Dalam sebuah managemen yang baik harus memiliki empat fungsi penting dari Planning
(perencanaan), Organizing (penempatan), Actuating (pengarahan/penggerakan), dan Controlling
(pengendalian). Salah satu fungsi tidak berjalan dengan baik dapat mempengaruhi segala aspek
managemen.
Banyak individu maupun organisasi yang tidak dapat melakukan pengarahan organisasi
dengan baik. Pengarahan dalam memotivasi tiap anggotanya dan berkomunikasi antar anggota
maupun mengatasi masalah yang ada di dalam organisasi. Pengetahuan tentang actuating
(penggerakan/pengarahan) dikalangan para remaja zaman sekarang harus ditingkatkan.
Pengetahuan tentang actuating pun penting untuk diketahui dan dipelajari. Dengan dibuatnya
makalah ini, diharapkan akan lebih meningkatkan pengetahuan kita mengenai penjelasan tentang
Actuating .
Pengarahan dalam ilmu manajemen merupakan aspek hubungan manusiawi dalam
kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan
tenaganya secara efektif dan efisien untuk mencapai sebuah tujuan. Directing bukan saja agar
pegawai melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi
mengkoordinasi kegiatan berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju kepada realisasi tujuan
yang ditetapkan sebelumnya. Salah satu fungsi manajemen yaitu pengarahan atau actuating. Di
dalam aspek pengarahan ini akan timbul hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang
mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara lebih berdaya
guna untuk mencapai tujuan.
PENGERTIAN ACTUATING
Actuating (pengarahan) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manajerial dan
usaha-usaha organisasi. Jadi, actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja
dengan sendirinya atau dengan kesadaran bersama-sama untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan. Actuating
adalah pelaksanaan untuk bekerja. Actuating merupakan fungsi manajemen yang terpenting dan
paling dominan dalam proses manajemen. Fungsi ini baru dapat diterapkan setelah adanya
planning (rencana), organizing (organisasi) dan karyawan ada. Jika fungsi ini diterapkan, maka
proses manajemen dalam merealisasi tujuan dimulai.
3. Komunikasi
Komunikasi (communication) merupakan hal yang terpenting dalam manajemen, karena
proses manajemen baru terlaksana, jika komunikasi dilakukan. Pemberian perintah, laporan,
informasi, berita, saran, dan menjalin hubungan-hubungan hanya dapat dilakukan dengan
komunikasi saja, tanpa komunikasi proses manajemen tidak terlaksana.
Henry Clay Lindgren mengatakan bahwa effective leadership means effective communication
atau kepemimpinan yang efektif berarti komunikasi yang efektif.
Lawrence D. Brenan, mengemukakan bahwa management is communication atau manajemen
adalah komunikasi. Untuk jelasnya pengertian komunikasi ini, penulis mengutip beberapa
definisi komunikasi sebagai berikut :
A. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
Komunikasi adalah suatu alat untuk menyampaikan perintah, laporan, berita, ide, pesan
atau informasi dari komunikator kepada komunikan agar di antara mereka terdapat interaksi.
B. Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Communication is received as the transfer of information from one person to an other
whether or not it elicits confidence. But the information transfered must be understandable to
the receiver.
Artinya :
Komunikasi digambarkan sebagai pemindahan informasi dari seseorang ke orang lain
terlepas dari dipercayai atau tidak. Tetapi informasi yang ditransfer tentulah harus dipahami si
penerima.
C. R.C. Davis
Communication is the phase of the managerial process that transmits ide as from one
person to another for use in the performance of managerial function.
Artinya :
Komunikasi adalah suatu tahap dari proses kepemimpinan, yang memindahkan ide
seseorang ke orang lain untuk digunakan dalam fungsi-fungsinya memimpin pekerjaan.
D. William Albig
Communication is the process of transmitting meaningful symbols between individuals.
Artinya :
Komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung pengertian
antara individu-individu.
Kesimpulan dari definisi-definisi di atas, yaitu :
1. Komunikasi hanya dapat dilakukan, jika ada komunikator (giver) dan komunikan (receiver)
2. Komunikasi hanya merupakan alat untuk menyampaikan perintah, laporan, informasi, dan lain-
lainnya dari seorang komunikator kepada komunikan, jadi bukanlah tujuan.
