Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian


Strategi yang digunakan penulis dalam penyusunan karya tulis ilmiah
adalah desain penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian
dengan hasil temuannya yang tidak meggunakan perhitungan, statistik atau
diagram yag menunjuk kearah angka, atau dapat dikatakan dalam penelitian
ini tidak menggunakan prosedur kuantifikasi. Isi dari penelitian ini hasilnya
berupa kata-kata atau hasil pemikiran yang didapatkan dari partisipan yang
memberikan informasi untuk si peneliti. Proses penelitian kualitatif dilakukan
dengan pemikiran yang nyata dan dapat diterapkan sesuai situasi yang ada
dan tentunya tidak menggunakan angka atau yang mengarah ke kuantitatif
atau jumlah. Ciri dari penelitian ini adalah penelitian yang ditekankan pada
suatu lingkungan dengan keadaan yang nyata. Penelitian ini menggunakan
penelitian kualitatif jenisstudi kasus yaitu dalam penelitian ini peneliti
melakukan penelitiannya pada suatu objek peristiwa tertentu yang dapat
megangkat suatu masalah dengan cermat dan nyata pada suatu proses,
aktivitas, individu, sekelompok individu atau masyarakat (Fitrah & M, 2017).

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di wilayah Malang. Tepatnya pada kediaman
remaja sebagai partisipan yaitu di kos kota Malang.Waktu penelitian ini
dilakukan pada bulan Oktober sampai Desember 2019.

3.3. Setting Penelitian


Penelitian dilaksanakan di wilayah Malang. Pada kediamaan remaja putri
dengan anemia yang berlokasi di Jalan Sumbersari, Sigura-gura, dan Mayjen
Panjaitan, Malang yang merupakan partisipan untuk menjadi objek penelitian.
Terdapat 1 tempat tidur, 1 lemari kayu, 1 meja belajar dan 1 kursi. Terdapat

14
rak terbuat dari plastik berada di atas meja belajar berfungsi sebagai tempat
assesoris, buku dan alat-alat kuliah. Kamar menghadap ke teras, terdapat
kamar mandi di sebelah kamar tidur yang dibatasi dengan tembok. Terdapat
sebuah tangga di samping teras kamar dan terdapat juga tempat pembuangan
sampah tepat di depan kamar. Keadaan rumah kos baik, bersih, dan sedikit
polusi kendaraan karena jauh dari jalan besar yang banyak dilalui kendaraan.
Ventilasi pada kamar kos sangat memadai terdapat 1 pintu dan 1 jendela yang
berfungsi untuk keluar masuknya udara.

3.4. Subjek Penelitian dan partisipan


Pendekatan penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif dengan menggunakan strategi penelitian case study research (CSR)
maka teknik dari sampling penelitian adalah menggunakan purposive
sampling, yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan
peneliti. Biasanya sudah dilakukan studi pendahuluan dari peeliti, sehingga
telah diketahui karakteristik dari populasi yang akan diteliti. Subjek penelitian
adalah seseorang yang melakukan penelitian atau biasanya disebut degan
peneliti, sedangkan peneliti adalah seseorang atau sesuatu yang diteliti.
Mengarah pada informasi yang di gali pada responden atau partisipan
sedangkan objek mengarah pada masalah atau tema yang akan di teliti.
Responden atau partisipan adalah seseorang yang menjawab dari pertanyaan
yang diajukan peneliti (Beigi, 2018).

Subjek penelitian ini adalah remaja putri dengan anemia usia 18-19 tahun
yang termasuk dalam remaja hampir tahap akhir, karena pada masa ini remaja
sangat banyak dengan segala aktivitas pendidikannya sehingga mengabaikan
pola makannya. Peneliti akan memilih 3 partisipan yang merupakan remaja
putri yang menderita anemia merupaka partisipan 1, teman dekat dari
penderita anemia yang merupakan partisipan 2, dan partisipan 3 yang
merupakan teman satu kos dari penderita anemia tersebut, sehingga peneliti
dapat menggali informasi tentang gambaran pola makan remaja putri dengan
anemia. Diharapkan mereka dapat menguatkan data-data yang harus
dilengkapi peneliti dalam menulis Karya Tulis Ilmiah ini.

14
3.5. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan pada studi kasus penelitian ini, peneliti
menggunakan jenis metode kualitatif dengan teknik wawancara semi struktur
tentang gambaran pola makan pada remaja putri dengan anemia. Teknik
wawancara semi struktur yaitu teknik wawancara yang bebas dimana peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun sistematis
(Fitrah & M, 2017). Wawancara yaitu salah satu teknik atau kemampuan
dalam pengumpulan suatu data atau informasi, dilakukan dengan bertanya
jawab langsung kepada narasumber atau partisipan mengenai topik yang akan
dilakukan atau ditanyakan (Edi, 2016). Pengumpulan data dari proses
wawancara diharapkan peneliti untuk mendengarkan dan mencatat informasi
penting yang telah disampaikan oleh partisipan. Sebelum melakukan
wawancara, peneliti menulis pertanyaan pertama dan menanyakannya kepada
semua partisipan, yaitu penderita (P1), teman dekat penderita (P2), dan teman
kos penderita (P3) secara bergantian dan terpisah, sehingga kemungkinan
akan muncul pertanyaan yang lebih mendalam dan selanjutnya dari hasil
wawancara tersebut akan dilakukan validasi.

