Pada bab ini peneliti akan memaparkan berbagai data yang merupakan
hasil dari wawancara dan observasi yang dimulai pada bulan Oktober sampai
Desember 2019 mengenai gambaran pola makan pada remaja putri dengan
anemia.
19
20
NO TEMA
1. Jenis atau variasi makanan
2.
Jumlah atau frekuensi makanan
3. Ketidakpatuhan kontrol makanan
dan mie instan dan jarang sekali makan nasi. Hal ini dibuktikan dengan
pernyataan partisipan sebagai berikut : “.........kalau makan, trus itu yang
biasa saya makan sehari-hari itu kayak lalapan, nasi goreng, mie instan
tapi ya paling sering ya lalapan mbak, maklum ya mbak ga suka yang
ribet hehee”
“Ya saya juga makan nasi mbak, tetapi Cuma sedikit, apalagi kalau sama
mie gitu saya jarang bahkan hampir tidak pernah makan dengan nasi,
soalnya rasanya jadi ga enak menurut saya.buah pun saya juga tidak
sering makan hehee”
(P.1/16/11/19)
“Setahu saya mbak Tika setiap pagi selalu minum teh manis dan setiap
malam kalau bergadang selalu minum kopi.”
“Untuk makanan sih mbak dia lebih suka makan lalapan dan dia tidak
suka makanan sayur,makan buah terus dia lebih suka minum kopi dan teh,
oh iya kadang juga sering makan nasi goreng, mie instan juga sih kadang,
makannya juga kalau laper aja”
(P.2/16/11/19)
“Setahu saya dia sering makan lalapan hampir setiap hari, terus suka nya
ngemil jajan ringan gitu, kadang nasgor, nah kadang juga sering makan
mie instan, pokok yang cepat saji gitu, katanya sih gamau yang ribet,
makan buah aja anak itu jarang bahkantidakpernah mbak setahu saya,
Tika itu malah sering makan yang sesukanya saja, minumnya juga teh,
kadang kopi,.........”
(P.3/16/11/19)
terkadang hanya makan saat lapar saja . Hal ini dibuktikan dengan
pernyataan partisipan sebagai berikut : “Kalau makan sih saya biasaya
makannya tidak tentu mbk, kadang 2x sehari, kadang juga 1x sehari
makan nya, kalau lagi suka makan ya makan, kadang kalau tidak laper ya
tidak makan, apalagi kalau banyak tugas sama kegiatan dikampus itu
saya males kalau makan,.......”
“ .........., Hehee jarang habis mbak, mungkin hanya setengah porsi saja”.
(P.1./11/19)
Diperkuat dengan pernyataan partisipan 2 danpartisipan 3:
“Dulu sih suka sayur mbak walaupun sdikit kalau sekarang setahu saya
mbak Tika tiku biasanya kalau makan kalau pas laper gitu mbak, kadang
2x dalam sehari kalau pas normal hehee, tapi kalau dia lagi sibuk nugas
sama kegiatan di kampus gitu ya susah mbak diajak makan, kadang tuh
Cuma suka makan jajan aja, jadiga makan sama sekali ,kadang juga
males kalau diajak makan, kadang ya suka makan, ga tentu gitu
mbak...............”
“ .........., Saya tidak terlalu memperhatikan sih mbak, tapi kayaknya tuh
jarang kalau sampai habis,paling separo kalau ga salah sih, sampek saya
tuh kesal sendiri ngasih tau dia tuh”
(P.2/11/19)
“.......,oh iya kadang itu juga ya makanya tidak habis lo mbak, sukit
dikasih tau,habis setengah aja udah syukur itu.....”
(P.3/11/19)
20
“Iya mbak saya tahu kalau Anemia itu kekurangan sel darah merah, terus
untuk makanan yang perlu dikurangi seperti kacang-kacangan, lalapan,
daging-dagingan, lalu untuk minuman seperti minum teh manis dan kopi
juga harus dikurangi, tetapi tuh kalau Tika makanya sembarangan, malah
suka teh, apalagi es teh mbk sama kopi juga, makannya juga kalau laper
aja”
(P.2/11/19)
“Setahu saya Anemia itu HB rendah ya, terus suka pusing. Kalau
makanannya mungkin sayur, daging begitu. Terus tidak boleh minum kopi
dan teh, tapi biasanya Tika itu malah sering makan yang sesukanya saja,
minumnya juga teh, kadang kopi”
(R.2/11/19)
4.3 Pembahasan
Pembahasan ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pola makan
pasien anemia. Hasil wawancara yang telah dilakukan telah didapatkan 3
tema. Berikut adalah pembahasan tema-tema tersebut:
aktivitas sehari-hari. Selain sebagi tenaga, zat gizi juga diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan manusia atau mahkluk hidup.
Frekuensi makan yang sering dilakukan oleh para remaja putri yaitu
sering makan siang daripada makan pagi atau malam, sehingga pola
makan dan jumlahnya menjadi tidak teratur dan menjadi kebiasaan.
Kebiasaan pola makan yang salah akan mempengaruhi kesehatan dalam
tubuh, menjadikan tubuh mudah lelah, dan dapat menimbulkan anemia
menjadi kambuh ketika mengalami kelelahan dan pengurangan waktu
makan tersebut menyebabkan konsumsi zat gizi pada golongan remaja
menjadi tidak seimbang (Kadir, 2016).