Berbeda dengan Indonesia yang tak banyak memakai soundtrack lagu sebagai
musik latar. Drama Korea selalu menyisipkan original soundtrack-nya di beberapa
adegan. Dan hasilnya, drama menjadi lebih istimewa dan hidup. Sebut saja drama
‘It’s Okay, That’s Love’ yang sukses membawa sederet lagu menjadi booming di
pertengahan tahun 2014 lalu. Tak hanya original sountrack-nya yang meledak
dipasaran, drama yang sukses dengan berbagai penghargaan itupun kembali
mempopulerkan lagu-lagu lawas yang nagih untuk didengarkan.
Banyak Nilai Positif Yang Diangkat [image source]Penonton pun kerap disuguhi
motivasi dengan kata-kata mutiara yang biasanya dilontarkan para tokoh dalam
serial Korea. Seperti drama ‘Dream High’, di dalamnya terdapat kutipan percakapan
salah satu tokoh guru yang memberi inspirasi mendalam.
“Dalam hidup ini ada orang-orang yang meraih impiannya dengan jalan yang
cepat. Ada juga dengan jalan yang panjang dan lambat. Namun tak selamanya
yang lambat itu buruk. Bukankah dengan jalan yang lambat dan panjang kita
bisa melihat dan memperhatikan hal-hal yang lebih banyak disekitar? Mungkin
dengan jalan lambat itulah yang bisa menempa kita untuk jadi lebih dewasa?
Intropeksi diri, benahi diri dan melangkah lagi. Karena cerita belum berakhir.”
Sederet alasan di atas memang menjadikan drama Korea Selatan banyak
digandrungi masyarakat Indonesia. Namun tak semuanya tontonan dalam negeri
kalah populer dengan produksi negeri gingseng ya! Masih banyak acara berkualitas
yang bisa menghibur sekaligus mengedukasi. Namun budaya sinetron yang tak
mendidik memang harus dikurangi, bahkan kalau perlu dihilangkan sama sekali!
Siapa tahu dengan kualitas cerita yang lebih apik, suatu saat sinetron Indonesia
mampu menembus pasar Asia hingga dunia! Bagaimana menurutmu?