Jurnal Sensori 4

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 10, No.2, 2019, Hal.

70-84

PERANCANGAN 4 SERI BUKU ANAK BERTEMA BINATANG UNTUK TERAPI ANAK AUTISM
SPECTRUM DISORDER (ASD): TACTILE, CONCEPT, SEQUENCE, DAN SOSIAL.

Wenny Yosselina, Dr. Riama Maslan Sihombing, M. Sn.


Program Studi Sarjana Desain Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha No. 10
email: wyosselina@gmail.com

ABSTRAK
ASD (Autism Spectrum Disorder) adalah gangguan pada pertumbuhan anak yang menyebabkan kesulitan
fungsional dasar sehingga anak menarik diri dari dunia luar. Sekitar 6.900 anak Indonesia menyandang ASD
(2000) dan terus meningkat 1 per 500 anak/tahun. Anak ASD cenderung belajar secara visual seperti
menggunakan Buku Cerita Anak namun di Indonesia buku tersebut masih langka. Tujuan penelitian ini adalah
merancang alat bantu terapi di Hasanah Autism Center Bandung. Hasil wawancara dan observasi menunjukkan
metode mengajar dominan adalah Floor-time menggunakan kartu kosa kata benda kongkret. Perancangan
buku memiliki materi yang sesuai dengan studi kasus: 1. Vocabulary benda kongkret-Binatang, untuk masalah
komunikasi dan tactile berjudul “Teman-teman Abe”; 2. Benda Abstrak-Abjad untuk masalah komunikasi
berjudul “Ayo Menebak Abjad”; 3. Vocabulary kata kerja dan cerita sederhana untuk masalah komunikasi dan
analisa-sintesa serta pemecahan masalah berjudul “Abe ke Bon-Bin”; 4. Cerita mengenai gangguan-gangguan
ASD sehari-hari untuk masalah sosialisasi anak dengan judul “Teropong Abe”. Visual rancangan berdasarkan
kajian buku cerita All My Stripes yang menemukan ciri visual subjek utama: center, lurik, memiliki patahan
garis; ciri layout: bleed; ciri background: warna redup.

kata kunci: buku, anak, terapi, ASD, autism.

ASD (Autism Spectrum Disorder) is children developmental disorder which leads to functional skill difficulties
and avoid interaction with people and surrounding. Around 6.900 Indonesian children with ASD (2000) and rise
up about 500 children each year. ASD child tend to learn by visual through illustrated children book that still
hard to find in Indonesia. This research aims to know therapy method which use assist visual tool with certain
graphic elements at Hasanah Autism Center Bandung. The observation and interview results ASD at Hassanah
Autism Center use Floor-Time as main method and use card to learn concrete goods vocabulary. Base on case
study and expert interview, the materials are: 1. Animal as Concrete Things Vocabulary for tactile,
communication problem which titled “Abe’s Friends”/“Teman-teman Abe”; 2. Alphabet as abstract concept for
communication problem which titled “Let’s Guess Alphabet”/“Ayo Menebak Abjad”; 3. Verb vocabulary and
sequences event for communication and problem solving-main character analyze-syntheses problem which
titled “Abe go to Zoo”/“Abe ke Bon-Bin”; 4. A story book about ASD social problem for socialization problem
which titled “Abe Telescope”/”Teropong Abe”. Visual concept base on “All My Stripes” ASD children book study
which founded main character visual had: centered layout on media, stripes on body, banded stripes on body;
Overall page layout had bleed; and background used dim colour.

Key words: book, children, therapy, ASD, autism.

AUTISM SPECTRUM DISORDER DI INDONESIA

70
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 10, No.2, 2019, Hal. 70-84

ASD (Autism Spectrum Disorder) adalah (Damayanti, Darmajanti, &


gangguan neurologis pada perkembangan Muljosumarto, 2016). Salah
anak yang termasuk ke dalam gangguan- satu yayasan yang
gangguan Pervasive Developmental berkomitmen untuk
Disorder (PDD). Perancangan ini akan mendidik anak-anak
difokuskan pada ASD jenis high-function berkebutuhan khusus
yang selanjutnya akan disebut ASD saja. adalah Hasanah Autism
Anak ASD pada umumnya tampak Center Bandung. Yayasan
berbuat seenaknya sendiri, baik dalam ini berbentuk lembaga
berpikir maupun berperilaku (Soeharso, sosial yang menangani
2013). Hal ini disebabkan karena anak pendidikan anak-anak ASD
ASD mengalami beberapa kesulitan: (usia 4-12 tahun) dari
sensory integration (integrasi sensori), kalangan duafa/tidak
kekakuan berpikir, gerakan stereotip, mampu sehingga mereka
komunikasi (speech dan sistem bahasa), dapat mengakses
interaksi sosial dan analisa-sintesa pendidikan tanpa
beserta pemecahan masalah Sebagian terkendala biaya. Tahun
atau seluruh hambatan membuat anak 2016, Hasanah
ASD kesulitan melakukan komunikasi dan Autism Center telah
interaksi dua arah. (Sulungbudi, 2001). menangani lebih dari 200
ASD di Indonesia semakin anak ASD dan anak
meningkat dari tahun ke tahun, berkebutuhan khusus
Widyawati staf bagian Psikiatri Fakultas lainnya (down syndrome,
Kedokteran Universitas Indonesia hyperactive, dll.). Sukma
memperkirakan kurang lebih 6.900 anak (2016), kepala Hassanah
Indonesia menyandang ASD dan Autism Center,
meningkat 1 per 500 anak/tahun berpendapat anak ASD yang
sehingga pada 2017 di Bandung dapat ada cenderung lebih cepat
teramati munculnya Yayasan khusus dan menangkap pesan secara
tenaga ahli yang menangani anak visual dibandingkan verbal,
ASD dan menyimpulkan media

71
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 10, No.2, 2019, Hal. 70-84

belajar ASD menggunakan tahun dengan untuk memberikan support


kartu dan buku anak yang dan semangat kepada anak ASD dalam
didominasi ilustrasi menjadi menjalani keseharian mereka. Buku
pilihan yang tepat. Senada bercerita dengan karakter Zane, seorang
dengan pendapat Sukma, anak ASD dalam wujud zebra. Pembaca
Marquest (2013) penulis dibawa untuk lebih positif dalam menilai
artikel online 6 Great Toys kelebihan yang dimiliki disamping
for Children with Autism syndrome ASD yang menghambat
menyarankan media sosialisasi. Alur yang mudah dimengerti,
bermain sambil belajar teks bacaan yang sederhana, terlebih
berupa visual. Sukma (2017) dilengkapi dengan Kata Sambutan dari
juga mengeluhkan, belum Alison Singer, Pimpinan Autism Science
ditemukan buku anak untuk Foundation 2014 dan pada bagian
ASD dan alat bantu grafis penutup diperlengkapi Reading Guide
yang diterbitkan penerbit serta Note to Parents and Caregivers
besar dalam negeri dalam tulisan Drew C. Coman, PhD dan Ellen
bahasa Indonesia. Braaten, PhD. melengkapi buku bagi
Kebanyakan buku bacaan pendamping untuk anak ASD (Amazon,
dan alat bantu didapat 2016).
secara import atau cetakan
Selain kajian buku,
low-quality dalam bahasa
dilakukan pula studi kasus
asing.
di Hasanah Autism Center
Ahli psikolog sekaligus penggagas
Bandung bersama
Metode Floor-Time Indonesia, Sulungbudi
Sulungbudi dan Sukma
(2016) menyatakan buku-buku mengenai
hingga menghasilkan
ASD yang berkualitas cukup sulit di
kesimpulan kesulitan anak
dapatkan di Indonesia. Seperti pada buku
ASD: tactile, concept,
‘All My Stripes’, buku cerita anak ASD
sequence dan sosial
berbahasa Inggris yang dijual di situs
mampu dijembatani
jualbeli online internasional: Amazon
melalui buku cerita
(2016), ditujukan untuk anak ASD 8-12
bergambar berkualitas

72
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 10, No.2, 2019, Hal. 70-84

melalui penerapan metode akan diaplikasikan pada


Floor-Time dalam target buku 1-3 dan buku 4
capaian dan penggunaan dengan kata karena
media yang dirancang capaian yang berbeda.
(Sulungbudi, 2016) (Sukma,
2016).
Lebih lanjut
Kesulitan Anak ASD
Dowoher dalam Sihombing
Latar belakang perancangan buku
(2014) mengatakan ‘buku
adalah menjawab kebutuhan anak ASD
tanpa kata’ mampu
juga pendamping dalam kebutuhan
digunakan untuk pembaca
media yang menerapkan metode Floor-
dengan kebutuhan khusus.
time. Kekhususan metode dan media
‘buku tanpa kata’
didasarkan pada hambatan-hambatan
didefinisikan sebagai suatu
yang dialami anak ASD (Sulungbudi,
gaya atau aliran sastra yang
2001). Kesulitan dibagi menjadi 6 kategori
menghubungkan aneka
sebagai berikut:
konsep,
melukiskan berbagai tema
1. Sensory Integration (Tactile)
atau rentetanrentetan ide
Sehari-hari, anak ditempa oleh
penguat gagasan yang
berbagai rangsang dari dunia sekitar
dapat memberikan
dalam waktu bersamaan dan diolah di
informasi, menyediakan
otak. Kekacauan pengolahan rangsang
hiburan dan interaksi, atau
menyebabkan berbagai gangguan belajar
pun menyampaikan suatu
maupun tingkah laku. Kebanyakan anak
cerita melalui serangkaian
dengan ASD mengalami gangguan dalam
ilustrasi tanpa naskah
mengolah rangsang atau yang disebut
tertulis untuk
dengan sensory integration yang pada
memudahkan
tahap awal dapat teramati dari anak yang
penyampaian informasi.
menghindari rangsangan tactile/indra
Dalam perancangan ini,
perasa atau membutuhkan rangsangan
konsep buku tanpa kata
tactile yang kuat. Latar belakang masalah

73
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 10, No.2, 2019, Hal. 70-84

ini menjadi dasar perancangan buku seri ASD membutuhkan segala


1 tactile yang bertujuan memberikan sesuatu terstruktur, jelas,
terapi sensoris. teratur, konsisten dan
dijelaskan dengan cara
2. Gerakan Stereotip yang dipahaminya (pola
Gerakan yang muncul sebagai tertentu). Kesulitan
upaya anak ASD untuk memperoleh kekakuan berpikir juga
rangsang yang dibutuhkan atau akan dibahas pada buku
menghindari rangsang tertentu yang tidak pelengkap seri rancangan
disukainya. Gerakan stereotip juga sering untuk pendamping anak
menandai anak tertekan karena ASD.
lingkungan atau tugas terlalu berat.
Hambatan ini bertitik pada pendamping 4. Gangguan Komunikasi (Sosial)
dalam mengarahkan anak. Kesulitan anak Gangguan komunikasi
ASD dalam gerakan stereotip ini akan dalam bicara dan sistem
diulas pada buku pelengkap seri bahasa sangat
rancangan untuk pendamping anak ASD. berpengaruh dalam pemahaman
materi pembelajaran juga
3. Kekakuan Berpikir berinteraksi dengan lingkungan.
Anak ASD terpaku Aspek ini diangkat menjadi salah
dengan urutan kegiatan, satu materi buku mengingat
tertentu yang menjadi pentingnya anak ASD memahami
rutinitas yang tak dirinya yang berbeda dalam
diinginkan untuk berubah. perkembangan komunikasi
Anak tidak memiliki dengan teman-teman sebayanya
kemampuan untuk dengan tujuan berkembangnya
memprediksi situasi kemampuan sosial anak ASD.
spontan sehingga Masalah bicara anak ASD muncul
perubahan akan dalam bentuk: 1) Echolalia
membuatnya merasa tidak (‘membeo’)/pengulangan kata-kata
aman dan nyaman. Anak secara literal baik langsung setelah

74
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 10, No.2, 2019, Hal. 70-84

