Anda di halaman 1dari 11

Tugas imunologi

Kelompok 4:

1. IRA SURABINA Br TARIGAN (193302040070)


2. LELI ANGELITA MENDROFA (193302040016)
3. LILY ADE MUTIARA MUNTHE (193302040049)
4. MARYUDHA DWI FIRMANSYAH (193302040071)
5. MAYA KHAIRIYAH (193302040037)
6. MARKUS IVAN P.K GIAWA (193302040065)
7. NAVY POPI TRIANI HAREFA (193302040023)
8. NURISA TRI AYU SIAHAAN (193302040027)
1.pengertian imunologi

  Imunologi berasal dari kata imunitas yang berarti kekebalan tubuh. Pengertian Imunologi yaitu
cabang ilmu yang mempelajari tentang imunitas atau kekebalan tubuh dan  reaksi alergi atau
sensitivitas terhadap sesuatu. Imunologi juga berarti ilmu yang mempelajari kemampuan tubuh
untuk melawan atau mempertahankan dari dari serangan patogen atau organisme yang
menyebabkan penyakit.Imunologi adalah spesialisasi medis yang berkaitan dengan
kekebalan dan semua aspek dari kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit yang
disebabkan oleh patogen (organisme penyebab penyakit, yang biasanya adalah mikro-
organisme). Contoh organisme penyebab penyakit termasuk virus, bakteri, protozoa atau parasit
yang bahkan lebih besar.Selain itu, subjek imunologi diperumit oleh fakta bahwa individu
manusia juga mengembangkan respon kekebalan terhadap protein sendiri (dan molekul lainnya)
dalam autoimunitas dan melawan sel-sel kita sendiri secara menyimpang. Jenis respon imun ini
juga termasuk dalam bidang penelitian imunologi.Tubuh memerlukan imunitas atau kekebalan
agar tidak mudah terhindar dari serangan penyakit yang dapat menghambat fungsi organ tubuh.
salah satu bentuk dari imunitas yaitu adanya antibodi yang di hasilkan oleh sel sel leukosit atau
sel darah putih. Sel darah putih bekerja dengan cara mengikat dan kemudian menghancurkan sel
– sel patogen atau penyebab penyakit. Untuk lebih memahami pengertian imunologi maka
sebaiknya kita mengetahui sistem imun yang ada pada tubuh. Beberapa jenis sistem imun yang
ada dalam tubuh yaitu:Imunologi adalah suatu cabang yang luas dari ilmu biomedis yang
mencakup kajian mengenai semua aspek sistem imun (kekebalan) pada semua organisme.
Imunologi antara lain mempelajari peranan Fisiologis sistem imum baik dalam keadaan sehat
maupun sakit; malafungsi sistem imun pada gangguan imunologi (penyakit autoimun,
hipersensitivitas, defisiensi imun,, penolakan allograft); karakteristik fisik, kimiawi, dan
fisiologis komponen-komponen sistem imun in vitro, in situ, dan in vivo. Imunologi memiliki
berbagai penerapan pada berbagai disiplin ilmu dan karenanya dipecah menjadi beberapa
subdisiplin.

2. Fungsi imunologi

 SistemPertahanan

Fungsiutamadarisisteminiadalahsebagaisistempertahanantubuh, baikitupenyakit yang


dapatmenularatau yang disebabkanoleh virus danbakteri.

 KeseimbanganHomeostatis

Homeostatisadalahkeseimbangan yang ideal dalamtubuh yang


berfungsiuntukmemenuhikebutuhantubuhdengancaraberinteraksidenganseluruhsistem yang
terdapatdalamtubuh. Sehinggaimunitasiniberfungsiuntukmenjagakeseimbanganhomeostatis agar
bekerjadenganbaik.

 PerbaikanJaringan

Fungsiketigaadalahuntukmemperbaikijaringandengancaramengeliminasijaringansel yang
sudahmatiataurusakdalamtubuh. Selainitujugauntukmengeliminasisel yang tidak normal.

