SISTEM KARDIORESPIRASI
BAGIAN ANATOMI
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Setinggi puji dan sedalam syukur saya ucapkan karena Panduan Praktikum Anatomi
Sistem Kardiorespirasi untuk Mahasiswa Blok 3 Fakultas Kedokteran Universitas Riau (FK
UNRI) dapat diselesaikan dengan baik. Panduan praktikum ini dibuat untuk memberikan
Panduan praktikum ini disusun oleh staf pengajar di Bagian Anatomi FK UNRI dan
merupakan pengetahuan dasar tentang keterampilan serta tata cara kerja di Laboratorium
Anatomi FK UNRI. Sebaiknya mahasiswa terlebih dahulu mempelajari panduan ini sebelum
Panduan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran
dari para pembaca sangat diharapkan sehingga penyusun dapat membuat panduan praktikum
yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Semoga panduan praktikum ini dapat
1. Praktikan berada di laboratorium anatomi tepat waktu (15 menit sebelum praktikum
dimulai). Praktikan yang datang terlambat tanpa alasan yang dapat diterima tidak
dibolehkan mengikuti praktikum.
2. Praktikan memasuki laboratorium anatomi dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Praktikan sudah mengenakan jas laboratorium yang bersih dan rapi dilengkapi
dengan identitas, meliputi nama, nomor induk mahasiswa (NIM), dan logo FK
UNRI, serta tidak diperkenankan memakai sandal dan kaos oblong.
b. Praktikan membawa buku panduan praktikum anatomi, atlas anatomi, alat
tulis, dan alat pelindung diri (APD), meliputi masker wajah (face mask) dan
sarung tangan non steril.
3. Praktikan diwajibkan mengikuti pengarahan yang disampaikan oleh tim pengampu
praktikum dan/atau asisten laboratorium mengenai prosedur pelaksanaan praktikum,
penggunaan alat dan bahan, serta ujian praktikum.
4. Praktikan tidak diperkenankan keluar-masuk laboratorium tanpa seizin tim pengampu
praktikum dan/atau asisten laboratorium, makan-minum, menggunakan segala bentuk
alat komunikasi, membuat keributan, serta menerima tamu.
5. Praktikan diwajibkan menjaga kebersihan, ketertiban, dan keselamatan kerja di
laboratorium.
6. Praktikan harus bersikap sopan, baik dengan tim pengampu praktikum, asisten
laboratorium, sekretariat, pranata laboratorium pendidikan (PLP) / teknisi, maupun
praktikan lainnya. Praktikan juga wajib memperlakukan cadaver dengan baik dan
sopan selayaknya manusia biasa. DILARANG memotret cadaver dengan alasan
apa pun!
7. Praktikan bertanggung jawab penuh terhadap penggunaan alat dan bahan praktikum.
Jika terjadi kerusakan atau kehilangan, hal tersebut menjadi tanggung jawab praktikan
untuk menggantinya dengan alat dan bahan yang sama spesifikasinya.
8. Praktikan dilarang bekerjasama dalam mengerjakan ujian praktikum anatomi. Jika
tertangkap melakukan hal-hal yang dianggap kecurangan dalam ujian, maka praktikan
dianggap TIDAK LULUS!
9. Praktikan meninggalkan laboratorium anatomi dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Mengembalikan alat-bahan praktikum kepada asistem laboratorium dan/atau
PLP
b. Membersihkan meja praktikum dan menata kembali kursi yang telah
digunakan.
c. Meninggalkan laboratorium anatomi dalam keadaan bersih dan masih
menggunakan jas laboratorium lengkap dengan atributnya.
10. Praktikan yang tidak dapat mengikuti kegiatan praktikum karena sakit, kecelakaan,
musibah, atau alasan lainnya, wajib menyerahkan surat keterangan atau bukti tertulis.
Ketidakhadiran tanpa surat keterangan atau surat izin dianggap alfa dan tidak
dibolehkan mengikuti ujian praktikum.
1. Peserta ujian harus berada di laboratorium anatomi tepat waktu (15 menit sebelum
ujian dimulai). Praktikan yang datang terlambat tanpa alasan yang dapat diterima
tidak dibolehkan mengikuti ujian praktikum.
2. Peserta ujian memasuki laboratorium anatomi dengan tertib sesuai dengan urutan
presensi dan sudah mengenakan jas laboratorium yang bersih dan rapi dilengkapi
dengan identitas, meliputi nama, nomor induk mahasiswa (NIM), dan logo FK
UNRI, serta tidak diperkenankan memakai sandal dan kaos oblong.
