Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN GANGGUAN KEAMANAN DAN DAN KESELAMATAN

A. KONSEP DASAR PENYAKIT

1. DEFINISI

Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari ancaman
bahaya atau kecelakaan.Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak dapat diduga dan tidak
diharapkan yang dapat menimbulkan kerugian, sedangkan keamanan adalah keadaan aman
dan tenteram.

2. EPIDEMOLOGI

Gangguan rasa aman terjadi pada semua kalangan baik pria maupun wanita mulai dari
anak –anak sampai lansia.

3. KLASIFIKASI

Kebutuhan keselamatan dan rasa aman merupakan kebutuhan pokok yang kedua
meliputi keselamatan fisi dan keselamatan psikologis.
a. Keselamatan fisik
Melibatkan keadaan mengurangi atau mengeluarkan ancaman pada tubuh atau
kehidupan.
b. Keselamatan psikologis
Menyangkut pemahaman seseorang terhadap dirinya dan memahami apa yang
diharapkan orang lain.

4. GEJALA KLINIS
Gejala klinisnya dapat berupa:
- Cemas
- Bingung
- Komunikasi kurang
- Rasa takut
5. PEMERIKSAAN FISIK

Mata : konjungtiva anemis


Kulit : turgor

6. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

a. Usia
Pada anak –anak tidak terkontrol dan tidak mengetahui akibat dari apa yang dilakukan.
Pada orang tua /lansiaakan mudah sekali terjatuh.
b. Tingkat kesadaran
Pada pasien koma, menurunnya respons terhadap rangsang, paralisis, disorientasi, dan
kurang tidur.
c. Emosi
Emosi seperti kecemasan depresi, dan marah akan mudah sekali terjadi dan
berpengaruh terhadap masalah keselamatan dan keamanan.
d. Status mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran menurun memudahkan
terjadinya resiko injuri / gangguan integritas kulit.
e. Gangguan persepsi sensori
Kerusakan sensori akan memengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang berbahaya
seperti gangguan penciuman dan pengelihatan.
f. Informasi / Informasi
Gangguan komunikasi seperti ahasia atau tidak dapat membaca menimbulkan
kecelakaan.
g. Penggunaan antibiotic tidak rasional
Antibiotic dapat menimbulkan resisten dan anafilaktik syok.
h. Keadaan imunitas
Gangguan imunitas akan menimbulkan daya tahan tubuh yang kurang sehingga mudah
terserang penyakit.
i. Ketidakmampuan tubuh unutk memproduksi sel darah putih
Sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap suatu penyakit.
j. Status nutrisi
Keadaan nutrisi yang kurang dapat menimbulkan kelemahan dan mudah terserang
penyakit, demikian sebaliknya, kelebihan nutrisi berisiko terhadap penyakit tertentu.
k. Tingkat pengetahuan
Kesadaran akan terjadinya gangguan keselamatan dan keamanan dapat diprediksi
sebelumnya.
7. MACAM –MACAM BAHAYA / KECELAKAAN

a. Di rumah
- Tersedak
- Jatuh
- Tersiram air panas
- Jatuh dari jendela / tangga
- Terpotong
- Luka tusuk
- Luka bakar
- Keracunan
b. Di rumah sakit
- Mikroorganisme
- Cahaya
- Kebisingan
- Temperatur
- Kelembapan
- Cedera /jatuh
- Kesalahan prosedur
- Radiasi

Pencegahan kecelakaan di rumah sakit:

a. Mengkaji tingkat kemampuan klien untuk melindungi diri sendiri dari kecelakaan.
b. Menjaga keselamatan pasien yang gelisah selama berada di tempat tidur.
c. Menjaga keselamatan klien dari infeksi dengan mempertahankan teknik aseptic,
menggunakan alat kesehatan sesuai tujuan.
d. Menjaga keselamatan klien yang dibawa dengan kursi roda.
e. Menghindari kecelakaan:
- Mengunci roda kereta dorong saat berhenti
- Tempat tidur dalam keadaan rendah dan ada penghalang pada pasien yng gelisah.
- Bel berada pada tempat yang mudah dijangkau
- Meja yang mudah dijangkau
- Kereta dorong ada penghalangnya
f. Melindungi semaksimal mungkin klien dari infeksi nosokomialseperti penempatan klien
terpisah antara infeksi dan non infeksi.
g. Mencegah kesalahan prosedur; identitas klien harus lengkap.
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN

a. Faktor –faktor yang berhubungan dengan system sensori komunikasi pasien seperti
adanya perubahan perilaku pasien karena gangguan sensori komunikasi:
- Halusinasi
- Gangguan proses piker
- Kelesuan
- Ilusi
- Kebosanan dan tidak bergairah
- Perasaan terasing
- Kurangnya konsentrasi
- Kurangnya koordinasi keseimbangan
b. Faktor resiko yang berhubungan dengan keadaan klien
- Kesadaran menurun
- Kelemahan fisik
- Imobilisasi
- Penggunaan alat bantu

