Anda di halaman 1dari 15

N0.

SUB POKOK BAHASAN SISTEM ANGGARAN NEGARA SISTEM ANGGARAN PUSAT SISTEM ANGGARAN DAERAH

Anggaran negara adalah suatu


pernyataan tentang perkiraan
pengeluaran dan penerimaan yang
diharapkan akan terjadi dalam suatu
1. Pengertian dan perkembangan periode di masa depan, serta data
dari pengeluaran dan penerimaan
yang sungguh-sungguh terjadi
dimasa yang lalu” (JohnF.
Due:1975).
Anggaran sebagai pernyataan kebijakan publik,
2. target fiskal, dan alat pengendalian

3. Proses penyusunan anggaran

4. Anggaran Negara yang berorientasi kinerja

Anggaran pendapatan dan belanja


5.

6. Pelaporan dan tanggungjawab


N0. SUB POKOK BAHASAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

1. Ruang lingkup dan ciri-ciri  Ruang lingkup SAPP adalah pemerintah pusat (dalam hal ini
adalah lembaga tinggi Negara dan eksekutif ) serta
pemerintah daerah yang mendapat dana dari APBN terkait
dengan dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantu.
 Ciri-ciri :
a. Basis Akuntansi Basis Akuntansi
Akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan
pemerintah adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan,
belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi
Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset,
kewajiban, dan ekuitas dalam neraca. Basis Kas adalah
basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar. Basis akrual adalah basis akuntansi yang
mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada
saat transaksi atau peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar.

b. Sistem Pembukuan Berpasangan


Sistem Pembukuan Berpasangan didasarkan atas
persamaan dasar akuntasi yaitu : Aset = Kewajiban +
Ekuitas Dana. Setiap transaksi dibukukan dengan mendebet
sebuah perkiraan dan mengkredit perkiraan yang terkait.
c. Dana Tunggal
Kegiatan akuntansi yang mengacu kepada UU-APBN
sebagai landasan operasional. Dana tunggal ini merupakan
tempat dimana Pendapatan dan Belanja Pemerintah
dipertanggungjawabkan sebagai kesatuan tunggal.

d. Desentralisasi Pelaksanaan Akuntansi


Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan di instansi
dilaksanakan secara berjenjang oleh unit-unit akuntansi
baik di kantor pusat instansi maupun di daerah.

e. Bagan Perkiraan Standar


SAPP menggunakan perkiraan standar yang ditetapkan
oleh Menteri Keuangan yang berlaku untuk tujuan
penganggaran maupun akuntansi.

f. Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)


SAPP mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
dalam melakukan pengakuan, penilaian, pencatatan,
penyajian, dan pengungkapan terhadap transaksi keuangan
dalam rangka penyusunan laporan keuangan.

2. Sistem Akuntansi  Sistem akuntansi pemerintah pusat (SAPP) adalah Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah adalah
serangkaian prosedur, baik manual maupun serangkaian prosedur manual maupun yang
terkomputerisasi, mulai dari pengumpulan data, pencatatan, terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan posisi keuangan pengikhtisaran, hingga pelaporan posisi keuangan (neraca)
dan operasi keuangan pemerintah pusat. dan operasi keuangan pemerintah (LRA) pada kementrian
A. Sistem Akuntansi Pusat negara/lembaga.
SiAP merupakan serangkaian prosedur manual
maupun terkompterisasi, mulai dari pengumpulan data, A. Sistem Akuntansi SKPD (SA-SKPD)
pencatatan, pengikhtisaran, sampai pelaporan posisi dan SKPD merupakan entitas akuntansi yang berkewajiban
operasi keuangan pada Kementrian Keuangan selaku menyusun laporan keuangan dan menyampaikan kepada
Bendahata Umum Negara (BUN). SiAP memproses data kepala daerah melalui PPKD
transaksi KUN dan Akuntansi Umum.
SiAP terdiri atas: B. Sistem Akuntansi PPKD (SA-PPKD)
1. SAKUN, yaitu subsistem SiAP yang menghasilkan SA-PPKD terbagi kedalam dua subsistem yang
laporan arus kas dan neraca KUN. terintregrasi, yaitu:
2. SAU, yaitu subsistem SiAP yang akan menghasilkan  SA-PPKD sebagai pengguna anggaran (entitas
LRA Pemerintah Pusat Dan Neraca. akuntansi) yang akan menghasilkan laporan
keuangan PPKD yang terdiri dari LRA PPKD,
Neraca PPKD, dan CaLK PPKD.
 SA-Konsolidator sebagai wakil pemda (entitas
pelaporan) yang akan mencatat transaksi
resiprokal antara SKPD dan PPKD (selaku BUD)
dan melakukan proses konsolidasi lapkeu dari
seluruh SKPD dan PPKD menjadi lapkeu pemda
yang terdiri dari LRA APBD, Neraca Pemda,
LAK, dan CaLK Pemda.