3. Komunikasi haruslah dapat dipahami oleh si penerima atau komunikan, sehingga menimbulkan
interaksi. Jika komunikasi dipahami maka pelaksanaan tugas akan benar.
Tujuan komunikasi, yaitu untuk memberikan perintah, laporan, informasi, ide, saran,
berita, dan menjalin hubungan-hubungan dari seorang komunikator kepada komunikan atau
penerimanya.
Proses Komunikasi
Unsur-unsur Komunikasi
a) Komunikator (pemberi = giver) adalah orang yang menyampaikan pesan komunikasi itu.
b) Pesan yaitu informasi, perintah, laporan, berita, dan lain-lainnya yang disampaikan itu.
c) Saluran (simbolis = channel) adalah alat (simbol) yang dipergunakan untuk berkomunikasi.
d) Komunikan (penerima = receiver) yaitu orang yang menerima pesan komunikasi tersebut.
e) Feedback (action), adalah reaksi yang ditimbulkan oleh komunikasi itu.
Lambang-lambang Komunikasi
a. Lambang (simbol = channel) adalah alat yang dipergunakan komunikator untuk menyampaikan
pesan yang dikomunikasikan kepada komunikan, yaitu :
b. Suara yaitu pesan komunikasi disampaikan dengan suara oleh komunikator.
c. Tulisan (gambar), yaitu pesan komunikasi disampaikan dengan tulisan atau gambar-gambar oleh
komunikator kepada komunikannya.
d. Gerak-gerik, yaitu pesan komunikasi disampaikan dengan gerak-gerik oleh komunikator kepada
komunikannya, misalnya dengan raut muka, telunjuk, kedipan mata, dan lain-lainnya.
e. Warna yaitu pesan komunikasi disampaikan dengan warna oleh komunikator kepada komunikan,
misalnya lampu petunjuk jalan pada perempatan, merah berhenti, kuning siap untuk jalan, dan
hijau boleh jalan, bendera putih tanda menyerah, dan lain-lainnya.
Fungsi-fungsi Komunikasi
1. Instructive, artinya komunikasi dalam hal ini berfungsi untuk memberikan perintah dari atasan
kepada bawahannya.
2. Evaluation, artinya komunikasi berfungsi untuk menyampaikan laporan dari bawahan kepada
atasannya.
3. Informative, adalah komunikasi dalam hal ini berfungsi untuk menyampaikan informasi, beita,
dan pesan-pesan lainnya.
4. Influencing, artinya komunikasi dalam hal ini berfungsi untuk memberikan saran-saran, nasehat-
nasehat dari seseorang kepada orang lain.
Ruang Lingkup Komunikasi
1. Public Communication (komunikasi massa) adalah komunikasi dalam arti luas, artinya pesan
komunikasi itu ditunjukkan kepada masyarakat luas, baik yang dikenal maupun tidak. Misalnya :
tulisan dalam surat kabar, majalah, buku, pidato di televisi, dan radio.
2. Business Communication adalah komunikasi dalam arti sempit, artinya pesan komunikasi itu
dilakukan dalam suatu perusahaan atau organisasi. Pesan komunikasi itu biasanya berfungsi
untuk instructive dan evaluative, seperti memberikan perintah dan laporan-laporan.
Tipe-tipe Komunikasi
1. Komunikasi Formal (formal communication) adalah komunikasi dalam organisasi formal,
pesannya instructive dan evaluative yang dilakukan mengikuti rangkaian hierarki formal
organisasi serta hubungannya dengan tugas-tugas dan tanggung jawab. Pesan komunikasi ini
dilakukan secara vertikal dari atasan ke bawahan (perintah) atau dari bawahan ke atasan
(laporan).
2. Komunikasi Informal (informal communication = the grapevine = pohon anggur) adalah
komunikasi dalam organisasi informal atau formal. Pesan komunikasinya
berfungsi informative dan evaluative, jadi tidak berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab.
Komunikasi bertujuan memberikan berita atau pesan dan menciptakan hubungan-hubungan
manusia.
Komunikasi efektif artinya jika komunikan mengerti, mempersepsi dan melaksanakan
reaksi (action) atau tugas-tugas sesuai dengan pesan yang diberikan oleh komunikatornya dan
ada feedback-nya.
