Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENELITIAN EKSPERIMEN

PENGARUH PENGGUNAAAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN


LANGSUNG, ARISAN, DAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PPKN MATERI KEBERAGAMAAN
INDONESIA KELAS IV SDN 2 ANJIR SERAPAT BARAT

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR MATA KULIAH

METODOLOGI PENELITIAN

DOSEN PENGAMPU

Drs. H. Sulaiman, M.Pd, Ph.D

DISUSUN OLEH :

NUR SYIFA

1710125320162

6E PGSD

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR

BANJARMASIN

2020
A. LATAR BELAKANG
Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah
satu aspek potensi kemanusiaan saja. Hasil yang dicapai siswa dapat dilihat pada saat
pembelajaran berlangsung dan setelah proses pembelajaran, yang menggambarkan
penguasaan siswa pada bidang pengetahuan dan pemahaman tentang materi
pembelajaran. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
mefokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak dan kewajiban untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Depdiknas,
2006:49). Lebih lanjut Somantri (2001: 154) menyatakan bahwa, PKn merupakan
usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar
yang berkenan dengan hubungan antar warga negara dengan negara serta pendidikan
pendahuluan bela negara menjadi warga negara agar dapat diandalkan oleh bangsa
dan Negara. Pembelaran PPKn di SDN 2 Anjir Serapat Barat ini belum mencapai
hasil yang maksimal. Rendahnya mutu belajar PPKn dapat diketahui dari hasil
evaluasi belajar siswa. Selain itu, penerapan model pembelajaran yang dilakukan guru
masih monoton dan kurang berhasil memicu keaktifan siswa dalam proses belajar.
Dimana guru masih menyampaikan pesan atau isi pelajaran hanya dengan metode
ceramah semata. Pembelajaran dengan metode ceramah merupakan yang paling
disenangi oleh guru karena metode ini paling mudah dilaksanakan. Komunikasi yang
terjadi dalam proses ini umumnya satu arah yaitu dari guru kepada siswa sehingga
pembelajaran terpusat pada apa yang disampaikan oleh guru (teacher centered).
Penyampaian materi PPKn ini tidak cukup hanya dengan ceramah saja, tetapi
juga diperlukan model pembelajaran agar dapat memudahkan siswa dalam memahami
berbagai materi Keberagaman Indoneisa yang diajarkan di kelas IV SDN 2 Anjir
Serapat Barat. Akibat kurang bervariasi memilih model pembelajaran, siswa
cenderung tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan materi pembelajaran. Siswa
mengalami kebosanan, mengantuk, dan ribut. Siswa terlihat takut mengutarakan
pendapat. Bahkan dalam proses pembelajaran jarang sekali adanya siswa mengajukan
pertanyaan atau menjawab pertanyaan dari guru. Oleh sebab itu dibutukan suatu
model pembelajaran yang dapat memberikan pengaruh serta dorongan bagi siswa
untuk lebih bersemangat meningkatkan minat belajarnya dengan tujuan prestasi yang
baik. Dengan penerapaan model yang bervariasi sangat berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa karena menggunakan model pembelajaran. Penerapan model
pembelajaran yang tepat memegang peranan penting proses pembelajaran khususnya
pada mata pelajaran PPKn di Sekolah Dasar. Untuk mendapatkan hasil yang optimal
dalam proses belajar mengajar maka pembelajaran yang selama ini berlangsung harus
diperbaiki, salah satunya dengan menerapkan model Pembelajan Langsung, Arisan
dan Picture and Picture dalam pembelajaran PPKn kelas IV SDN 2 Anjir Serapat
Barat. karena dengan menggunakan kombinasi tiga model pembelajaran siswa akan
belajar mengenai suatu konsep dalam suasana yang menyenangkan sehingga siswa
lebih mudah memahami materi yang diberikan dan teknik ini dapat digunakan dalam
semua mata pelajaran serta semua tingkatan usia anak didik.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka didapat
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh dari penggunaan kombinasi model Pembelajaran Langsung,
Arisan, dan Picture and Picture dalam pembelajaran PPKn materi Keberagaman
Indonesia terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Anjir Serapat Barat?

C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka
penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan kombinasi model Pembelajaran
Langsung, Arisan, dan Picture and Picture dalam pembelajaran PPKn materi
Keberagaman Indonesia terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Anjir Serapat
Barat.

