2
penyimpulan itu antara lain dapat berupa ada tidak hubungan di antara berbagai
data, adanya perbedaan atau persamaan, pembuatan peramalan dan lain-lain.
B. Jenis-jenis Data
Dalam menyelidiki suatu masalah selalu diperlukan data. Data dapat diartikan
sebagai keterangan yang diperlukan untuk mememecahkan suatu masalah. Berikut
ini diberikan jenis-jenis data ditinjau dari beberapa segi. Menurut sifatnya data
dibagi menjadi dua bagian, yaitu (1) data kuantitif dan (2) data kualitatif. Data
kuantitatif adalah data berwujud angka-angka yang diperoleh sebagai hasil
pengukuran atau penjumlahan. Data-data kuantatif inilah yang kemudian biasa
diolah dengan teknik statistika. Data kualitatif adalah data yang berbentuk
kategori atau atribut.
Data kuantitatif dibagi menjadi dua bagian yaitu: (1) data diskrit dan data
kontinu. Data diskrit adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung atau
membilang. Data kontinu adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur. Data
kuantitatif dapat dibedakan ke dalam empat macam data yang mempunyai skala
tertentu yaitu (1) data nominal, (2) data ordinal, (3) data interval, dan (4) data
rasio. Data nominal adalah angka yang berfungsi hanya sebagai pengganti nama
atau sebutan suatu gejala. Skala ini disebut juga skala klasifikasi. Data ordinal
adalah angka yang selain berfungsi sebagai pengganti nama atau sebutan suatu
gejala juga menunjukkan bahwa masing-masing gejala mempunyai perbedaan
intensitas dan atau tinggi-rendah, namun satuan atau unit perbedaannya tidak ada
atau tidak jelas, tidak dapat dijelaskan, tidak dapat ditandai, tidak diperhatikan,
atau diabaikan. Skala ini disebut skala peringkat. Ia adalah data yang
menunjukkan adanya kategori hubungan tingkatan. Data interval adalah data yang
mempunyai ciri-ciri skala ordinal, namun jarak antara tiap bilangan itu diketahui.
Angka-angka pada skala interval bersifat linear dengan jarak yang pasti dan
perbedaan-perbedaan dalam skala itu berada dalam hubungan yang sepadan. Data
rasio adalah data yang mempunyai ciri-ciri skala interval, namun mempunyai
bilangan nol yang absulut yang dipergunakan sebagai titik awal perhitungan.
Menurut cara memperolehnya data dibagi menjadi dua bagian, yaitu (1) data
primer, dan (2) data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan
3
diolah sendiri oleh suatu organisasi serta diperoleh langsung dari obyeknya. Data
sekunder adalah data diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan
diolah oleh pihak lain, biasanya data itu dicatat dalam bentuk publikasi-publikasi.
Berikut ini disajikan analisis data sesuai dengan skala pengukuran.
Uji Perbedaan
4
UJI PARAMETRIK
1 KEL.PENGAMATAN UJI-Z
UJI T
ANAKOVA B JL K KOV
UJI KORELASI
VS NOMINAL KOEF.KONTINGENSI
KOEF. PHI
5
UJI KORELASI DATA BERSKALA ORDINAL
VS
KORELASI SERIAL **
UJI PARAMETRIK
6
C. Ringkasan
Istilah Statistik dengan statistika sering digunakan secara silih
berganti meskipun sebenarnya sangat berbeda. Statistik mempunyai
berbagai macam tambahan nama di belakangnya tergantung dari sudut
mana digunakannya. Statistika mempunyai peranan sebagai alat deskripsi
maupun inferensial baik peneliti atau pembimbing, karena itu perlu
dipahami secara mendalam. Statistika kadang-kadang digunakan sebagai
alat penipuan dengan cara memanipulasi untuk kepentingan tertentu. Hal ini
bukan berarti statistikanya bersalah tetapi faktor manusianya. Statistika
bekerja dalam 3 landasan dan 3 pendekatan pembulatan angka bukan pada
proses tetapi pada hasil perhitungan akhirnya.