Disusun Oleh :
KELOMPOK 14
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ” ASUHAN KEPERAWATAN STEPHEN
JOHNSON”
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal. Terlepas dari semua itu,
penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritikan dari Ibu Dosen dan saudara pembaca
agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat
maupun inspirasi tehadap pembaca.
Kelompok 14
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Defenisi...........................................................................................................4
2.2 Etiologi...........................................................................................................4
2.5 Penatalaksanaan..............................................................................................7
2.6 Patofisiologi....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta di ruang rawat inap
di bangsal Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, yang didiagnosis SSJ, SSJ overlap
NET, dan NET periode Agustus 2011-Agustus 2013. Hasil menunjukkan, bahwa
terdapat 27 kasus SSJ, SSJ overlap NET, dan NET dari 485 pasien yang dirawat.
Dari 27 pasien, sebanyak 15 pasien (3,09%) didiagnosis SSJ, 7 pasien (1,44%)
dengan SSJ overlap NET, dan 5 pasien (1,030%) didiagnosis sebagai NET. Pada
penelitian ini didapatkan, bahwa angka kejadian SSJ lebih tinggi dibandingkan
dengan NET selama periode Agustus 2011-Agustus 2013. Penanganan NET yang
komprehensif, dapat membantu klinisi dalam menurunkan angka kematian pada
pasien dengan NET di rumah sakit.
1
Angka kejadian Sindrom Steven Johnson sebenarnya tidak tinggi hanya
sekitar 1-14 per 1 juta penduduk. Sindrom Steven Johnson dapat timbul sebagai
gatal-gatal hebat pada mulanya, diikuti dengan bengkak dan kemerahan pada
kulit. Setelah beberapa waktu, bila obat yang menyebabkan tidak dihentikan, serta
dapat timbul demam, sariawan pada mulut, mata, anus, dan kemaluan serta dapat
terjadi luka-luka seperti keropeng pada kulit. Namun pada keadaan-keadaan
kelainan sistem imun seperti HIV dan AIDS angka kejadiannya dapat meningkat
secara tajam.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
2.2 Etiologi
a. Kelainan kulit
Kelainan kulit dapat berupa eritema, vesikal, dan bulla. Eritema
berbentuk cincin (pinggir eritema tengahnya relatif hiperpigmentasi)
yang berkembang menjadai urtikari atau lesi papuler berbentuk
targrtdengan pusat ungu atau lesi sejenis dengan vesikel kecil.
Vesikelkecil dan bulla kemudian memecah sehingga terjadi erosi yang
luar. Disamping itu dapat juga terjadi erupsi hemorrhagis berupa ptechiae
atau purpura. Bila desertai purpura, prognosis menjadi buruk. Pada
keadaan yang terburk kelainan menjadi generilasata.
5
b. Kelainan selaput lendir di orifisium
Kelainan selaput lendir di orifisium yang sering terjadi adalah pada
mukosa mulut/bibir(100%), kemudian disusul oleh kelainan lubang di
alat genetalia (50%), sedangkan di lubang hidung dan anus jarang
(masing-msing 8-4%). kelainan yang terjadi berupa stomatitis dengan
vesikel pada bibir, lidah, mukosa mulut bagian buccal stomatitis
merupakan gejala dini yang menyolok. Stomatitis ini kemudian menjadi
lebih berat dengan pecahnya vesikel dan bulla sehingga terjadi erosi,
excoriasi, pendarahan, ulcerasi, dan terbentuk krusta kehitaman. Juga
dapat terbentuk pseudomembran. Adanya stomatitis ini menyebabkan
penderita sukar menelan. Kelainan di mukosa dapat juga terjadi di faring,
traktus, respiratorus bagianatas dan esophagus. Terbentuknya
pseudomembran di faring dapat memberikan keluhan sukar bernafas dn
pendrita tidak dapat makan dan minum.
c. Kelainan mata
Kelainan pada mata merupakan 80% diantara semua kasus, yang
sering terjadi ialah conjunctivits kataralis. Selain itu dapat terjadi
conjunctivitis purulen, pendarahan, simblefaron, ulcus cornea,
iritis/iridosiklitis yang pada akhirnya dapat terjadi kebutaan sehingga
dikenal trias yaitu stomatitis, conjunctivits, balanitis, uretritis(Price dan
Wilson, 2006 )
2) Antibiotika
Penggunaan antibiotika dimaksudkan untuk mencegah terjadnya infeksi
akibat efek immunosupresif kortikosteroid yang dipakai pada dosis tinggi.
Antibiotika yang dipilih hendaknya ang jarang menyebabkan alergi,
berspektrum luas dan bersifat bakterisidal. Dahulu biasa digunakan
gentamisin dengan dosis 2 kali 60-80mg/hari. Sekarang dipakai netilmisin-
sulfat dengan dosis 6 mg/kg BB/ hari, dosis dibagi dua. Alasan menggunakan
obat ini karena di beberapa kasus mulai resisten terhadap gentamisin, selain
itu efek sampingnya lebih kecil dibandingkan gentamisin.
7
kehilangan kalium dan efek katabolik. Utuk mengurangi efek samping ini
perlu diberikan diet tinggi protein dan rendah garam, KCI 3 kali 500 mg/hari
dan obat-obatan anabolik. Untuk mencegah penekanan korteks kelenjar
adrenal diberikan ACTH ( synacthem depot ) dengan dosis 1 mg/hari setiap
minggu dimulai setelah pemberian kortikosteroid.
4) Transfusi Darah
Bila dengan terapi diatas belum tanpak tanda-tanda perbaikan dlam 2-3
hari, maka dapat diberikan transfusi darah sebanyak 300-500 cc setiap hari
selama 2 hari berturut-turut. Tujuan pemberiandarah ini untuk memperbaiki
keadaan umum dan menggantikan kehilangan darah pada kasus dengan
purpura yang luas. Pada kasus purpura yang luas dapat ditambahkan vitamin
c 500 mb atau 1000 mg sehari intravena dan obat-obatan hemostatik.
5) Perawatan Topikal
Untuk lesi kulit yang erosif dapat diberikan sofratulle yang bersifat
sebagai protektif dan antiseptic atau krem sulfadiazin perak. Sedangkan lesi
di mulut atau bibir dapat diolesi dengan kenalog in orabase. Selain
pengobatan diatas, perlu dilakukan konsultasi pada bebrpad bagian yaitu THT
untuk mengetaui apakah ada kelainan di faring, karena kadang-kadang
terbentuk pseudomembran yang dapat menyulitkan penderita bernafas dan
sebagian penyakit dalam. (Reeves,2001)
2.6 Patofisiologi
Aktivasi S. komplemen
Melepaskan limfokin/
sitotoksik
Degranulasi sel mast
Penghancuran sel-sel
Akumulasi netrofil
memfagositosis sel rusak
Reaksi peradangan
Kerusakan jaringan
Kerusakan integritas
jaringan
Gangguan gastrointestinal
Resiko infeksi demam, malaise Ansietas
Ketidakseimbangan
9 nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
2.7 Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
1. Identitas
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Riwayat Psikososial
3. Data Fokus :
DS : Gatal-gatal pada kulit, sulit menelan, pandangannya kabur,
aktivitas menurun.
4. Pemeriksaan Fisik
5. Data penunjang :
11
2. Pola nutrisi –metabolic
Bagaimanakah pola makan dan minum klien sebelum dan selama dirawat
di rumah sakit?
3. Pola eliminasi
0 = mandiri
2 = membutuhkan pengawasan
4 = ketergantungan
15
Apakah terjadi perubahan pola dalam beribadah klien?
c. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
00046 0705 3590 Periksa kulit dan selaput lendir terkait dengan
Kerusakan integritas kulit Respon alergi: lokal Pengecekan kulit adanya kemerahan, kehangatan ekstrim, edema,
berhubungan dengan agens Defenisi: keparahan respon imun atau drainase
farmaseutikal ditandai hipersensitif terlokalisir terhadap
Defenisi:Pengumpulan Monitor kulit adanya ruam atau lecet
dengan kerusakan integritas suatu antigen luar spesifik dan analisis data pasien Monitor kulit untuk adanya kekeringan yang
kulit untuk menjaga kulit dan berlebihan dan kelembaman
Setelah dilakukan tindakan integritas membran Ajarkan anggota keluarga/pemberi asuhan
Defenisi: kerusakan pada keperawatan selama ……x 24 jam mukosa mengenai tanda-tanda kerusakan kulit dengan
epidermis atau dermis pasien dapat mengontrol respon tepat
alergi lokalnya dengan indikator: Ikuti prinsip 5 benar obat
Nyeri kepala dipertahankan Catatat riwayat medis pasien dan riwayat alergi
pada 4 ditingkatkan ke 5 2316
Monitor adanya efek samping lokal dan
Ruam kulit sekitar Pemberian obat: kulit
sistemik dari pengobatan
dipertahankan pada 4 Ajarkan dan monitor teknik pemberian mandiri,
ditingkatkan ke 5 Defenisi:
sesuai kebutuhan
Rasa gatal setempat Mempersiapkan dan
ditingkatkan ke 5 memberikan obat pada
Vaskulitis nekrotik setempat kulit
ditingkatkan ke 5
17
dengan kulit yang tekelupas Definisi: Tindakan pribadi untuk Pengurangan /reduksi Kendalikan faktor lingkungan yang dapat
dan adanya lesi. mengontrol nyeri. nyeri sampai tingkat mempengaruhi respons pasien terhadap
kenyamanan yang ketidaknyamanan
Defenisi: Pengalaman Setelah dilakukan tindakan didapat diterima oleh Anjurkan pasien untuk istirahat dan
sensori dan emosional tidak keperawatan selama ……x 24 jam pasien menggunakan teknik relaksasi saat nyeri
menyenangkan yang muncul pasien dapat mengontrol nyeri Kolaborasi medis dalam pemberian analgesik
akibat kerusakan jaringan dengan indikator: Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan
aktual /potensial atau yang Menggambarkan faktor keparahan nyeri
digambarkan sebagai penyebab dipertahankan pada Cek perintah pengobatan meliputi obat,dosis
kerusakan, awitan yang tiba- 4 ditingkatkan ke 5 dan frekuensi obat analgesik obat yang
tiba atau lambat dari Menggunakan analgesik yang diresepkan
intensitas ringan hingga di rekomendasikan Evaluasi kemampuan pasien untuk berperan
berat dengan akhir yang dipertahankan pada 4 serta dalam pemilihan analgetik, rute, dan dosis
dapat diantisipasi ditingkatkan ke 5 keterlibatan pasien sesuai kebutuhan
/diprediksi, dan dengan Melaporkan nyeri yang Ajarkan tentang penggunaan analgesik, strategi
durasi kurang daari 3 bulan. terkontrol dipertahankan pada untuk penurunan efek samping dan harapan
4 ditingkatkan ke 5 2210
terkait dengan keterlibatan dalam keputusan
Mengenali apa yang terkait Pemberian analgesik
pengurangan nyeri
dengan gejala nyeri Definisi: penggunaan
Monitor TTV
dipertahankan pada 4 agen farmakologi untuk
Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan status
ditingkatkan ke 5 mengurangi atau
pernafasan dengan tepat
menghilangkan nyeri
Monitor tekanan darah setelah pasien
meminum obat jika memungkinkan
Monitor warna kulit, suhu dan kelembapan
2102 Identifikasi kemungkinan penyebab perubahan
Tingkat nyeri tanda-tanda vital
Definisi: keparahan nyeri yang 6680 Ikuti pemberian lima benar obat
diamati atau dilaporkan Monitor Tanda- Cari riwayat kesehatan pasien dan riwayat
Tanda Vital alergi
Setelah dilakukan tindakan Defenisi: pengumpulan Tentuan setiap kontraindiasi untuk pasien yang
keperawatan selama ……x 24 jam dan analisis data menerima obat oral (misalnya, kesulitan
menunjukkan tingkat nyeri pasien kardiovaskuler, menelan, mual/muntah, raang usus,
berkurang pernapasan, dan suhu pengurangan peristaltic, operasi gastrointensial
tubuh untuk baru-baru ini, perlekatan pada suksio lambung,
Dengan indikator: menentukan dan NPO, penurunan tingkat kesadaran)
Nyeri yang dilaporkan mencegah komplikasi Monitor pasien mengenai efek terapi, efek
dipertahankan pada 4 samping, toksisitas obat, dan interaksi obat