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan mengemukakan syarat komunikasi yang baik, yaitu :
1. Disampaikan pada waktu dan kondisi yang tepat.
2. Channel dan simbol-simbol komunikasi yang baik dan jelas.
3. Mempergunakan kata-kata dan kalimat-kalimat yang mudah dipahami dan persepsinya jelas.
4. Memperhatikan kemampuan daya tangkap dan daya nalar komunikan.
5. Komunikator menyampaikannya dengan tenang dan tidak emosional.
6. Disampaikan secara jelas dengan menghindari hambatan-hambatan komunikasi.
7. Dilakukan dengan komunikasi dua arah (two way traffic).
8. Pesan disampaikan secara lengkap dan menyeluruh.
9. Jika dipahami maka terjadi reaksi (action) dan feed back positif yang menimbulkan interaksi.
4. Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa Latin, Mavere yang berarti dorongan atau daya penggerak.
Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut.
Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka
mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk
mewujudkan tujuan perusahaan. Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan
yang mampu,cakap, dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan
berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Motivasi penting, karena dengan
motivasi ini, diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk
mencapai produktivitas kerja yang tinggi.
Jenis-Jenis Motivasi
1. Motivasi Positif (insentif positif) manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah
kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan
meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.
2. Motivasi Negatif (insentif negatif), manajer memotivasi bawahannya dengan memberikan
hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang baik (prestasinya rendah). Dengan motivasi
negatif ini, semangat kerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat, karena mereka
takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik.
Metode-Metode Motivasi
1. Metode Langsung (direct motivation), adalah motivasi (material dan nonmaterial) yang
diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan
kepuasannya. Jadi, sifatnya khusus seperti memberikan pujian, penghargaan, bonus, piagam dan
lain sebagainya.
2. Motivasi Tidak Langsung (indirect motivation), adalah motivasi yang diberikan hanya
merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja/kelancaran tugas,
sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya: kursi yang
empuk, mesin-mesin yang baik, ruangan kerja terang dan nyaman, suasana dan lingkungan
pekerjaan yang baik, penempatan karyawan yang tepat dan lain-lainnya. Motivasi tidak langsung
ini besar pengaruhnya untuk merangsang semangat bekerja karyawan, sehingga produktivitas
kerja meningkat.
5. Leadership (kepemimpinan)
Kepemimpinan merupakan intisari manajemen. Dengan kepemimpinan yang baik, proses
manajemen akan berjalan lancar dan karyawan bergairah melaksanakan tugas-tugasnya. Gairah
kerja, produktivitas kerja, dan proses manajemen suatu perusahaan akan baik, jika tipe, gaya,
cara atau style kepemimpinan yang diterapkan manajernya baik.
Tegasnya baik atau buruknya, tercapai atau tidaknya tujuan suatu perusahaan sebagian
besar ditentukan oleh kecakapan manajer dalam melaksanakan kepemimpinannya untuk
mengerahkan para bawahannya. Kecakapan dan kewibawaan seorang manajer melakukan
kepemimpinannya akan mendorong gairah kerja, kreativitas, partisipasi, dan loyalitas para
bawahan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
Leader adalah orangnya, sedangkan leadership ialah gaya atau style seorang manajer
untuk mengarahkan, mengkoordinasi, dan membina para bawahannya agar mau bekerja sama
dan bekerja produktif mencapai tujuan perusahaan.
Definisi-definisi kepemimpinan yang dikemukakan para penulis adalah sebagai berikut.
· Menurut Pancasila
Kepemimpinan yang berdasarkan Pancasila ialah kepemimpinan yang memiliki jiwa
Pancasila, yang memiliki wibawa dan daya untuk membawa serta memimpin masyarakat
lingkungannya ke dalam kesadaran kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
· Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
Kepemimpinan adalah seni seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar
mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.
· Chester Irving Barnard
Kepemimpinan adalah kemampuan pribadi untuk menegaskan keputusan yang
memberikan dimensi mutu dan dimensi kesusilaan terhadap koordinasi kegiatan organisasi dan
perumusan tujuannya.