3. Peserta ujian diwajibkan mengikuti pengarahan yang disampaikan oleh tim
pengampu praktikum dan/atau asisten laboratorium mengenai prosedur ujian
praktikum.
4. Peserta ujian diwajibkan menjaga kebersihan, ketertiban, dan keselamatan kerja di
laboratorium.
5. Peserta ujian harus bersikap sopan, baik dengan tim pengampu praktikum, asisten
laboratorium, sekretariat, pranata laboratorium pendidikan (PLP) / teknisi,
maupun peserta lainnya. Peserta juga wajib memperlakukan cadaver dengan baik
dan sopan selayaknya manusia biasa. DILARANG memotret cadaver dengan
alasan apa pun!
6. Peserta ujian wajib mengisi identitas pada lembar jawaban, lalu menunggu
instruksi dimulainya ujian dengan tertib.
7. Peserta ujian harus menjawab setiap pertanyaan ujian secara mandiri sesuai
dengan urutan soal dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Peserta ujian
diberikan izin memegang preparat dan melakukan interupsi bila dijumpai
kerusakan pada preparat atau markanya. Peserta ujian yang tertangkap melakukan
kecurangan selama ujian praktikum akan dikurangi nilainya.
8. Peserta ujian dapat meninggalkan laboratorium anatomi dengan tertib bila ujian
telah selesai, lalu menuju ruang karantina. Peserta ujian tidak diizinkan
meninggalkan ruang karantina hingga peserta selanjutnya memulai ujian.
9. Mahasiswa yang menempuh mata kuliah praktikum wajib mengikuti ujian
praktikum secara utuh dengan kehadiran 100%. Jika terdapat peserta ujian yang
tidak hadir tanpa izin tertulis, maka peserta tersebut tidak akan diperkenankan
mengikuti ujian susulan.
10. Peserta ujian yang memperoleh nilai < 50 dapat mengikuti ujian remedial
sebanyak 1 (satu) kali dengan nilai akhir maksimal 51. Nilai peserta akan
dinyatakan tidak lengkap (TL) bila nilai akhir ujian tidak mencapai standar yang
telah ditentukan tersebut.
PRAKTIKUM II
SISTEM RESPIRATORI
I. DIAFRAGMA
Perhatikan Diafragma dan cari struktur yang melewatinya berikut :
1. Aorta
2. Oesophagus
3. Vena cava inferior
4. N. vagus
5. N. phrenicus dextra
6. Ductus thoracicus
II. TRAKEA
Carilah struktur berikut ini :
1. Cartilago trachea
2. Lig. Annulare
3. Bifurcartio trachealis
4. Carina trachea
III. BRONCHUS
Bronchus dexter :
Bronchus lobaris superior : bronchus segmentalis apicalis ( B I )
bronchus segmentalis posterior ( B II )
bronchus segmentalis anterior ( B III )
Bronchus sinister :
Bronchus lobaris superior : bronchus segmentalis apicoposterior ( B I + B II )
bronchus segmentalis anterior (B II )
bronchus lingularis superior ( B IV )
bronchus lingularis inferior (B V )
IV. PARU
Pelajarilah terlebih dahulu struktur berikut ini :
Fascia endothoracica
Pleura visceralis : melekat pada jaringan parenchym paru
Pleura parietalis : melekat pada dinding thorax
Ligamentum pulmonale
Pulmo dexter :
A. Lobus superior
B. Lobus medius
C. Lobus inferior
D. Facies costalis :
1. Fissura interlobaris :
Fissura horizontalis : antara lobus superior dan medius
Fissura obliqua : antara lobus medius dan inferior
2. Impressiones costalis
E. Facies mediastinalis
Impressiones cardiaca
Ligamentum pulmonale
Sulcus subclavius
Sulcus oesophagei
Hillus pulmonum
Pulmo sinister :
A. Lobus superior
B. Lobus inferior
C. Facies costalis :
1. Fissura interlobaris :
2. Fissura obliqua : antara lobus superior dan inferior
3. Impressiones costalis
D. Facies mediastinalis :
1. Impressio cardiaca
2. Sulcus aorta thoracalis
3. Ligamentum pulmonale
4. Sulcus subclavius
5. Hillus pulmonum
B. Hillus Pulmonum
Pulmo dexter :
Bronchus lobaris superior (broncus eparterial)
a. pulmonalis
v. pulmonalis
bronchus lobaris medius
bronchus lobaris inferior
Pulmo sinister :
a. pulmonalis
v. pulmonalis
bronchus lobaris superior
bronchus lobaris inferior