3. Macam-macam imunologi

a. Protein
Protein merupakan sebuah antigen atau imunogen, apabila disuntikkan kepada spesies yang
bukan merupakan sumber protein tersebut. Apabila imunogen tersebut merupakan imunogen
yang dihasilkan oleh hewan berdasarkan alele yang dimiliki oleh spesies bersangkutan, maka
antigen tersebut dinamakan alloantigen. Beberapa contoh dari alloantigen adalah : antigen
golongan darah yang terdapat pada permukaan eritrosit, antigen system HLA yang terdapat pada
permukaan leukosit, dan epitop yang terdapat pada molekul immunoglobulin disebut dengan
alotipe.

b. Polisakharida

Polisakharida dalam bentuk murni umumnya hanya dapat menimbulkan respons imun pada
spsies tertentu saja. Kelinci dan marmot yang mempunyai respons imun sangat baik bila disuntik
dengan protein, tidak akan menimbulkan respons imun sama sekali apabila hewan tersebut
disuntik dengan polisakharida murni. Sebaliknya mencit dan manusia sangat baik responnya
terhadap polisakharida, sehingga sangat diperlukan dalam penelitian imunokimiawi. Antigen
polisakharida sederhana adalah dextran dan levan. Dextran merupakan polimer yang hanya
terdiri atas`glukosa, sedangkan levan tersusun dari fructose. Jenis lain dari antigen polisakharida,
yaitu yang terdapat sebagai kapsel pnemokokus yang sangat penting sebagai bahan vaksin
terhadap mikroorganisme tersebut. Glikoprotein dan glikopeptida merupakan protein yang
mengandung karbohidrat yang dalam keadaan tertentu spesifisitasnya ditentukan oleh gugus
karbohidratnya. Contoh jenis ini adalah antigen golongan darah yang larut dan antigen dari
tumor (carcinoembryonic antigen = CEA)

c. polipeptida sintetik
Bentuk dari polipeptida sintetik tergantung dari yang kita kehendaki.

Ada beberapa jenis polipeptida sintetik seperti :


1. Homopolimer, merupakan polimer yang hanya terdiri dari satu jenis asam amino.

2. Kopolimer penggal, terdiri atas peptida pendek yang tersusun dari beberapa asam amino yang
dirangkai beberapa kali.
3. Kopolimer acak, terdiri dai asam amino yang dirangkaikan secara acak.
4. Kopolimer rantai ganda, tersusun dari rantai utama, dengan rantai cabang yang terdiri dari tiga
jenis polimer lainnya.
5. Polimer dengan rantai-rantai yang merupakan peptida yang berulang secara periodik.

d. Asam Nukleat
Asam nukleat murni, sangat sukar menginduksi respons imun, kecuali dilakukan denaturasi
terlebih dahulu. Pada manusia, antibodi terhadap asam nukleat terbentuk secara spontan, pada
beberapa kejadian penyakit seperti pada Lupus Erythematosus.

4. Antingen dan Antibodi

Antigen (imunogen)

Antigen merupakan zat yang merangsang respons imunitas, terutama dalam menghasilkan
antibodi. Antibodi yang dihasilkan berupa zat molekul besar seperti protein dan polisakarida,
contohnya permukaan bakteri. Antigen dapat berupa bakteri, virus, protein, karbohidrat, sel-sel
kanker, atau racun.

Bagian-bagian antigen

Antigen memiliki 2 bagian yang harus kamu ketahui. Kedua bagian tersebut adalah epitop dan
hapten.   

1. Determinan antigen (epitop)

Epitop merupakan bagian antigen yang dapat membangkitkan respons imunitas, atau dengan kata
lain, dapat menginduksi pembentukan antibodi. Satu antigen tersusun dari 2 atau lebih molekul
epitop. 

2. Hapten
Hapten adalah molekul kecil yang hanya bisa menginduksi produksi antibodi jika bergabung
dengan carrier yang bermolekul besar. Oleh karena itu, hapten memiliki sifat imunogenik.
Hapten dapat berupa obat, antibiotik, dan kosmetik.

Antibodi (imunoglobulin)

Antibodi atau imunoglobulin adalah protein larut yang dihasilkan oleh sistem imunitas sebagai
respons terhadap keberadaan suatu antigen dan akan bereaksi dengan antigen tersebut. Ada lima
kelas imunoglobulin yang harus kamu ketahui nih. Yuk, belajar bersama-sama! 

