Gerakan World Cleanup Day atau WCD Indonesia kembali digelar di 2020.

Tahun
ini, selebritas Yuni Shara ikut bergabung untuk melakukan aksi bersih-bersih
lingkungan sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye Indonesia Bersih.

Yuni Shara, bersama 8131 relawan kampanye WCD Indonesia, bersatu untuk
mengampanyekan Indonesia bersih dari sampah. Program tersebut digerakkan
melalui aktifitas bersih-bersih lingkungan rumah secara serentak.

Yuni Shara mengharapkan masyarakat mau bersama-sama terlibat dalam aksi

kampanye bersih-bersih diawali dari diri sendiri.

"Mari kita mulai dari rumah sendiri dengan memilah-milah sampah supaya
lingkungan lebih sehat dan lebih bersih," ujar Yuni Shara melalui keterangan
tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Selasa (6/10/2020).

Leader World Cleanup Day Indonesia 2020 Agustina Iskandar menyatakan bahwa
keinginan menjadikan momentum aksi ini sebagai ajang persatuan untuk seluruh
pihak yang terlibat.

“Tahun ini, kita mengampanyekan persatuan untuk Indonesia bersih dengan

mengajak masyarakat terlibat serentak untuk pilah sampah dari rumah. Hal ini juga
dikampanyekan oleh GIB Kemenkomarves dan KLHK melalui Gerakan Nasional
Pilah Sampah dari Rumah," kata Agustina.

Sementara Endah Kuswiyoto, yang ditunjuk oleh Ketua IIP BUMN ibu Liza Erick
Tohir sebagai Ketua Gerakan Indonesia Bersih DWP IIP BUMN,
melibatkan sebanyak 49 Ikatan Istri Karyawan BUMN dengan 8131 orang relawan
yang beranggotakan istri karyawan BUMN.

"Saya sendiri menyerahkan hasil sampah plastik dari rumah ke Bank Sampah
terdekat yaitu Bank Sampah Rosela di daerah Kerinci, Jakarta Selatan, sebagai aksi
nyata kami semua yang sudah ikut menjadi relawan," kata Endah Watiningsih.

Endah Watiningsih juga mengajak para selebriti Indonesia seperti Yuni Shara,
Okky Asokawati, Ratih Sanggarwati dan motivator nomor satu Tung Desem
Waringin dalam aksi bersih-bersih sebagai wujud nyata gerakan WCD Indonesia.

"Mereka semua mengajak masyarakat untuk tergerak dalam aksi bersih-bersih dari
rumah dan di manapun berada meski di tengah pandemi Covid 19," dia
menerangkan.