Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kadek Dwi Putri Prayuni Aryawati

Nim : 18.131.0.69

Mapel : Kimia AMAMI

Analisis protein dengan metode Kjeldahl

Protein merupakan sumber asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O dan N


dalam ikatan kimianya. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam
semua protein akan tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Fungsi utama protein
dalam makhluk hidup adalah sebagai zat pembentuk sel atau jaringan baru dan mempertahankan sel atau
jaringan yang sudah ada agar tidak mudah rusak. Kandungan protein dalam bahan pangan pada
umumnya dinyatakan sebagai unsur nitrogennya. Semakin besar kandungan nitrogennya,
menunjukkan semakin banyak kandungan protein dalam bahan.
Analisis protein dalam bahan pangan maupun analisa nitrogen dalam sampel selain bahan
pangan (pupuk, limbah, tanah) dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode kuantitatif dan
kualitatif. Analisis protein dapat dilakukan antara lain dengan metode Kjeldahl, Lowry, Biuret,
Bradford, turbidimetri dan titrasi formol. Analisia yang akan digunakan adalah metode Kjeldahl.
Protein yang diperoleh dengan cara ini biasanya dinyatakan sebagai total Nitrogen (N, mg/kg
bahan). Prinsip dari metode Kjeldahl adalah destruksi bahan pangan maupun non pangan dengan
menggunakan asam sulfat dan katalis. Prosentase kandungan protein dalam bahan dapat
dinyatakan berdasar basis kering angin (born dry basis) maupun basis kering oven (oven dry
basis).

Metode Kjeldahl
Metode ini (AOAC,2000) paling banyak digunakan karena penggunaannya mudah dan
kesalahannya tidak terlalu besar. Metode ini tidak dapat digunakan untuk menganalisa
banyaknya protein atau asam amino suatu zat, yang dinyatakan sebagai nitrogen jika diinginkan
mengetahui kadar protein/ asam amino yang terkandung dalam bahannya, maka biasanya kadar
nitrogen dikalikan faktor konversi. Faktor ini berbeda pada berbagai zat namun diambil rata-
ratanya. Untuk berbagai jenis bahan makanan, faktor konversi N ke protein sebesar 6,25 (jones
factor). Umumnya kandungan Nitrogen dalam protein sekitar 16%.
Destruksi
Sampel didestruksi dengan H2SO4di dalam labu Kjeldahl dimana di atasnya ditutup dengan gelas
arloji untuk menjaga agar tidak banyak uap yang keluar dari labu. Mula-mula cairan dalam labu
menjadi hitam yaitu sewaktu zat-zat terurai menghasilkan karbon.nKetika atom-atom sudah
membentuk ikatan lagi maka larutan akan menjadi jernih yang berarti destruksi selesai.
NH3+ O R  –   CH  –  C  –  OH + H2SO4+ H2O →  R  – CH2 –  COOH + NH4HSO4

Destilasi
Destilasi dilakukan sambil penambahan larutan NaOH sehingga terjadi reaksi :
NH4HSO4 +2NaOH → Na2SO4 + NH3 + 2H2O
Amoniak yang terbentuk dialirkan ke larutan asam boraks sehingga terjadi reaksi :
3NH3 + H3BO3→ (NH4)3BO3

Titrasi
Amonium borat yang terjadi dititrasi dengan HCl. (NH4)3BO3 + 3HCl→ 3NH4Cl + H3BO3

Alat dan Bahan: 12. Labu didih


13. Gelas beker
1. Mortar dan alu
14. Erlenmeyer
2. Neraca analitik
15. Kompor listrik
3. Spatula
16. Ruang asam
4. Pipet tetes
17. Sampel kacang kedelai
5. Corong
18. NaOH 40%
6. Gelas ukur 25ml dan 50 ml
19. Indikator BCGMR
7. Biuret
20. Asam borat3%
8. Statif
21. H2SO4
9. Rangkaian destilasi
22. K2SO4
10. Labu kjeldahl
23. CUSO4
11. Kaca arloji
Cara kerja :

1. Gunakan APD lengkap


2. Lakukan pengecilan ukuran sampel
3. Timbang bobot sampel sebanyak 1gr
4. Timbang K2SO4 sebanyak 7gr dan CuSO4 0,8gr
5. Masukan sampel pada labu kjeldahl
6. Masukan K2SO4 dan CuSO4 pada labu kjeldahl
7. Menyalakan ruang asam
8. Menggunakan H2SO4 sebanyak 12ml
9. Masukan H2SO4 kedalam labu kjeldahl
10. Menyalakan kompor listrik
11. Proses distruksi
12. Pendinginan
13. Penambahan akuades sebanyak 50ml
14. Penambahan 50ml NaOH 40%
15. Proses destilasi
16. Proses titrasi
17. Melihat angka Hcl yang turun lalu dilanjutkan dengan perhitungan kadar protein

Anda mungkin juga menyukai