Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mariana Wulandari

NIM : 20176523053

1. Apakah tindakan pertama yang diberikan saat klien tiba di UGD ?


Jawaban:
1. Menempatkan pasien di ruangan yang hangat dan di lengkapi selimut agar
suhu tubuh pasien kembali normal.
2. Memberikan alat bantu nafas untuk membantu pernafasan pasien.
3.Memberikan antibiotik pada pasien koma miksedema mengalami infeksi.
4. Memasang infus dengan cairan NaCL.
5.Memberikan cairan infus hormon tiroid sintesis untuk menormalkan kadar
hormon tiroid dalam tubuh.
2. Apakah yang perlu di kaji perawat UGD?
Jawaban :
* Yang pertama di kaji identitas pasien
* Keluhan utama pasien MRS
* Riwayat penyakit sekarang dan dahulu dan keluarga
* Pemeriksaan fisik seperti :
a. B1 ( breathing)
b. B2 ( blood)
c. B3 ( brain )
d. B4 (bladder)
e. B5 ( bowel )
f. B6 ( bone )
* Kebiasaan hidup sehari hari :
a. Pola nutrisi
b. Pola tidur
c. Pola aktivitas
* Psikososial
3. Apakah diagnosa pada kasus di atas?
 Hipotermia berhubungan dengan terpaparnya suhu yang dingin.
 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kelemahan otot pernafasan dan
respons pernafasan sentral yang tumpul terhadap hipoksemia dan hiperkapnea.
 Kelebihan volume cairan berhubungan dengan asupan cairan yang berlebihan.
4. Apa yang bisa di rencanakan untuk mengatasi penurunan curah jantung ?
Jawab :
1. Periksa tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas, khususnya bila klien
menggunakan vasodilator diuretik dan penyekat beta.
2. Catat respon kardiopulmonal terhadap aktivitas, catat takikardi, distritmia,
dipnea berkeringat dan pucat.
3. Catat bunyi jantung,
4. palpasi nadi perifer,
5. Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis
5. Apa yang bisa di rencanakan untuk mengatasi hipotermia?
Jawab :
1. Pindahkan pasien ke ruangan yang lebih hangat.
2. Mempertahan suhu tubuh agar tetap hangat
3. Beri kehangatan dengan cara memberi selimut
4. Boleh menggunakan kompres hangat, hindari untuk mengaplikasikannya di
daerah lengan dan kaki.
5. Jika pasien hipotermia dalam keadaan sadar, minum air hangat, jika pasien
tidak sadar bisa berikan CPR.
6. Jelaskan bagaimana hipotermia merupakan kondisi darurat pada pasien dengan koma
miksedema?
Jawab :
Hipotermia suhu pasien biasanya kurang dari 35,5 C, kondisi yang dapat memicu
koma miksedema seperti hipoglikemia dan paparan dingin dapat memperparah
hipotermia. Semakin rendah suhu semakin buruk pula harapan hidupnya. . Ketika
kadar hormon tiroid menjadi sangat rendah, gejalanya menjadi lebih buruk dan dapat
mengakibatkan kondisi serius yang disebut, miksedema
7. Apakah pemicu koma miksedema pada kasus d iatas?
Apasajakah faktor pemicu lain yang dapat menyebabkan koma miksedema?
Jawab :
Faktor pemicu pada kasus di atas:
Tidak sadarkan diri
Hipotermia
Sesak nafas
Mempunyai riwayat tiroidectomi
Muka dan seluruh tubuh terdapat edema
Kejang
Faktor pemicu lain :
Riwayat operasi tiroid
Riwayat pengobatan dengan iodina radioaktif
Gangguan pada kelenjar pitiutari/hipotalamus
Hipotermia akibat paparan suhu rendah
Riwayat mengkomsumsi obat menekat fungsi saraf pusat
Infeksi terutama pada paru-paru dan saluran kemih
