahatan atau metoda lain
dan dibersihkan dari debu dan sampah. Segeralah sebelum
menaruh spesi, permukaan harus dibasahi dengan dilamuri
semen aci dan dikuasi air di atasnya dan spesi yang baru
segera diaplikasikan pada saat permukaan acian masih
basah.
2. Perlindungan pekerjaan: Lindungi semua pekerjaan lain setiap saat dari
kerusakan. Semua finish yang mengandung semen harus diletakkan pada
masa masih dalam kondisi plastis dan harus dilindungi dari kerusakan dan
pengeringan secara cepat dengan menutupi hingga finishnya telah
dimatangkan dengan cermat. Jika disyaratkan, pekerjaan tersebut harus
dibasahi dengan benar untuk mencegah pengeringan mendadak atau
terlalu dini. Semua permukaan finish lantai harus cukup dilindungi dari
kerusakan.
METODE PEMASANGAN UBIN UNTUK DINDING
Pasanglah tipe-tipe ubin didesain untuk pemakaian di dinding yang
memenuhi persyaratan yang disebutkan di bawah ini untuk metode dasar
pemasangan, yang berhubungan dengan keadaan permukaan dinding, dan
tipe grout.
1. Pekerjaan harus dilaksanakan oleh sub kontraktor pelaksana yang
berpengalaman, baik untuk material rigid maupun fleksible yang
digunakan.
2. Pekerjaan harus diskedulkan sehingga permukaan-permukaan finish tidak
akan pecah karena dari atau oleh pekerjaan-pekerjaan berikutnya
termasuk pemasangan steker (plug), dsb. Permukaan-permukaan yang
pecah harus diganti untuk menyesuaikan dengan finish umumnya.
3. Sambungan:
a. Sambungan antara ubin harus digrout dengan semen portland putih
bersih dan air yang diaduk menjadi krem dengan ketebalan yang
konsisten.
b. Jika disyaratkan, grout harus diwarnai untuk mencocokkan dengan
ubinnya. Semua sambungan antara plambing atau fixture built-in lainnya
harus dibuat dengan compound kapur dengan warna mastic bukan
minyak.
4. Pemasangan:
a. Ubin dinding harus dibersihkan dan bebas dari kotoran, minyak atau
bahan asing lainnya, yang dapat mencegah daya ikat yang baik pada
permukaan belakangnya. Permukaan dinding beton harus dibuat kasar
untuk dasaran adukan ubin.
b. Permukaan yang akan dipasang ubin harus disemprot seperti disyaratkan
dan ubin harus dibuat lembab tetapi tidak terlalu basah.
c. Semua sambungan vertikal dan horisontal harus dibuat dengan akurat
dan seragam dan rata pada kedua arah.
5. Pekerjaan penutupan dan pemasangan yang melalui ubin.
a. Pekerjaan ubin apapun yang menutupi dan menyembunyikan pekerjaan
mekanikal atau bahan lain harus ditunda hingga telah diperiksa, diuji dan
disetujui untuk penutupannya.
b. Semua pekerjaan serupa sekitar pipa, fitting dan fixture harus dipotong
dengan rapi dan akurat setelah membuat profil yang disyaratkan untuk
pemasangan yang rapat.

PENGECATAN DAN FINISHING

1.UMUM
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan dari Bab ini termasuk semua tenaga kerja, material, peralatan dan
kelengkapan lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikan pengecatan dan
finishing seperti yang ditunjukkan dalam gambar dan dijelaskan dalam
spesifikasi ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut :
1. Pengecatan semua logam/besi/metal yang mengandung besi
(kecuali stainless steel) yang terbuka terhadap pandangan.
2. Pengecatan dinding gypsum (gypsum drywall) yang terbuka
terhadap pandangan.
3. Pengecatan permukaan plesteran.
4. Pengecatan pipa, pembungkus pipa, conduit, saluran/pipa (ducts),
insulasi, penggantung (hangers), pendukung (supports) dan item
peralatan mekanikal dan elektrikal lainnya yang terbuka terhadap
pandangan.
5. Pengecatan permukaan di atas, di belakang atau di bawah grille,
grating, diffuser, kisi-kisi, titik-titik lampu dan serupa yang terbuka
terhadap pandangan melalui item-item ini.
6. Pengecatan dan perbaikan insidentil yang disyaratkan untuk
menghasilkan finish yang tepat untuk permukaan yang dicat,
termasuk memperbaiki/memperindah item yang difinish di pabrik.

2. PRODUK
2.1. FABRIKAN CAT
A. Sediakan produk cat dengan kualitas dan tingkat terbaik untuk semua
pengecatan yang disyaratkan yang dibuat oleh produsen di dalam
negeri atau yang terwakili. Penuhilah jumlah lapisan dan ketebalan
minimal yang disyaratkan seperti yang dispesifikasikan.

2.2. BAHAN
A. Sediakan cat lapisan bawah (undercoat) yang diproduksi oleh pabrikan
yang sama dengan lapisan akhir (finish coat). Hanya diperbolehkan
menggunakan bahan pengencer yang disetujui oleh pabrikan cat, dan
hanya menggunakan sesuai dengan petunjuk dan batasan yang
direkomendasikan.
B. Warna dan Kilap : Semua warna dan kilap (gloss) harus dipilih oleh
Direksi Pengawas. Warna-warna tertentu mensyaratkanpabrikan cat
untuk menyiapkan adukan pabrik yang khusus untuk menyesuaikan
dengan warna yang dipilih oleh Direksi Pengawas. Skedul warna akan
dilengkapi oleh Direksi Pengawas.
C. Pengering, dempul, campuran/bahan pengisi, plester penambal, dll. :
kualitas terbaik dari produk yang disetujui.

3. PELAKSANAAN
3.1. PERSYARATAN UMUM PENGERJAAN
A. Hanya tenaga mekanik terlatih yang dipekerjakan. Aplikasi dapat
dengan kuas atau roller. Semprotkan aplikasinya hanya dengan
persetujuan dari Direksi Pengawas secara tertulis.
B. Kontraktor harus melengkapi Direksi Pengawas dengan skedul yang
memperlihatkan apa yang diharapkan untuk menyelesaikan lapisan
pengecatan tersebut untuk daerah dan permukaan yang bervariasi.
Skedul ini harus dibuat sesuai dengan kemajuan pekerjaan.
C. Perbaikan (“Touching-up”) Finish dai Pabrik : Kecuali dinyatakan atau
terlihat lain, material dengan finish dari pabrik tidak boleh dicat pada
site/lokasi proyek. Untuk memperbaiki (“touch-up”), Kontraktor harus
menggunakan material finish dari pabrik dengan rekomendasi cat dari
pabrik untuk memperbaiki permukaan yang tertulis, tak rata atau
kerusakan/cacat lainnya.

Manado, 21 APRIL 2008


……………………….

……………………….
DIREKTUR

Anda mungkin juga menyukai