3. Laporan keuangan 1. Laporan Realisasi Anggaran


Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi realisasi
pendapatan dan belanja, yang masing-masing dibandingkan
dengan anggarannya dalam satu periode.
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan
Perubahan SAL) menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan Saldo Anggaran Lebih (SAL)
3. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas
akuntansi dan entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban,
ekuitas dana per tanggal tertentu.
4. Laporan Operasional
Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya
ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya yang
dikelola oleh Pemerintah untuk kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan
5. Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan
informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas
dan setara kas
6. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan perubahan-
perubahan dalam bentuk ekuitas yang masuk ke dalam
Neraca
7. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan, daftar
rinci, dan analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam
Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca.

4. Pengelolaan keuangan Laporan Keuangan merupakan output yang Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59
dihasilkan dari suatu system akuntansi. Untuk pemerintah Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
pusat, laporan keuangan yang dihasilkan merupakan Daerah, keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban
laporan keuangan konsolidasi dari laporan keuangan dua dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang
subsistemnya, yaitu: Laporan keuangan yang dihasilkan dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala
SiAP dan SAI. bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) kewajiban daerah tersebut. Peraturan Menteri Dalam
disampaikan kepada DPR sebagai pertanggungj awaban Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan
atas pelaksanaan APBN . Sebelum disampaikan kepada Keuangan Daerah, pengelolaan keuangan daerah adalah
DPR RI , LKPP tersebut terlebih dahulu direview oleh keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
Aparat Pengawasan Intern dan diaudit oleh BPK. pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah.
Terwujudnya pelaksanaan desentralisasi fiskal secara
efektif dan efisien, salah satunya tergantung peda
pengelolaan keuangan daerah.
Menurut Anissarahma (2008:36) Pengelolaan keuangan
daerah adalah suatu proses pengendalian dan perencanaan
pemerintah dalam memanfaatkan APBD untuk
meningkatkan penilaian kinerja dan prestasi manajemen
untuk mencapai tujuan jangka panjang dan jangka pendek.
Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan
kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan
pengawasan keuangan daerah.

Pengelolaan keuangan daerah yang berkaitan dengan


akuntansi mengacu pada perundang-undangan UU No 32 tahun
2004 tentang pemerintah daerah dan UU No 24 tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Neraca dan laporan
arus kas adalah bentuk laporan keuangan pemerintah daerah.
Dalam pelaksanaan Akuntansi Pemerintah, untuk menciptakan kondisi ideal dalam menghasilkan laporan keuangan dibutuhkan
adanya Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan Sistem Akuntansi Pemerintah (Pusat dan Daerah), lalu juga Proses Akuntansi yang
baik, sehingga terciptalah Laporan Keuangan yang baik, untuk dapat digunakan oleh pemerintah, pemeriksa, DPR, dan masyarakat
(yang mempunyai kemampuan membaca laporan keuangan).

Anda mungkin juga menyukai