Diusulkan oleh :
Saat ini, masih banyak masyarakat yang belum memahami atau belum
mengolah susu pasteurisasi dan limbah kulit semangka. Sehingga pada penulisan
dapat ditulis perumusan masalahnya yaitu bagaimana upaya dalam meningkatkan
minat konsumen terhadap susu yang di dipadukan dengan kulit semangka yang
dapat diolah menjadi susu kulit semangka sebagai minuman sehat pencegah
covid-19?
1.3. TUJUAN PENULISAN
penulisan karya tulis ilmia ini adalah untuk memberikan informasi kepada
masyarakat tentang proses pembuatan susu pasteurisasi dengan pemanfaatan sari
buah kulit semangka sebagai pencegah covid-19
1.4. MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari penulisan karya tulis ini yaitu memberikan informasi kepada
masyarakat bahwa susu dapat di olah menjadi minuman sehat yang kaya akan anti
oksidan dengan penambahan kulit semangka sebagai minuman sehat yang kaya
akan sitrulin yang bermanfaat untuk membantu sistem kekebalan tubuh dalam
melawan infeksi dan bertambahnya permintaan produk peternakan utamanya hasil
susu dan merupakan peluang bisnis dalam meningkatkan ekonomi masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Susu murni
Susu murni adalah cairan yang berasal dari hasil pemerahan dari sapi
perah, yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah suatu apapun dan
belum mendapat perlakuan apapun.Susu sebagai salah satu sumber pangan yang
baik karena mengandung banyak nutrisi. Nutrisi yang tinggi dalam susu ini justru
rentan dapat digunakan oleh bakteri dalam menjadi media pertumbuhan yang
dapat mengurangi manfaat yang baik dari susu tersebut sehingga susu cepat rusak
bila tidak segera dilakukan penanganan yang baik. Susu sebagai salah satu produk
ternak mempunyai kandungan zat gizi yang lengkap seperti protein (3,5%), lemak
(3,9%), laktosa (4,9%), mineral, dan vitamin (0,7%). Sifat zat gizi tersebut mudah
dicerna dan diserap secara sempurna (Adnan, 1984).
Susu sapi segar merupakan bahan pangan yang sangat tinggi gizinya,
bukan saja bagi manusia tetapi juga bagi jasad renik pembusuk, karena itu susu
merupakan komoditi yang sangat mudah rusak, sehingga apabila penanganannya
tidak baik maka akan timbul penyakit berbahaya (Hadiwiyoto, 1983).
Kontaminasi bakteri mampu berkembang secara cepat sekali sehingga
susu menjadi tidak bisa diolah lebih lanjut atau tidak pantas lagi dikonsumsi
manusia (Winarno, 1993). Akibat aktivitas mikroba dalam memetabolisme protein
akan menyebabkan bau busuk seperti indol, kadaverin, sketol, CO2, H2S, dan
NH3 (Nurwantoro, 1997). Untuk mencegah hal ini, pendinginan yang cukup dan
penyimpanan dalam lemari es penting sekali (Pelczar, 2005).
Secara umum, perubahan suhu mengakibatkan penundaan seluruh
perubahan yang terjadi selama penyimpanan.Akibatnya reaksi biokimia dan
perubahan akibat pertumbuhan mikroba menjadi lambat atau
menurun.Dampaknya adalah daya simpan produk lebih panjang.Produk atau
bahan pangan direkomendasikan disimpan pada suhu di bawah 10 oC, biasanya
yaitu 4oC (Estiasih, 2009).Senada dengan itu susu segar mempunyai suhu
penyimpanan yaitu 0 sampai 1oC (Winarno, 1980). Susu segar yang tanpa
pengolahan terlebih dahulu hanya bertahan selama satu hari.
2.2 Susu pasteurisasi
Kingdom : Palantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Cucuribitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Citrullus
Tabel 2. Kandungan nutrisi pada daging dan kulit buah semangka per
100g
Kandungan Daging Kulit
Karbohidrat (g) 7,5 5,6
Protein (g) 0,61 2,5
Lemak (g) 0,2 0,1
Magnesium (mg) 10 -
Kalium (mg) 112 220
Kalsium (mg) 7 8
Fosfor 11 -
Vitamin A (IU) 569 2845
Vitamin C (mg) 9,39 7,63
Air 90 87,7
Sumber Jhonson et al. 2013; USDA (2015)
BAB III
METODE PENULISAN.
