PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian belajar dan contoh belajar.?
b. Apa arti penting belajar?
c. Apa itu Belajar, memori dan pengetahuan dalam perspektif psikologi
C. Tujuan penulisan
1. Agar dapat memahami pengertian belajar serta dapat mengetahui contoh dari belajar
tersebut.
2. Agar kita dapat mengerti dan melakukanya.
3. Agar kita mengerti dan paham terhadap belajar ,memori dan pengetahuan dalam
perspektif belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
Fenomena yang ada dalam lingkungan kita masih banyak sekali yang mengartikan
belajar dalam arti sempit. Yakni seorang yang belajar di dalam ruang kelas, atau sekolah.
Padahal sebenarnya belajar tidak sesempit itu. Dan masih banyak orang yang masih
beranggapan, bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu atau menuntut
ilmu saja, adapula yang mengartikan bahwa belajar adalah menyerap pengetahuan.
Ada pula sebagian orang yang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata
mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/
materi pelajaran. Padahal belajar merupakan proses dasar dari pada perkembangan hidup
manusia. Dan belajar bukanlah sekedar pengalaman belaka, akan tetapi belajar
merupakan sebuah proses. Oleh karena itu belajar berlangsung secara aktif dan intregatif,
dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan. Karena
pada hakekatnya seseorang melakukan kegiatan belajar itu pastilah memilki sebuah
tujuan. Contoh saja, ketika kita menginginkan untuk pandai bersepeda tentulah kita
berusaha untuk belajar bagaimana menggunakan sepeda itu dengan baik. Ilustrasi
tersebut merupakan contoh daripada belajar.
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti
bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan amat bergantung pada proses
belajar yang dialami seseorang baik ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah1.
Pengertian belajar menurut howard C. kingsley adalah proses dimana tingkah laku
(dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan 2. Sedangkan
menurut Drs. Slamet belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan. Sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan3. Sedangkan menurut
Ilmuwan yang bernama Chaplin (1972) dalam bukunya dictionary of psycology
membatasi belajar dalam 2 rumusan..
Rumusan I : Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relative menetap
sebagai akibat dalam pengalaman.
RumusanII : Belajar adalah proses memperoleh respon sebagai akibat adanya latihan
khusus.
1
Muhibin syah. Psikologi Belajar. (Jakarta : PT Raja gratindo persada; 1999) hlm. 63
2
Abu Ahmadi dan Widodo supriono. Psikologi Belajar (Solo : PT Renika cita; 2003) hlm. 127
3
Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar ( Banjarmasin : PT Renika cipta ;2000)
definisi yang diungkapkan oleh para ahli :
2. Contoh belajar
4
Muhibin Syah. Psikologi Belajar ( Jakarta : PT Raja grafindo persada.1999) hlm. 65
Dalam mempermudah pemahaman anda mengenai bagaimana sebenarnya proses
belajar itu berlangsung berikut inidikemukakan contoh sederhana sebagai gambaran;
Seorang anak balita memperoleh mobil-mobilan dari ayahnya, lalu ia mencoba
mainan tersebut dengam cara memutar kuncinya dan meletakannya pada suatu
permukaan, perilaku memutar dan meletakan tersebut merupakan respons atau reaksi atas
rangsangan yang timbul pada mainan tersebut. Sehubungan dengan contoh ini, belajar
dapat kita pahami sebagai proses tingkah laku yang ditimbulkan melalui reaksi atas
situasi rangsangan yang ada5 .
Pada tahap permulaan, respon anak terhadap stimulus yang ada pada mainan
biasanya tidak tepat atau setidak-tidaknya tidak teratur. Namun,berangkat rapi dan
pengalaman berulang-ulang,lambat laun ia mnguasai dan akhirnya dapat memainkan
mobil-mobilang dengang baik dan sempurna. Sehubungan dengan contoh ini,belajar
dapat kita pahami sebagai proses yang dengan proses itu sebuah tingkah laku ditimbulkan
atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi atau rangsangan yang ada.
Contoh lain antara lain ,Ambilah sebuah contoh,seorang anak balita mempelajari kata
“kucing” dari ibunya. Ketika anak itu melihat kucing jantan,kecil, dan berbulu hitam
dirumahnya, ibunya berkata “Itu kucing”, lalu anak itu menirukan, “Itu kucing.” Citra
kucing yang ia lihat menjadi echoic memory yang semuanya terserap oleh sensoriy
register dan tersimpan dalam gudang sementara ini selama kurang dari satu detik.