D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaaat, baik secara teoritis
maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
perkembangan dunia pendidikan dan masyarakat tentang pengaruh kombinasi tiga
model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa di sekolah atau dikelas. Selain itu
dapat menambah wawasan dan informasi mengenai pengaruh kombinasi tiga
model terhadap hasil belajar PPKn siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Dapat memberikan informasi bagi siswa tentang pentingnya pengaruh
kombinasi model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada
pembelajaran PPKn.
2) Siswamendapatpengalamanbarumengenaipenggunaanmodelpembelajaran
inovatif, yaitu model pembelajaran langsung, arisan dan picture and
picture.
b. Bagi Guru
1) Menambah informasi dan wawasan bagi guru dalam upaya hasil belajar
siswa pada pembelajaran PPKn dengan pengaruh kombinasi tiga model
pembelajaran.
2) Mengetahui pengaruh hasil belajar siswa setelah diberikannya model
pembelajaran langsung, arisan dan picture and picture.
c. Bagi Sekolah
1) Sebagai masukan bagi sekolah dalam usaha untuk menumbuhkan hasil
belajar siswa pada pembelajaran PPKn dengan pengaruh kombinasi tiga
model pembelajaran.
2) Memberikan motivasi guru lain untuk menggunakan model pembelajaran
yang lebih baik dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.
d. Bagi Peneliti
Sebagai wawasan dan pengalaman bagi penulis dalam tahapan pembinaan
diri sebagai calon pendidik.
E. KERANGKA TEORI
1. Belajar dan Hasil Belajar
a. Belajar
Menurut Hamalik (2012:27) belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan,
dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, dan bukan
suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas
dari itu, yaitu mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan
melainkan pengubahan kelakuan, belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan
suatu proses untuk mencapai tujuan.
b. Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2011:22) hasil belajar yaitu suatu perubahan yang terjadi
pada individu yang belajar, bukan hanya perubahan mengenai pengetahuan,
tetapi juga untuk membentuk kecakapan, kebiasaan, pengertian, penguasaan dan
penghargaan dalam diri seseorang yang belajar.

2. Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn)


PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting untuk diajarkan
pada jenjang sekolah dasar. Ruminiati (2007: 1.15) menyatakan bahwa pelajaran
PKn merupakan salah satu pelajaran yang berkaitan langsung dengan kehidupan
masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Tetapi di dalam pelaksanaan
pembelajaran, tidak sedikit yang salah menafsirkan bahwa PKN dengan PKn
merupakan hal yang sama. Padahal keduanya memiliki definisi dan fungsi yang
berbeda dalam pembelajaran. Tujuan mata pelajaran PKn terbagi menjadi beberapa
aspek. Aspek berpikir merupakan awal dari adanya partisipasi individu, sehingga
individu secara positif dapat berkembang dan berinteraksi dengan pihak lain.
Dalam pembelajaran PPKn kelas IV terdapat materi Keberagaman Indonesia
mengenai kebaeragaman budaya, suku, agama dan lain-lain.

3. Model Pembelajaran Langsung, Arisan, dan Picture and Picture


a. Pengertian Model Pembelajaran Langsung, Arisan, dan Picture and Picture
Penerapan model pembelajaran yang sesuai dalam pembelajaran akan
mendorong guru menyampaiakn materi tanpa mengakibatkan siswa bosan.
Namun sebaliknya, siswa diharapkan dapat tertarik mengikuti pelajaran dengan
keingintahuan yang berkelanjutan. Model pembelajaran adalah suatu rencana
atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana
pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan
membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain (Joyce & Weil dalam
Rusman, 2011:133).
Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) merupakan salah satu
model pengajaran yang dirancang khusus untuk mengembangkan belajar siswa
tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur
dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah (Sofan Amri & Iif
Khoiru Ahmadi, 2010:39).
Menurut (Nurhayani, 2011) “Model pembelajaran kooperatif tipe kartu
arisan adalah salah satu model pembelajaran kooperatif, dimana siswa
bekerjasama dibentuk ke dalam kelompok untuk mendiskusikan kesesuaian
setiap jawaban dari setiap pertanyaan yang telah keluar dari dalam gelas yang
telah dikocok oleh guru. Siswa dibentuk kelompok dan setiap pertayaan akan
digulung dan dimasukkan ke dalam gelas atau wadah kemudian siswa yang
memegang kartu jawaban menjawab setelah dikocok terlebih dahulu. (Ningrum,
2017)
Model pembelajaran Picture and Picture merupakan suatu metode belajar
yang menggunakan gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan
logis (Hamdani, 2011:89). Model pembelajaran Picture and Picture merupakan
salah satu bentuk pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran Picture and
Picture memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.

F. KERANGKA BERPIKIR
Sekaran dan Sugiyono (2014: 60) mengemukakan bahwa kerangka berpikir
merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berpikir yang
baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti,
sehingga perlu dijelaskan hubungan aantar variabel independen dan dependen.
Hubungan antar variabel-variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada diagram
kerangka pikir berikut.

X Y
Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Keterangan :
X : Model Pembelajaran Langsung, Arisan, dan Picture and Picture
Y : Hasil belajar siswa dalam pembelajaran PPKn
→ : Pengaruh
Paradigma di atas menggambarkaan bahwa pada penelitian ini dikelas IV akan
dijadikan sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang akan diberi perlakuan atau
pengaruh dengan menggunakan kombinasi tiga model pembelajaran, beberapa
tahapan yaitu pertama akan diberikan pretest berupa soal sebanyak 10 item kemudian
diberikan perlakuan dengan menerapkan kombinasi tiga model pembelajaran, setelah
dilakukan perlakuan maka siswa diberi soal pottest sama seperti soal pretest dan dari
hasil pottest akan terlihat pengaruh dari kombinasi tiga model pembelajaran terhadap
hasil belajar PPKn siswa di kelas IV SDN 2 Anjir Serapat Barat.

Kombinasi Tiga Hasil


Guru Evaluasi Belajar
Model
Pembelajaran

Gambar 2. Kerangka Berpikir Penelitian


G. HIPOTESIS
Sugiyono (2014: 64) menyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena
jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan
pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Penguji ada atau
tidaknya pengaruh antara variabel X (model pemelajaran langsung, arisan dan picture
and picture) dengan variabel Y (hasil belajar PPKn siswa), dalam penelitian ini
mengajukan hipotesis “Ada Pengaruh kombinasi model pembelajaran langsung,
arisan dan picture and picture dalam pembelajaran PPKn materi Keberagaman
Indonesia terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Anjir Serapat Barat”.
H. METODE PENELITIAN DAN DESAIN EKSPERIMEN
Sugiyono (2012:3) menyatakan metode penelitian diartikan sebagai cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dan metode
penelitian pendidikan diartikan sebagai sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data
yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu
pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
Penggunaan metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, penelitian
eksperimen diartikan sebagai pendekatan penelitian kuantitatif yang paling penuh,
artinya memenuhi semua persyaratan untukmenguji hubungan sebab akibat. Sugiyono
(2012:107) metode eksperimen merupakan metode yang menjadi bagian dari metode
kuantitatif yang mempunyai ciri khas tersendiri, yaitu dengan adanya kelompok
kontrolnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperiemen, dengan
jenis data kuantitatif. Sugiyono (2014: 72) menyatakan bahwa penelitian eksperimen
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Objek
penelitian ini adalah pengaruh kombinasi tiga model pembelajaran (X) terhadap hasil
belajar siswa (Y). Desain eksperimen yang digunakan adalah Nonequivalent Control
Group Design yang merupakan bentuk metode penelitian eksperimen semu (quasi
eksperimen). Desain ini menggunakan 2 kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Kelas eksperimen adalah kelompok yang diberikan perlakuan penerapan
kombinsi tiga model pembelajaran, sedangkan kelompok kelas kontrol adalah
kelompok pengendali yaitu kelas yang tidak mendapat perlakuan. Desain penelitian
disajikan pada tabel di bawah:
Tabel 1. Desain Penelitian
Kelompok Perlakuan Posstest
Menggunakan kombinasi model
Kelompok Eksperimen pembelajaran langsung, arisan Hasil belajar
dan picture and picture.
Tanpa menggunakan kombinasi
Kelompok Kontrol model pembelajaran langsung, Hasil belajar
arisan dan picture and picture.
Sugiyono (2012: 116).

Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen:


1. Membuat hipotesis kausal yang terdiri dari variabel independen (bebas) dan
variabel dependen (terikat).
2. Mengukur variabel dependen dengan pengujian awal (pre-test), diikuti dengan
memberikan treatment/stimulus ke dalam kelompok yang diteliti.
3. Mengukur kembali variabel dependen setelah diberikan stimulus (post-test).
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki ada tidaknya pengaruh tersebut
dengan cara memberikan perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen dan
menyediakan kelompok kontrol. Pembelajaran pada kelompok eksperimen
memperoleh perlakuan dengan menggunakan kombinasi model pembelajaran
langsung, arisan dan picture and picture sedangkan pembelajaran pada kelompok
kontrol tidak memperoleh perlakuan menggunakan kombinasi model pembelajaran
langsung, arisan dan picture and picture. Pada akhir pertemuan siswa diberi posttest,
yaitu dengan memberikan tes kemampuan penyelesaian soal dalam bentuk pilihan
ganda yang dilakukan pada kedua kelompok sampel dengan soal tes yang sama untuk
mengetahui hasil belajar PPKn siswa kelas IV SDN 2 Anjir Serapat Barat.
I. VARIABEL PENELITIAN
Sugiyono (2016: 61) menyatakan variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai alasan tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam
penelitian ini yang digunakan adalah variabel bebas (variabel independen) dan
vaariabel terikat (variabel dependen).
Variabel independen disebut juga sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecendent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Sugiyono (2014:
39) menyatakan variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah “model pembelajaran langsung, arisan dan picture
and picture”.
Variabel dependen sering disebut sebagai output, kriteria, konsekuen, atau
disebut sebagai variabel terikat. Sugiyono (2014: 39) menyatakan variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah “hasil belajar PPKn siswa kelas IV
SDN 2 Anjir Serapat Barat”.
1. Variabel Model Pembelajaran Langsung, Arisan dan Picture and Picture
Model pembelajaran langsung adalah dirancang untuk menciptakan
lingkungan belajar terstruktur dan berorientasi pada pencapaian akademik. Guru
berperan sebagai penyampai informasi, dalam melakukan tugasnya guru dapat
menggunakan berbagai media. Informasi yang disampaikan dengan strategi direktif
dapat berupa pengetahuan prosedural (yaitu pengetahuan tentang bagaimana
melaksanakan sesuatu) atau pengetahuan deklaratif (yaitu pengetahuan tentang
sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi). Selanjutnya model
pembelajaran arisan, setelah menyampaikan informasi di awal, siswa di bentuk
menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan mengenai jawaban dari setiap
pertanyaan yang keluar dari dalam gelas yang telah di acak. Dengan model
pembelajaran picture and picture yang menggunakan gambar sebagai alat atau
media yang dipasang-pasangkan sehingga membentuk urutan yang logis, gambar
tidak sebatas hanya dipajang di papan tulis, melainkan siswa juga diajak untuk ikut
serta dalam penggunaan media gambar tersebut. Selain itu, dari gambar-gambar
tersebut siswa juga dapat mempelajari sendiri konsep-konsep materi pelajaran yang
mereka pelajari.
2. Variabel Hasil Belajar PPKn Siswa
Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah
satu aspek potensi kemanusiaan saja. Hasil yang dicapai siswa dapat dilihat pada
saat pembelajaran berlangsung dan setelah proses pembelajaran, yang
menggambarkan penguasaan siswa pada bidang pengetahuan dan pemahaman
tentang materi pembelajaran. Adapun indikator hasil belajar yang ingin dicapai