1.1.Jenis penulisan
Jenis penulisan dalam karya tulis ini adalah studi literature.Data yang
diperoleh disajikan secara deskriptif, sumber literatur dalam karya tulis ini dari
buku-buku, Jurnal, dan bahan dari internet.
Objek tulisan dalam karya tulis ini adalah sebagai bentuk pengembagan
inovasi baru terhadadap susu yang dikolaborasi dengan buah kulit semangka yang
kaya akan anti oksidan.
D. Prosedur Penulisan
BAB IV
PEMBAHASAN
Susu merupakan salah satu produk peternakan yang sangat penting dan
dibutuhkan oleh tubuh karena kandungan gizi susu yang lengkap seperti
protein,lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral saat ini susu dapat di olah
sebagai bahan baku pembuatan produk pangan dengan non-pangan. produk olahan
non pangan yakni sabun susu yang berkhasiat menghaluskan kulit dan yang
lainnya.Kemudian produk pangan seperti,keju, ss krim, sereal, biskuit, mentega,
dan juga susu sari buah
Susu sari buah kulit semangka masihkurang diproduksi dan diminati
masyarakat saat ini karena, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
kandungan dan gizi yang dimiliki. Padahal yang kita ketahui bahwa kulit
semangka mengandung sitrulin dalam jumlah yang tinggi Kulit semangka
mengandung zat sitrulin dengan jumlah sebesar 60% dibandingkan dagingnya zat
memberikan efek antioksidan yang melindungi manusia dari kerusakan akibat
radikal bebas selain itu asam amino yang penting untuk jantung ,system peredaran
darah,system kekebalan dan merelaksasi pembuluh darah sebagai penyakit
kardiovaskular(Rimando dan Parkins-veazie 2005).
Pada percobaan yang dilakukan susu pasteurisasi
Kualitas produk sari buah kulit semangka dipengaruhi oleh Kualitas Suhu
dan lama penyimpanan pengolahan kulit semangka berpengaruh nyata terhadap
rasa sari kulit semangka. Menurut Winarno (2004), rasa suatu bahan makanan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu senyawa kimia, suhu, konsentrasi dan
interaksi dengan komponen rasa yang lain.
Menurut Buckle dkk, (1987) yang menyatakan bahwa faktor suhu,
kelembaban, oksidasi dan aktifitas mikroorganisme dapat merombak kandungan
molekul bahan sehingga menyebabkan terjadinya perubahan rasa. Hal tersebut
juga diduga karena adanya proses hidrolisa pada komposisi kulit buah semangka
dari senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang sederhana sehingga akan
merubah rasa yang terkandung pada sari kulit semangka.Proses pembuatan susu
sari buah pada umumnya hanya menggunakan sari buah seperti sari buah sirsak,
sari buah naga,dan sari buah markisa. Saat ini masyarakat/konsumen memilih
makanan dan minuman bukan hanya melihat penampilan produk seperti warna,
cita rasa tetapi cenderung melihat kandungan serta manfaat yang ada
didalamnya.Antioksidan merupakan salah satu zat penting yang dibutuhkan oleh
tubuh untuk melindungi sel-sel penting dari radikal bebas. Anti oksidan banyak
ditemukan kulit semangka
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi,
dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif (Winarsi,
2007).Serta antioksidan dapat berfungsi sebagai penangkap radikal bebas,
pembentuk kompleks dengan logam-logam pro oksidan dan berfungsi sebagai
senyawa pereduksi (Yulia, 2007).Menurut Riestya (2010),pada kulit buah
semangka terdapat zat sitrulin yang lebih banyak dari pada daging
buahnya.kandungan cirtulline pada kulit buah semangka sekitar 24,7 mg kulit
buah semangka atau sering di sebut sebagai albedo memiliki antioksidan berupa
zat citrulline.
Khasiat yang dimiliki kulit semangka dan susu pasteurisasi sehingga banyak
diaplikasikan kedalam bahan baku pangan, beberapa teknik pengolahannya, baik
secara industri maupun secara rumah tangga seperti selai kulit semangka , sirup
kulit semangka.
Dalam memperoleh kandungan antioksidan yang maksimal, terlebih dahulu
dilakukan pengolahan awal seperti pembuatan sari buah kulit semangka.Menurut,
Wardhana dkk (2016) berikut merupakan tahapan proses pembuatan sari kulit
semangka sebelum dicampurkan pada susu pasteurisasi adalah sebagai berikut:
1. Mengupas kulit buah semangka dan diambil bagian kulit putihnya
sebanyak 700 gr.
2. Memberi tiga perlakuan yang berbeda pada kulit semangka tersebut, yaitu
dibiarkan di suhu ruang (20oC sampai 25oC); didinginkan (5oC sampai
2oC); dan dibekukan (-2oC sampai -4oC)masing-masing selama 2 dan 8
jam.
3. Menghancurkan kulit putih yang sudah diberi perlakuan dengan blender
dan ditambah sekitar 68% air kemudian disaring dan diambil filtrat.
4. Filtrat hasil saringan kemudian dipanaskan pada suhu 90oC selama 15
menit dan ditambahkan bahan tambahan makanan (gula, as. Sitrat, garam)
sambil diaduk hingga homogen.
5. Tahapan terakhir yaitu disaring yang bertujuan untuk memisahkan parikel-
partikel yang tidak larut selama prosespembuatan sari kulit buah
semangka.
Bedasarkan studi literature yang dilakukan dari berbagai sumber seperti
jurnal, buku, serta laporan hasil penelitian lainnya, maka kami berinovasi untuk
membuat produk minuman sehat. Minuman sehat berupa susu pasteurisasi dengan
tambahan bahan alami yang berupa kulit buah semangka dalam bentuk sari buah.
Berikut merupakandiagram alair proses pembuatan SULIKA.
SEMANGKA
SULIKA
Tahapan rinci pembuatan SULIKA yaitu tahap pertama membuat sari buah
kulit semangka kemudia tahap kedua susu pasteurisasi dibuat dari susu
rekonstitusi 10% (Asrif, 2006). Sari buah kulit semangka diukur sebanyak
10%.Selanjutnyacampuran larutan tersebut ditambahkan gula (4%) kemudian
dipasteurisasi denganmetode LTLT (650C selama 30 menit).Setelah
dipasteurisasi, didinginkan laludiuji komposisi kimianya.Formulasi bahan susu
pasteurisasi dengan penambahan kulit semangka
Pada produk yang dihasilkan, kemungkinan kandungan gizinya lebih baik
dibandingkan dengan susu pasteurisasi saja tanpa penambahan sari buah kulit
semangka. Selain itu, akan berdampak pada kualitas organoleptic seperti cita rasa,
aroma dan warna.Pembuatan susu sari buah kulit akan menghasilkan produk
minuman sehat bagi konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Guoyao, W., Julie, K. C., Veazie, P. P., Dolan, K. D., Kelly, K. A. dan Meininger,
J. C. 2007. Dietary Supplementation With Watermelon Pomace Juice
Enhances Arginine Availability and Ameliorates The Metabolic
Syndromein Zucker Diabetic Fatty Rats. American Society For
Nutrition, 6:334-341.
Ismayanti, Syaiful Bahri, dan Nurhaeni. 2013. Kajian Kadar Fenolat Jus Kulit
Buah Semangka. Online Jurnal of Natural Science .2(3): 100-110.
Kristanti, N. D., Rosyidi, D., Radiati, L. E and Purwadi. 2015. Phylogenetic Tree
and Heat Resistance of Thermoduric Bacteria Isolated from
Pasteurization Milk in Indonesia. International Journal of
Biosciences. 6 (11): 87-98.
Syukur. 2009. Semangka (Citrullus lanatus (Thunberg) Matsum & Nakai). HPSP-
09-YUMKMI