· Ordway Tead
Leadership is the activity of influencing people to cooperate toward some goals which
come to find desirable.
Artinya :
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama
untuk mencapai beberapa tujuan yang mereka inginkan.
· William G. Scott
Leadership as the process of influencing the activities of an organized group in it
efforts toward goals setting and goal achievement.
Artinya :
Kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang diorganisasi dalam
kelompok di dalam usahanya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
· John D. Pfiffner & Robert Presthus
Leadership is the art of coordinating and motivating individuals and group to achieve
desired ends.
Artinya :
Kepemimpinan adalah seni mengkoordinasi dan memotivasi individu-individu dan
kelompok-kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
· Harold Koontz dan Cyrill O’Donnell
Leadership is the art of inducing subordinates to accomplish their assignment with
zeal and confidence.
Artinya :
Kepemimpinan adalah seni membujuk bawahan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya
dengan semangat keyakinan.
· Kae H. Chung dan Leon C. Megginson
Leadership is the process of influencing other people for the purpose of achieving
shared goals.
Artinya :
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain dengan maksud untuk mencapai
tujuan bersama.
· Paul Hersey dan Kennet H. Blanchard
Leadership is the process of influencing the activities of an individual or a group in
effort toward goal achievement in a given situation.
Artinya :
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dalam
usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu.
Unsur-Unsur Kepemimpinan
1. Pemimpin (leader = head) adalah orang yang memimpin.
2. Bawahan (pengikut) adalah orang-orang yang dipimpin.
3. Organisasi adalah alat dan wadah untuk melakukan kepemimpinan.
4. Tujuan (objective) adalah sasaran yang ingin dicapai.
5. Lingkungan adalah internal dan eksternal perusahaan.
Cara/Gaya/Tipe/Style Kepemimpinan
Cara atau gaya-gaya kepemimpinan yang dilakukan seorang pemimpin dalam
mempengaruhi para bawahannya tidak sama.
Gaya-gaya kepemimpinan menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, adalah :
1. Kepemimpinan Otoriter, yaitu jika seorang pemimpin menganut sistem sentralisasi wewenang.
Falsafah pemimpin, bawahan adalah untuk pemimpin (atasan) dan menganggap dirinya yang
paling berkuasa, paling pintar dan mampu.
2. Kepemimpinan Partisipatif, yaitu jika seorang pemimpin dalam melaksanakan
kepemimpinannya dilakukan dengan cara persuasif, menciptakan kerja syang serasi,
menumbuhkan loyalitas dan partisipasi bawahannya.
3. Kepemimpinan Delegatif, yaitu jika seorang pemimpin mendelegasikan wewenang kepada
bawahannya dengan agak lengkap, sehingga bawahan itu dapat mengambil keputusan dan
kebijakan-kebijakan dengan agak bebas atau leluasa dalam melaksanakan pekerjaannya.
Gaya-gaya kepemimpinan menurut Stephen J. Carroll dan Henry L. Tosi, adalah
Kharismatik: Mereka memiliki kesetiaan dan tanggung jawab dari pengikutnya, bukan karena
mereka memiliki kemahiran khusus atau ada pada kedudukan khusus, tetapi karena para
pengikutnya menanggapinya sebagai individu. Pengaruh kharismatik tidak dapat dipindahkan
kepada orang lain.
2.4 MANFAAT ACTUATING
Memberi pengarahan efektif dapat dilaksanakan oleh seorang untuk suatu kelompok.
Biasanya, manajer yang melaksanakan pengarahan karena manajer mengetahui keahlian dan
kemampuan karyawan, mengerti kapasitas dan keinginan karyawan, mengetahui hasil dan ,
mengamati etos kerja karyawan. Dengan semua latar belakan tersebut, manajer akan mampu
memilih teknik memberikan pengarahan yang efektif untuk mendapatkan hasil yang diinginkan
dengan cara yang terbaik.Manajer yang mengarahkan karyawan, harus menggunakan instruksi-
instruksi yang menunjang pengetahuan tentang aspek untuk melakukan suatu tugas tertentu.
Demikian pula untuk dapat mengikuti tujuan, maka diliput berbagai situasi,diberi data yang rinci,
dan dikemukakan urutan langkah-langkah yang harus ditempuh.