dalam penelitian ini dari aspek kognitif, meliputi pemahaman, pengetahuan,
aplikasi dan analisis. Hasil belajar pada penelitian ini difokuskan pada aspek
kognitif (pengetahuan), diukur menggunakan tes yang diberikan di akhir
pembelajaran. Penelitian yang dilaksanakan ini mengambil tema 1 subtema 1
pembelajaran 2, yang terdiri dari mata pelajaran Matematika, dan SBdP. Adapun
instrumen yang digunakan untuk memperoleh hasil belajar siswa menggunakan tes
bentuk pilihan ganda. Perubahan itu dapat diartikan adanya perubahan serta
peningkatan dari hasil belajar yang sebelumnya. Hasil belajar PPKn pada
penelitian ini menggunakan hasil posttest.
J. SKENARIO PERLAKUAN/TREATMENT
Penelitian terdiri dari tiga tahapan, yaitu prapenelitian, perencanaan dan tahap
pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari setiap tahapan tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Penelitian Pendahuluan
a. Peneliti membuat surat izin penelitian pendahuluan ke sekolah.
b. Melakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui kondisi sekolah, jumlah
kelas dan siswa yang akan dijadikan subjek penelitian, serta cara mengajar guru
PPKn.
c. Menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
2. Tahap Perencanaan
a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan
kombinasi model pembelajaran langsung, arisan dan picture and picture.
b. Pembuatan instrumen penelitian yaitu berupa tes dan lembar observasi yang
digunakan untuk mengukur keterlaksanaan model yang digunakan.
c. Melakukan uji coba instrumen tes.
d. Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian untuk mengetahui layak atau
tidaknya soal tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian.
3. Tahap Pelaksanaan
a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengukur hasil belajar siswa sebelum
diberi perlakuan (treatment).
b. Memberikan perlakuan yaitu menggunakan kombinasi model pembelajaran
langsung, arisan dan picture and picture sebagai kelompok eksperimen dan
metode ceramah pada kelompok kontrol terhadap pembelajaran muatan PPKn
materi Keberagaman Indonesia.
c. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengukur peningkatan hasil belajar
siswa.
d. Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data hasil pretest dan posttest.
e. Membuat laporan hasil penelitian.
Langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Memilih dua kelompok subjek yang untuk dijadikan kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
2. Menyusun instrumen penelitian.
3. Melakukan uji coba instrumen penelitian.
4. Sebelum dimulai pembelajaran, masing-masing kelompok diberikan pretest
terlebih dahulu. Pretest ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan siswa masing-masing pada pembelajaran PPKn.
5. Untuk selanjutnya siswa diberikan perlakuan. Untuk kelas kontrol menggunakan
pembelajaran konvensional, sedangkan keompok eksperimen menggunakan
kombbinasi model pembelajaran langsung, arisan dan picture and picture.
6. Setelah melakukan langkah kelima kemudian memberikan posttest pada dua
kelompok untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran PPKn.
7. Setelah didapat hasil posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
maka akan dibandingkan antara nilai dari pretest ke posttest, dan perbedaan hasil
belajar antara kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran
konvensional dan kelompok eksperimen yang menggunakan kombinasi model
pembelajaran langsung, arisan dan picture and piture.
8. Pengambilan data-data melalui tes (posttest) hasil belajar setelah pembelajaran
dilakukan
9. Analisa data untuk menguji hipotesis
10. Pembahasan hasil analisis data
11. Menyimpulkan hasil penelitian.

Mata Pelajaran
PPKN

Kelompok Kelompok
Eksperimen Kontrol

Pretest Pretest

Model Pembelajaran Model Pembelajaran


Langsung, Arisan, dan
Picture and Picture Konvensional

Posttest Posttest

ANALISIS

KESIMPULAN
K. CARA PENGUKURAN (INSTRUMEN)
1. Pengukuran tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti diambil
dari format observasi tahapan-tahapan belajar mengajar.
2. Pengukuran observasi terhadap aktivitas yang dilakukan guru pada saat
pembelajaran berlangsung diambil dengan menggunakan teknik observasi guru
untuk mengetahui guru sangat baik, baik, cukup baik, dan kurang baik.
3. Pengukuran tentang aktivitas siswa diambil dengan menggunakan teknik observasi
aktivitas siswa untuk mengetahui siswa sangat aktif, aktif, cukup aktif, dan kurang
aktif.
4. Pengukuram hasil belajar diambil dengan memberikan tes, yang berupa tes tertulis
kepada siswa.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Angket penelitian disebarkan kepada siswa dengan memberikan pertanyaan-
pertanyaan untuk mengumpulkan data tentang penerapan kombinasi model
pembelajaran langsung, arisan dan picture and picture.
2. Wawancara digunakan untuk menghimpun data dari:
a. Kepada kepala sekolah untuk mendapatkan data tentang keadaan siswa, proses
pelaksanaan pembelajaran, latar belakang guru-guru yang mengajar.
b. Kepada guru untuk mendapatkan data tambahan tentang pengaruh kombinasi
model pembelajaran langsung, arisan dan picture and picture pada muatan
pembelajaran PPKn terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Anjir Serapat
Barat.
3. Observasi digunakan untuk mengamati gejala yang nampak dilokasi penelitian
tentang pengaruh kombinasi model pembelajaran langsung, arisan dan picture and
picture pada muatan pembelajaran PPKn terhadap hasil belajar siswa kelas IV
SDN 2 Anjir Serapat Barat.
4. Dokumentasi, menurut Arikunto (2010:154) Dokumentasi adalah mencari dan
mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip,
buku, majalah, agenda, notulen rapat, dan sebagainya”. Teknik ini digunakan untuk
mendapatkan data sekunder, data yang objektif mengenai sarana prasarana, jumlah
siswa, jumlah guru, sejarah sekolah.
5. Tes, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen tes
yang digunakan untuk mengukur hasil belajar PPKn siswa. Tes ini dibagi menjadi
dua bagian yaitu: 1) Pretest, untuk memperoleh data yang diperlukan dalam
penelitian ini, penelitianmenggunakan teknik pretest atau tes awal untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan siswa masing-masing pada pembelajaran
PPKn, dan 2) Posttest, Post-test atau tes akhir digunakan untuk mengetahui
perbedaan kemampuan siswa masing-masing pada mata pelajaran tersebut setelah
mendapatkan perlakuan menggunakan kombinasi tiga model pembelajaran dan
kemampuan siswa yang mendapat perlakuan dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional. Dengan cara tes pada akhir pembelajaran (posttest),
hasil posttest inilah yang merupakan data hasil belajar PPKn siswa. Tes ini
diberikan kepada siswa secara individual, pemberiannya ditujukan untuk mengukur
peningkatan hasil belajar siswa. Tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda yang
terdiri dari 10 butir soal. Materi yang diujikan adalah materi Keberagaman
Indonesia yang berkaitan dengan keberagaman budaya, suku, agama dan potensi
lain di daerah Tes yang diberikan pada setiap kelas soal-soal untuk posttest adalah
sama.
a. Uji Coba Instrumen
Setelah instrumen tes tersusun kemudian diuji cobakan kepada kelompok yang
bukan menjadi subjek penelitian. Tes uji coba ini dilakukan untuk mendapatkan
persyaratan tes yaitu validitas dan reliabilitas tes. Tes uji ini dilakukan pada
kelas IV SDN 2 Anjir Serapat Barat.
1) Validitas
Sebelum instrumen tes diberikan kepada subjek penelitian terlebih dahulu
instrumen diuji kevalidannya. Yusuf (2014:234) bahwa validitas suatu
instrumen yaitu seberapa jauh instrumen itu benar-benar mengukur apa
(objek) yang hendak diukur.
2) Reliabilitas
Setelah menguji validitas instrumen selanjutnya yaitu mengukur tingkat
reliabilitas instrumen. Yusuf (2014: 242) mengemukakan reliabilitas
merupakan konsistensi atau kestabilan skor suatu instrumen penelitian
terhadap individu yang sama, dan diberikan dalam waktu yang berbeda.
Suatu tes dikatakan reliabel apabila instrumen itu dicobakan kepada subjek
yang sama secara berulang-ulang namun hasilnya tetap sama atau relatif
sama.

L. ANALISIS DATA
Sugiyono (2010: 207) menyatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan
setelah data dari seluruh responden terkumpul. Melihat tujuan dari penelitian ini, yaitu
untuk mengungkap sejauh mana pengaruh dari kombinasi model pembelajaran
langsung, arisan, dan picture and picture terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas IV
SDN 2 Anjir Serapatt Barat, maka uji hipotesis yang digunakan adalah uji t. Uji t
dipilih karena untuk membandingkan kedua mean dari kedua kelompok, yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sehingga diketahui perbedaan
peningkatan hasil belajar antara kedua kelompok. Rumus t-test sebagai berikut:

Kriteria yang digunakan dalam Uji t ini adalah sebagai berikut: Jika nilai t hitung
lebih besar dari t tabel atau nilai signifikansi lebih kecil dari , maka ada perbedaan
hasil belajar antara kedua kelompok. Tetapi jika nilai t hitung lebih kecil dari atau
sama atau nilai signifikansi lebih besar atau sama dengan , maka tidak ada
perbedaan yang signifikan antara kedua kelas tersebut. Siswa kelas eksperimen tidak
terlalu mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal pembelajaran PPKn
mengenai Keberagaman Indonesia dibandingkan dengan kelas kontrol. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan kombinasin model pembelajaran
langsung, arisan dan picture and picture lebih efektif dan berpengaruh positif, saat
diterapkan dalam pembelajaran PPKn kelas IV dibandingkan dengan model
pembelajaran konvensional.
M. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta

A. Muri Yusuf. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian


Gabungan. Jakarta : prenadamedia group.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Depdiknas.

Oemar Hamalik. 2012. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia

Muhammad Numan Somantri. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS.


Bandung: Remaja Rosda Karya

Ningrum, J. D. 2017. Penerapan Metode Kooperatif Model Arisan Untuk


Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN Gedang
II.

Nurhayani. 2011. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kartu Arisan.

Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Jakarta:


Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Sudjana, nana (2011 : 22). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosydakarya

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D. Bandung: Alfabeta.

A. Muri Yusuf. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian


Gabungan. Jakarta : prenadamedia group.

Anda mungkin juga menyukai