TINJAUAN PUSTAKA
a. Zat Energi
a). Karbohidrat : merupakan sumber energi an kekuataan utama yang
diperlukan oleh tubuh ketika melakukan aktivitas. Karbohidrat
terdiri dari karbohidrat seederhana yang didalamnya monosakarida,
disakarida, dan karbohidrat komplek.
b). Lemak : merupakan trigliserol yang terdiri dari asam-asam lemak
yang merupakan penghasil sumber energi juga yang tidak kalah
dengan karbohidrat. Asam lemak dibagi menjadi dua golongan
yaitu, lemak jenuh dan lemak tidak jenuh.
Kebutuhan kalori pada remaja laki – laki lebih tinggi jika
dibandingkan dengan perempuan [ CITATION Sto05 \l 1033 ]. Menurut
5
6
Soetardjo (2011) angka Kecukupan Energi (AKG) pada remaja putri usia
10 – 12 tahun sebanyak 2050 kcal, usia 13 – 15 tahun 2350 kcal, dan untuk
usia 16 – 19 tahun sebanyak 2200 kcal. Pada remaja laki – laki dengan
usia yang sama membutuhkan energy sebanyak 2050 kcal, 2400 kcal, 2600
kcal. Sebanyak 60% dari total kalori yang dibutuhkan digunakan untuk
metabolisme basal (CDPH, 2012). Aktifitas fisik memerlukan jumlah
energi yang lebih tinggi dibandingan dengan kebutuhan energi yang
digunakan untuk pertumbuhan. Kebutuhan energi yang tidak tercukupi
dapat disebabkan karena kurangnya sumber yang dapat menghasilkan
energi.
b. Zat Pembangun
Protein : merupakan zat gizi yang berguna sebagai pembangun sel-sel
tubuh yang rusak ataupun sel tubuh yang baru, dan pembangun
struktur serta fungsi seldalam tubuh. Selain sebagai zat pembangun,
protei juga sangat pentig dan tidak kalah dengan karbohidrat dan
lemak sebagai sumber energi.
c. Zat Pengatur
a) Vitamin : merupakan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
pertumbuhan dan perkembangan dalam tubuh, walaupun
jumlahnya sangat sedikit. Vitamin dibagi menjadi dua yaitu,
vitamin larut dalam air dan vitamin larut dalam lemak. Vitami
larut dalam air yaitu terdiri dari vitami B1, B2, B3, B6, B12, asam
b) Pantonetat, asam folat, biotin, dan vitamin C. Vitamin yang larut
dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K.
c) Mineral : penting untuk pertumbuhan dan perkembangan,
khususnya pada tulang. Kalsium merupakan salah satu mineral
yang baik untuk pertumbuhan tulang.
d. Air : memiliki beberapa fungsi bagi tubuh yaitu, sebagai pembentuk
tubuh, sebagai pelarut, pengatur suhu dalam tubuh, dan berfungsi
sebagai metabolisme dan pembuangan racun yang terjadi dalam tubuh.
e. Serat : berperan utama dalam proses eliminasi fekal, yaitu untuk
mempermudah dalam buang air besar, mencegah terjadinya konstipasi
pada tubuh (Makanan, 2013).
5
6
a. Pertumbuhan Fisik
b. Identitas
Pada bagian ini, mulai terjadinya proses ketertarikan antara lawan jenis
pada tiap remaja. Terjadi pula penerimaan dan penolakkan. Remaja mulai
melakukan untuk memperbaiki citra diri, bentuk tubuh, sifat atau perilakunya,
serta peran terhadap jenis gendernya.
c. Kemampuan Berpikir
2.3.1 Definisi
Anemia merupakan suatu kondisi dimana jumlah kadar darah
hemoglobin yang kurang dari nilai normal, kurangnya asam folat, zat besi,
dan zat makanan yang kurang diserap oleh tubuh, dapat menimbulkan
kelelahan, badan lemah, penurunan kemampuan dalam melakukan aktivas
atau pekerjaan. Kondisi ini terjadi karena kadar hemoglobin yang kurang
tersebut sangat berpengaruh dalam tubuh. Respon tubuh menjadi lemah
karena zat besi, asam folat yang kurang terserap oleh tubuh. Akibatnya tubuh
mudah merasa lelah, lemas, dan kurang bersemangat, sehingga aktivitas tidak
dapat dilakukan dengan baik (Masyarakat, 2014).
Anemia adalah pengurangan jumlah sel darah merah padat (hematokrit)
dengan kuantitas dan volume hemoglobin yang kurang dari nilai normal.
Anemia dapat terjadi bila pelepasan eritrosit kedalam sirkulasi menurun dan
penghancuran eritrosit yang meningkat tanpa diimbangi oleh peningkatan
produksi eritrosit dalam tubuh (Bjianti & dkk, 2010). Ketika terjadi anemia
tubuh merasa sangat lemah dan tidak dapat melakukan aktivitas semaksimal
mungkin. Selain itu, ketika seseorang anemia proses berfikirpunn menjadi
lambat atau konsentrasi menjadi turun.
2.3.2 Klasifikasi Anemia
a. Klasifikasi berdasarkan morfologi :
a) Anemia Normositik
b) Anemia Normokronik
Peningkatan konsentrasi Hb tidak pernah terjadi.
5
6
a) Anemia Hemorrhagi
Anemia ini timbul karena terjadinya perdarahan akut dan respon
dari perdarahan tersebut.
b) Anemia Hemolitik
c) Anemia gangguan pada sisntesis Hemoglobin
Anemia jenis disebabkan karena defisiensi Fe/ zat besi, perdarahan
krois, dan parasit (Bjianti & dkk, 2010).
d. Malabsorbsi
e. Transfusi feto-maternal
Tejadinya kebocoran darah, hal ini dialami oleh wanita hamil yang
terjadi pada masa fetus dan awal masa neonatus.
f. Hemoglobinuria
Terjadi pada anak-anak yang mempunyai katup jantung buatan.
Kehilangan zat besi karena penyerapanyang kurang dan pengeluaran zat
besi yang berlebih melelui eliminasi urin.
g. Aktivitas yang berlebih
Aktivitas yang berlebih dapat menyebabkan anemia karena tubuh cepat
merasa lelah, energi berkurang dan intake energi yang masuk ke tubuh
tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh, khususnyazat besi (Fitriany &
Saputri, 2018).
5
6
g. Terjadi atrop lidah (lidah aka merasa licin karene papil lidah hilang)