Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ni Putu Hermayani

NIM : 1803051001
Jawaban Kuis 3
Inhibitor adalah suatu senyawa yang dapat menghambat laju reaksi suatu enzim. Inhibitor bekerja
dengan cara berikatan dengan enzim sehingga membuat enzim menjadi rusak atau tidak cocok
dengan substratnya.
Contoh inhibitor dan enzim yang diinhibasi serta mekanisme inhibasinya:
1. Inhibitor reversible
Inhibitor reversibel adalah inhibitor yang reaksi kimianya berjalan dua arah atau dapat
balik, bekerja dengan mengikat sisi aktif enzim melalui reaksi reversibel dan inhibitor ini
dapat dipisahkan atau dilepaskan kembali dari ikatannya.
Contoh Inhibitor Reversible adalah EDTA. EDTA merupakan senyawa inhibitor bagi
enzim golongan protease logam karena kemampuannya dalam mengelat ion logam.
a. Inhibitor kompetitif
Inhibitor kompetitif merupakan suatu penghambat kompetitif berlomba dengan
substrat untuk berikatan dengan sisi aktif enzim. Tetapi, sekali terikat tidak dapat
diubah oleh enzim tersebut. Ciri penghambat kompetitif adalah penghambatan ini dapat
dibalikkan atau diatasi hanya dengan meningkatkan konsentrasi substrat. Sebagai
contoh, jika suatu enzim 50% dihambat pada konsentrasi tertentu dari substrat dan
penghambat kompetitif, kita dapat mengurangi persen penghambat dengan
meningkatkan konsentrasi substrat.
Penghambat kompetitif biasanya menyerupai substrat normal pada struktur tiga
dimensinya. Karena persamaan ini, penghambat kompetitif “menipu” enzim untuk
berikatan dengannya. Sebenarnya, penghambatan kompetitif dapat dianalisa secara
kuantitatif oleh teori Michaelis-Menten. Penghambat kompetitif (I) hanya berikatan
secara dapat balik dengan enzim, membentuk suatu kompleks EI.
E + I ↔ EI
Akan tetapi, penghambat tidak dapat dikatalisa oleh enzim untuk menghasilkan
produk yang baru.
Pengaruh inhibitor bersaing ini tidak tergantung pada konsentrasi inhibitor semata,
tetapi juga pada konsentrasi substrat. Pengaruh inhibitor dapat dihilangkan dengan cara
menambah substrat dalam konsentrasi besar. Pada konsentrasi substrat yang sangat
besar, peluang terbentuknya kompleks ES juga makin besar. Kecepatan reaksi
maksimum (Vmaks) dapat tercapai pada konsentrasi substrat yang besar. Hubungan
antara kecepatan reaksi V dengan konsentrasi substrat [S] pada reaksi yang dihambat
oleh inhibitor bersaing
Pada inhibitor kompetitif, kelajuan maksimal reaksi tidak berubah, namun
memerlukan konsentrasi substrat yang lebih tinggi untuk mencapai kelajuan maksimal
tersebut, sehingga meningkatkan Km.
Contohnya yaitu malonat dan oksalosuksinat yang bersaing dengan substrat untuk
berikatan dengan enzim suksinat dehydrogenase yaitu enzim yang bekerja pada
substrat. Contoh lain Inhibitor kompetitif adalah metotreksat untuk enzim dihidrofolat
reduktase.
Mekanisme inhibisinya:

b. Inhibitor unkompetitif
Inhibitor unkompetitif adalah inhibitor yang tidak dapat berikatan dengan enzim
bebas, namun hanya dapat berikatan dengan komples ES. Kompleks EIS yang
terbentuk kemudian menjadi tidak aktif. Jenis inhibitor ini sangat jarang, namun dapat
terjadi pada enzim-enzim multimerik. Pada inhibitor un-kompetitif, Vmax akan
menurun dan Km akan menurun juga.
Mekanisme inhibisinya:
c. Inhibitor nonkompetitif
Inhibitor Non Kompetitif adalah penghambat yang dapat berikatan dengan enzim
maupun dengan kompleks enzim-substrat. Jika inhibitor menempel pada enzim, maka
struktur sisi aktif enzim akan berubah namun substrat masih bisa menempel pada sisi
aktif, tetapi kerja enzim tidak dapat terlaksana. Pada inhibitor non-kompetitif, harga
Vmax akan meningkat sementara harga Km tetap.
Contohnya yaitu antibiotic penisilin penghambat kerja enzim penyusun dinding sel
bakteri.inhibitor ini bersifat reversible tetapi tidak dapat dihilangkan dengan
menambahkan konsentrasi substrat.
Contoh inhibitor non kompetitif yaitu pestisida (DDT) dan parathion yang
menghambat kerja enzim dari system syaraf.
Contoh lain dari penghambatan non-kompetitif diberikan oleh glukosa-6-fosfat
yang menghambat heksokinase di otak.
Mekanisme inhibisinya:

