Bab Ii
Bab Ii
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
atau dari kata motif yang artinya corak atau ragam. Jadi motivasi
11
12
1) Motivasi intrinsik
2) Motivasi Ekstrinsik
pengobatan TB.
untuk beristirahat.
motivasi yaitu :
a) Faktor fisik
kesembuhannya.
c) Faktor herediter
e) Kematangan usia
f) Persepsi Penderita
pengobatan.
2) Faktor eksternal
a) Faktor lingkungan
b) Dukungan sosial
perhatian.
c) Fasilitas Kesehatan
d) Media
d. Fungsi Motivasi
dikerjakan.
menguntungkan.
pengobatan.
f. Teknik Motivasi
g. Teori Motivasi
kesembuhan.
a) Kebutuhan Fisiologis
dan intensif
2. Kepatuhan
a. Pengertian Kepatuhan
Penderita dikatakan lalai jika tidak datang lebih dari 3 hari sampai
2 bulan dari tanggal perjanjian dan dikatakan Droup Out jika lebih
24
penderita seperti:
2008).
sekali.
kepatuhan adalah :
setelah gejala yang dirasakan hilang bukan saat obat itu habis.
a) Dorongan Pribadi.
b) Keyakinan.
yang akan memiliki jiwa yang tabah dan tidak mudah putus asa
c) Dukungan keluarga
penyakitnya.
d) Dukungan sosial
(Purwanta, 2005).
(Widoyono, 2008).
benar 3-6, maka pasien tersebut termasuk kategori patuh. Jika 0-2
3. Tuberkulosis Paru
2007).
atas:
30
1) Tuberkulosis paru
sesuai TB.
stabil pada foto serial dan sputum BTA (-). Kelompok ini tidak
perlu diobati.
Infeksi kuman ini sering terjadi melalui udara ( airbone ) yang cara
hipersentivitas selular.
biasanya di inhalasi sebagai suatu unit yang terdiri dari 1-3 basil.
lobus atas paru-paru atau dibagian atas lobus bawah, maka hal ini
pada hari hari pertama ini di gantikan oleh makrofag. Pada alveoli
20 hari.
Bila terjadi lesi primer paru yang biasanya disebut fokus ghon dan
penuh dengan sekret dan lesi mirip dengan lesi berkapsul yang
ini dapat meloloskan kuman dari kelenjar getah bening dan menuju
aliran darah dalam jumlah kecil yang dapat menyebabkan lesi pada
1) Batuk
2) Demam
3) Sesak napas
bagian paru-paru.
4) Nyeri dada
5) Kelelahan
SPS diulangi.
positif.
TBC.
a) Isoniazid (H)
sesuai dosis.
b) Rifampisin (R)
berbahaya.
c) Pirazinamid (P)
d) Ethambutol (E)
neuritis.
a) Tahap intensif
b) Tahap lanjutan
terjadinya kekambuhan.
Tabel 2
menelan obat
Intensif 2 bulan 1 1 3 3 60
Lanjutan 4 bulan 2 1 - - 54
Sumber : Depkes RI 2010 dalam Pedila (2013).
Tabel 3
Panduan Obat kategori 2
mg mg mg mg mg
Intensif 2 bulan 1 1 3 3 - 0.5% 60
1 bulan 1 1 3 3 - - 30
Lanjutan 5 bulan 2 1 3 2 66
Sumber : Depkes RI 2010 dalam Pedila (2013).
Tabel 4
Panduan Obat kategori 3
menelan obat
39
Intensif 2 bulan 1 1 3 60
Lanjutan 4 bulan 2 1 1 54
3xweek
Sumber : Depkes RI 2010 dalam Pedila (2013).
Tabel 5
Obat Anti TB sisipan (HRZE)
dilakukan pada :
2 kemungkinan :
positif kategori 2.
42
3) Akhir pengobatan
up sebelumnya).
Gagal.
1) Sembuh
2) Pengobatan lengkap
3) Meninggal
4) Pindah
formulir.
6) Gagal
seumur hidup.
j. Kesembuhan TB Paru
Rumus:
Tuberkulosis Paru
dalam:
a) Pengetahuan TB Paru
c) Perilaku kesehatan
(Notoatmodjo, 2007).
obat.
a) Obat Anti TB
b) Pelayanan Kesehatan
kesehatan.
49
dokter.
b) Perawat
c) Dokter
B. Kerangka Teori
50
Kerangka teori adalah suatu uraian dan hubungan atau kaitan antara
konsep terhadap yang lainnya atau antara variabel yang satu dengan
variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2012).
C. Kerangka Konsep
51
atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya atau antara
variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin
Keterangan :
= Diteliti
= Tidak Diteliti
minum obat pada pasien TB paru dewasa di Rumah Sakit Khusus Paru
E. Asumsi Peneliti
Sakit Khusus Paru Respira Yogyakarta tahun 2016, maka semakin patuh
F. Variabel Penelitian
1. Definisi konseptual
a. Variabel Independen
individu.
b. Variabel Dependen
53
bulan.
2. Definisi Operasional
nilai “1” dan jika dijawab “tidak” nilai ‘0”, pernyataan negatif
apabila dijawab tidak nilai “1” dan jika dijawab “ya” nilai “0”
centang (√) pada kolom yang sudah disediakan. Skor tertinggi dari
Interval = 12 – 0 = 4
3
Ya nilai “1” dan dijawab tidak nilai “0”. Cara memilih jawaban
America, 2006).