Kemudian informasi dalam bentuk citra dan gematersebut (ichonic dan echoic) diserap
oleh short term memory (subsistem akal jangka pendek) untuk diproses menjadi arti-arti
selama kurang dari satu detik,lalu diserap oleh subsistem memori/akal permanen.Dalam
subsistem akal permanen anak balita tadi telah tersimpan juga item-item informasi lain
seprti kata ”bagus”, kata “suka”, dan item-item lainnya yang pernah iya lihat atau dengar
sebelumnya.
Kemudian keesokan harinya anak balita tadi melihat kucing lain diluar
rumahnya,dan ibunya bertanya “Apa itu?” sat pertanyaan ini diterima,sistem akal anak
tersebut kembali berproses mencari jawaban dan hasilnya diluar dugaan. Ternyata bukan
hanya kata “kucing” yang ia peroleh melainkan kata “bagus” dan kata “suka” dalam
tanaman kalimat yang logis. Ia menjawab “Itu kucing bagus, Bu! saya suka.” Padahal,
struktur kalimatyang melibatkan tiga kata itu (kucing,bagus, dan suka) tak pernah ia
pelajari. Bahkan kucing yang ia lihat diluar rumahnya itu pun jenis kelamin dan warna
kulitnya berbeda debgab kucing yang ia lihat dirumahnya kemarin.
Alhasil belajar pada hakikatnya merupakan proses kognitif yang mendapat
dukungan dari fungsi ranah psikomotor. Fungsi psikomotor dalam hal ini meliputi:
mendengar,melihat,mengucapkan. Apapun jenis dan manisputasi belajar yang dilakukan
5
Ibid., hlm .69
siswa anda,hampir hampir dapat dipastikan selalumelibatkan fungsi ranah akalnya yang
intensitas penggunaanya tentu berbeda dengan peristiwa belajar lainnya. Seseorang
dikatakan belajar ketika di dalam dirinya terdapat keinginan atau tujuan untuk bisa
melakukan suatu hal, sehingga mengakibatkan perbuatan dirinya menjdi sebuah kegiatan
yang dinamakan belajar. 6
Belajar adalah key trem (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap pendidikan,
sehingga tanpa belajar sesunguhnya tak pernah ada pendidikan. Sebagai proses belajar selalu
mendapatkan tempat yang luasdalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya
pendidikan; karena demikian demikian pentingnya arti belajar, bagian tersebut merupakan
riset dan eksperimen psikologi dalam memahami proses perubahan manusia7.
Ditinjau dari sudut informasi dan pengetahuan yang disimpan, memori manusia itu terdiri
atas dua macam;
a) semantic memory, yaitu memori khusus yang menyimpan arti-arti atau pengertian.
b) episodic memory, yaitu memori khusus yang menyimpan informasi peristiwa-peristiwa.
Memori dan IQ
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
9
Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar,op.cit.hlm 69-72
10
Muhibbin syah,psikologi pendidikan dengan pendekatan baru,(Bandung:PT Rosdakarya,2014),hlm.94-98
Pembelajaran merupakan faktor yang penting dalam perkambangan. Perkembangan
merupakan hasil kumultif dari pembelajaran. Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku
yang di peroleh dari hasil latihan dan pengalaman dan didukung interaksi individu dengan
lingkungan nya dan merupakan proses bagi manusia untuk menguasai berbagai kompetensi ,
keterampilan dan sikap. Proses belajar di mulai sejak “manusia masih bayi sampai
sepanjangb hayatnya”. Secara umum kegiatan belajar adalah suatu proses kegiatan dari
tidak tahu, tidak mengerti tidak bisa menjadi tahu, mengerti dan bisa secara optimal. Proses
belajar adalah tahapan tahapan perubahan prilaku koknitif, afektif, dan fisikomotor yang
terjadi dalam siswa atau individu, prubahan tersebut bersifat positif dalam arti lebih maju,
terjadinya proses belajar dilandasi dengan adanya teori belajar.
B. SARAN
Belajar merupakan suatu kunci yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan,
sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Belajar juga merupakan
proses bagi manusia untuk menguasai berbagai kompetensi, keterampilan dan sikap. Karena
itu,belajar sanggat penting bagi kehidupan manusia. Salah satunya yaitu dengan belajar
manusia dapat mengelola informasi dengan cara berpikir.
Belajar juga sangat erat kaitanya dengan proses belajar. Terjadinya proses belajar dilandasi
dengan adanya teori belajar. Untuk itu kita perlu memahami teori belajar yang tepat demi
tercapainya suatu pembelajaran.