Gangguan metabolik dan elektrolit, seperti hipoglikemia, hiponatremia, dan
asidosis
Perdarahan saluran pencernaan
Luka bakar
Cedera otak
Stress
8. Apakah tanda dan gejala koma miksedema ?
Tanda koma miksedema:
1. Temuan fisik : termasuk wajah myxedematous klasik, yang ditandai dengan
terjadinya pembengkakan pada wajah, macroglossia atau lidah yang membesar,
protosis atau kesulitan membuka mata, edema periorbital pembengkakan pada
daerah sekitar mata, dan rambut yang kasar dan jarang.
2. Perubahan status mental : semua pasien dengan koma miksedema
menunjukkan penurunan status mental mereka. Penurunan ini mungkin
bermanifestasi sebagai apatis, mengabaikan atau penurunan fungsi intelektual;
perubahan yang lebih jelas termasuk kebingungan, psikosis dan walaupun jarang,
mungkin pasien akan mengalami koma.
3. Hipotermia : gambaran klinis umumnya dari koma miksedema adalah
hipotermia. Suhu pasien biasanya kurang dari 35,5 C, kondisi yang dapat
memicu koma miksedema seperti hipoglikemia dan paparan dingin dapat
memperparah hipotermia.
4. Perubahan tekanan darah : pasien dengan hipotiroidisme kompensasi sering
menunjukkan hipertensi diastolik
5. Hipoventilasi (gangguan perpanapasan) : hipoventilasi terjadi pada koma
miksedema terjadi akibat respons ventilasi menurun pada akibat kekurangan
oksigen dan kekurangan gerakan pernapasan
Gejala koma miksedema :
1. Hipotermia
2. Laju pernapasan menjadi lambat
3. oksigen di dalam darah menurun (rendah)
4. Kadar karbondioksida di dalam darah meningkat (tinggi)
5. Kulit kering, bersisik, dan menebal
6. Lambat dalam berbicara
7. Gangguan mental, seperti halusinasi, dan kebingungan
8. Penumpukan cairan di seluruh tubuh, termasuk paru-paru dan jantung.
9. Kemampuan jangtung dalam memompa darah menurun
10. Tekanan darah menurun (hipotensi)
11. Gangguan fungsi saluran pencernaan
12. Kejang
13. Syok
14. Penurunan kesadaran (koma)
9. Apakah pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosa koma miksedema?
Jawab :
 Tes darah : untuk mengukur kadar hormon tiroid dan hormon peransang tiroid,
serta untuk memeriksa fungsi liver dan kelenjar adrenal
 Pemeriksaan analisa gas darah : untuk mengukur kadar oksigen dan
karbodioksida dalam darah
 Rontgen ddada : untuk melihat apakah ada pembesaran jantung, penumpukan
cairan di dada dan gagal jantung.
 Elektrokardiogram (EKG) : untuk melihat apakah ada gangguan jantung
10. Kondisi apakah yang menandakan seseorang mengalami koma (terutama koma
miksedema) ?
Jawab :
Dalam kondisi hipotiriodisme adalah kondisi dimana kelenjar tiroid menjadi kurang
aktif dan menghasilkan hormon yang lebih sedikit. Ketika kadar hormon tiroid
menjadi sangat rendah, gejalanya menjadi lebih buruk dan dapat mengakibatkan
kondisi serius yang disebut, miksedema. Koma miksedema adalah kodisi yang jarang
terjadi, tetapi mmengancam jiwa.

Sumber:
Saputra, Lyndon. (2012). Intisari Ilmu Penyakit Dalam. Tanggerang: BINAPURA
AKSARA
Stillwell, Susan. B (2011). Pedoman Keperawatan Kritis. Jakarta: EGC
Morton, Patricia Gonce, (2012) Keperawatan Kritis : Pendekatan Asuhan Holistik,
Jakarta: EGC
www.alodokter.com/koma-miksedema, diakses pada tanggal 11 september 2020
15.20 wib

Anda mungkin juga menyukai