Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENGAMATAN

TITRASI ASAM & BASA

DISUSUN OLEH :

1. I GEDE AGUNG BAGUS SUDANA YOGA (07)

2. I NYM LEONARDO ANGKLING BUDHA P (13)

3. KADEK SAPUTRA DWI ADNYANA (15)

4. RACHMAD TIKO (27)

XI IPA 2
LAPORAN PENGAMATAN

TITRASI ASAM & BASA

Dalam percobaan ini, kami telah melakukan percobaan titrasi yang mana bertujuan
untuk menentukan kadar asam cuka dari volume rata-rata saat melakukan titrasi. Berikut hasil
pengamatan kami :

1. Tujuan Praktikum Titrasi Asam & Basa


 Mengetahui penetralan asam basa dengan metode titrasi.
 Menentukan konsentrasi suatu larutan asam atau basa dengan menggunakan titrasi
asam-basa.
 Mengetahui titik ekuivalen dan titik akhir titrasi basa.
 Membuktikan kebenaran penulisan kadar M pada label kemasan asam cuka.

2. Alat & Bahan

Alat Jumlah Bahan


Gelas Ukur 1 Buah NaOH 0,1 M
Labu Ukur 2 Buah Aquades
Labu Erlenmeyer 3 Buah Asam Cuka
Gelas Beaker 2 Buah Fenolftalein (PP)
Pipet tetes 1 Buah
Buret, Statif, dan Klem 1 Buah

3. Cara Kerja
a. Encerkan NaOH 0,1 M sebanyak 100 ml dengan menggunakan aquades sebanyak
900 ml lalu tuangkan ke gelas beaker.
b. Encerkan 5 ml Asam Cuka dengan aquades sebanyak 495 ml lalu tuangkan ke
gelas beaker
c. Masukkan larutan Natrium Hidroksida (NaOH) ke dalam pipa buret sampai pada
volume tertentu yang bisa diukur.
d. Ambil 10 ml larutan Asam Cuka (CH 3COOH) dengan menggunakan pipet,
kemudian masukkan ke dalam labuerlenmeyer. Kemudian tambahkan 2 tetes
indikator fenolftalein.
e. Mulailah lakukan titrasi dengan cara memasukkan larutan Natrium Hidroksida
dari buret ke dalam tabung erlenmeyer setetes demi setetes. Lakukan pelan-pelan
sambil diamati warna cairan CH3COOH.
f. Hentikan titrasi saat campuran dalam labu erlenmeyer menunjukkan tanda-tanda
akan berubah warna menjadi hampir meyerupai warna merah muda. Bila
diperlukan goyang-goyangkan labu erlenmeyer agar cairan NaOH bisa cepat
bereaksi dengan CH3COOH dan perubahan warna dapat segera terlihat.
g. Ulangi proses titrasi dengan prosedur yang sama sebanyak 4 kali kemudian hitung
rata-rata volume NaOH yang diperlukan untuk menetralkan larutan CH3COOH.

4. Data Pengamatan

Percobaan Larutan CH3COOH Larutan NaOH V. Rata-Rata NaOH


1 10 ml 2 ml
2 10 ml 1,5 ml
1,825 ml
3 10 ml 2,4 ml
4 10 ml 1,4 ml

5. Perhitungan
 Diketahui :

M.NaOH = 0,1 M V.CH3COOH sebelum diencerkan (V1) = 5 ml

V. NaOH = 1,825 ml V.CH3COOH sesudah diencerkan (V2) = 500 ml

V. CH3COOH = 10 ml

 Ditanya : Molaritas CH3COOH ?


 Jawab :
NaOH + CH3COOH  CH3COONa + H2O

 V1 x M1 = V2 x M2
5 ml x M1 = 500 ml x M2
M1 = 100 x M2
 VCH3COOH x M1 x a = VNaOH x MNaOH x b
10 ml x 100 x M2 x 1 = 1,825 ml x 0,1 M x 1
M2 = 1,825 x 0,1 : 1000
M2 = 1825 x 10-7 M
Jadi molaritas CH3COOH adalah 1825 x 10-7 M.

6. Kesimpulan
Perhitungan pH dalam melakukan praktikum dapat ditentukan dengan mencari
volume rata-rata dari larutan NaOH yang digunakan untuk menaikkan kadar atau
konsentrasi HCL.Titrasi harus dihentikan bila larutan HCl yang dicampurkan
dengan 3 tetes indikator berubah warna dari bening hingga menjadi pink. Volume
NaOH yang digunakan akan mempengaruhi hasil konsentrasi dari HCl tersebut,
sehingga harus sangat berhati-hati melakukan praktikum ini. Setelah volume NaOH
(basa) diketahui, barulah Konsentrasi HCl (asam) bisa dihitung.

Anda mungkin juga menyukai