Merkantilisme merupakan suatu kegiatan ekonomi politik dimana suatu negara lebih
memendtingkan perdagangan internasional demi mendapatkan keuntungan aset dan
mendapatkan modal sebanyak banyaknya. Perspektif ekonomi liberalism atau
merkantilisme memiliki peranan dalam negara sebagai intervensi dalam ekonomi untuk
mengalokasikan sumber daya. Dalam pandangannya, merkantilisme menjadikan Negara
sebagai aktor utama atau aktor pentingnya. Ekonomi liberalism dalam pandangan dunia
internasional, dia cenderung konfliktual karena negara-negara bersaing dalam pendirian
atau pemenuhan industri yang terlibat dalam konflik perdagangan sebagai hasil dari
kompetisi tersebut. Kemudian tujuan kebijakan ekonomi yang ingin dicapai ekonomi
liberalism atau merkantilisme ini adalah meningkatkan kekuatan negara-bangsa dalam
arena internasional.
Sedangkan Ekonomi liberal merupakan sebuah sistem dimana disebut juga dengan
sistem ekonomi pasar bebas atau sistem ekonomi laissez faire. Sistem ekonomi liberal juga
merupakan suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan sepenuhnya dalam
segala bidang perekonomian kepada masing-masing individu untuk mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya. Ekonomi liberalisme menjadikan individu sebagai aktor
utamanya yang memiliki peranan dalam negara sebagai perspektif yang memperjuangkan
dan menegakkan hak kepemilikan untuk memfasilitasi pertukaran berbasis pasar. Perspektif
ekonomi liberalisme dalam pandangan dunia internasional bersifat harmonis sebab ekonomi
internasional menawarkan manfaat bagi seluruh negara. Caranya adalah menciptakan
karangka kerja politik yang memungkinkan negara untuk merealisasikan manfaat tersebut.
Serta itu tujuannya dalam kebijakan ekonomi yakni meningkatkan kesejahteraan sosial.
2. Menurut argumentasi infant industry, mengapa negara perlu memiliki kebijakan industri
untuk mendorong sektor industry tertentu?
Sebagai contoh, selama tahun 1980-an Brasil memberlakukan kontrol ketat terhadap
impor komputer asing dalam upaya membangun industri komputer dalam negeri. Alasan
utama dibalik infant industry argument adalah industri dalam sektor ekonomi yang sedang
berkembang dan yang baru muncul membutuhkan perlindungan terhadap persaingan
internasional untuk membangun diri mereka sendiri. Karena cenderung memiliki daya saing
rendah, oleh karena itu, industri tersebut memerlukan proteksi. Beberapa negara
berkembang mungkin memiliki memiliki keunggulan komparatif dalam hal perdagangan
produk berbasis sumber daya alam. Namun, produk semacam itu seringkali bernilai tambah
lebih rendah dibandingkan dengan industri seperti otomotif, industri alat berat atau
setidaknya industri hilir dari produk berbasis alam. Hasilnya, neraca pembayaran seringkali
berat sebelah dan oleh karena itu, mereka biasanya akan mendiversifikasi perekonomian ke
sektor-sektor yang memiliki nilai tambah lebih.
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, ada perlunya kita memahami dulu apa itu
Kebijakan Proteksionisme dan Ekonomi liberal. Kebijakan proteksi adalah kebijakan
pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri yang sedang tumbuh (infant
industry), dan melindungi perusahaan baru dari perusahaan-perusahaan besar yang dari
persaingan yang tidak adil, juga melindungi dari -persaingan barang-barang impor.
Industri-industri domestik yang baru berdiri biasanya memiliki struktur biaya yang
masih tinggi, sehingga sulit bersaing dengan industri asing yang memiliki struktur biaya
rendah (karena sudah memiliki skala ekonomi yang besar). Proteksi ini memberi
kesempatan kepada industri domestik untuk belajar lebih efisien dan memberi kesempatan
kepada tenaga kerjanya untuk memperoleh keterampilan. Kebijakan proteksi biasanya
bersifat sementara. Jika suatu saat industri domestik dirasakan sudah cukup besar dan
mampu bersaing dengan industri asing, maka proteksi akan dicabut.