2. Inhibitor irreversible
Inhibitor irreversibel adalah inhibitor yang reaksi kimianya berjalan satu arah atau
tidak dapat balik, dimana setelah inhibitor mengikat enzim, inhibitor tidak dapat dipisahkan
dari sisi aktif enzim. Keadaan ini menyebabkan enzim tidak dapat mengikat substrat atau
inhibitor merusak beberapa komponen (gugus fungsi) pada sisi katalitik molekul enzim.
Inhibitor irreversible yaitu golongan yang bereaksi dengan, atau merusakkan suatu
gugus fungsional pada molekul enzim yang penting bagi aktivitas katalitiknya. Suatu
contoh dari penghambat tak dapat balik adalah senyawadiisoprofilfluorofosfat (DFP), yang
menghambat enzim asetilkolinesterase, yang penting di dalam transmisi impuls syaraf.
Apabila penggabungan tidak bersifat reversibel maka pendekatan Michaelis-
Menten tidak dapat dilakukan. Hambatan tidak reversible ini dapat terjadi karena inhibitor
bereaksi tidak reversible dengan bagian tertentu pada enzim, sehingga mengakibatkan
berubahnya bentuk enzim. Dengan demikian mengurangi aktivitas katalitik enzim tersebut.
Sebagai contoh inhibitor dalam hal ini ialah molekul iodoase-tamida yang dapat bereaksi
dengan gugus –SH suatu enzim tertentu.
Enzim-SH + ICH2CONH2 → enzim-S-CH2CONH2 + HI
Reaksi ini berlangsung tidak reversible sehingga menghasilkan produk reaksi dengan
sempurna.
Inhibitor lain ialah diisopropil fosfofluoridat. Inhibitor ini termasuk senyawa fosfor organic
yang bersifat racun, karena dapat berkaitan dengan asetilkolin esterase yang terdapat dan
berfungsi pada system syaraf pusat.
Dengan terbentuknya ester ini maka enzim tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya, sehingga dapat mengganggu kerja sel syaraf pusat. Ester yang terbentuk barsifat
stabil dan tidak mudah terhidrolisis. Dengan demikian hambatan ini diakibatkan oleh
diisopropilfosfoflouridat ini merupakan hambatan tidak reversible.
Contoh Inhibitor Irreversible adalah PMSF. PMSF dapat berikatan kovalen dengan
kompleks enzim. PMSF biasanya digunakan dalam kelarutan protein untuk menonaktifkan
protease yang mencerna protein.
Banyak obat esensial dibuat dengan Inhibitor Irreversible. Contoh obat inhibitor
enzim seperti penisilin. Penisilin adalah antibiotik yang dapat membunuh bakteri, berikatan
dengan enzim transpeptidase dan mencegah sintesis dinding sel bakteri.
Contoh lain adalah aspirin. Aspirin membentuk ikatan kovalen dengan enzim
cycloxygenase, yang mengarah pada penurunan proses inflamasi.
Mekanisme inhibisinya:

3. Inhibitor alosterik
Inhibitor allosterik mengikat enzim, mendorongnya untuk mengambil bentuk yang
tidak aktif. Semua penghambatan nonkompetitif adalah penghambatan alosterik, tetapi
tidak semua penghambatan alosterik adalah penghambatan nonkompetitif karena bentuk
tertentu dari penghambatan alosterik dapat mencegah substrat dari mengikat ke situs aktif.
Dengan demikian dapat berupa nonkompetitif atau kompetitif. Jadi Inhibitor
alosterik adalah jenis regulasi enzimatik di mana inhibitor mengikat ke situs selain situs
aktif. Penghambatan alosterik dapat bersifat kompetitif, tidak kompetitif atau campuran.
Contoh inhibitor alosterik adalah strychnine, racun convulsant, yang bertindak
sebagai inhibitor alosterik glisin. Glycine adalah pasca-sinaptik neurotransmitter
penghambatan utama dalam tulang belakang dan batang otak mamalia. Pengikatannya
menurunkan afinitas reseptor glisin untuk glisin. Strychnine, dengan demikian,
menghambat aksi dari pemancar inhibitor, menyebabkan kejang-kejang.
Mekanisme inhibisinya:

4. Inhibitor feed back


Inhibisi umpan balik adalah peng-off-an suatu jalur metabolisme oleh produk
akhirnya yang bertindak sebagai inhibitor suatu enzim di dalam jalur tersebut. Peraturan
umpan balik mengacu kepada keadaan dimana produk akhir suatu jalur metabolisme
mengatur mengontrol kecepatan sintesisnya. Jenis pengaturan ini biasanya berlangsung
pada tahap pertama yang dilakukan jalur bersangkutan atau di langkah awal jalur.
Pengaturan ini juga terjadi di titik-titik percabangan metabolic. Pengaturan umpan balik
sering memanfaatkan sifat enzim alosterik karena inhibitor atau activator alosterik tidak
harus mirip dengan substrata tau berikatan di tempat aktif.
Contoh Inhibitor umpan balik adalah Inhibisi jalur katabolik penghasil penghasil
ATP melalui pengikatan secara alosterik ATP dengan suatu enzim.
Mekanisme inhibinya:

Anda mungkin juga menyukai