OLEH
DIAN TASVIANA (2019110238)
DONATUS DIDIK MULIONO (2019110244)
HENDRIKUS MAWI (20191100239)
KATARINA BEATA (2019110231)
MARIA OKTAVIANO (2019110085)
MARIA RESTIANA JENITA (2019110005)
ZAKI PERDIANSYAH (20191102232)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan atas segala limpahan rahmat dan
karunia Tuhan Yang Maha Esa, karenaNya penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Keuangan, Adapun judul makalah ini adalah “KEBIJAKAN
DIVIDEN”. Penyusun menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dalam
penyusunannya. Untuk itu penyusun menerima saran dan kritik yang membangunagar
supaya adanya perbaikan. Akhirnya,penyusun sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Terima kasih atas
perhatiannya dan mohom maaf atas segala kekurangan. Besar harapan semoga
makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................
Daftar isi........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
1. 1 latar belakang.................................................................................................
1. 2 rumusan masalah...........................................................................................
1. 3 tujuan penulisan.............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................
2. 1 Kebijakan Deviden..........................................................................................
Kesimpulan...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan Penyusunan
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka tujuan yang
hendak dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui ruang lingkup
kebijakan dividen yang terdapat dalam rumusan masalah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Sundjaja dan Barlian (2003: 390) kebijakan dividen adalah rencana
tindakan yang harus diikuti dalam membuat keputusan dividen.
Menurut Wetson dan Brigham (1990: 198) kebijakan dividen adalah keputusan untuk
membagikan laba atau menahannya guna diinvestasikan kembali di dalam perusahaan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kebijakan dividen adalah
kebijakan pembagian pendapatan yang harus diikuti dalam membuat keputusan dividen
(dibagikan/ditahan).
3
Menurut Lukas Setia Atmaja (2003: 285) rasio antara dividen dan laba bersih sering
disebut sebagai Dividend Payout Rasio (DPR), yang persamaannya adalah DPR = Total
Dividend/ Net Income. Karena kelebihan laba bersih di atas dividen itu menjadi laba
ditahan maka keputusan DPR inclusive keputusan mengenai laba ditahan. Sepintas, para
pemegang saham akan merasa senang apabila bagian dari laba bersih yang dibagikan
sebagai dividen ini semakin besar. Akan tetapi, apabila DPR ini semakin besar, berarti
laba ditahan semakin menciut, padahal pendanaan dengan menggunakan laba ditahan
(internal financing) ini mempunyai cost of capital yang paling kecil dibandingkan
dengan metode pendanaan lainnya. Dengan demikian keputusan dividen akan mengacu
pada suatu kebijakan (dividend policy) yang optimal, terutama disesuaikan dengan
konsep tujuan memaksimumkan nilai perusahaan.
Kebijakan dividen merupakan salah satu sumber konflik antara manajemen dan
principal karena dividen dapat merupakan suatu sinyal yang diberikan perusahaan
kepada investor. Dividen yang dibayarkan secara tunai maupun konversi dengan saham
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan prospek yang baik
di masa yang akan datang.
4
3. Dividen Utang (Scrip Dividend)
Dividen utang adalah janji tertulis untuk membayar jumlah deviden kas tertentu kepada
pemilik saham dikemudian hari. Janji ini umumnya berupa surat promes. Deviden utang ini
bisa terjadi apabila laba perusahaan mencukupi namun saldo kas perusahaan tidak cukup
untuk membayarnya.
Tanggal Pengumuman
Tanggal pengumuman (Declaration Date) adalah tanggal yang secara resmi diumumkan
oleh emiten mengenai bentuk dan besarnya serta jadwal pembayaran dividen yang akan
dilakukan. Pengumuman ini biasanya untuk pembagian dividen regular. Isi pengumuman
tersebut menyampaikan hal-hal yang dianggap penting seperti tanggal pencatatan, tanggal
pembayaran, besarnya dividen kas per lembar.
Tanggal Pencatatan
Tanggal pencatatan (date of record) adalah tanggal dimana perusahaan melakukan
pencatatan nama para pemegang saham. Pemegang saham yang terdaftar diberikan hak
sedangkan pemegang saham yang tidak terdaftar tidak diberikan hak untuk mendapatkan
dividen.
Tanggal cum-dividend
Tanggal cum-dividend adalah tanggal hari terakhir perdagangan saham yang masih melekat
hak untuk mendapatkan dividen baik dividen tunai maupun dividen saham.
5
Tanggal ex-dividend
Tanggal ex-dividend adalah tanggal dimana perdagangan saham sudah tidak melekat lagi
hak untuk mendapatkan dividen. Jadi jika investor membeli saham pada tanggal ini atau
sesudahnya, maka investor tersebut tidak bisa mendaftarkan namanya untuk mendapatkan
dividen.
