secara kelompok yang terdiri atas 5 orang pengumpul data, maka setiap
anggota kelompok harus dapat menghubungi 100 orang anggota sampel,
atau 5 orang tersebut harus dapat mencari data dari 500 anggota sampel.
Sampel Insidental
Sampel Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Sampel Purposive
Sampel Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Contoh Sampel Purposive, akan melakukan
penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah
orang yang ahli makanan. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk
Penelitian Kualitatif atau penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
Sampel Jenuh (Sensus)
Sampel Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah
populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin
membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
Sampel Bola Salju (Snowball Sampling)
Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding
yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama
dipilih satu atau dua orang sampel, tetapi karena dengan dua orang sampel
ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti
mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data
3
kolom atau angka lain; ulangi langkah nomor 8 sampai jumlah sampel
yang diinginkan tercapai.
Ketika jumlah sampel yang diinginkan telah tercapai maka
langkah selanjutnya adalah membagi dalam kelompok kontrol dan
kelompok perlakuan sesuai dengan bentuk desain penelitian.
Contoh Memilih Sampel dengan Sampling Acak Seorang kepala
sekolah ingin melakukan studi terhadap para siswa yang ada di
sekolah. Populasi siswa SMK ternyata jumlahnya 600 orang. Sampel
yang diinginkan adalah 10% dari populasi.
Dia ingin menggunakan teknik acak, untuk mencapai hal itu, dia
menggunakan langkah-langkah untuk memilih sampel seperti berikut.
Populasi yang jumlahnya 600 orang diidentifikasi. Sampel yang
diinginkan 10% x 600 = 60 orang.
Populasi didaftar dengan diberikan kode dari 000-599. Tabel
acak yang berisi angka random digunakan untuk memilih data dengan
menggerakkan data sepanjang kolom atau baris dari tabel. Misalnya
diperoleh sederet angka seperti berikut: 058 710 859 942 634 278
708 899 Oleh karena jumlah populasi 600 orang maka dua angka
terpilih menjadi sampel yaitu: 058 dan 278. Coba langkah d sampai
diperoleh semua jumlah 60 responden.
Teknik Stratifikasi
Dalam penelitian pendidikan maupun penelitian sosial lainnya, sering
kali ditemui kondisi populasi yang ada terdiri dari beberapa lapisan atau
kelompok individual dengan karakteristik berbeda. Di sekolah, misalnya ada
kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga. Mereka juga dapat dibedakan
6
Teknik Sistematis
Teknik memilih sampel yang keempat adalah teknik sistematis atau
systematic sampling. Teknik pemilihan ini menggunakan prinsip
proporsional. Caranya ialah dengan menentukan pilihan sampel pada
setiap 1/k, di mana k adalah suatu angka pembagi yang telah ditentukan
misalnya 5,6 atau 10.
Syarat yang perlu diperhatikan oleh para peneliti adalah adanya
daftar atau list semua anggota populasi. Untuk populasi yang didaftar atas
dasar urutan abjad pemakaian metode menggunakan teknik sistematis juga
dapat diterapkan. Walaupun mungkin saja terjadi bahwa suatu nama seperti
nama yang berawalan su, sri dalam bahasa Indonesia akan terjadi
pengumpulan nama dalam awalan tersebut. Sisternatis proporsional k
dapat memilih dengan baik.
Teknik observasi lapangan khusus untuk penelitian di lokasi tambang
Pengumpulan Datapenelitian Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan langsung dilapangan. Mengamati tidak hanya melihat,
melainkan merekam, menghitung,mengukur, dan mencatat kejadian yang
ada di lapangan.
Teknik ini ada dua macam, yaitu observasi langsung (observasi
partisipasi) yaitu apabila pengumpulan data melalui pengamatan dan
pencatatan gejalagejala pada objek yang dilakukan secara langsung di
tempat kejadian, dan observasi tidak langsung (observasi non-partisipasi)
yaitu pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala
pada objek tidak secara langsung di lapangan.
Beberapa cara yang biasa dilakukan dalam observasi adalah sebagai
berikut:
10