ditingkatkan ke 5 Dokumentasikan obat-obatan yang diberikan
Ekspresi nyeri wajah serta respon pasien sesuai protokol lembaga
dipertahankan pada 4
ditingkatkan ke 5 2304
Tidak bisa beristirahat Pemberian Obat: Oral
dipertahankan pada 4 Defenisi: menyiapkan
ditingkatkan ke 5 dan memberikan obat
TTV normal melalui mulut
00004 0703 6550 Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik
Resiko Infeksi b.d ganguan Keparahan infeksi Perlindungan infeksi dan lokal
integritas kulit. Defenisi: keparahan tanda dan Definisi: Pencegahan Monitor kerentanan terhadap infeksi
gejala infeksi dan deteksi dini infeksi Anjurkan asupan cairan, dengan tepat
Ketidak stabilan suhu pada pasien beresiko Anjurkan istirahat
dipertahankan pada 4 Lapor dugaan infeksi pada personil pengendali
ditingkatkan ke 5 infeksi
Nyeri dipertahan kan pada 4 Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan status
ditingkatkan ke 5 pernafasan dengan tepat
19
Lethargy dipertahankan pada Monitor dan laporkan tanda dan gejala hipotermia
4 ditingkatkan ke 5 dan hipertemia
4(ringan), 5 (tidak ada) Monitor pola nafas abnormal
6680 Monitor warna kulit, suhu dan kelembapan
1902 Monitor tanda-tanda Identifikasi kemungkinan penyebab perubahan
Kontrol resiko vital tanda-tanda vital
Definisi: tindakan individu untuk Definisi:pengumpulan
mengerti, mencegah, dan analisis data
mengeleminasi ancaman kardiovaskular,
kesehatan yang telah dimodifikasi pernapasan,dan suhu
Mengidentifikasi faktor tubuh untuk
resiko dipertahankan pada 4 menentukan dan
ditingkatkan ke 5 mencegah komplikasi
Monitor faktor risiko
individu dipertahankan pada
4 ditingkatkan ke 5
Menyesuaikan strategi
kontrol resiko dipertahankan
pada 4 ditingkatkan ke 5
Monitor perubahan status
kesehatan dipertahankan
pada 4 ditingkatkan ke 5
4 (sering menunjukkan), 5
(secara konsisten
menunjukkan)
00002 1004 1030 Tentukan pencapaian berat badan harian sesuai
Ketidakseimbngan nutrisi, Status nutrisi Manajemen gangguan keinginan
kurang dari kebutuhan makan Dorong klien untuk mendiskusikan makanan
tubuh ditandai dengan Definisi : Sejauh mana nutrisi Definisi: pencegahan dengan ahli gizi
ketidakmampuan memakan dicerna dan diserap untuk dan perawatan terhadap Timbang berat badan klien secara rutin
makanan memenuhi kebutuhan metabolik pembatasan diet ketat Monitor intake/ouput asupan cairan dengan
dan olahraga yang tepat
Definisi: Asupan nutrisi Setelah dilakukan tindakan berlebihan atau perilaku Monitor prilaku klien yang berhubungan
tidak cukup untuk mmenuhi keperawatan selama ……x 24 jam memuntahkan makanan dengan pola makan, penambahan dan
kebutuhan metabolik pasien dapat meningkatkan status dan cairan kehilangan berat badan
nutrisinya dengan indikator : Tentukan status gizi pasien dan kemampuan
Asupan makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi
dipertahankan pada 4 Identifikasi alergi atau intoleransi makanan
ditingkatkan ke 5 yang dimiliki pasien
Energi dipertahankan pada 4 Bantu pasien untuk menemukan piramida
ditingkatkan ke 5 makanan yang cocok untuk memenuhi
Asupan cairan dipertahankan kebutuhan nutrisi
pada 4 ditingkatkan ke 5 Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
diperlukan untuk memenuhi persyaratan gizi
Berikan pilihan makanan sambil menawarkan
bimbingan terhadap pilihan makanan yang
1014 1100 lebih sehat
Nafsu makanan Manajemen nutrisi Tibang berat badan pasien
Monitor pertumbuhan dan perkembangan
Definisi : keinginan untuk makan Definisi: Menyediakan Monitor kecenderungan turun dan naiknya
Setelah dilakukan tindakan dan meningkatkan berat badan
keperawatan selama ……x 24 jam intake nutrisi yang Identifikasi perubahan berat badan terakhir
pasien dapat meningkatkan status seimbang tentukan pola makan
nutrisinya dengan indikator :
kemungkinan penyebab perubahan tanda-tanda
Intake makanan dipertahanan
21
pada 4 ditingatan ke 5 vital
Intake nutrisi dipertahanan
pada 4 ditingatan ke 5 1160
Hasrat untuk makan
Monitor Nutrisi
dipertahanan pada 4
Definisi: pengumpulan
ditingatan ke 5
dan analisa data pasien
yang berkaitan dengan
asupan nutrisi
00146 1211 5820 Gunakan pendekatan yang tenang dan
Ansietas b.d krisis situasi Tingkat Kecemasan Pengurangan menyakinkan.
ancaman pada status terkini Definisi: keparahan tanda-tanda kecemasan Berada disisi klien untuk meningkatkan rasa aman
ketakutan, ketegangan, atau Definisi: mengurangi dan mengurangi ketakutan.
kegelisahan yang berasal dari tekanan, ketakutan, Dorong keluarga untuk mendampingi klien dengan
sumber yang tidak dapat firasat, maupun cara yang tepat.
diidentifikasi ketidaknyaman terkait Bantu klien mengidentifikasi situasi yang memicu
dengan sumber-sumber kecemasan.
Setelah dilakukan tindakan bahaya yang tidak Kaji untuk tanda verbal dan non verbal kecemasan
keperawatan selama ……x 24 jam teridentifikasi Gambarkan rasionalisasi dan manfaat relaksasi
pasien dapat mengontrol resiko serta jenis relaksasi yang tersedia (misalnya, musik,
terjadinya infeksi, dengan meditasi bernafas dengan ritme, relaksasi rahang
indikator: dan relaksasi otot progresif).
Tidak dapat beristirahat Ciptakan lingkungan yang tenang dan tanpa
dipertahanan pada 4 ditingatan distraksi dengan lampu yang redup dan suhu
ke 5 lingkungan yang nyaman, jika memungkinkan.
Meremas-remas tangan Dorong klien untuk mengambil posisi yang nyaman
dipertahanan pada 4 ditingatan dengan pakaian yang longgar dan mata tertutup.
ke 5
Minta klien untuk rileks dan merasakan sensasi
Otot tegang dipertahanan pada yang terjadi.
4 ditingatan ke 5 Tunjukan dan praktikkan teknik relaksasi pada
Menarik diri dipertahanan klien.
pada 4 ditingatan ke 5
Gangguan tidur dipertahanan
Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan status
pada 4 ditingatan ke 5
pernafasan dengan tepat
Monitor tekanan darah setelah pasien meminum
Terapi relaksasi
0802 obat jika memungkinkan
Definisi; penggunaan
Tanda-tanda vital Monitor warna kulit, suhu dan kelembapan
teknik-teknik untuk
Definisi: tingkat suhu, denyut Monitor pola pernapasan abnormal (misalnya,
mendorong dan
nadi, respirasi, dan tekanan darah Cheyne-Stokes, Kussmaul, Biot, apneustic, ataksia,
memperoleh relaksasi
berada dalam kisaran normal dan bernafas berlebihan)
demi tujuan
Identifikasi kemungkinan penyebab perubahan
mengurangi tanda dan
Setelah dilakukan tindakan tanda-tanda vital
gejala yang tidak
keperawatan selama ……x 24 jam
diinginkan seperti
pasien dapat mengontrol resiko
nnyeri, kaku otot, dan
terjadinya infeksi, dengan
ansietas
indikator:
Suhu tubuh 4 ditingatan ke 5
Tingkat pernafasan 4
ditingatan ke 5
6680
Tekanan darah diastolik 4
Monitor Tanda-
ditingatan ke 5
Tanda Vital
Tekanan nadi4ditingatan ke 5 Definisi:pengumpulan
dan analisis data
kardiovaskular,
pernapasan,dan suhu
23
tubuh untuk
menentukan dan
mencegah komplikasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
25
DAFTAR PUSTAKA