Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RUTIN

MK : KEWARGANEGARAAN

PRODI S1 PG.PAUD

Skor Nilai:
TUGAS RUTIN 4

Nama : Febi Selviani

NIM : 1193113002

Dosen Pengampu : Pebri Hastuti S.Pd.,M.Pd

Mata Kuliah : Kewarganegaraan

PRODI PENDIDIKAN GURU. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

1. Konstitusi adalah seperangkat aturan atau hukum yang berisi ketentuan


tentang bagaimana pemerintah diatur dan dijalankan. Oleh karena aturan

1
atau hukum yang terdapat dalam konstitusi itu mengatur hal-hal yang amat
mendasar dari suatu negara, maka konstitusi dikatakan pula sebagai
hukum dasar yang dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan suatu
negara..Semua konstitusi selalu menjadikan kekuasaan sebagai pusat
perhatian, karena kekuasaan itu perlu diatur dan dibatasi sebagaimana
mestinya. Antara negara dan konstitusi mempunyai hubungan yang sangat
erat. Karena melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan
dasar negara. Konstitusi juga dapat diartikan sebagai peraturan yang
mengatur suatu negara, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Konstitusi
memuat aturan-aturan pokok (fundamental) yang menopang berdirinya
suatu negara. Konstitusi diperlukan untuk membatasi kekuasaan
pemerintah atau penguasa negara, membagi kekuasaan negara, dan
memberi jaminan HAM bagi warga negara. Konstitusi mempunyai materi
muatan tentang organisasi negara, HAM, prosedur mengubah UUD,
kadang-kadang berisi larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD,
cita-cita rakyat dan asas-asas ideologi negara.

2. Urgensi Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa dan bernegara


• Konstitusi merupakan jaminan yang paling efektif dalam menjaga agar
kekuasaan yang ada dalam Negara tidak salah gunakan dan hak asasi
manusia/warga Negara tidak dilanggar, konstitusi sangat penting artinya
bagi suatu Negara karena kedudukannya dalam mengatur dan membatasi
kekuasan dalam suatu Negara.
• Konstitusi berasal dari istilah bahasa Perancis,yaitu constituer artinya
membentuk.Beberapa istilah dari konstitusi seperti gronwet ( bahasa
Belanda ) artinya, yaitu wet berarti undang-undang dan ground berarti
tanah. Beberapa Negara yg menggunakan istilah constitution ( bahasa
Inggris ) untuk mengartikan konstitusi.
• Dalam bahasa Indonesia , kontitusi diartikan sebagai hukum dasar atau
undang-undang dasar. Istilah itu menggambarkan keseluruhan system
ketatanegaraan suatu Negara.

3. Fungsi dari konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah


1. membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa agar dalam
menjalankan kekuasaannya tidak sewenang-wenang terhadap
rakyatnya;
2. memberi suatu rangka dasar hukum bagi perubahan masyarakat yang
dicitacitakan tahap berikutnya;
3. dijadikan landasan penyelenggaraan negara menurut suatu sistem
ketatanegaraan tertentu yang dijunjung tinggi oleh semua warga
negaranya;
4. menjamin hak-hak asasi warga negara.
5. Konstitusi berperan sebagai Dasar pembentukan negara

2
6. Konstitusi berperan sebagai Perekat Bangsa
7. Konstitusi berperan sebagai Hukum Dasar dan Hukum paling tinggi
8. Konstitusi beperan sebagai Perangkat Kehidupan yanh Demokratis
9. Konstitusi sebagai Penjaga Demokrasi
10. Konstitusi sebagai Alat untuk Membasmi dan Memisahkan Kekuasaan
Negara

4. Sumber Historis Konstitusi Bangsa Indonesia dan tata urutan Perundang-


undangan Indonesia
Konstitusi berbeda dengan Undang- Undang Dasar, dikarenakan suatu
kekhilafan dalam pandangan orang mengenai konstitusi pada negara-
negara modern sehingga pengertian konstitusi itu kemudian disahkan
dengan Undang-Undang Dasar. Kekhilafan ini disebabkan oleh pengaruh
faham kodifikasi yang menghendaki agar semua peraturan hukum ditulis,
demi mencapai kesatuan hukum, kesederhanaan hukum dan kepastian
hukum. Begitu besar pengaruh faham kodifikasi, sehingga setiap peraturan
hukum karena penting itu harus ditulis, dan konstitusi yang ditulis itu
adalah Undang-Undang Dasar.
- Hampir semua negara di dunia memiliki konstitusi tertulis atau
Undang-Undang Dasar (UUD) yang pada umumnya mengatur
mengenai pembentukan, pembagian wewenang dan cara bekerja
berbagai lembaga kenegaraan serta perlindungan hak azasi manusia
- Konstitusi suatu negara pada hakekatnya merupakan hukum dasar
tertinggi yang memuat hal-hal mengenai penyelenggaraan negara,
karenanya suatu konstitusi harus memiliki sifat yang lebih stabil dari
pada produk hukum lainnya. Terlebih lagi jika jiwa dan semangat
pelaksanaan penyelenggaraan negara juga diatur dalam konstitusi
sehingga perubahan suatu konstitusi dapat membawa perubahan yang
besar terhadap sistem penyelenggaraan negara. Bisa jadi suatu negara
yang demokratis berubah menjadi otoriter karena terjadi perubahan
dalam konstitusinya.
- Adakalanya keinginan rakyat untuk mengadakan perubahan konstitusi
merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Hal ini terjadi apabila
mekanisme penyelenggaraan negara yang diatur dalam konstitusi yang
berlaku dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan aspirasi rakyat. Oleh
karena itu, konstitusi biasanya juga mengandung ketentuan mengenai
perubahan konstitusi itu sendiri, yang kemudian prosedurnya dibuat
sedemikian rupa sehingga perubahan yang terjadi adalah benar-benar
aspirasi rakyat dan bukan berdasarkan keinginan semena-mena dan
bersifat sementara atau pun keinginan dari sekelompok orang belaka