Proses wawancara akan direkam menggunakan handphone atau alat bantu


rekam lainnya dan hasilnya akan dianalisis oleh penulis atau peneliti sebagai
bahan penyusunan sub tema dan akan membentuk sebuah tema.

3.6. Metode Uji Keabsahan Data


Uji keabsahan data merupakan salah satu tidakan yang digunakan untuk
mengetahui kebenaraan dan kenyataan dari data-data yang didapatkan dari
partisipan (Fitrah M. & Luthfiyah, 2017). Dalam hal ini yang dimaksud untuk
mengetahui kualitas data dan informasi yang telah diperoleh dalam proses
wawancara. Penelitian ini menggunakan metode keabsahan data dengan
triangulasisumber, yaitu suatu metode dengan menggabungkan beberapa metode
pengumpulan data untuk menjamin keakuratan data, dilakukan perbandingan
antara informasi satu dengan beberapa informasi yang lain, tujuannya untuk
memantapkan data , keakuratan data, dan analisa sebuah data. Proses triangulasi

14
dalam studi kasus ini menggunakan 3 partisipan yang merupakan penderita, tema
dekat penderita, dan teman kos penderita.

3.7. Metode Analisa Data


Analisa data merupakan suatu proses yang harus dilakukan dalam suatu
penelitian, karena dengan analisa data peneliti mendapatkan suatu data yang
mentah lalu dilakukan proses pengolahan data, sehingga data tersebut
mempunyai suatu arti dan kesimpulan yang sesuai dengan objek yang
diteliti(Anggito & Setiawan, 2018). Analisa data yang digunakan dalam studi
kasus ini adalah menggunakan domain analisis. Teknik domain analisis ini
dilakukan untuk memperoleh gambaran umum dan menyeluruh tentang apa
yang terkait dalam fokus penelitian. Setelah dilakukan teknik wawancara
dengan pengumpulan data partisipan oleh peneliti, maka selanjutnya peneliti
akan membuat transkrip dari hasil rekaman wawancara partisipan, setelah
data terpenuhi semua, peneliti akan melakukan identifikasi data transkrip
untuk menentukan beberapa kata kunci yang kemudian akan disusun menjadi
sub tema dan tema yang dituliskan dalam bentuk tabel untuk mempermudah
dalam melakukan analisa domain.

3.8. Etika Penelitian


Etika penelitian sangat berpengaruh saat peneliti hendak melakukan
sebuah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan status kesesuaian dan
memperolehperlakuan dalam berbagai bidang, apalagi dalam penelitian
keperawatan. Perawat harus memperhatikan dan menghargai hak serta
martabat dari partisipan atau narasumbernya. Menurut (Sumantri, 2011).
Masalah dalam penelitian keperawatan yang berhubungan dengan prinsip etik
diantaranya :

1. Perlindungan Partisipan

Perlindungan partisipan harus diperhatikan oleh peneliti dalam melakukan


sebuah peelitian, karena ini menyangkut dari hak dan privasi dari partisipan.
Proses dalam etika penelitian juga harus dilakukan sesuai dari syarat-syarat

14
18

yang sudah ada. Peneliti harus memperhatikan mengenai material, jangan


sampai peneliti merugikan dari partisipan. Kedua adalah dari fisik partisipan
dan yang ketiga peneliti harus memperhatikan psikologis partisipan, siap atau
tidak untuk memberikan suatu informasi untuk menguatkan data-data dalam
penelitian. Selain hal-hal tersebut, kerahasiaan identitas dari partisipan harus
dijaga dan diperhatikan dengan baik (Muslim, 2007).

2. Informed Concent

Informed Concent adalah suatu upaya atau kesepakatan kontrak yang


dibuat oleh peneliti untuk partisipan dengan memberikan tanda
persetujuannya berupa tulis maupun lisan yang dilakukan secara legal, tanpa
ada keterpaksaan. Patisipan dapat menolak ataupun menerima sesuai dengan
keiinginannya. Legalitas sebuah penelitian dituangkan dalam lembar
persetujuan dan informed concent (Ratman, 2012).

3. Keadilan dan Inklusivitas

Prinsip keadila dalam sebuah penelitian harus diperhatikan, yaitu


harus dilakukan dengan jujur, hati-hati, profesional, berperikemanusiaan, dan
memperhatikan faktor-faktor ketepatan maupun kondisi psikologis dari subjek
penelitian. Prosedur penelitian, peneliti harus mempertimbangkan aspek
keadilan jenis kelamin dan hak yang harus diterima subjek penelitian untuk
mendapatkan hak yang sama.

4. Memperhitungkan Manfaat dan Kerugian yang Ditimbulkan

Peneliti dalam melakukan penelitian harus mempertimbangkan manfaat


dan dampak yang akan terjadi pada subjek peneliti maupun si peneliti sendiri,
dengan meminimalkan dampak dan memberikan manfaat yang baik. Peneliti
harus melakukan sesuai dengan prosedur yang ada, sehingga hal yang
diinginkan tersebut dapat terwujud dengan baik. Penelitian harus memberikan
sebuah manfaat bagi subjek penelitian dan si peneliti. Apabila ada intervensi
dari peneliti yang dapat menimbulkan cedera pada subjek, subjek berhak
untuk tidak melanjutkan ketersediaanya dalam penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai