Anda di halaman 1dari 3

Nama : RIFQI NUR FAKHRUDDIN

NIM : 19312241002
Kelas : P IPA A
TUGAS INDIVIDU KAJIAN MIPA

1. Fenomena alam
Fenomena Alam Dasar Sains Hikmah

Petir, kilat, atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada
musim hujan saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan.
Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh.
Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan
suara dan kecepatan cahaya.
Saat kilatan petir menyambar bumi,
Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau
suhu udara di sekitar petir tersebut
dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak
cukup panas, hingga bisa mencapai
terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi
50.000 derajat Fahrenheit, atau sekitar
dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi
2.776 derajat Celsius, hingga panas ini,
Petir/Kilat (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya.
mampu membuat kuman-kuman dan
Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi
bakteri yang berada di udara langsung
pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk
mati. Ini berarti, kilatan petir mampu -
mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui
membunuh sejumlah bakteri dan
elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi
kuman penyebab penyakit.
udara inilah terjadi ledakan suara.
Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut
udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan
arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan
bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.

Hujan Hujan terjadi akibat siklus air, air laut menguap karena ada sinar matahari, dan di Membantu Pertanian
langit yang dingin memadat membentuk gas, dan lama kelamaan akhirnya turun Tanaman-tanaman bisa hidup dan
menjadi butiran-butiran air dan terjadilah hujan. Konsep fisika dalam fenomena dipanen dengan baik karena adanya air
ini adalah tentang suhu dan kalor hujan yang mengaliri dan
membasahinya. Air hujan sangat
diperlukan tanaman untuk dapat
melakukan proses pertumbuhan atau
fotosintesis. Jika terjadi kekeringan
yang panjang, hasil panen bisa saja
tidak baik.

Kebutuhan Hidup Manusia


Air hujan yang turun akan masuk
dan meresap ke dalam tanah, lalu
berubah menjadi air tanah. Air tanah
tersebut biasanya dimanfaatkan
manusia untuk memasak, mencuci, dan
kebutuhan hidup lainnya.

Negara kita tercinta Indonesia ini dilewati oleh garis khatulistiwa. Garis ini
adalah garis yang membagi bumi menjadi dua bagian. Daerah di sekitar Temperaturnya tidak terlalu
khatulistiwa (23,5oLU – 23,5oLS) disebut daerah tropis, iklimnya disebut iklim ekstrim(tidak terlalu panas maupun
tropis yaitu memiliki dua musim dengan kelembapan udara paling cocok untuk terlalu dingin)
banyak jenis makhluk hidup. Wilayah yang jauh dari garis khatulistiwa memiliki Memiliki musim penghujan dan
Adanya 2 musim di
musim lebih banyak. Contohnya Benua Eropa, Amerika Utara, dan Selatan, dan musim kemarau yang senantiasa
Indonesia
Australia. Negara-negara tersebut memiliki empat musim, yaitu panas (summer), berganti setiap 6 bulan sekali sehingga
gugur (autumn), dingin (winter), dan semi (spring). Sedangkan di daerah tropis menyebabkan masyarakat di indonesia
seperti Indonesia, musim yang akan terjadi hanyalah 2 musim, yaitu musim dapat melakukan aktivitas ekonomi
kemarau dan musim hujan. Perlu diketahui, musim kemarau itu bukan berarti sepanjang tahun
tidak ada hujan sama sekali, masih tetap ada hujan namun frekuensi dan
intensitasnya sangat sedikit.
2. Hubungan Ilmu dan Kesalehan
Perkembangan ilmu, sejak pertumbuhannya diawali dan dikaitkan dengan sebuah
kebutuhan kondisi realitas saat itu. Pada saat terjadi peperangan atau ada keinginan manusia
untuk memerangi orang lain, maka ilmu berkembang, sehingga penemuan ilmu bukan saja
ditujukan untuk menguasai alam melainkan untuk tujuan perang, memerangi semua manusia
dan untuk menguasai mereka. Di pihak lain, perkembangan dan kemajuan ilmu sering
melupakan kedudukan atau faktor manusia. Penemuan ilmu semestinya untuk kepentingan
manusia, jadi, ilmu yang menyesuaikan dengan kedudukan manusia, namun keadaan justru
sebaliknya yaitu manusialah yang akhirnya harus menyesuaikan diri dengan ilmu.
Seorang ilmuwan secara moral tidak akan membiarkan hasil penemuannya
dipergunakan untuk menindas bangsa lain, meskipun yang mempergunakannya itu adalah
bangsanya sendiri. Seorang ilmuwan tidak boleh berpangku tangan, dia harus memilih sikap,
berpihak kepada kemanusiaan. Revolusi atau rekayasa genetika adalah sebuah contoh dari
pengaruh pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Rekayasa yang cenderung menimbulkan
gejala anti kemanusiaan (dehumanisme) dan mengubah hakikat kemanusiaan menimbulkan
pertanyaan disekitar batas dan wewenang penjelajahan sains, disamping tanggung jawab dan
moral ilmuan. Jika, sains melakukan telaahan terhadap organ tubuh manusia, seperti jantung
dan ginjal mungkin hal itu tidak menjadi masalah teritam jika kajian itu bermuara pada
penciptaan teknologi yang dapat merawat atau membantu fungsi-fungsi organ tubuh manusia.
Tapi jika sains mencoba mengkaji hakikat manusia dan cenderung mengubah proses
penciptaan manusia maka akan menimbulkan pertanyaan.
Berdasarkan urairan sederhana di atas dapat dikatakan ilmu tanpa kesalehan adalah
sia-sia. Jika, selama ini manusia selalu mengejar kesalehan spiritual dan kesalehan sosialnya
seperti beribah, menyantuni anak-ank miskin, itu saja tidak cukup. Perkembangan ilmu
pengetahuan sebagai pemegang kunci kendali dalam seluruh aspek kehidupan manusia global
membutuhkan kesalehan intelektual. Seseorang dikatakan telah meraih kesalehan intelektual
manakala yang bersangkutan selalu menggunakan akal atau intektualnya untuk kepentingan
kehidupan ini sebagai bagian dari ibadah kepada Tuhan. Intelektual bisa disalah gunakan
untuk kerusakan. Orang yang merancang berbuat jahat, sehingga kehidupan menjadi kacau,
demi kepentingan dirinya sendiri, golongan atau orang lain, maka yang bersangkutan tidak
menggunakan akal atau intelektualnya secara saleh.
Orang-orang yang tidak mau menggunakan dan mengembangkan potensi pikiran atau
intelektual sebagaimana mestinya, maka bisa disebut sebagai orang yang tidak saleh
intelektualnya. Membangun kesalehan intelektual bukan dianggap sebagai perkara sederhana.
Perbuatan membaca, meneliti, menganalisis, memahami dengan mengatas namakan Tuhan
Yang Maha Mulia, Yang Maha Benar, Yang Maha adil dan sifat-sifat mulia yang lain, yang
dilakukan secara benar, obyektif, sungguh-sungguh, maka itulah yang disebut dengan saleh
intelektual.
Kesalehan intelektual dipandang lebih penting daripada kesalehan ritual dan bahkan
juga kesalehan sosial. Sebab kesalehan intelektual dianggap sebagai pintu untuk memasuki
kesalehan lainnya.
Namun, bukan berarti manusia hanya cukup dengan kesalehannya secara intelektual.
Integrasi antara kesalehan sosial, kesalehan intelektual dan kesalehan ritual apabila terwujud
maka akan menciptakan masyarakat yang adil, setara dan tidak timpang. Ketiganya
merupakan kristalisasi dari sebuah iman. Iman tidak hanya memperlihatkan ketaatan yang
bersifat ritual saja, akan tetapi juga keseimbangan sosial dan intelektual.

Anda mungkin juga menyukai