Tanggal pembayaran
Tanggal pembayaran (payment date) adalah tanggal dimana pembayaran dividen oleh
perusahaan pada para pemegang saham yang telah berhak atas dividen. Jadi pada tanggal
tersebut, para investor sudah bisa mengambil dividen sesuai dengan bentuk dividen yang
telah diumumkan oleh emiten apakah dividen tunai atau dividen saham.
6
1. Posisi Likuiditas Perusahaan
2. Kebutuhan Dana untuk Membayar Utang
3. Tingkat Ekspansi Aktiva
4. Stabilitas Laba
5. Peraturan Hukum Perundang-undangan
6. Pengendalian Perusahaan
7. Pembatasan dalam Perjanjian Utang
8. Kemampuan untuk Meminjam
Dividen adalah bagian dari laba perusahaan yang di bayarkan kepada para pemegang saham,
sesuai dengan banyaknya saham yang dimiliki. Pemberian dividen di lakukan jika sudah
mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Dividen sendiri tidak semata –
semata bisa di berikan kepada para pemegang saham. Jika ingin mendapatan dividen, para
penanam modal harus memegang saham dalam waktu yang relatif lama yaitu hingga
kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham
7
yang berhak mendapatkan dividen. Deviden ini juga memiliki beberapa jenis, yaitu seperti
berikut ini:
1. Dividen tunai
Jenis dividen tunai adalah yang paling umum dibagikan kepada pemegang saham. Cara
pembayarannya adalah secara tunai. Sehingga, hal ini lebih disenangi oleh para pemegang
saham. Terkadang perusahaan public membayarkan dividen ini secara berkala. Antara dua
sampai empat kali dalam 1 tahun. Selain itu, dividen ini biasanya akan dikenai pajak sesuai
dengan hukum yang berlaku pada tahun pengeluaran.
2. Dividen saham
Sesuai dengan namanya, dividen saham ini dibayarkan dalam bentuk saham. Dividen ini
sering di manfaatkan oleh perusahaan jika perusahaannya kekurangan uang kas. Pembagian
dividen jenis stock biasanya diberikan secara merata bagi semua pemegang saham. Dengan
demikian, para pemegang saham akan menerima saham lebih banyak setelah mendapatkan
dividen saham ini.
3. Dividen properti
Dividin properti ini dibagikan dalam bentuk aset/barang. Tidak dengan tunai ataupun saham.
Jenis pembagian dividen ini jarang dilakukan oleh prusahaan. Karena akan lebih sulit
perhitungannya. Biasanya perusahaan melakukannya karena uang tunai yang ada di
perusahaan sudah terlanjur tertanam dalam investasi perusahaan lain.
4. Dividen skrip
Dividen Skrip dibayarkan dalam bentuk surat janji hutang. Perusahaan akan membayarkan
pada waktu dan jumlah tertentu sesuai dengan surat janji hutang. Dan biasanya surat ini akan
dikenakan bunga sampai dengan uang tersebut dibayarkan kepada pemilik saham.
Pembayaran dengan jenis ini bisa saja terjadi karena kurangangnya persediaan uang tunai
dalam perusahaan. Sehingga, akan menyebabkan perseroan mempunyai hutang jangka
pendek kepada pemegang surat.
5. Dividen likuidasi
Dividen likuidasi bisa diartikan sebagai pengembalian modal. Hal ini bisa saja terjadi karena
perusahaan mengalami kebangkrutan. Namun, hal ini hanya berlaku jika perusahaan tersebut
masih memiliki sedikit sisa kekayaannya. Jika tidak ada yang tersisa, maka pemegang saham
tidak akan mendapat apa-apa.
8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kebijakan deviden merupakan bagian yang tidak dapat dipisahan dengan keputusan
pendanaan perusahaan. Secara definisi, kebijakan deviden adalah keputusan apakah laba yang
diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk
deviden atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi dimasa yang
akan datang. Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden yaitu posisi likuiditas
perusahaan, kebutuhan dana untuk membayar hutang, tingkat pertumbuhan perusahaan,
pengawasan terhadap perusahaan, kemampuan meminjam, tingkat keuntungan, stabilitas
return, dan akses kepasar modal. Pendapat tentang kebijakan deviden yaitu pendapat tentang
ketidakrelevanan deviden (irrelevant theory) dan Pendapat tentang relevansi deviden
(relevant theory). Macam-macam kebijakan deviden yaitu kebijakan deviden yang stabil,
kebijakan deviden dengan penetapan jumlah deviden minimal ditambah jumlah ekstra
tertentu, kebijakan deviden dengan penetapan deviden payout ratio yang konstan, dan
kebijakan deviden yang stabil.
9
DAFTAR PUSTAKA
10