2. DIAGNOSA

1. Resiko injuri
Definisi : kondisi dimana klien berisiko mengalami injuri akibat hubungan dengan kondisi
lingkungan, adaptasi, dan sumber – sumber yang mengancam.

Berhubungan dengan:
a. Kurangnya informasi tentang keamanan
b. Kelemahan
c. Gangguan kesadaran
d. Kurangnya koordinasi otot
e. Epilepsi
f. Vertigo
g. Gangguan persepsi
2. Perubahan proteksi
Definisi : kondisi dimana pasien mengalami penurunan kemampuan unruk melindungi
dirinya dari penyakit, baik dari luar maupun dari dalam tubuh.

Berhubungan dengan :
a. Defisit imunologi
b. Malnutrisi
c. Kemoterapi / efek pengobatan
d. Pengelihatan kurang
e. Kurang informasi tentang keselamatan

3. Resiko tinggi infeksi


Definisi: kondisi dimana pasien mempunyai resikotinggi terhadap masuknya virus
penyakit.

Berhubungan dengan:
a. Tidak adekuatnya pertahanan primer
b. Kerusakan jaringan
c. Terpaparnya lingkungan yang terkontaminasi penyakit
d. Prosedor invasif
e. Malnutrisi
f. Penyakit kronis.

3. INTERVENSI

DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL


Dx 1 1. Cek keadaan pasien setiap 4 6. Pencegahan primer
jamdan berikan penghalang pada
tempat tidurnya.

2. Cek vital sign setiap 4 jam dan 7. Monitor faktor resiko


kepatenan saluran.

3. Jangan tinggalkan obat dekat 8. Mecegah terjadinya


tempat tidurnya. kecelakaan

4. Kunci roda tempat tidur. 9. Mempertahankan keamanan

5. Posisi kepala lebih ditinggikan. 10. Mancegah aspirasi

6. Berikan penerangan yang cukup 11. Mencegah jatuh


dapa malam hari.
7. Lakukan kajian keadaan kulit klien 12. Mencegah komplikasi akibat
dan gunakan tempat tidur khusus injuri
untuk mencegah dekubitus.

8. Berikan pendidikan kesehatan 13. Mencegah injuri


tentang:

-perubahan gaya hidup seperti


merokok dan minum alcohol
-pencegahan injuri di rumah

Dx 2 1. Luangkan waktu untuk 1. Mengurangi resiko penularan


menjelaskan tentang proteksi / penyakit.
metode isolasi.

2. Jaga pasien dari injuri dan infeksi 2. Mengurangi resiko infeksi

3. Monitor vital sign, integritas kulit, 3. Data dasar untuk


efek obat, dan pendarahan dari membandingkan adanya
bekas suntikan. gangguanproteksi.

4. Berikan diet adekuat 4. Meningkatkan daya tahan


tubuh

5. Lakukan pendidikan ksehatan 5. Memberikan pengetahuan


tentang : dasar tentang menjaga
-pemberian pengobatan keamanan diri.
-mempertahankan keamanan
-teknik isolasi
-penggunaan alat-alat proteksi

Dx 3 1. Monitor tanda vital setiap 4 jam. 1. Data dasar untuk mengetahui


keadaan normal.

2. Pertahankan diet adekuat, vitamin 2. Meningkatkan daya tahan


C, dan tablet Fe. tubuh.

3. Catat hasil laboratorium. 3. Mengidentifikasi adanya


infeksi.
4. Informasikn tentang efek 4. Mencegah infeksi silang
pengobatan.
5. Lakukan teknik steril. 5. Mencegah terjadinya infeksi

6. Lakukan pendidikaan kesehatan 6. Memberikan pengetahuan


tentang : dasar bagaimana cara
-pencegahan dan penularan memproteksi diri.
penyakit
-tanda dan gejala infeksi
-hidup sehat

Anda mungkin juga menyukai