Anda di halaman 1dari 6

Malnutrisi Energi Protein

Malnutrisi energi protein atau kurang energi protein adalah kondisi di mana
tubuh kekurangan makronutrien yang merupakan sumber energi, termasuk protein.
Jenis malnutrisi energi protein yang sering terjadi pada anak-anak adalah kwashiorkor
dan marasmus. Malnutrisi energi protein biasa disebut kurang energi protein (KEP).
Gejala dari kondisi ini biasanya akan muncul secara perlahan. Malnutrisi energi
protein perlu segera mendapatkan penanganan agar tidak terjadi komplikasi.

Pencegahan dan diet untuk Malnutrisi Energi Protein

Malnutrisi energi protein dapat dicegah dengan menerapkan pola makan sehat dengan
gizi seimbang yang mencakup:

 Sumber karbohidrat, seperti nasi, roti, atau kentang


 Sumber protein dan lemak, seperti daging, ikan, telur, atau unggas
 Sumber mineral dan vitamin, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, serta susu dan
produk olahannya, misalnya keju atau yoghurt

Selain mengonsumsi makanan sehat, jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan cairan
dengan minum air putih sebanyak 8 gelas per hari dan melakukan pemeriksaan ke
dokter secara rutin jika Anda memiliki kondisi medis atau penyakit yang dapat
meningkatkan risiko terjadinya malnutrisi energi protein.
Mengatur Kebiasaan Makan yang Sehat untuk Mencegah Obesitas

Obesitas (kegemukan) disebabkan oleh kombinasi genetik, kebiasaan makan


yang buruk, dan gaya hidup yang mager alias malas gerak. Dari ketiga faktor
tersebut, kebanyakan orang cenderung memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat.
Kebanyakan orang tidak tahu bahwa kebiasaan makan yang mereka terapkan ternyata
tidak sehat. Sementara sisanya tahu kebiasaan makan mereka tidak baik, tapi cuek
saja. Padahal, kebiasaan makan sangat berhubungan dengan angka timbangan berat
badan. Jika kebiasaan makan yang buruk tidak dihilangkan, berat badan naik tidak
terkendali, obesitas bisa menyerang, dan akhirnya mengundang penyakit diabetes,
penyakit jantung, dan sindrom metabolik.

Jadi, mulai saat ini atur kembali kebiasaan makan jadi lebih sehat untuk cegah
kegemukan dan obesitas. Berikut kebiasaan makan yang sehat dan harus Anda
terapkan.

1. Pilih makanan yang lebih sehat

Memilih makanan yang sehat merupakan kebiasaan makan paling dasar untuk
cegah kenaikan berat badan dan obesitas. Makanan sehat yang dimaksud yaitu
kandungan nutrisinya jauh lebih banyak dan cara mengolahnya pun sehat. Nah,
contoh makanan sehat yang bisa Anda nikmati adalah sayur, buah, kacang-kacangan,
biji-bijian, ikan, telur, serta daging ayam dan sapi tanpa lemak.

Kemudian, cara mengolahnya pun harus diperhatikan. Misalnya masak dengan


minyak sedikit saja, tidak merebus sayur terlalu lama, dan memilih bahan pangan
segar daripada yang sudah dikemas atau diolah.
2. Makan secukupnya

Kebiasaan makan yang sehat untuk cegah obesitas selanjutnya adalah


memerhatikan porsi makanan. Porsi makan yang besar kerap kali menyebabkan kalori
tidak terpakai secara maksimal. Kelebihan kalori akan menjadi timbunan lemak
tubuh, bikin berat badan naik, dan meningkatkan risiko obesitas. Untuk itulah, Anda
sebaiknya tidak makan dalam porsi besar jika tidak diseimbangkan dengan aktivitas
yang sesuai.

3. Boleh ngemil, tapi porsi dan pilihan makanannya diperhatikan

Kebiasaan makan untuk cegah obesitas yang harus Anda terapkan selanjutnya
adalah makan sesuai waktunya. Bukan di saat Anda sangat kelaparan atau saat perut
masih masih kenyang. Jika Anda merasa lapar tapi belum masuk jam makan siang
atau malam, Anda boleh ngemil. Makan camilan dapat menunda rasa lapar dan
mengisi kembali energi pada tubuh. Hanya saja, camilan tidak boleh dimakan dalam
porsi besar. Begitu pula yang mengandung tinggi gula atau garam. Makanan camilan
harus dipilih secara cermat supaya tidak membuat kalori Anda melebihi batasan yang
direkomendasikan. Camilan sehat yang bisa bikin kenyang lebih lama antara lain
snack kedelai.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition tahun


2015 menunjukkan bahwa makan kedelai sebagai camilan dapat mengontrol nafsu
makan. Tak cuma itu, ngemil  kedelai juga bisa meningkatkan suasana hati dan fungsi
kognitif otak.
Diet Sehat Untuk Penderita Anemia gizi besi

1. Bayam

Bayam merupakan makanan yang sangat terkenal dapat mencegah anemia. Bayam
kaya akan kalsium, vitamin A, B9, E dan C, zat besi, serat dan beta carotene. Bayam
dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Sekitar ½ cup
bayam mengandung 3,2 mg zat besi ( 20% kebutuhan zat besi pada tubuh wanita).

 Tambahkan jumlah bayam dalam salad yang Anda konsumsi, dapat pula
dimakan bersama sayuran hijau lain seperti seledri, brokoli, kale untuk
mencegah anemia. Makan satu mangkuk salad sayuran setiap harinya untuk
melawan anemia.
 Bayam juga dapat direbus atau dijadikan sayur bayam.

2. Buah Bit/ Umbi Merah

Buah bit mengandung zat besi yang dapat membantu memperbaiki dan membuat sel
darah merah. Dengan menambahkan buah bit dalam diet Anda dapat mengatasi
anemia.

 Buah bit dapat dicampur dengan sayuran lain (baik yang berdaun maupun
tidak seperti wortel, tomat, dan lain sebagainya) untuk membuat salad.
 Cara lain untuk menikmati buah bit adalah dengan membuatnya menjadi jus.

3. Buah delima
Buah delima terkenal mengandung zat besi dan vitamin C. Buah
delima membantu memperbaiki aliran darah di dalam tubuh dan juga
efektif mengurangi gejala anemia seperti lemas, pusing, lelah.
DIETETIKA “GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium)”

Beberapa Makanan yang Perlu Dihindari bagi yang Kekurangan Yodium :

1. Kedelai
Kedelai dimuat dengan fitoestrogen nabati, dan beberapa peneliti percaya terlalu
banyak mengonsumsi kedelai atau olahannya dapat meningkatkan risiko
hipotiroidisme. Kepala endokrinologi, gizi, dan diabetes di Boston Medical
Center, Prof Stephanie Lee, MD, mengatakan, hormon estrogen dapat
mengganggu kemampuan tubuh Anda dalam memanfaatkan tiroid.

2. Gluten
Orang dengan hipotiroidisme mungkin harus mengurangi asupan gluten termasuk
gandum dan biji-bijian lainnya, kata Ruth Frechman, RDN, seorang ahli diet dan
ahli gizi di Los Angeles.

Namun, jika Anda tetap ingin mengonsumsi gluten, pastikan untuk memilih jenis
roti, pasta, dan nasi yang tinggi serat. Juga pastikan
untuk minum obat hypothyroidism sebelum atau setelah mengonsumsinya.

3. Gorengan
Gorengan dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap obat. Lemak
juga dapat mengganggu kemampuan tiroid untuk memproduksi hormon.
Usahakan batasi asupan gorengan termasuk sumber lemak trans seperti
mentega, mayones, margarin, dan lemak daging.
4. Makanan atau minuman manis
Kelebihan gula juga berisiko tinggi mengganggu tiroid. Kurangi atau coba
untuk menghilangkannya sama sekali dari konsumsi harian Anda.

5. Makanan Olahan
Makanan olahan cenderung memiliki banyak natrium, dan orang-orang
dengan hipotiroidisme harus menghindari natrium. Selain itu, natrium juga
meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Baca label kemasan dan batasi
asupan sodium hanya 1.500 miligram per hari.
6. Terlalu banyak serat
Kelebihan serat juga mempersulit pengobatan hipotiroidisme Anda.
Rekomendasi Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC)
menyebutkan, orang 20 sampai 35 gram serat per hari. Makanan ini bisa
didapatkan dari biji-bijian, sayuran, buah-buahan, serta kacang-kacangan.

Sumber :
1. https://www.alodokter.com/malnutrisi-energi-protein
2. https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/obesitas/kebiasaan-makan-cegah-
obesitas/#gref
3. https://www.klikdokter.com/rubrik/read/2699680/diet-sehat-untuk-penderita-
anemia
4. https://www.liputan6.com/health/read/2244175/6-makanan-yang-perlu-dihindari-
bagi-yang-kek

Anda mungkin juga menyukai