Dinamika konstitusi yang terjadi di Indonesia

3
Konstitusi UUD NRI 1945 (Masa Kemerdekaan) 18 Agustus 1945
sampai dengan Agustus 1950, dengan catatan, mulai 27 Desember
1949 sampai dengan 17 Agustus hanya berlaku di wilayah RI
Proklamasi

Konstitusi RIS 1949


27 Desember 1949 sampai dengan 17Agustus 1950

UUDS 1950
17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959

UUD NRI 1945 (Masa Orde Lama)


5 Juli 1959 sampai dengan 1965

UUD NRI 1945 (Masa Orde Baru)


1966 sampai dengan 1998

 Pada pertengahan 1997, negara dilanda krisis ekonomi dan


moneter yang sangat hebat. Krisis ekonomi dan moneter yang
melanda Indonesia ketika itu merupakan suatu tantangan yang
sangat berat. Akibat dari krisis tersebut adalah harga-harga
melambung tinggi, sedangkan daya beli masyarakat terus menurun.
Sementara itu nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing,
terutama Dolar Amerika, semakin merosot. Menyikapi kondisi
seperti itu, pemerintah berusaha menanggulanginya dengan
berbagai kebijakan
 Pemerintah sudah tidak mampu lagi mengendalikan keadaan. Maka
pada 21 Mei 1998 Presiden Soeharto menyatakan berhenti dari
jabatannya. Berhentinya Presiden Soeharto menjadi awal era
reformasi di tanah air.

tuntutan reformasi itu adalah sebagai berikut:

- Mengamandemen UUD NRI 1945,


- Menghapuskan doktrin Dwi Fungsi Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia.
- Menegakkan supremasi hukum, penghormatan hak asasi manusia
(HAM), serta pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme
(KKN),
- Melakukan desentralisasi dan hubungan yang adil antara pusat dan
daerah,
- Mewujudkan kebebasan pers,
- mewujudkan kehidupan demokrasi

4
PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 1945

Tuntutan Reformas

Antara lain: Amandemen UUD 1945, Penghapusan doktrin Dwi


Fungsi ABRI, Penegakan hukum, HAM, dan pemberantasan KKN,
Otonomi Daerah, Kebebasan Pers, Mewujudkan kehidupan demokrasi

Sebelum Perubahan

Pembukaan, Batang Tubuh, 16 bab, 37 pasal, 49 ayat, 4 pasal Aturan


Peralihan - 2 ayat Aturan Tambahan, Penjelasan

Latar Belakang Perubahan

• Kekuasaan tertinggi di tangan MPR


• Kekuasaan yang sangat besar pada Presiden
• Pasal-pasal yang terlalu “luwes” sehingga dapat menimbulkan
multitafsir
• Kewenangan pada Presiden untuk mengatur hal-hal penting dengan
undang-undang
• Rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara
belum cukup didukung ketentuan

Tujuan Perubahan
• Menyempurnakan aturan dasar, mengenai:
• Tatanan negara
• Kedaulatan Rakyat
• HAM
• Pembagian kekuasaan
• Kesejahteraan Sosial
• Eksistensi negara demokrasi dan negara hukum
• Hal-hal lain sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan
bangsa

Dasar Yuridis
• Pasal 3 UUD 1945
• Pasal 37 UUD 1945
• TAP MPR No.IX/MPR/1999 • TAP MPR No.IX/MPR/2000 • TAP
MPR No.XI/MPR/2001

Kesepakatan Dasar
• Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945

5
• Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
• Mempertegas sistem presidensiil
• Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif akan
dimasukan ke dalam pasal-pasal
• Perubahan dilakukan dengan adendum

Sidang MPR
• Sidang Umum MPR 1999 Tanggal 14-21 Okt 1999
• Sidang Tahunan MPR 2000 Tanggal 7-18 Agt 2000
• Sidang Tahunan MPR 2001 Tanggal 1-9 Nov 2001
• Sidang Tahunan MPR 2002 Tanggal 1-11 Agt 2002
• cara “adendum”

Hasil Perubahan
• Pembukaan
• Pasal-pasal:
- 21 bab
- 73 pasal
- 170 ayat
- 3 pasal Aturan Peralihan - 2 pasal Aturan Tambahan

6
DAFTAR BACAAN

- https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/2f0542d649a363
d3f04d06edb24599a0.pdf

- https://fisip.unla.ac.id/materi/E-Learning/Minggu%20Ke-4/Ilmu
%20Pemerintahan/3.%20Rabu/Ivonne%20Permana%2C%20SH.%2CM.H
%20%28AKBP.Purn%29/Konsep%20dan%20Urgensi%20Konstitusi
%20dalam%20Kehidupan%20Berbangsa-Negara.pptx.pdf

Anda mungkin juga menyukai