IgG

IgG berjumlah paling banyak (80%) dan akan lebih besar pada kontak ke 2, 3, dan seterusnya.
IgG dapat menembus plasenta dan memberikan imunitas pada bayi. Selain itu, IgG juga
merupakan pelindung terhadap mikroorganisme dan toksin, dapat mengaktivasi komplemen, dan
dapat meningkatkan efektivitas sel fagositik.

IgA

Berjumlah 15%, IgA dapat ditemukan pada zat sekresi seperti keringat, ludah, air mata, ASI, dan
sekresi usus. IgA berfungsi untuk melawan mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh.

IgM

IgM adalah antibodi yang pertama kali tiba di lokasi infeksi, menetap di pembuluh darah dan
tidak masuk ke jaringan. IgM berumur pendek dan berfungsi untuk mengaktivitasi komplemen
dan memperbanyak fagositosis.

IgD

IgD memiliki fungsi memicu respons imunitas dan banyak ditemukan di limfosit B. Meskipun
demikian, IgD berjumlah sedikit pada limpa dan serum darah.

IgE
Antibodi ini terikat pada reseptor sel mast dan basofil. IgE menyebabkan pelepasan histamin dan
mediator kimia lainnya. Selain itu, IgE banyak ditemukan dalam darah dengan konsentrasi
rendah dan kadarnya meningkat ketika bereaksi terhadap alergi.

5.Proses Fagosistosis

Fagositosis sel dari organisme inang umumnya merupakan bagian dari pembentukan dan
perawatan jaringan biasa.

Proses Fagositosis

Dalam sel terjadi deformasi membran yakni guna membentuk kerucut kecil pada bagian dari
materi yang akan diserap.

Selanjutnya terjadi penutupan didalam sel pada sisi kerucut, memeluk partikel dalam membran
sel untuk menciptakan apa yang dikenal sebagai fagosom atau vakuola makanan, seperti amplop
kecil bahan yang dikelilingi oleh membran sel.

Berdasarkan jaringan, fagosom akan dilewatkan ke dalam sel untuk penyerapan oleh lisosom,
yakni sebuah struktur sel yang mengkhususkan diri dalam mencerna bahan-bahan yang masuk ke
dalam sel.

Berikutnya pada lisosom akan bekerja dan memecah fagosom ke dalam bahan komponen,
melewati senyawa yang berguna pada struktur lain dalam sel dan mengusir sisanya sebagai
bahan limbah.

6.Macam pemeriksaan teknik imunologi:


 
 
1. Radioimmunoassay (RIA) Radioimmunoassay pertama kali dikembangkanoleh Rosalyn
Yalow(1921-) dan Solomon A.Berson (1918-1972) dari amerika serikat,pertama
kalimereka bekerja untuk mempelajaritentang hormon khusunya insulin
yaituhormonyang mengatur kadar gula dalam darah. Radioimmunoassay adalah teknik
nuklir yangbanyak digunakan untuk mengetahui konsentrasihormon. Pengujian ini
menggunakan antibodiyang spesifik untuk hormon sebagai proteinterikat.

Prinsip ria
 
 Prisip dasar dari radioimmunoassay ini adalah reaksiantara antigen dan antibody di dalam
reaksinya ini yang utama adalah sifat kekhususannya, sebuah antigent yang bereaksi
dengan antibody yang spesifik untuknya dantidak mengadakan reaksi silang ( cross
reaction dengantipe antigent yang sama.

 Bahan pereksi dalam radioimmunoassay ialah antigenradioaktif dan antibody spesifik.


 
 Dasar kerja RIA adalah Untuk mengetahui perbandingankonsentrasi antibody yang
terdapat pada bagian dalamtabung dan antigen yang terdapat didalam sampel
denganmenggunakan radio aktif.
 
