PEMBAHASAN
a. Harga Rujukan
Kesimpulan Harga-Mutu
Menetapkan Harga
Suatu perusahaan harus menetapkan harga untuk yang pertama kalinya ketika
mengembangkan produk baru, ketika memperkenalkan produk regulernya ke
saluran distribusi atau daerah geografis yang baru, dan ketika mengikuti lelang
untuk kerja kontrak yang baru. Perusahaan harus memutuskan dimana
memposisikan produknya dari segi mutu dan harga.
a. Kelangsungan Hidup
Penguasaan pasar masuk akal dalam kondisi berikut: (1) sejumlah pembeli
yang memadai memiliki permintaan sekarang yang tinggi; (2) biaya per unit untuk
memproduksi volume yang kecil tidak terlalu tinggi sehingga dapat menunda
keuntungan dengan mengenakan harga yang dapat diserap pasar; (3) harga awal
yang tinggi tersebut tidak menarik lebih banyak pesaing ke pasar; (4) harga yang
tinggi tersebut mengkomunikasikan citra suatu produk yang unggul.
f. Tujuan Lain
Apapun tujuan khusus tersebut bisnis yang menggunakan harga sebagai alat
strategis akan memperoleh laba yang lebih tinggi daripada bisnis yang hanya
membiarkan biaya atau pasar menetapkan harganya.
Langkah 2: Menentukan Permintaan
a. Kepekaan Harga
i. Analisis statistikal atas harga masa lalu, jumlah yang terjual dan faktor-
faktor lain secara statistik untuk memperkirakan hubungan-
hubungannya. Data tersebut dapat berkesinambungan (dari waktu ke
waktu) atau lintas bagian (berbagi lokasi yang berbeda pada saat yang
sama). Menciptakan model yang tepat dan menyesuaikan data tersebut
dengan teknik-teknik yang tepat memerlukan keahlian yang sangat
tinggi.
ii. Eksperimen harga, pendekatan alternatifnya adalah dengan
mengenakan berbagai harga yang berbeda di wilayah yang serupa
untuk melihat bagaimana pengaruh terhadap penjualan. Pendekatan
lainnya adalah dengan menggunakan internet. Suatu e-bisnis dapat
menguji dampak kenaikan harga 5 persen dengan mengenakan harga
yang lebih tinggi kepada setiap pengunjung ke empat puluh untuk
membandingkan tanggapan pembelian.
iii. Survei dapat mengekplorasi berapa banyak unit yang akan di beli
konsumen dengan berbagai harga berbeda-beda yang diusulkan,
walaupun pembeli tidak akan menyatakan minat mereka apabila
harganya ternyata lebih tinggi untuk mencegah perusahaan tersebut
mengenakan harga yang lebih tinggi.
Elastisitas harga bergantung pada besarnya dan arah perubahan harga yang di
rencanakan tersebut. Elastisitas tersebut mungkin dapat diabaikan dengan
perubahan harga yang kecil, tetapi akan sangan berarti jika terjadi perubahan harga
yang besar.
Biaya total (Total Cost) terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel. Biaya rata-
rata (Average Cost) adalah biaya per unit pada tingkat produksi tersebut.
Salah satu metode penetapan harga ialah berdasarkan kurva pengalaman yang
telah terfokus pada biaya produksi, tetapi semua biaya, termasuk biaya pemasaran,
dapat dibenahi terus menerus.
Biaya berubah sejalan dengan skala produksi dan pengalaman. Biaya juga
berubah sebagai akibat dari upaya terpusat perancang, teknisi, dan agen pembelian
untuk menguranginya melalui biaya sasaran (target costing). Riset pasar digunakan
untuk membentuk fungsi-fungsi yang diinginkan produk baru. Lalu menentukan
harga untuk produk yang akan dijual tersebut, sesuai dengan daya tariknya dan
harga pesaing. Pengurangan margin laba yang diinginkan dari harga itu
menghasilkan biaya sasaran yang harus dicapai. Masing-masing unsur biaya harus
diuji dan berbagai cara untuk menurunkan biaya harus dipertimbangkan.
Tujuannya untuk mengusahakan agar proyeksi biaya akhir sesuai dengan kisaran
biaya sasaran tersebut. Jika tidak berhasil, maka pengembangan produk perlu
dihentikan karena produk itu perlu dihentikan karena produk itu tidak akan dapat
dijual degan harga sasaran tadi dan tidak menghasilkan laba sasaran.
Metode penetapan harga yang paling sederhana adalah penetapan harga mark-
up standar pada biaya produk tersebut. Perusahaan kontruksi menyerahkan tender
pekerjaan dengan menyerahkan tender pekerjaan dengan memperkirakan biaya
total proyek tersebut dan menambahkan mark-up standar untuk laba. Pengacara
dan akuntan biasanya menetapkan harga dengan menambahkan mark-up standar
pada waktu dan biaya mereka.
Kelebihan dari penetapan harga mark-up ini yakni, pertama penjual dapat
menentukan biaya jauh lebih mudah dibandingkan dengan melalui cara
memperkirakan permintaan. Dengan mengaitkan harga dan biaya, penjual
menyederhanakan penetapan harga tersebut. Kedua, jika semua perusahaan dalam
industri tersebut menggunakan metode penetapan harga ini , harga-harga akan
cenderung serupa, karena itu persaingan harga akan diminimalkan, yang tidak
akan terjadi jika perusahaan memberi perhatian pada perubahan-perubahan
permintaan. Ketiga banyak orang merasa bahwa penetapan harga dengan
menambahkan biaya dianggap lebih adil bagi pembeli maupun penjual. Penjual
tidak memanfaatkan pembeli ketika permintaan pembeli dirasakan mendesak, dan
penjual memperoleh tingkat pengembalian yang adil atas investasi.
Persepsi nilai ini tersdiri dari beberapa unsur, seperti gambaran pembeli
tentang kinerja produk tersebut, kelancaran saluran, mutu jaminan, dukungan
pelanggan, dan ciri-ciri yang lebih lunah seperti reputasi pemasok, keterpercayaan
dan harga diri.
Penetapan harga nilai bukan sekedar menetapkan harga yang lebih rendah;
langkah tersebut adalah persoalan merekayasa ulang kegiatan-kegiatan perusahaan
tersebut untuk menjadi produsen yang berbiaya rendah tanpa mengorbankan mutu,
dan menurunkan harga yang lumayan besar guna menarik sejumlah pelanggan
yang sadar nilai.
Tiga jenis utama lelang dengan prosedur penetapan harga yang berbeda-beda :
Pembeli mungkin tidak akan menerima usulan penjual karena persepsi tingkat
risiko yang tinggi. Penjual tersebut memiliki pilihann tawaran untuk menanggung
sebagian atau semua risiko tersebut apabila ia tidak memberikan nilai yang
dijanjikan sebelumnya.
Kesimpulan
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dari uraian di atas akan dibahas satu persatu dalam makalah ini oleh penulis.
Tidak hanya itu, penulis juga akan membahas proses dan evaluasi harga, penetapan
harga bagi perusahaan, penyesuaian harga sesuai kebutuhan dan keadaan di
masyarakat, kapan perubahan harga dilakukan, dan respons dari perubahan harga
tersebut.
Kotler,Philip.2009.Manajemen Pemasaran.Jakarta:Indeks.