mendengar maupun pada waktu yang cenderung seperti robot


lain tanpa pemahaman makna. 2) (datar). 2) Perbendaharaan
Metaphorical Language (bahasa Kata. Pada umumnya anak
metafora) adalah pemakaian kata-kata ASD memiliki
yang bagi anak memiliki arti khusus yang perbendaharaan yang
sebenarnya salah asosiasi makna dan sulit terbatas atau sangat
diubah. Contohnya menyebut ban khusus tergantung
berenang dengan ‘donat’ (karena bentuk minatnya. Paling mudah
ban berenang persis seperti donat). 3) memahami kata benda,
Neologism, yaitu kata-kata baru yang lebih sulit mempelajari kata
artinya hanya dimengerti oleh anak ASD kerja dan lebih sulit lagi
sendiri dan orang terdekat. kata sifat. 3) Sintaksis.
Sintaksis berhubungan
5. Gangguan Sistem Bahasa (Concept) dengan penyusunan
Gangguan ini terjadi pada bagian kalimat sesuai tata bahasa.
fonetik, perbendaharaan kata, sintaksis, Kesulitan dalam urutan
semantik, dan pragmatik. Anak bisa saja berpikir membuat anak
mengalami sebagian atau juga sulit menyusun
seluruh gangguan sistem bahasa. Masalah kalimat. ASD cenderung
pada gangguan sistem bahasa ini dijadikan berbicara dengan kalimat
dasar perancangan buku concept pada singkat. Kesulitan utama
seri perancangan. pada pergeseran makna
Penjelasan lebih seperti di sini/ di sana,
rinci mengenai gangguan sekarang/nanti,
sistem bahasa dan sebelum/sesudah,
bagianbagiannya: 1) saya/kamu, ini/itu. 4)
Fonetik. Fonetik yaitu Semantik. Semantik
masalah dengan ‘produksi’ merupakan hubungan kata
bunyi saat berbicara, pada dengan maknanya. Anak
anak ASD ditandai dengan ASD kesulitan memahami
intonasi bicara yang makna, terutama yang

75
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 10, No.2, 2019, Hal. 70-84

bukan benda kongkret Anak ASD cenderung memahami


(abstrak). Anak ASD informasi secara terpisah-pisah sehingga
cenderung memaknai sulit melihat hubungan sebab akibat,
dunia seperti yang hubungan asosiasi, membuat generalisasi
terlihat/kongkrit. beberapa informasi maupun
Kebingungan akan muncul perencanaan. Diperlukan bimbingan
pada kata-kata yang untuk lebih memahami urutan langkah-
memiliki makna lebih dari langkah berpikir untuk memahami materi
satu apalagi pada kata yang diberikan. Gangguan pada analisa-
kiasan. 5) Pragmatik. sintesa berusaha dijadikan materi untuk
Pragmatik adalah perancangan buku sequence dan sosial
pemahaman aturan dalam pada penelitian ini (Sulungbudi, 2001).
berbicara yang
mempertimbangkan Metode Floor Time
konteks pembicaraan, Masalah anak ASD dapat dihadapi
siapa lawan bicara. dengan beberapa macam pendekatan
Kemampuan pragmatik metode terapi, salah satu yang terkenal
bergantung dari dan dapat mengatasi berbagai spektrum
kemampuan memahami masalah anak ASD adalah Floor-Time.
pikiran dan perasaan orang Sulungbudi seorang ahli terapi anak di
lain dan hal ini merupakan Bandung telah mempraktekkan metode
kesulitan anak ASD. Floor Time temuan DR.
Stanley Greenspan, MD.
6. Gangguan Analisa-Sintesa dan Strategi Metode ini muncul karena
Pemecahan Masalah (Sequence, Sosial) mayoritas orang tua/
pengajar berusaha
Gangguan analisa-sintesa mengajarkan sesuatu
dan strategi pemecahan masalah kepada anak sebagai
muncul karena cara berpikir anak ASD stereotip dunia pendidikan
yang kaku. yang dipandang bahwa
anak harus diajarkan

76
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 10, No.2, 2019, Hal. 70-84

sesuatu hal yang tidak ingin pengajar memasuki dunia


mereka pelajari karena jika anak. Ketika pengajar
keinginan yang diikuti, anak masuk ke dalam dunia anak
bersenang-senang saja dan maka pengajar
tidak belajar apa-apa. menunjukkan penghargaan
Namun Metode Floor Time pada apapun hal yang
memiliki pendekatan yang menarik/ penting bagi anak
berbeda karena anak tidak dan proses belajar akan
harus dibuat tidak nyaman memiliki ikatan emosi dan
baru bisa dinamakan tanpa paksaan
belajar. Metode ini (Greenspan, 2006).
membawa pengajar diajak Dengan berdasar pada metode ini,
untuk mengikuti arahan perancangan 4 seri buku dibuat mengikuti
anak. capaian-capaian yang diusahakan oleh
Pembimbing mengikuti metode Floor-Time untuk perkembangan
petunjuk dari anak dan anak ASD dalam masalah Tactile, Concept,
bukan anak yang mengikuti Sequence, dan Sosial.
instruksi. Minat ataupun
arahan yang berasal dari Tahap Perkembangan Anak Greenspan
anak adalah sebuah Greenspan (2006) dalam temuan
“jendela” untuk masuk ke metode terapi Floor-Time
dalam kehidupan dilengkapi dengan tahapan
perkembangan emosi. perkembangan anak sebagai
Melalui minat anak, capaian dari metode terapi.
keinginan anak yang
alamiah, akan didapatkan
gambaran mengenai hal-hal
yang menyenangkan, yang
disukai oleh anak dari sudut
pandang anak. Sehingga
ketika arahan anak diikuti,

77
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 10, No.2, 2019, Hal. 70-84

Seluruh tahapan perkembangan Melalui tahapan-


anak Greenspan berjumlah 6 tahapan perkembangan anak
tahap, dimana terhambat melewati satu Greenspan sebagai acuan,
tahapan akan membuat anak tidak pendamping/care giver
dapat menguasai tahapan selanjutnya. dapat memantau
Tahapan tersebut yaitu: 1. Kemampuan perkembangan anak
ganda untuk menaruh perhatian khususnya anak ASD
pada yang dalam masa
rangsangan visual, bunyi dan terapi.
rangsanganrangsangan dari dunia dan
untuk menenangkan diri sendiri; 2.
Kemampuan untuk terlibat dalam
hubungan dengan orang lain. Melalui HASIL PERANCANGAN DAN
PEMBAHASAN
pengalaman anak yang paling dini
Hasil kajian buku ‘All
bersama orang tua, anak belajar untuk
My Stripes’ dan studi kasus
tertarik; 3. Kemampuan untuk terlibat
pada alat bantu grafis di
dalam komunikasi dua arah. Ibu
Hasanah Autism Center,
tersenyum kepada anak dan anak
ditemukan konsep
membalas dengan senyuman; 4.
perancangan alat bantu
Kemampuan untuk menciptakan
untuk ASD. Target
gerakisyarat yang kompleks, merangkai
perancangan adalah anak
tindakan dalam runut menyusun
ASD high function usia 8-12
penyelesaian masalah yang terperinci dan
dan juga melibatkan
bertujuan; 5. Kemampuan untuk
pendamping/care giver
menciptakan gagasan. Permainan
anak ASD (pengajar, terapis,
sederhana, seperti menumpuk
atau orang tua anak ASD).
balokbalok, berubah menjadi permainan
Landasan metode yang
fantasi yang rumit; 6. Kemampuan untuk
mendasari perancangan
membangun jembatan diantara berbagai
adalah metode Floor-Time
gagasan untuk menjadikan nya logis dan
yang mengajak anak belajar
sesuai kenyataan (Greenspan, 2006).
sambil bermain dan akan

78
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 10, No.2, 2019, Hal. 70-84

melibatkan peran orang Materi Tactile


tua, pendamping anak, dan dipilih menjadi konsentrasi
juga tenaga pengajar pada buku 1 karena
(Sulungbudi, 2001). berhubungan dengan
integrasi sensorik terutama
Konsep Anak dan Binatang motorik yang menjadi
Pemilihan tema binatang dasar anak belajar (Christ
didasarkan pada hasil wawancara dan A. R. 2010). Rancangan
juga studi literatur terapi AAI (Animal buku 1 memiliki materi
Assisted Intervention). HABRI central, terapi tactile, buku berupa
sebuah lembaga yang mempelopori karton dupleks dilapis
ikatan hubungan manusia dengan sticker dengan bagian
hewan, mengemukakan hasil penelitian tekstur pada area
dalam sebuah jurnal bahwa inklusif dari
TABEL 2 PENGOLAHAN DATA 11 KARTU
binatang pada ASD diasosiasikan dengan MEMORI HASANAH AUTISM CENTER
hasil yang positif berhubungan dengan BANDUNG
Judul Kartu Gam- Tahap Gangguan
interaksi sosial, mood dan stress (O’Haire
bar Kartu Perkem- anak ASD
2015). bangan (Sulungbudi
(Green 2001)
Tema besar dari seri buku pada - span)

perancangan kali ini mengambil tema


binatang. Binatang juga merupakan objek
Kebiasaan 2/3 Kom
dengan texture bulu yang secara natural Baik unika
(Dimensi: 7 si:
mudah diasosiasikan. Pada anak dengan
cm x 5 cm kosakata
ASD, proses yang menyulitkan seperti x 0.05 cm; kata
Bahan: kerja
asosiasi dapat dipelajari dengan duplex putih;
Tinta : Tinta
mengingat binatang-binatang dalam buku Cetak Offset;
Penerbit: IQ
rancangan yang dapat ditemui di Jawa Dev
Barat. Buku akan dilengkapi dengan
booklet konsep metode dan cara
penggunaan buku untuk para
pendamping.

79
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 10, No.2, 2019, Hal. 70-84

Profesi 2 Komunikasi: headline, Andika Basic dan Open Sans


Dimensi: 9 vocabulary
cm x 12 cm x kata benda untuk body text.
0.03 cm;
Banyak
Kartu: 42
kartu (12
profesi);
Bahan:
duplex putih;
Teknik
Cetak: Tinta
Gambar 1 Berlin Sans FB Demi Typeface untuk
Cetak Offset;
Penerbit: IQ Rancangan Buku (sumber: Dokumentasi pribadi)
Dev

tertentu. Pada Buku ke 2 bertujuan untuk


belajar concept/berpikir abstrak dengan
pengenalan abjad piktogram sesuai nama
binatang yang terdapat di wilayah
Indonesia. Buku ke 4 memiliki materi
sequence/mengurutkan cerita dan buku 5
bertujuan untuk memahami ASD yang
sulit dalam bersosialisasi dan
mengungkapkan emosi.
Perancangan buku juga didasari Gambar 2 Sketsa dan pewarnaan tokoh Abe
Sumber: dokumentasi pribadi
pada metode Floor time yaitu belajar
sambil bermain mengikuti arahan anak.
Ilustrasi yang
Pada Tabel 3 dijabarkan fungsi media,
disarankan berdasarkan
materi dan dampaknya pada
hasil analisa dari kajian
perkembangan anak ASD berdasarkan
All My Stripes dan studi
Perkembangan Anak Greenspan.
kasus Hasanah Autism
Tipografi dalam buku disarankan
Center adalah tokoh
memiliki readability tinggi dan
utama berwarna cerah,
menggunakan tipografi san-serif yang
memiliki bentuk garis
ramah untuk anak-anak berdasarkan
membulat, latar
kajian buku “All My Stripes”. Dipilih jenis
belakang tidak kompleks
huruf Berlin Sans FB Demi untuk
dan redup, tidak ada
80
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 10, No.2, 2019, Hal. 70-84

benda detail pada latar yaitu kata benda kongkret dalam bentuk
belakang, macam-maca hewan sesuai abjad.
mengutamakan Kemudian di buku 3 dan 4 kesulitan kosa
kejelasan benda-benda kata akan meningkat ke kata kerja
informatif untuk tema bersamaan dengan kata sifat. Tingkat
latar belakang. kesulitan tertinggi terletak pada
Desain karakter penguasaan benda abstrak beserta
akan digunakan pada buku maknya nya (Sulungbudhi, 2014).
3 dan 4 karena adanya Gangguan pengurutan
tokoh dan alur cerita. Hasil sebab-akibat serta sosialisasi yang
saran desain karakter menyulitkan anak ASD juga menjadi
adalah memiliki kontak penting ketika anak masuk di sekolah SD
mata yang rendah, proporsi sehingga seri buku 3 dan 4 hadir dengan
1:4, menggunakan corak harapan memenuhi kebutuhan alat bantu
aksen sesekali namun tidak terapi bagian sequence dan sosial.
berlebihan, berwarna Materi-materi inilah yang dikemas
cukup kontras dengan menjadi 4 buah seri buku dengan judul
background menggunakan sebagai berikut: Buku 1, Macam-macam
warna cerah seperti merah. binatang berdasarkan abjad dengan judul
Materi yang disarankan adalah “Teman-Teman Abe” mengenai benda
kemampuan anak ASD dalam komunikasi kongkret. Buku 2, Piktogram abjad
dan sosialisasi. Studi kasus di Hasanah binatang mengenai benda abstrak
Autism Center mengungkap masih banyak berbentuk abjad dengan
anak yang berlatih kosakata benda judul “Ayo Menebak
seharihari. Senada dengan hasil observasi Abjad”. Buku 3 bercerita
di tempat terapi, Suungbudi (2016) Abe ke kebun binatang dan
menjelaskan gangguan pada anak ASD anak dibawa belajar
terletak pada perbendaharaan kata
TABEL 3. PENJABARAN MEDIA,
sehingga kesulitan berkomunikasi. Dasar
MATERI DAN HUBUNGANNYA
kebutuhan akan pembelajaran kosa kata DENGAN GANGGUAN ASD SERTA
dimulai dari tingkatan kesulitan awal TAHAPAN PERKEMBANGAN
GREENSPAN
81
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 10, No.2, 2019, Hal. 70-84

Me- Materi Kemampuan Taha Keterangan materi buku 1-4; 4.


dia fungsional anak pan
Penutupan Pelatihan Pendamping ASD
(Sulungbudi 2016).
Buku  (fisik)  Tactile,  1-
2
Cerita Mem- Integrasi
Anak balik Sensori SIMPULAN
tentang
Buku Perancangan Seri Buku Anak
binatan
g  Kosakata  Vocabulary
untuk Terapi Tactile, Concept, Sequence,
Binatang kata benda,  1-
Komunikasi 2 Sosial ASD dirancang berdasarkan kajian
Buku “All My Stripes” dan studi kasus di
 Kata kerja  Vocabulary  1- Hasanah Autism Center Bandung. Hasil
kata kerja, 2
kajian buku memberi saran perancangan
Komunikasi
pada bagian ciri visual subjek utama:
 Sebabakibat  Analisa-  3-
sederh ana sintesa dan 4 center, lurik, dan memiliki patahan garis.
pemecahan
masalah Saran untuk layout berbentuk bleed
dengan background tidak kompleks,
 Cerita  Analisa-  3-
memiliki benda-benda informatif tema
sederh ana sintesa dan 4
pemecahan latar belakang dan berwarna redup.
masalah
Berdasarkan studi kasus Hasanah

 Cerita  Sosialisasi  5- Autism Center dihasilkan referensi


6
ASD ilustrasi, materi yang dipelajari anak ASD
dan kebutuhan media buku anak untuk
terapi tactile, concept, sequence dan
sebab-akibat dengan judul buku “Abe ke sosial ASD dalam 4 buah buku dengan
Bon-Bin”. Buku 4 mengenai gangguan
anak ASD dalam sosialisasi dengan judul
“Teropong Abe”.
Ke-4 seri buku ini akan dilengkapi
juga dengan Booklet Panduan untuk
pendamping atau orang tua ASD yang
berisikan: 1. Definisi dan ciri-ciri ASD; 2.
Penjelasan metode DIR/Floor time; 3.

82
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 10, No.2, 2019, Hal. 70-84

masalah komunikasi
berjudul “Ayo Menebak
Abjad”; 3. Vocabulary kata
kerja dan cerita sederhana
untuk masalah komunikasi
dan analisa-sintesa serta
pemecahan masalah
berjudul “Abe ke Bon-Bin”;
4. Cerita mengenai
gangguangangguan ASD
sehari-hari untuk masalah
sosialisasi anak dengan
judul “Teropong Abe”.
Gambar 3 Sketsa desain cover
Perancangan juga dilengkapi
Buku 1 Macam-macam
Binatang dengan booklet keterangan penggunaan
Berdasarkan Abjad (atas buku dan informasi yang diperlukan
kiri), Buku 3 Abe ke Bon- pendamping/orang tua anak ASD. Melalui
Bin, Urutan Gambar perancangan ini diharapkan memberi
Bercerita referensi pemuatan buku anak untuk ASD
(atas kanan), Buku 2
dan memenuhi kebutuhan buku anak
Piktogram Abjad
sebagai media belajar untuk anak ASD.
Binatang (bawah kiri),
buku 4 Teropong
Abe (bawah kanan)
Sumber: dokumentasi DAFTAR PUSTAKA
pribadi
Amazone. (14 April 2016). All My Stripes:
A Story for Children with Autism.
rincian: 1. Vocabulary Diambil dari
http://www.amazon.com/All-My-
benda kongkretBinatang,
Stripes-Children-
untuk masalah komunikasi Autism/dp/1433819171
dan tactile berjudul
Damayanti, K., Damajanti, M. N.,
“Teman-teman Abe”; 2. Muljosumarto, C. (2016).
Benda Abstrak-Abjad untuk Perancangan Media Bantu Terapi

83
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 10, No.2, 2019, Hal. 70-84

Penyandanga Autis Bagi AnakAnak


Usia 7-11 Tahun. Surabaya: Petra
Christian University.

Greenspan, S. I. Wieder, S., Simons, R.


(2006). The Child With Special
Need/Anak Berkebutuhan Khusus.
Jakarta: Kanoman

84

Anda mungkin juga menyukai