 Persaingan konsentrasi antigen sampel dapat ditentukan dari reaksi reduksi pengikatan
konsentrasi antigen dari antibody yang terdapat pada bagian dalam tabung. 2.
Immunohistochemistry
 
2. Immunohistochemistry (IHC) mengkombinasikanteknik histologi, imunologi dan
biokimia dentifikasi komponen jaringan tertentu dg reaksispesifik Ag atau Ab yang dapat
divisualisasikandg penempelan label

 
 Ab mengikat Ag secara spesifik

 Menunjukkan lokasi tertentu sel atau proteinpada jaringan/ organ di preparat/ slide
 Dapat digunakan untuk mengidentifikasi proses-proses selular dalam jaringan/organ,
cth :apoptosis

3. Imunofluoresense
Metode imunologi (pengikatan spesifikantigen-antibodi) dengan studi penandafluorescent
dikombinasikan dengan antigenprotein spesifik dalam metode distribusiintraseluler.
Ditempatkan sebagai fluoresceinfluoresensi terdeteksi dalam mikroskopfluoresensi,
lokalisasi demikian selulerantigen. Prinsip

 
 Sitokimia imunofluoresensi didasarkan pada prinsip reaksiantigen-antibodi, yang pertama
dikenal antigen atau antibodi berlabel penanda fluorescent fluorescein dibuat,dan
kemudian antibodi fluorescent (atau antigen) sebagaiprobe molekul dalam sel atau
pemeriksaan  jaringanantigen yang sesuai (atau antibodi)

 Dalam sel atau jaringan kompleks antigen-antibodi yangdibentuk pada mengandung


fluorescein mikroskopfluoresensi spesimen fluoresensi dengan penyinaranmenggunakan
sinar eksitasi bersinar terang fluoresensi(kuning-hijau atau oranye), fluoresensi dapat
dilihat dimana sel-sel atau jaringan , untuk menentukan sifatantigen atau antibodi,
positioning, dan konten ditentukandengan menggunakan teknik kuantitatif

Metode
 
1.Direct Imunofluoresense
 
 Ab dilabel dg marker fluorescent _ Ab secara langsungdiberikan pada jaringan yg
diinginkan
 
2.Indirect immunoflouresense
 Menggunakan Ab yg tdk berlabel thd Ag yg diuji denganAb sekunder yang berlabel
(yang berikatan spesifik dgAb pertama)
 
 Semakin banyak ikatan Ab sekunder sinyal floresensemakin meningkat

4. Enzyme-linked Immunosorbent Assayadalah suatu teknik biokimia yang


terutamadigunakan dalam bidang imunologi untukmendeteksi kehadiran antibodi atau
antigendalam suatu sampel
 
 prinsipPrinsip menggunakan reaksi perubahanwarna(Colorimetric assay)

 Enzim yg ditambahkan akan bereaksi dengansubstrat memproduksi produk yg


berubahwarna

Metode

 Teknik Kualitatif 
 Teknik kuantitatif
7.cara kerja imunologi
Mikroorganisme dan zat-zat asing yang menyerang tubuh disebut sebagai antigen alias
bibit penyakit. Saat antigen terdeteksi, serangkaian respon imun akan terjadi untuk
melindungi tubuh dari terinfeksi.
 Pada proses tersebut, beberapa macam sel bekerja sama untuk mengenali antigen dan
memberikan respon. Sel-sel ini kemudian merangsang limfosit B untuk menghasilkan
antibodi. Antibodi adalah protein yang didesain khusus untuk menempel pada antigen
tertentu. Setelah itu, sel T mencari antigen yang telah ditumpangi dan
menghancurkannya. Sel T juga membantu memberi sinyal pada sel-sel lain (seperti
fagosit) untuk melakukan tugasnya.
 Begitu dihasilkan, antibodi akan berada dalam tubuh seseorang selama beberapa waktu,
sehingga apabila antigen atau bibit penyakit kembali, antibodi sudah tersedia untuk
melakukan misinya.
 Antibodi juga dapat menetralkan racun yang dihasilkan oleh organisme dan mengaktifkan
sekelompok protein yang disebut komplemen. Komplemen adalah bagian dari sistem
imun yang membantu membunuh bakteri, virus atau sel-sel yang terinfeksi.
 Bersama, semua sel-sel khusus dan bagian sistem imun menghasilkan perlindungan bagi
tubuh terhadap penyakit. Proteksi inilah yang disebut imunitas.

Anda mungkin juga menyukai