Anda di halaman 1dari 3

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam kegiatan praktikum kali ini antara lain tabung reaksi, rak
tabung reaksi, pipet, pipet tetes, gelas ukur 10 ml , stopwatch, penangas air.

Bahan yang digunakan yaitu 2 mL HCL,2 mL asam asetat, 2 ml akuades dan Na


Karbonat. 2 ml larutan kanji 1% dan 2 ml air liur, penangas air 37° C.

Prosedur Percobaan

Sediakan empat buah tabung reaksi. Tabung pertama tambahkan 2 ml HCl, tabung kedua
tambahkan asam asetat, tabung ketiga tambahkan 2 ml akuades, dan tabung keempat tambahkan
2 ml Na-karbonat 0,1%, dengan masing-masing nilai tabung 1, 5, 7, dan 9, perlakukan pada suhu
37oC. Kemudian tambahkan masing-masing tabung dengan 2 ml larutan kanji 1% dan air liur,
kocok, lalu letakkan pada penangas air pada suhu 37oC selama 15 menit. Terakhir uji dengan uij
pereaksi yodium dan benedict.

Tabel 3 Pengaruh pH pada amilase saliva


Intensitas ∆warna Gambar
pH Iodin benedict Iodin benedict Iodin benedict
HCl (1) + - Biru Biru

Asam asetat (5) - - Orange Biru

Na-karbonat (7) - + Kuning Hijau

Akuades - + Kuning Hijau

Ket : ( + ) : Benedict : + : mengandung Karbohidrat

- : tidak mengandung Karbohidrat

( - ) : Iodin : + : mengandung amilosa

- : tidak mengandung amilosa


Pembahasan

Suatu pHoptimal untuk sebagian besar enzim adalah 6 sampai 8. Lingkungan asam akan
mendenaturasi sebagian besar enzim. Kondisi pH dapat mempengaruhi aktivitas enzim melalui
pengubahan struktur atau pengubahan muatan pada residu yang berfungsi dalam pengikatan
substrat atau katalis. (Anna 2006).

Pengaruh pH terhadap aktifitas enzim amilase air liur digunakan empat bahan yang
berbeda dengan kondisi pH yang berbeda pula. Suasana asam dilakukan pada larutan asam asetat
dan HCl, suasana netral pada akuades, dan basa pada natrium karbonat 0,1%. Hasil yang
diperoleh pada larutan asam asetat (pH 5) pada uji iod menunjukkan warna orange yang berarti
negatif mengandung iod dan hasil pada uji benedict menunjukkan warna biru dan tidak
menunjukkan terdapat gula pereduksi. Hasil uji iod pada larutan HCl (pH 1) menunjukkan warna
biru dan pada uji benedict menunjukkan warna biru. Hasil uji iod pada akuades (pH 7)
menunjukkan warna kuning dan pada uji benedict menunjukkan warna hijau. Hasil yang
diperoleh pada uji iod dalam larutan natrium karbonat (pH 9) menunjukkan warna kuning dan
pada uji benedict menunjukkan warna hijau. Berdasarkan hasil percobaan enzim amilase bekerja
optimal pada pH 7. setelah dilakukan uji Benedict didapatkan perubahan warna larutan menjadi
biru muda, hal ini menunjukkan bahwa terdapatnya sedikit kandungan monosakarida maupun
oligosakarida( Gilvery 1996).
Aplikasi pengujian amylase saliva yaitu Enzim amilase saliva memecah pati menjadi
disakarida yang disebut maltosa. Enzim ini ditemukan dalam air liur yang diproduksi oleh
kelenjar ludah yang terletak di dan sekitar mulut. Air liur juga mengandung zat antibakteri,
pelumas dan zat yang menetralisir makanan asam. Pemecahan pati hanyalah salah satu dari
banyak langkah-langkah dalam proses pencernaan. Meskipun pencernaan dimulai di mulut,
berlanjut di perut dan usus, Setelah makanan bergerak dari mulut ke kerongkongan, makanan
tersebut dicampur dengan enzim dan asam kuat. Di sinilah protein dipecah menjadi polipeptida
atau asam amino (Lawrence 2006).
Simpulan

pH optimal untuk sebagian besar enzim adalah 6 sampai 8. Lingkungan asam akan
mendenaturasi sebagian besar enzim. Kondisi pH dapat mempengaruhi aktivitas enzim melalui
pengubahan struktur atau pengubahan muatan pada residu yang berfungsi dalam pengikatan
substrat atau katalis.

Daftar Pustaka

Anna. 2006. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: UI Press.

Gilvery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi 3. Airlangga University
Press: Surabaya.

Lawrence Wilson.2006. Peran Enzim Amilase pada Tubuh Manusia. Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai