Anda di halaman 1dari 16

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

KONSEP BERFIKIR KRITIS, KREATIF DAN


INOVATIF

Disusun oleh:

ANDI RAHMAD KARTUBI


BUDIANTO
RISKA ANGGUN SARI
TRI IMELDA
YANIKA TUTI PRATAMA
PENDAHULUAN
Berpikir merupakan suatu proses yang berjalan
secara berkesinambungan mencakup interaksi
dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi.
Critical berasal dari bahasa Grika yang berarti
bertanya, diskusi, memilih, menilai, membuat
keputusan. Kritein yang berarti to choose, to
decide. Krites berarti judge. Criterion (bahasa
Inggris) yang berarti standar, aturan, atau
metode. Critical thinking ditujukan pada situasi,
rencana dan bahkan aturan- aturan yang
terstandar dan mendahului dalam pembuatan
keputusan (Mz. Kenzie).
Menurut Brunner dan Suddarth
(1997), berpikir kritis adalah proses
kognitif atau mental yang mencakup
penilaian dan analisa rasional
terhadap semua informasi dan ide
yang ada serta merumuskan
kesimpulan dan keputusan.
Berpikir kritis digunakan perawat
untuk beberapa alasan :
Mengikuti pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi
Penerapan profesionalisme
Pengetahuan tehnis dan
keterampilan tehnis dalam memberi
asuhan keperawatan
Berpikir kritis merupakan jaminan yang
terbaik bagi perawat dalam menuju
keberhasilan dalam berbagai aktifitas
Karakteristik Berpikir Kritis
Konseptualisasi
Rasional dan
beralasan. Reflektif
Bagian dari suatu sikap.
Kemandirian berpikir
Berpikir adil dan terbuka
Pengambilan keputusan
berdasarkan keyakinan.
Menurut Costa and Colleagues klasifikasi
berpikir dikenal sebagai “The Six Rs” yaitu :

Remembering (Mengingat)
Repeating (Mengulang)
Reasoning (Memberi Alasan/rasional)
Reorganizing (Reorganisasi)
Relating (Berhubungan)
Reflecting
(Memantulkan/merenungkan)
Lima Model Berfikir Kritis
T.H.I.N.K. yaitu:

Total Recall, mengingat fakta atau


mengingat dimana dan bagaimana untuk
mendapatkan fakta/data ketika diperlukan

Habits, pendekatan berpikir ditinjau


dari tindakan yang diulang berkali-kali
sehingga menjadi kebiasaan yang alami
Inquiry, latihan mempelajari suatu
masalah secara mendalam dan
mengajukan pertanyaan yang
mendekati kenyataan

New Ideas and Creativity, Ide baru dan


kreativitas terdiri dari model berpikir unik
dan bervariasi yang khusus bagi individu.

Knowing How You Think. yang terakhir


tetapi bukannya yang paling tidak dihiraukan
dari model T.H.I.N.K. yang berarti berpikir
tentang apa yang kita pikirkan
Metode Berfikir Kritis

Freely mengidentifikasi 7 metode


critical thinking
Debate
Individual decision
Group discussion
Persuasi
Propaganda
Coercion
Kombinasi beberapa metode
Elemen berpikir kritis
antara lain:
❑Menentukan tujuan
❑Menyusun pertanyaan atau
membuat kerangka masalah
❑Menujukan bukti
❑Menganalisis
konsep ❑Asumsi
Fungsi atau manfaat berpikir kritis dalam keperawatan
adalah sebagai berikut :
Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktifitas
keperawatan sehari-hari.
Membedakan sejumlah penggunaan dan isu-isu dalam
keperawatan.
Mengidentifikasi dan merumuskan masalah
keperawatan.
Menganalisis pengertian hubungan dari masing-
masing indikasi, penyebab dan tujuan, serta tingkat
hubungan.
Menganalisis argumen dan isu-isu dalam kesimpulan
dan tindakan yang dilakukan.
Menguji asumsi-asumsi yang berkembang dalam
keperawatan.
Melaporkan data dan petunjuk-petunjuk yang akurat
dalam keperawatan.
Membuat dan mengecek dasar analisis
dan validasi data keperawatan.
Merumuskan dan menjelaskan keyakinan
tentang aktifitas keperawatan.
Memberikan alasan-alasan yang relevan
terhadap keyakinan dan kesimpulan
yang dilakukan.
Merumuskan dan menjelaskan nilai-
nilai keputusan dalam keperawatan.
Mencari alasan-alasan kriteria,
prinsip-prinsip dan aktifitas nilai-
nilai keputusan.
Mengevaluasi penampilan kinerja perawat
dan kesimpulan asuhan keperawatan.
Penerapan dalam proses Keperawatan
Pada tahap pengkajian
Perawat dituntut untuk dapat
mengumpulkan data dan
memvalidasinya dengan hasil observasi

Perumusan diagnosa keperawatan


Tahap ini adalah tahap pengambilan
keputusan yang paling kritikal. Dimana
perawat dapat menentukan masalah
yang benar-benar dirasakan klien, berikut
argumentasinya secara rasional
Perencanaan keperawatan
Pada saat merumuskan rencana
keperawatan, perawat menggunakan
pengetahuan dan alasan untuk
mengembangkan hasil yang diharapkan
untuk mengevaluasi asuhan
keperawatan yang diberikan

Pelaksanaan keperawatan
Pada tahap ini perawat menerapkan ilmu
yang dimiliki terhadap situasi nyata yang
dialami klien
Evaluasi keperawatan
Pada tahap ini perawat mengkaji
sejauh mana efektifitas tindakan yang
telah dilakukan sehingga dapat
mencapai tujuan, yaitu terpenuhinya
kebutuhan dasar kien.
TERIMA KASIH…

Anda mungkin juga menyukai