Nim : 18.131.0.69
Metode Kjeldahl
Metode ini (AOAC,2000) paling banyak digunakan karena penggunaannya mudah dan
kesalahannya tidak terlalu besar. Metode ini tidak dapat digunakan untuk menganalisa
banyaknya protein atau asam amino suatu zat, yang dinyatakan sebagai nitrogen jika diinginkan
mengetahui kadar protein/ asam amino yang terkandung dalam bahannya, maka biasanya kadar
nitrogen dikalikan faktor konversi. Faktor ini berbeda pada berbagai zat namun diambil rata-
ratanya. Untuk berbagai jenis bahan makanan, faktor konversi N ke protein sebesar 6,25 (jones
factor). Umumnya kandungan Nitrogen dalam protein sekitar 16%.
Destruksi
Sampel didestruksi dengan H2SO4di dalam labu Kjeldahl dimana di atasnya ditutup dengan gelas
arloji untuk menjaga agar tidak banyak uap yang keluar dari labu. Mula-mula cairan dalam labu
menjadi hitam yaitu sewaktu zat-zat terurai menghasilkan karbon.nKetika atom-atom sudah
membentuk ikatan lagi maka larutan akan menjadi jernih yang berarti destruksi selesai.
NH3+ O R – CH – C – OH + H2SO4+ H2O → R – CH2 – COOH + NH4HSO4
Destilasi
Destilasi dilakukan sambil penambahan larutan NaOH sehingga terjadi reaksi :
NH4HSO4 +2NaOH → Na2SO4 + NH3 + 2H2O
Amoniak yang terbentuk dialirkan ke larutan asam boraks sehingga terjadi reaksi :
3NH3 + H3BO3→ (NH4)3BO3
Titrasi
Amonium borat yang terjadi dititrasi dengan HCl. (NH4)3BO3 + 3HCl→ 3NH4Cl + H3BO3