Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia kafein adalah suatu senyawa golong alkaloid xantin yang dipercaya
seluruh masyarakat luas sebagai untuk membantu menghilangkan rasa kantuk. Menurut
Sofwan Kandungan zat ini dapat ditemukan di berbagai tumbuhan ataupun buah buahan, kopi
dan teh.(Zarwinda & Sartika,2019)

Kafein mempunyai fungsi seperti menstimulasi susunan saraf pusat, dan stimullasi
otot jantung . Apabila mengkonsumsi kafein berlebihan maka dampaknya dapat
menyebabkan gugup , gelisah, insomnia, hipertensi , mual dan kejang. Menurut SNI 01-
7152-2006 dalam mengkonsumsi kafein seharusnya tidak melebihi 150 mg sehari atau yang
sudah ditetapkan standar kafein. Batas maksimal penggunaan kafeein adalah 150 mg/hari dan
50mg/sajian. Jika mengkonsumsi kafein secara berlebihan maka akan menyebabkan
seseorang tersebut bertergantungan pada kafein. (Zarwinda & Sartika,2019)

Kafein pada kopi biasanya diisolasi dengan proses ektraksi dengan menggunakan
pelarut organik. Mengkonsumsi kafein secara berlebihan hanya menimbulkan kecanduan atau
ketergantungan dan apabila kafein jika dikonsumsi secara berlebihan dan dalam jumlah
yang banyak dan scara terus menerus .Menurut Nanda pada tahun 2017 Ketergantungan
kafein atau kecanduan kafein berbeda dengan ketergantungan obat psikotropika, karena
gejala gejala nya akan hilang dalam kurun waktu yang tidak lama atau dalam sehari dua hari
setelah dikonsumsi. (Zarwinda & Sartika,2019)

Kafein biasanya terdapat dalam minuman kopi dan teh , yang sering dijual di
sekitaraan jalan raya ,pasar, dan warung. Kopi adalah salah satu minuman yang banyak
disegani dan banyak peminatnya khususnya dikalangan remaja, dan masyarakat luas.
Menurut Maramis, dkk., 2013 Peminat kopi biasanya mengkonsumsi kopi sampai 3 - 4
cangkir dalam sehari, hal ini yang dapat meneyebakan suatu individu dapat
berketergantungan untuk mengkonsumsi kopi (Rizqi Aprilia Fathia, 2018), Hal ini
disebabkan karena adanya kafein dalam kopi yang mampu menghilangkan rasa kantuk dan
dapat membuat badan lebih segar dan tidak mudah lelah. Kafein dalah merupakan salah satu
jenis alkaloid yang sering dijumapai dalam biji kopi, daun teh dan bji coklat. (Rizqi Aprilia
Fathia, 2018)

Menurut Burnham,2001 Kafein adalah suatu senyawa yang berbentuk kristal.


Komponen penyusun utamanya adalah merupakan senyawa turunan protein atau sering
dikenal dengan purin xtanin . Senyawa ini dalam kondisi normal memang mempunyai
beberapa manfaat diantaranya adalah sebagai obat analgetik yang berfungsi menurunkan rasa
sakit dan dapat mengurangi demam. Efek samping dari kafein ini adalah dapat membuat
terbentuknya asam urat tinggi (Fahmi Arwangga et al., 2016)
Dampak positif kafein dalam kopi menurut Rahayu 2007 adalah diantaranya dapat
meningkatkan kapasitas kerja paru paru pada penderita asmabronkial. (Fahmi Arwangga et
al., 2016)

Penelitian ini terkait dengan Analisis perbandingan kadar kafein pada kopi bali
dengan metode soklet dan menggunakan pelarut etanol dan metanol. Penelitian ini diajukan
untuk membandingkan kadar kafein pada biji kopi bali , dimana sampel diperoleh dari
perkebunan yang ada di Buleleng-Bali. Dengan metode ekstraksi dengan skletasi kemudian
dianalisis dengan metode spektrofotometri UV/VIS.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimana membandingkan kadar kafein biji kopi bali dengan pelarut etanol dan
metanol.
1.3 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas, maka penelitian ini dirancang untuk mencapai tujuan
sebagai berikut.
1. Untuk Membandingkan kadar kafein dalam biji kopi dengan pelarut etanol dan
metanol.

1.3 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini aadalah dapat diharapkan menjadi pembelaaran bagi
pembaca dan dapat mengetahui perbandingan kadar kafein dengan pelarut etanol
dengan metanol.

Anda mungkin juga menyukai